BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, teknologi dan sikap profesionalisme tinggi yang dapat

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia menuju masyarakat yang madani dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan. pendidikan. Untuk mendasarinya, Undang-Undang Dasar 1945 di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN GRATIS BAGI SISWA SLTA NEGERI KOTA SOLOK Oleh. Dr. H. Darul Ilmi, S.Ag, M.Pd. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu indikator untuk kemajuan pembangunan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS UNDANG-UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN Oleh. I Kadek Arta Jaya, S.Ag.,M.Pd.H

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

Desentralisasi fiskal merupakan kewenangan yang diberikan pemerintah. pusat kepada daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Mardiasmo, 2009). untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Penganggaran merupakan suatu aktivitas pemerintah yang penting

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan ketenagakerjaan, yakni pengangguran merupakan salah satu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang,

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memenuhi amanat Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat

BAB 1 PENDAHULUAN Hal ini berdasarkan dikeluarkannya Undang Undang No. 22 tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara proposional. Pemberian kewenangan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Administrasi Perpajakan. Oleh karena itu Praktik Kerja Lapangan Mandiri diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan hak setiap warga negara (UUD 1945 Pasal 29)

I. PENDAHULUAN. perioritas bagi Negara Indonesia dalam pembangunan nasional yang

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sesuatu hal

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Penyusunan APBS seharusnya. dilakukan dalam waktu singkat sekitar satu bulan sebelum tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat, dikarenakan tingkat kebutuhan tiap daerah berbeda. Maka

BAB I PENDAHULUAN. mencetak generasi bangsa yang harus diprioritaskan. Namun masih terdapat

BAB I PENDAHULUAN. kepemerintahan yang baik (good governance). Good governance adalah

I. PENDAHULUAN. Melalui pendidikan yang baik setiap manusia dapat. mengembangkan potensi pribadinya. Dapat dikatakan pendidikan adalah investasi

BAB I PENDAHULUAN. Program Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kompetisi dalam dunia modern memerlukan keahlian/ keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan. yang dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk

I. PENDAHULUAN. yang maju dan mandiri. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. juga sebuah kinerja terus menerus serta sebuah usaha pembaharuan yang

TREND DAN ESTIMASI ANGGARAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA BIDANG PENDIDIKAN DI PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG SUBSIDI BIAYA PENDIDIKAN PADA TK, SD, SMP, SMA DAN SMK NEGERI DI KABUPATEN JEMBRANA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya (UUD 1945 alinea ke-empat). Dari amanat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

I. PENDAHULUAN. Lampung Selatan merupakan pusat kota dan ibukota kabupaten. Pembangunan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Reformasi tahun 1998 telah membuat perubahan politik dan administrasi, bentuk

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kebutuhan akan pendidikan sebagai suatu investasi. Oleh karena itu,

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. bangsa kita. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dinilai sangat penting dalam mendukung pertumbuhan. pendidikan bagi masyarakat di antaranya berkaitan dengan pengurangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling penting keberadaannya. Setiap orang mengakui bahwa tanpa

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

DAYA DUKUNG DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SD NEGERI WONOTINGAL 04 KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya memiliki kinerja yang baik merupakan tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan Daerah menjadi sebuah fenomena publik saat ini. Argumentasi

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh

TERWUJUDNYA MASYARAKAT MADANI DAN SEJAHTERA YANG MENERAPKAN NILAI-NILAI DINUL ISLAM

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa..., dalam rangka mencapai tujuan negara. dalam bentuk pemberian pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang akan

Pendidikan berperan menciptakan kehidupan manusia yang berkualitas dari berbagai aspek baik pendidikan formal maupun non formal.

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

I. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi diri. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan dapat. atau memproduksi sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, baik ekonomi, Iptek, sosial, maupun budaya.

