BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UMKM dan diperkirakan akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

PENDAHULUAN. orang-orang yang melanggar perintahnya, maka amal perbuatan mereka akan

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. utama yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberikan. Perbankan syariah atau perbankan Islam merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. merek, harga, dan pelayanan yang terbaik. Dengan demikian agar suatu. persaingan, maka penting bagi perusahaan tersebut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. banking di perbankan syariah dalam mencapai financial inclusion dengan studi

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

I. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia berdasarkan data statistik tahun 2004, dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini didukung oleh mulai bermunculnya bank bank syariah ataupun

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pengaruh Program Pengawasan Pelaksanaan Pembiayaan BMT terhadap Perilaku Nasabah BMT Tamzis Cabang Cimahi

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB V PEMBAHASAN. ketahui hasil nya adalah sebagai berikut: Indonesia pada Periode Tahun

BAB I. Pendahuluan. Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba,

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pembangunan yang semakin berkembang seperti sekarang. ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Salah satu aspek pembangunan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Usaha Besar Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan

EXECUTIVE SUMMARY KEBIJAKAN PENDUKUNG KEBERLANJUTAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR DAN KOTA MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang tergolong padat penduduk. Dizaman

BAB I PENDAHULUAN telah menembus angka 6,6 % pada bulan November, dan diperkirakan akan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 4 (diakses pada tanggal 9 Desember 2015)

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat. Kesulitan pendanaan pun menimpa usaha-usaha kecil sampai usaha-usaha

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kondisi ini. Akibat adanya rasionalisasi maupun pemutusan hubungan kerja

BAB I PENDAHULUAN. asas kekeluargaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh sektor kegiatan usaha baik itu merupakan kegiatan usaha mikro,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Relationship marketing selanjutnya disebut RM berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. besar mengalami kebangkrutan dan memberikan beban berat bagi negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat membuat rasa

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BOKS 2 PENELITIAN POLA PEMBIAYAAN (LENDING MODEL) USAHA MIKRO KECIL INDUSTRI KECIL BATU BATA DI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. Soemitro, 2009:1). Berkenaan dengan ini, dapat disebutkan pemikiran-pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perbankan syariah sistem pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pemenuhan secara etika tidak hanya profit yang menjadi tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kebutuhan keuangan masyarakat terus meningkat. Peningkatan

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian Indonesia, sektor usaha kecil memegang peranan yang sangat penting, terutama bila dikaitkan dengan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh usaha kecil. Usaha kecil ini, selain memiliki arti strategis bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam perekonomian Indonesia, usaha kecil sudah mendominasi kegiatan usaha. 1 Tentang perdagangan di dalam Al Qur an dengan jelas disebutkan bahwa perdagangan atau perniagaan merupakan jalan yang diperintahkan oleh Allah untuk menghindarkan manusia dari jalan yang bathil dalam pertukaran sesuatu yang menjadi milik diantara sesama manusia. Seperti tercantum dalam surat An Nisa ;29 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An Nisa : 29) 2 1 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT Rineka Cipta:1997), 44-45. 2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahnya Al Hikmah,(Bandung:Diponegoro 2005). 1

2 Tingginya populasi usia produktif di Indonesia yang tak berbanding lurus dengan ketersediaan jumlah lapangan pekerjaan, mendorong orang Indonesia berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi memajukan perekonomian masing-masing. Tidak heran semakin banyak bermunculan pelaku usaha sektor industri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pelaku UMKM di Indonesia berada di segala titik yang bisa dengan mudah ditemukan. Penyebaran UMKM begitu pesat dan memiliki jumlah yang cukup besar dibandingkan dengan Negara lainnya. Tetapi, minimnya pendidikan bagi pelaku UMKM tersebut menjadikan perjalanannya menjadi belum maksimal. Karena rendahnya pendidikan pelaku UMKM, diperlukan adanya perlindungan hukum bagi mereka mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tak lama lagi akan diberlakukan. 3 Perkembangan jumlah UMKM periode 2010-2011 mengalami peningkatan sebesar 2,57 persen yaitu dari 53.823.732 unit pada tahun 2010 menjadi 55.206.444 unit pada tahun 2011. UMKM merupakan pelaku usaha terbesar dengan persentasenya sebesar 99,99 persen dari total pelaku usaha nasional pada tahun 2011. 4 Karakteristik yang dimiliki oleh usaha kecil menyiratkan adanya kelemahan-kelemahan yang sifatnya potensial tehadap timbulnya masalah. Hal ini menyebabkan berbagai masalah internal, terutama yang berkaitan dengan pendanaan yang tampaknya sulit untuk mendapatkan solusi. 5 Dalam 3 http://www.merdeka.com/uang/jumlah-umkm-indonesia-579-juta-terbanyak-dibanding-negaralain.html. 09-11-2015 19:09 4 http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=124:statist ik-ukm-2012&itemid=93 09-11-2015 19:18 5 Panji Anoraga, Mnajemen Bisnis, (Jakarta: PT Rineka Cipta:1997), 46.

