BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nadia Keti Dwiguna, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARATIF EKSPOSITORIS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia selalu ditandai dengan proses belajar. Proses belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu keterampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan pernyataan Nurgiantoro (Ambarita, 2008: 39) bahwa, tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I (R P P)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi, dapat menunjang pola pikir manusia. Pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian , 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai dalam Mata Pelajaran

I. PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ema Rosalita, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

M 2015 PENERAPAN TEKNIK BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan latihan berkelanjutan. Sependapat dengan yang dikemukakan

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam ragam formal, pemakaian bahasa tulis lebih sering ditampilkan dalam bentuk wacana tulis misalnya karangan (ilmiah atau fiksi), surat, pengumuman, dan lain-lain. Informasi yang ingin disampaikan dan disebarkan tidak selamanya dapat dituturkan secara langsung oleh seseorang kepada orang lain. Untuk itu, kemampuan menyampaikan informasi secara tepat dengan bahasa yang benar perlu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Mengarang bukan asal menulis. Mengarang merupakan pengungkapan buah pikiran melalui tulisan. Keterampilan menulis mencakup keterampilan mengenai penggunaan pemilihan kata, penggunaan kata depan, penggunaan pemenggalan kata, penggunaan afiks, penggunaan huruf kapital, penggunaan ejaan, dan kerapian tulisan dalam karangan siswa. Semuanya itu perlu dipelajari agar dapat mengarang dengan baik dan teratur. Pembelajaran menulis di sekolah masih belum optimal. Kegiatan menulis dianggap beban berat oleh siswa karena memerlukan banyak latihan dan aturanaturan yang rumit seperti ejaan, tanda baca, kelengkapan/ kejelasan kalimat, dan pemilihan kata. Keadaan tersebut harus dapat diatasi karena menulis karangan dengan memerhatikan penggunaan ejaan dan tanda baca merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nurgiantoro (2001: 422), bahwa: Dibanding tiga kompetensi berbahasa yang lain, kompetensi menulis secara umum boleh dikatakan sulit dikuasai oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal itu disebabkan kompetensi menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. 1

2 Berdasarkan wawancara sederhana dengan salah satu pengajar Bahasa Indonesia di SMA Angkasa Lanud Husein Bandung, yaitu ibu Evi Febicahyanti, S.Pd., pembelajaran menulis paragraf naratif ekspositoris belum sesuai KKM. Kesalahan hasil paragraf naratif ekspositoris siswa banyak terjadi pada ketidakjelasan dan kelengkapan informasi berdasarkan wawancara. Selain itu, terkadang siswa kesulitan menuliskan hasil wawancara ke dalam paragraf naratif ekspositoris. Kedua hal tersebut merupakan efek dari kurangnya minat baca siswa sehingga kosakata yang dikuasainya terbatas. Penggunaan metode dan teknik dalam pembelajran menulis paragraf naratif ekspositoris belum pernah dilakukan sehingga siswa tidak mendapat rangsangan untuk bisa menuliskan hasil wawancara yang telah dilakukan ke dalam paragraf naratif ekspositoris. Pada kenyataannya, metode pembelajaran di sekolah masih bersifat umum, yaitu metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, dan diskusi. Maksudnya, metode tersebut bersifat umum karena dapat digunakan hamper semua pelajaran. Memilih metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran (kelompok atau individu). Pada dasarnya, setiap metode pembelajaran yang digunakan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa kelas X adalah menuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat. Paragraf yang dimaksud dalam KD tersebut adalah paragraf naratif ekspositoris yang merupakan paragraf berdasarkan kisah nyata yang diceritakan sesuai urutan waktu. Secara implisit, maksud dari KD tersebut adalah siswa mesti menggunakan kalimat efektif ketika menyusun paragraf naratif ekspositoris. Pelaksanaan pembelajaran kalimat efektif yang diterapkan saat ini adalah dengan cara siswa ditugasi mengerjakan soal kemudian dibahas bersama. Sebelum melakukan kegiatan tersebut, guru menjelaskan hakikat, ciri-ciri, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi memahami materi. Hal ini dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang bersifat tradisional.