Risalah Kebijakan (POLICY BRIEF)

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah ditandai oleh pesatnya perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Januari 2001 telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan. bertanggungjawab kepada daerah secara proporsional mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan dimana masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN. berwewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu alat mengubah pola pikir seseorang untuk lebih maju lagi, berfungsi mengembangkan potensi manusia dan mengembangkan peradaban suatu bangsa yang bermartabat. Kemampuan daya pikir manusia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan nasional menjamin persamaan dalam peluang menempuh pendidikan, meningkatkan kualitas dan efektif serta efesiensi pengawasan pendidikan. Persamaan dalam menempuh sekolah yang dilakukan pemerintah pusat dalam bentuk kebijakan keharusan belajar sampai jenjang pendidikan kelas 3 SMP. Peningkatan kualitas sekolah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat sepenuhnya dengan olah hati, olah fikir untuk mampu berlomba dalam menghadapi persaingan dunia. Hal ini terjadi sebagai dampak dari perhatian penuh pemerintahnya kepada sektor pendidikan yang menyebabkan SDM mereka berkualitas. Atensi pemerintahnya terhadap sektor pendidikan menjadi tujuan utama dari pada pembangunan sektor lainnya. Mereka tidak menjadikan sekala prioritasnnya pada sektor ekonomi dan pembangunan fisik, tapi juga lebih menitikberatkan kepada sektor pendidikan yang bisa menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. SDM yang berkualitas mampu membawa bangsanya kepada persaingan dunia yang begitu kompetitif. Kondisi yang ada dilapangan ditemukan bahwa masih banyak siswa di Indoesia ini berusia sekolah yang berasal dari keluarga miskin, sehingga kecendrungan masyarakat untuk 1

tidak melanjutkan pendidikan penerus mereka kepada perguruan tinggi, kalaupun dapat melanjutkan mereka menghadapi hambatan dalam melengkapi biaya-biaya pendidikan sehingga muncul kekhawatiran terhadap ketidakmampuan mereka menyelesaikan pendidikan. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya manusia Indonesia. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Dalam kaitan dengan pemerataan pendidikan dan terciptakan pendidikan yang berkesinambungan, persamaan peluang dalam menuntut ilmu bisa menciptakan SDM yang bermutu yang menjadi sebab menentukan kekuatan suatu bangsa. Menyadari hal itu pemerintah telah menetapkan peningktan kualitas SDM sebagai sasaran prioritas dalam peningkatan Indonesia yang realisasinya didasarkan kepada kebijakan-kebijakan yang diambil yaitu program pendidikan gratis bagi pendidikan 12 tahun khususnya pendidikan negeri di Kota Padang. Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kemampuan aparat dalam merumuskan program/kebijakan untuk dilaksanakan oleh aparat pemerintah dan kelompokkelompok masyarakat yang ikut serta bersama-sama melaksanakan program/kebijakan yang telah diputuskan, yang didukung oleh sarana dan prasarana yang ada. Pendidikan memiliki peranan strategis menyiapkan generasi berkualitas untuk kepentingan masa depan. Bagi setiap orang tua, masyarakat, dan bangsa pemenuhan akan pendidikan menjadi kebutuhan pokok. Pendidikan dijadikan bagian utama dalam upaya pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan suatu bangsa. 2

Sesuai dengan kebijakan pendidikan nasional ada dua hal khusus yang berkenaan dengan hal tersebut adalah : 1. menetapkan alokasi dana pendidikan sekurang-kurangnya 20% baik pada APBN dan APBD, kebijakan pendidikan yang merupakan amanat dari UUD 1945 amandemen ke empat pasal 31 ayat 4, 2. Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 11 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintahan daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan baik setiap warga Negara. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya daya guna terselenggaranya pendidikan gratis bagi setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun yang dikenal sebagai wajib belajar sembilan tahun. Dengan adanya program itu pemerintah Kota Padang mengarahkan pada program pendidikan gratis bagi sekolah negeri tingkat SD, SMP dan SMA/SMK sebagai salah satu program andalan, tentunya melibatkan semua pihak-hak yang terlibat dalam persoalan pendidikan ini. Dalam rangka pelaksanaan kebijakan pendidikan gratis dan kewajiban menuntut ilmu dibangku seolah 12 tahun yang dicanangkan Pemerintah Kota Padang. Pejabat daerah kota Padang membuat program mengenai anggaran yang biasa digunakan disekolah-sekolah. Untuk mengatasi biaya investasi dan biaya operasional SD/SMP/SMA/SMK Negeri yang belakangan ini turut dibiayai dari uang pembangunan/sumbangan komite, untuk selanjutnya akan ditanggung dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bersumber dari APBN dan dana yang berasal dari APBD Kota Padang dalam bentuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) kebijakan ini terhitung mulai tahun ajaran 2014/2015. Dengan 3