3 pengembangan usaha kecil, masalah modal merupakan kendala terbesar. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan untuk modal dasar maupun untuk langkah-langkah pengembangan usahanya, yaitu melalui kredit perbankan, pinjaman lembaga keuangan bukan bank, modal ventura, pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hibah dan jenis-jenis pembiayaan lainnya. Pada umumnya, pembiayaan yang berasal dari kredit perbankan dirasakan oleh usaha kecil sangat memberatkan, terutama karena tingkat bunga yang cukup tinggi. Di lain pihak mengingat sektor usaha kecil memiliki skala usaha yang umumnya juga kecil dengan tingkat pendapatan yang seringkali tidak teratur, pihak bank seringkali merasa khawatir apabila pinjaman yang diberikan tidak mampu dikembalikan oleh usaha kecil. 6 Meningkatnya pertumbuhan pelaku UMKM di Indonesia membuat lembaga keuangan termasuk juga lembaga keuangan syariah yang saat ini juga sedang memperluas segmentasi pasar memilih UMKM sebagai salah satu opsinya. Tidak banyak para pelaku UMKM ini mengenal lembaga keuangan syariah termasuk perbankan syariah. Masyarakat hanya sebatas mengetahui perbankan syariah ada untuk membawa perubahan mengenai sulitnya mereka dalam mendapatkan penyaluran dana untuk perkembangan usaha mereka. Keberadaan bank islam diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank islam. Melalui pembiayaan ini bank islam dapat 6 Ibid., 48.

4 menjadi mitra dengan nasabah, sehingga hubungan bank islam dengan nasabah tidak lagi sebagai kreditur dan debitur tetapi menjadi hubungan kemitraan. 7 Karena peranan bank islam adalah memberdayakan ekonomi umat dan beroperasi secara transparan. Yang artinya bahwa pengelolaan bank syariah harus didasarkan pada visi ekonomi kerakyatan, dan upaya ini terwujud jika ada mekanisme operasi yang transparan. Melihat pertumbuhan bank syariah yang juga meningkat secara signifikan, BNI Syariah mulai memperluas bisnisnya. Dengan melakukan inovasi-inovasi produk yang saat ini tengah dibutuhkan oleh masyarakat. Inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. Ungkapan dianggap/dirasa baru terhadap suatu ide, praktek atau benda oleh sebagian orang, belum tentu juga pada sebagian yang lain. Kesemuanya tergantung apa yang dirasakan oleh individu atau kelompok terhadap ide, praktek atau benda tersebut. BNI Syariah mulai melihat adanya peluang dari fenomena ini. Pertumbuhan UMKM yang begitu pesat membuat bank syariah ini mulai membuka bisnis komersial yang diperuntukkan untuk wilayah UKM. Produk pembiayaan produktif yang dikeluarkan oleh BNI syariah di tahun 2011 memang merupakan produk baru. BNI syariah mulai melakukan inovasi secara perlahan untuk terus memberikan fasilitas sesuai kebutuhan masyarakat khususnya untuk pengembangan UKM mereka. BNI Syariah yang semula tidak berada di lingkungan mikro ini mulai melirik peluang di dalamnya. Persiapan untuk mulai masuk ke lini mikro dan 7 Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN: 2002), 16

5 mereka sudah menyiapkan sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya, serta teknologi yang akan memberikan fasilitas kepada karyawan juga kepada calon nasabah serta outlet khusus mikro yang akan dengan mudah dijangkau oleh masyarakat. Asumsi BNI Syariah dari produk ini adalah adanya margin yang kompetitif yang akan diberikan sehingga dapat memberikan stabilitas keuangan kepada BNI Syariah. Market yang difokuskan adalah di sektor perdagangan, UMKM atau agro bisnis karena memang produk ini tercipta karena kebutuhan masyarakat yang saat ini sedang banyak berada di lingkungan UMKM. Produk pembiayaan produktif mempunyai banyak jenis yang bisa menjadi pilihan untuk masyarakat sesuai kebutuhan mereka. Pembiayaan produktif ini yang difokuskan adalah di pembiayaan mikro 2 ib Hasanah yaitu dengan plafon 5 juta hingga 50 juta. Pembiayaan ini lebih banyak digunakan oleh nasabah perorangan untuk modal kerja maupun investasi. Hingga saat ini pembiayaan produktif ini memberikan hasil yang positif karena memang bank BNI Syariah menerapkan prinsip kehati-hatiannya dalam memberikan pembiayaan, sehingga angka NPF tetap stabil bahkan sampai bisa menembus nilai 0,04%. Ini menunjukkan bahwa manajemen yang disiapkan oleh BNI syariah memang benar-benar berkompetensi sehingga dapat selalu memberikan fasilitas pembiayaan yang memuaskan kepada nasabahnya. Nasabah memiliki tingkat pengetahuan produk (levels of product knowledge) berbeda yang digunakan nasabah untuk menafsirkan informasi baru dan membuat keputusan pembelian. Tingkat pengetahuan dibentuk ketika

