49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket software yang dapat dipakai untuk membantu pengolahan data dalam mengaplikasikan teori-teori statistik diantaranya SPSS versi 20.0 (Statistical Product and Service Solution). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Pendekatan pengembangan yang berguna untuk memperoleh informasi tentang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Tenaga Kerja, Pendapatan Asli Daerah dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. B. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian penulis menggunakan data sekunder yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik dan instansi-intansi yang terkait. Data tersebut diambil secara time series yaitu dari tahun 2004-2015. Data time series yaitu sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa 49
50 interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan, bulanan atau tahunan. 1 Sesuai dengan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, maka guna melengkapi data yang diperlukan dilakukan pengumpulan data dengan cara memphoto copy data dari instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik dan sumber informasi lain yang diperoleh dari studi kepustakaan dan dalam buku bacaan yang terkait dengan topik yang penulis bahas. C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independent dan variabel dependent. Variabel independent yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent. Variabel dependent yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independent. Disini yang menjadi variabel independent adalah Tenaga Kerja (X 1 ) dan Pendapatan Asli Daerah (X 2 ). Sedangkan variabel dependent adalah pertumbuhan ekonomi (Y). D. Teknik Analisis Data Ada beberapa teknik dan metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebasnya adalah Tenaga Kerja dan Pendapatan Asli Daerah. Dalam analisis deskriptif ini akan digambarkan secara umum 1 Husein umar, Research Methods in Finance and Banking, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 83
51 tentang pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu Tenaga Kerja dan Pendapatan Asli Daerah. Serta akan menggambarkan fenomena-fenomena yang terkait dengan variabel yang ada dalam penelitian ini. 2. Uji Asumsi Klasik Suatu model penelitian yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan pengujian. Salah satunya adalah melalui uji asumsi klasik agar mendapat model regresi yang baik atau yang lebih dikenal dengan istilah BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Beberapa uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah residual variabel dependen dan independen berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas ini menggunakan normality histogram. Uji stasistik yang dapat dilakukan dalam uji normalitas adalah Uji Kolmogorov-Smirnov. Secara multivarians pengujian normalitas data dilakukan terhadap nilai residualnya. Data yang berdistribusi normal ditunjukan dengan nilai signifikansi di atas 0.05. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov lebih kecil dari α = 5 persen maka terjadi permasalahan normalitas atau residual tidak didistribusikan secara normal dan sebaliknya. 2 2 Agus Widarjono, Ekonometrika: Teori Dan Aplikasi Untuk Ekonomi Dan Bisnis. Edisi Kedua, (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII, 2007), h. 54
52 b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. 3 Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation faktor (VIF). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai tolerance < 1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. 2) Jika nilai tolerance > 1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah adanya korelasi antara variable itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu atau individu. 4 Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi liniar ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. 3 Damodar Gujarati, Basic Econometrics, (McGraw-Hill, 1978), h.157 4 Nachrowi DJalal, Penggunaan Teknik Ekonometri, (Jakarta:RajaGrafindo, 2005), h.135
53 Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan Uji Darbin Watson (DW Test) dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika nilai DW lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. 2) Jika nilai DW terletak antara du dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 3) Jika nilai DW terletak antara dl dan du atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. 4) Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan. d. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah satu keadaan dimana varian dari kesalahan penganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi liniar berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika: 1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0 2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. 3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar lagi. 4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
54 Salah satu cara untuk melihat apakah model terbebas dari masalah heteroskedastisitas adalah bisa melalui metode statistik dengan menggunakan salah satu dari Uji White, Uji Park dan Uji Glejser. 5 3. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,.X n ) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear berganda dan dikembangkan menjadi spesifikasi model yang akan dijadikan sebagai model penelitian menjadi seperti pada rumus berikut: Dimana: Y = Pertumbuhan Ekonomi X 1 X 2 β = Tenaga Kerja. = Pendapatan Asli Daerah (PAD). = Konstanta. = Koefisien. = Eror atau Faktor Pengganggu. 5 Ibid,. h. 8
55 4. Uji Statistik Uji statistik yang digunakan adalah pendekatan uji tingkat signifikan yaitu uji untuk mengetahui kebenaran hipotesa nol (Ho) untuk menentukan diterima tidaknya hipotesa tersebut, dapat dilakukan dengan cara melihat perbandingan observasi dengan angka tabel pada masingmasing uji dengan derajat bebas tertentu. Pada penelitian ini, hipotesa nol dan hipotesa alternativ yang akan diuji adalah sebagai berikut : Ho : variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Keputusan untuk menerima atau menolak Ho dibuat atas dasar nilai perkiraan yang diperoleh dari hasil observasi (data empiris). Jadi untuk menguji benar tidaknya nilai parameter yang dinyatakan dalam Ho akan digunakan suatu kriteria uji (test kriteria) yang dihitung berdasarkan data yang diteliti. Dalam hal ini ada beberapa bentuk pengujian statistik yaitu uji F, uji t, dan pengujian koefisien determinasi. a. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien detrminasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu, nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas dan nilai yang mendekati satu berarti
56 variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependennya. 6 b. Uji Signifikan Simultan (Uji F-statistik) Uji F-statistik menunjukkan apakah semua variabel independen dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Untuk melakukan uji-f dengan cara Quick Look, yaitu: melihat nilai probability dan derajat kepercayaan yang ditentukan dalam penelitian atau melihat nilai F tabel dengan F hitungnya. Jika nilai probability < 0,05 atau α = 5 persen dan jika nilai F hitung lebih tinggi dari F tabel yang berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependennya dan sebaliknya. 7 c. Uji Signifikan Individual (Uji t-statistik) Uji t-statistik menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Untuk melakukan uji-t dengan cara Quick Look, yaitu: melihat nilai probability dan derajat kepercayaan yang ditentukan dalam penelitian atau melihat nilai t tabel dengan t hitungnya. Jika nilai probability < 0,05 atau α = 5 persen dan jika nilai t hitung lebih tinggi dari t tabel yang berarti variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependennya dan sebaliknya. 6 Ibid, h. 220 7 Mudrajad Kuncoro, Metode Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 219