harapan kebijakan ini akan menolong rakyat Indonesia yang tergolong ekonomi lemah bisa merasakan pendidikan tanpa memikirkan biaya sekolah lagi. Dengan begitu masyarakat miskin tidak perlu cemas akan masa depan anaknya. Diharapakn juga kebijakan ini berlanjut pada pemerintahan selanjut siapapun itu wali kotanya. Kendala anak bersekolah biasanya berkaitan dengan kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya, serta berkaitan dengan uang sekolah yang dirasakan berat oleh masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu. Sebab itu pemerintah melalui Kota Padang melalui Dinas Pendidikan mencanangkan kebijakan pendidikan gratis. Kebijakan tersebut merupakan suatu ikrar politis sekaligus ikrar manajemen. Dari sudut pandang politik pernyataan gratis bisa dipahami oleh orang tua tidak dipungut biaya sama sekali. Bagi wali siswa yang anaknya sekolah SD, SMP dan SMA/SMK negeri. Namun dilihat dari sisi manajemen, pernyataan gratis tidak berarti sepenuhnya gratis. Program pendidikan gratis merupakan program untuk diarahkan dalam membentuk persepsi stake holder pendidikan dasar, berasal dari orang tua wali murid yang anaknya terdaftar pada SD, SMP dan SMA/SMK negeri, karena dengan adanya program ini mereka tidak lagi harus menanggung biaya langsung bagi anaknya untuk mendapatkan pelayanan pendidikan. Pemerintah sudah mencanangkan pendidikan gratis tapi kenyataan ril di lapangan, pendidikan tidak sepenuhnya gratis. Hal ini membuat kalangan tertentu sulit untuk mengakses pendidikan, padahal pendidikan merupakan faktor utama bagi seseorang dalam memajukan kualitas hidup yang lebih baik. Dimana masih adanya pembayaran yang dilakukan sekolah seperti pembelian seragam sekolah yang sudah disediakan pihak sekolah tentunya harganya tidaklah sama dengan harga toko diluar, selain itu adanya pembayaran komite sekolah, uang buku tulis maupun buku cetak. Sehingga apa yang diisukan gratis itu tidak serta merta gratis semuanya bahkan hampir sama dengan biaya sekolah sebelumnya. 4

Inilah yang merupakan keluhan wali siswa yang status ekonomi menengah kebawah bagi yang mampu tentunya ini bukanlah persoalan yang berat namun bagi masyakat yang tergolong rumah tangga miskin ini sangatlah memberatkan. Menurut data yang didapatkan tingkat anak berhenti sekolah dari berbagai tingkatan pendidikan disekolah negeri di Kota Padang masih mengalami kenaikan walaupun kenaikan itu tidak tinggi, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Data Jumlah Anak Berhenti Sekolah Berdasarkan Tingkat Pendidikan (%) Bidang No Jenjang Tahun Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah 1 SD 0,17 0,15 0,21 0,21 0,22 0,96 Pendidikan 2 SMP 0,49 0,45 0,37 0,44 0,46 2,21 3 SMA/SMK 0,87 0,88 0,89 0,92 0,95 4,51 Total 1,53 1,48 1,47 1,57 1,63 7,68 Sumber :BPS Sumatera Barat (2017) Berdasarkan gambaran diatas dapat disimpulkan bawah tingkat anak berhenti sekolah tahun 2014 awal berlakunya program pendidikan gratis bila dibandingkan tahun 2015 naik sebesar 0,01 persen dari 0,21 persen tahun 2014 naik sebesar 0,22 persen tahun 2015 untuk tingkat SD, tingkat SMP juga mengalami kenaikan sebesar 0,02 begitu juga untuk tingkat pendidikan SMA/SMK naik sebesar 0,03 persen. Walaupun demikian kita sedikit berbangga karena kenaikannya tidak begitu besar artinya program pendidikan gratis ini berdampak baik untuk masyarakat kurang mampu di Kota Padang walaupun belum maksimal. 5