6 seseorang mendapatkan konsep arti terpisah (proses penambahan) dan menggabungkannya menjadi kategori pengetahuan secara lebih abstrak dan lebih besar (pengkajian). 8 Menjadi hal yang seharusnya dilakukan jika ada produk yang dirasa baru bagi masyarakat untuk memberikan informasi mengenai produk tersebut, karena jika dari awal sudah diinformasikan masyarakat juga bisa lebih leluasa untuk mempertimbangkan mengenai hal yang bersangkutan. BNI Syariah menerapkan manajerial seperti yang diterangkan di atas, bahwa mereka yang melakukan pembiayaan khususnya pembiayaan produktif akan selalu dipantau oleh manajemen BNI Syariah. Sehingga ketika ada keluhan maupun kendala yang dialami oleh nasabah dapat langsung di selesaikan sesuai keinginan msyarakat. Pengetahuan dari sebuah produk baru memang sesuatu yang penting. Ketika nasabah yang sudah mengenal atau memang sudah memiliki pengetahuan mengenai produk dari Bank tertentu bisa menjadi bahan pertimbangan yang nantinya bisa mengembangkan sektor usaha mereka. Perbankan syariah merupakan sebuah perusahaan jasa dalam bidang keuangan yang operasionalnya sesuai dengan prinsip syariah. Perusahaan jasa berada dibawah tekanan berat untuk meningkatkan produktivitas. Ada tujuh pendekatan untuk meningkatkan produktivitas jasa. Pertama, yaitu menyuruh penyedia jasa untuk bekerja lebih cekatan. Kedua, meningkatkan kuantitas jasa. Ketiga, mengindustrialisasikan jasa dengan menambah peralatan dan menstandarisasi produksi jasa. Keempat, mengurangi atau menghilangkan 8 J. paul Peter, Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Jakarta: 2013: Salemba Empat), 68

7 kebutuhan akan jasa dengan menemukan solusi produk. Kelima, merancang jasa yang lebih efektif. Keenam, adalah memanfaatkan kemampuan teknologi. 9 Untuk meningkatkan produktivitas terutama produktivitas nasabah dari pembiayaan mikro ini, BNI Syariah telah memberikan sumber daya yang berkompeten di bidangnya. Setiap nasabah mereka akan mendapatkan sosialisasi seputar perkembangan sektor usaha dalam aspek manapun. Pelaku UMKM saat ini juga belum maksimal dalam menjalankan usaha karena memang minimnya pengetahuan mereka dalam strategi pengembangan masing-masing usaha yang dijalankannya. Masyarakat juga menginginkan kehadiran lembaga keuangan syariah saat ini bisa memenuhi kebutuhan mereka yang selama ini belum mereka dapatkan. Hadirnya BNI Syariah ditengahtengah masyarakat ini diharapkan mampu berperan dalam proses pengembangan usaha mereka. Tujuan BNI syariah sendiri mengeluarkan bisnis mikro ini salah satunya adalah membantu masyarakat atau pengusaha UMKM yang kesulitan dalam menemukan akses ke lembaga keuangan syariah. BNI Syariah juga menerapkan prinsip kehati-hatiannya dalam memilih nasabah untuk produk tesebut. Melihat dari prinsip yang diterapkan pasti BNI Syariah benar-benar memilih nasabah yang memang mempunyai prospek bagus untuk kedepannya. Pelaku UMKM sendiri juga mengharapkan ada perkembangan di dalam usahanya entah dalam segi finansial serta kemampuan produktivitasnya. Oleh karena itu BNI Syariah nantinya akan dengan maksimal memenuhi kebutuhan serta keinginan pelaku UMKM tersebut. 9 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: 1997: Prenhalindo), 96-97.

