ANALISIS CUACA KEJADIAN KELEMBABAN SANGAT RENDAH TANGGAL 31 JANUARI 2018 I. INFORMASI KEJADIAN KEJADIAN Kelembaban Sangat Rendah LOKASI Kecamatan Rantetayo Kab. Tana Toraja TANGGAL 31 Januari 2018 DAMPAK II. DATA KELEMBABAN DATA PENGAMATAN Stasiun Meteorologi Pongtiku Tana Toraja III. ANALISIS METEOROLOGI KELEMBABAN TERUKUR (%) 25% KETERANGAN Kelembaban Sangat Rendah INDIKATOR 1. Analisis Skala Global KETERANGAN - Pantauan ENSO (El Nino Southern Oscillation) BMKG terakhir, ENSO berada pada La Nina lemah -0.88 (Lampiran gambar.1) - Pantauan MJO (Madden Julian Oscillation) melemah di kuadran 6 (Western Pacific), hal ini mengindikasikan bahwa pada saat kejadian, faktor MJO tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan awan di wilayah Indonesia, khususnya di Wilayah Toraja. (Lampiran gambar.2) - Pantauan Suhu Muka Laut di sekitar perairan Sulawesi berkisar antara 26 C - 30 C (Lampiran gambar 3) - Anomali Suhu Muka Laut Netral 0,0. Kondisi Suhu Muka Laut cenderung hangat dan Anomali Suhu Muka Laut Netral sehingga kurang berpengaruh signifikan pada peningkatan suplai uap air untuk pertumbuhan awan di wilayah Toraja. (Lampiran gambar 4)
2. Analisis Skala Regional - Data analisis medan tekanan menunjukkan terdapat 4 daerah tekanan rendah (low pressure) di BBS dan terdapat Tropical Cyclon Cebile di Samudera Hindia. (Lampiran gambar 5). - Data analisis gradien angin pada jam 00.00 dan 12.00 utc tidak menunjukkan adanya belokan angin (shearline) ataupun konvergensi (pumpunan angin) dan kecepatan angin relatif tinggi dampak dari Cylon Cebile yang menyebabkan berkurangnya petumbuhan awan di wilayah Toraja. (Lampiran gambar.6). - Dari data reanalysis ecmwf streamline angin lapisan 1000 mb menunjukkan arah dominan dari Utara dengan kecepatan 4 6 m/s. Pada lapisan 925mb angin dominan dari arah barat laut dengan kecepatan 2 3 m/s dan angin 850mb angin dominan dari barat laut dengan kecepatan 6 9 m/s. Kecepatan angin di lapisan atas yang relatif tinggi disebabkan karena massa udara bergerak menuju tekanan rendah (TC Cebile) di samudera hindia yang berdampak terhadap berkurangnya pertumbuhan awan di wilayah Toraja. (Lampiran gambar.7) - Data Kelembaban perlapisan, pada lapisan 1000mb jam 00.00-03.00Z kelembaban 75 85%, jam 03.00-09.00Z kelembaban 70 75% - Lapisan 925mb jam 00.00-09.00Z kelembaban 70-75% - Lapisan 850mb jam 00.00-09.00Z kelembaban 60-70% - lapisan 700 mb jam 00.00-09.00Z kelembaban 60-70 % 3. Citra Satelit Himawari 4. Pengamatan Synoptik Stasiun Meteorologi Pongtiku - Citra Satelit Jam 03.00 07.00Z menunjukkan awan di wilayah Toraja sangat minim 1/3 Okta sehingga radiasi matahari ke daratan tidak mendapat halangan yang menyebabkan suhu tinggi dan kelembaban rendah. (Lampiran gambar.9) - Dari data pengamatan synoptik kelembaban pada jam 06.00Z kelembaban 25% dan jam 07.00Z, 08.00Z kelembaban 27% (Lampiran 10). - Suhu permukaan pada jam 06.00Z adalah 32.8 o C, jam 07.00Z 33 o C dan jam 08.00Z 33.4 o C (Lampiran 11).
IV. KESIMPULAN Berdasarkan analisis diatas dapat diambil kesimpulan bahwa: - Kelembaban minimum yang mencapai 25% di wilayah Toraja sangat dipengaruhi faktor global yaitu ENSO -0.88 (Lanina lemah) dan MJO lemah di kuadran 6 serta anomali Suhu muka laut Netral yang berdampak pada minimnya pasokan uap air untuk pertumbuhan awan. - Tropical Cyclon yang terjadi di Samudera Hindia berdampak terhadap tingginya kecepatan angin di Toraja yang menuju ke pusat tekanan rendah di pusat siklon, sehingga belokan angin, konvergensi (daerah pumpunan angin) dan adveksi (aliran massa udara horisontal) minim terjadi di Toraja. - Wilayah Toraja sangat tergantung dari proses adveksi atau aliran massa udara horisontal yang membawa uap air dari daerah pantai/lautan ke wilayah Toraja, karena wilayah Toraja yang sebagian besar wilayahnya merupakan daratan dan dataran tinggi sehingga sangat minim terjadinya proses Konveksi sebagai syarat pembentukan awan. Tana Toraja, 12 Februari 2017
LAMPIRAN Gambar 1. Monitoring ENSO Sumber : www.bmkg.go.id Gambar 2. Monitoring MJO Sumber : www.bom.gov.au Gambar 3. SST indeks Analysis Sumber : www.esrl.noaa.gov Gambar 4. SST indeks Anomaly Sumber : www.esrl.noaa.gov Gambar 5. Analisis MSLP Sumber : www.bom.gov.au
Gambar 6. Analisa angin gradien tanggal 31 Januari 2018 jam 00.00 dan 12.00 UTC Sumber : www.bom.gov.au
Gambar 7. Streamline Angin Lapisan 1000mb, 925mb dan 850mb Gambar 7. Streamline Angin Lapisan 1000mb, 925mb dan 850mb Sumber : www.esrl.noaa.gov Gambar 8. Kelembaban tiap lapisan Sumber : www.esrl.noaa.gov
Gambar 9. Citra Satelit Himawari Tanggal 31 Januari 2018 Sumber: Satelit Himawari BMKG
Gambar 10. Grafik Kelembaban 31 Januari 2018 Jam 00.00 18.00 Z Sumber: Stasiun Meteorologi Pongtiku Tana Toraja Gambar 11. Grafik Suhu 31 Januari 2018 Jam 00.00 18.00 Z Sumber: Stasiun Meteorologi Pongtiku Tana Toraja