Untuk mengetahui persoalan yang terjadi diatas, maka menarik untuk dilakukan sebuah kajian ilmiah bertemakan : Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Pendidikan Gratis di Kota Padang. 1.2 Rumusan Persoalan Dengan melihat penjelasan sebelumnya, maka persoalan yang akan penulis kaji dalam penulisan ilmiah ini adalah : Bagaimana pandangan masyarakat Kota Padang terhadap kebijakan pendidikan gratis yang diprogramkan pemerintah Kota Padang sudah sesuai atau belum dan manfaat kebijakan pendidikan gratis ini bagi masyarakat Kota Padang? 1.3 Tujuan Penelitian Dengan melihat uraian dan rumusan persoalan diatas, maka penulisan ilmiah ini bertujuan : menggali pandangan masyarakat terhadap program pendidikan gratis yang diprogramkan oleh pemerintah Kota Padang. Selain itu penelitian ini juga melihat manfaat program ini bagi masyarakat Kota Padang yang merupakan objek utama dalam kebijakan ini. 1.4 Manfaat Penelitian Dari hasil kajian ilmiah ini diharapkan berguna bagi : 1. Kegunaan yang bersifat teoritis Kajian ilmiah ini diharapkan bisa memperluas wawasan dan memberikan sumbangan informasi bagi para ilmuan ekonomi sehingga dapat memperkaya dan 6

mengembangkan kajian ilmu pengetahuan, khususnya di bidang program kebijakan umum mengenai pendidikan. 2. Kegunaan yang bersifat praktis a. Bagi Penulis Meningkatkan wawasan pengetahuan penelitian serta menguji kemampuan analisis masalah berdasarkan teori yang pernah di dapat selama studi, khususnya hal yang berkaitan dengan Ekonomi Sektor Publik. b. Bagi Mahasiswa Memberikan contoh kecil pembuatan skripsi, khususnya berhubungan tentang sebuah kebijakan publik yang menyangkut dengan pendidikan, sehingga diharapkan mahasiswa ikut terlibat dalam menyampaikan ide maupun gagasannya yang merupakan bagian dari masyarakat umum. c. Bagi Universitas Dapat menambah dan memperkaya hasil-hasil penelitian, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan publik akan pendidikan. d. Bagi Masyarakat Luas Dengan adanya penulisan ini masyarakat yang awalnya tidak mengetahui akan manfaat ataupun keluhan akan kebijakan ini dapat mengetahui dengan begitu masyarakat bisa ikut serta sebagai pengawas sekaligus objek dari kebijakan ini 1.5 Batasan Penulisan Agar penulisan ini fokus pada pokok permasalahan yang sebenarnya, maka peneliti memberi pembatasan masalah. Masalah yang dibahas dalam kajian ini adalah menyangkut 7

program pendidikan gratis yang dilakukan oleh pemerintahan Kota Padang ini sudah tepat bagi masyarakat atau belum, acuannya adalah masyarakat Kota Padang yang memiliki anak sekolah ini baik itu tingkat SD, SMP maupun SMA/SMK negeri yang ada di Kota Padang 1.6 Sistematika Agar memberikan gambaran yang lebih jelas dan lebih mempermudah mengenai isi skripsi ini, pembahasan dilakukan secara komprehansif dan sistematik meliputi : BAB I : PENDAHULUAN Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang latar balakang masalah sebagai alasan dari pengambilan judul penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang landasan teori sebagai kerangka acuan pemikiran dalam pembahasan masalah yang akan diteliti dan sebagai dasar analisis yang diambil dari berbagai literature yang berkaitan dengan panelitian ini, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Merupakan bab yang menjelaskan mengenai metode penelitian. Halhal yang terkandung dalam bab ini antara lain variabel penelitian termasuk pengukurannya dan definisi operasionalnya, jenis dan sumber data, serta metode analisis yang digunakan. 8

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN Berisikan gambaran umum (deskripsi objek penelitian yang diperoleh). Serta gambaran responden yang dijadikan bahan penelitian dalam hal ini masyarakat Kota Padang sebagai objek dalam kebijakan ini. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang hasil studi yang dilakukan, analisis dan interpretasi hasil setelah menggunakan metode analisis data yang ditetapkan. BAB VI PENUTUP Bab ini merupkan bab terakhir dari penulisan skripsi ini, yang akan mengemukakan bagaimana kesimpulan dari uraian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dalam bab-bab sebelumnya. Disamping itu dalam bab ini juga akan di kemukakan beberapa keterbatasan dan saran bagi penelitian selanjutn 9

10