8 Peneliti memperkirakan faktor utama yang mempengaruhi masyarakat melakukan transaksi di BNI Syariah karena adanya pendekatan dari pihak bank untuk dapat mengenalkan produk-produk yang dimiliki bank Syariah. Diperlukan sosialisasi agar nasabah mendapat pengetahuan sehingga bisa menggunakannya sesuai kebutuhan mereka. Bagaimana nantinya produk ini akan membantu perkembangan perekonomiannya secara individu maupun berkelompok. Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki nasabah. Produk biasanya digunakan untuk dikonsumsi baik untuk kebutuhan rohani maupun jasmani. Untuk memenuhi keinginan akan produk, maka nasabah harus mengorbankan sesuatu sebagai balas jasanya, misalnya dengan cara pembelian. 10 Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang diberikan oleh produk tersebut. Manfaat-manfaat tersebut dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi oleh fasilitas produk itu sendiri. 11 Itulah mengapa diperlukan adanya komunikasi dan memberikan pengetahuan tentang produk yang ditawarkan oleh BNI Syariah kepada masyarakat agar mereka bisa mengetahui manfaat yang akan di dapatkan ketika sudah mengkonsumsi produk tersebut. Inovasi dan pengetahuan produk yang diperkirakan peneleti menentukan produktivitas nasabah pembiayaan mikro. Anggapan peneliti adalah semakin meningkatnya jumlah nasabah maka semakin banyak warga sidoarjo yang terfasilitasi usahanya melalui manajemen yang dilakukan oleh BNI Syariah. 10 Kasmir. Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana: 2010), 123. 11 Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis (Malang: Erlangga: 2011), 67.

9 Peneliti memperkirakan bahwa adanya inovasi produk yang dilakukan oleh BNI Syariah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama ini memang sedang dinantikan oleh mereka dalam waktu jangka panjang. Tidak hanya dengan inovasi produk, pengetahuan yang dilakukan BNI Syariah terutama BNI Syariah sidoarjo diharapkan dapat mengetahui mengenai kinerja produk tersebut agar nasabah terutama nasabah UMKM dapat menggunakan fasilitas secara maksimal sehingga produktivitasnya dapat berkembang dengan baik. Melihat permasalahan diatas peneliti beranggapan bahwa inovasi dan pengetahuan produk mempengaruhi produktivitas nasabah pembiayaan mikro di Bank BNI Syariah sidoarjo, maka dari itu penelitian yang berjudul Pengaruh Inovasi dan Pengetahuan Produk Terhadap Produktivitas Nasabah Pembiayaan Mikro Pada Bank BNI Syariah Sidoarjo dapat menjawab permasalahan secara konkrit dan memberikan pengetahuan dari kedua belah pihak yang bersangkutan. B. Rumusan Masalah 1. Apakah inovasi produk berpengaruh terhadap produktivitas nasabah pembiayaan mikro pada bank BNI Syariah Sidoarjo? 2. Apakah pengetahuan produk berpengaruh terhadap produktivitas nasabah pembiayaan mikro pada bank BNI Syariah Sidoarjo? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

10 1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh inovasi produk terhadap produktivitas nasabah pembiayaan mikro pada bank BNI Syariah Sidoarjo 2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan produk terhadap produktivitas nasabah pembiayaan mikro pada bank BNI Syariah Sidoarjo D. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan akan dapat memberikan beberapa manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara terinci manfaat penelitian ini antara lain: 1. Secara Teoretis a. Dapat memberikan kontribusi secara teoretis terhadap ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan manajemen pemasaran perusahaan Bank BNI syariah tentang inovasi produk dan pengetahuan produk. b. Dapat dijadikan bahan referensi bagi pihak-pihak yang berkeinginan melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah inovasi produk dan pengetahuan produk. 2. Secara Praktis a. Dapat dijadikan input bagi pihak manajemen pemasaran perusahaan Bank BNI Syariah dalam menetapkan kebijakankebijakan yang berkaitan dengan upaya memperbaiki,

11 mempertahankan atau meningkatkan kualitas Inovasi produk agar nasabah bisa merasakan hal baru dalam perusahaan. b. Sebagai dasar untuk meningkatkan atau mempertahankan mutu pelayanan agar mampu bersaing dengan sesama perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam proposal ini akan dijabarkan sebagai berikut: Bab pertama berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian dan sistematika penulisan proposal. Bab kedua berisi kajian pustaka yang mengemukakan landasan teori dimulai dari grand theory yaitu manajemen pemasaran, dilanjutkan mengenai pengertian Inovasi Produk, Pengetahuan Produk dan Produktivitas Nasabah. Kemudian beberapa penelitian terdahulu yang relevan, kerangka konseptual, dan hipotesis. Bab ketiga berisi metode penelitian yang memuat jenis penelitian yang digunakan, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, uji validitas dan reliabilitas, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab keempat berisi hasil penelitian yang menjabarkan deskripsi umum objek penelitian berupa pemaparan data yang memuat informasi tentang lokasi atau institusi yang menjadi objek penelitian serta karakteristik responden yang

12 dijadikan sampel dalam penelitian dan analisis data yang memuat data penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian. Bab kelima berisi pembahasan yang terdiri dari temuan hasil penelitian berisi tentang gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya serta penafsiran dan penjelasan terkait temuan di lapangan yang menjawab hipotesis (jawaban sementara) sebelumnya. Bab keenam berisi penutup yang memuat simpulan dan saran.