3 Berbagai metode dan teknik telah dikembangkan para ahli untuk meningkatkan pembelajaran menulis, salah satunya adalah metode kolaborasi. Kolaborasi adalah suatu teknik pengajaran menulis dengan melibatkan sejawat untuk saling mengoreksi (Alwasilah, 2005: 21). Setiap orang memiliki kelebihan masing-masing. Dalam praktiknya, kolaborasi dibiarkan untuk mengembangkan potensi dan kesenangannya sendiri. Metode ini sangat bermanfaat bagi siswa karena mereka dapat saling mengoreksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ditulis oleh siswa lain. Dalam pelaksanaannya, metode kolaboratif tidak mengkotak-kotakan siswa berdasarkan kemampuannya, minatnya, ataupun karakteristiknya. Semua siswa dapat belajar dari siswa dan semua siswa berkesempatan untuk memberikan masukan dan menghargai masukan dari orang lain. Penelitian dengan menggunakan metode kolaborasi dalam pembelajaran naratif ekspositoris belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian dalam pembelajaran menulis paragraf naratif ekspositoris dengan menggunakan metode kolaborasi. Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah penelitian yang ditulis oleh Yusie Hartati dengan judul penelitian Penerapan Teknik Kolaborasi dalam Pembelajaran Menulis Surat Dinas. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Hasil penelitian membuktikan bahwa teknik kolaborasi dapat meningkatkan keterampilan surat dinas. Penelitian lain yang juga relevan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah penelitian yang ditulis oleh Tri Maharani dengan judul Pengembangan Metode Kolaborasi dalam Pembelajaran Karangan Narasi sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis (2008). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam tiga siklus. Hasilnya, terdapat korelasi positif antara metode pembelajaran dengan kemampuan menulis karangan narasi.

4 Selanjutnya, penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penelitian ini adalah penelitian yang ditulis oleh Yuli Nurhati dengan judul Penerapan Metode Kolaborasi dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi dengan Fokus Penggunaan Kalimat Efektif (2009). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Hasilnya, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Berdasarkan uraian di atas, Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis paragraf naratif ekspositoris sebelum dan sesudah penerapan metode kolaborasi. Penulis juga berharap siswa mendapat pengetahuan dan pengalaman bermakna dari penelitian ini. Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan tersebut, penulis akan melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Metode Kolaborasi dalam Menulis Paragraf Naratif Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa SMA Angkasa Bandung Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013). B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. pembelajaran menulis kurang diminati siswa; 2. keterampilan menulis membutuhkan banyak latihan; 3. menulis paragraf naratif ekspositoris dengan penggunaan kalimat efektif dirasa sulit oleh siswa; dan 4. metode pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah dalam pembelajaran menulis paragraf naratif ekspositoris belum cukup merangsang siswa dan belum memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis paragraf naratif ekspositoris. C. Batasan Masalah

5 Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada hal-hal berikut. 1. Keterampilan menulis yang akan diteliti adalah paragraf naratif ekspositoris. 2. Paragraf naratif ekspositoris dibuat berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada pembelajaran sebelumnya. 3. Metode yang akan diujicobakan dalam pembelajaran menulis paragraf naratif ekspositoris adalah metode kolaborasi. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, ini rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis paragraf naratif ekspositoris sebelum menggunakan metode kolaborasi? 2. Bagaimana kemampuan siswa dalam meulis paragraf naratif ekspositoris setelah menggunakan metode kolaborasi? 3. Adakah perbedaan yang siginifikan antara kemampuan siswa dalam menulis paragraf naratif ekspositoris sebelum dan sesudah menggunakan metode kolaborasi? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis paragraf naratif ekspositoris sebelum menggunakan metode kolaborasi. 2. Untuk mendeskripskan kemampuan siswa dalam menulis paragraf naratif ekspositoris setelah menggunakan metode kolaborasi.

6 3. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa dalam menulis paragraf naratif ekspositoris sebelum dan setelah menggunakan metode kolaborasi. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam alternatif pembelajaran menulis paragraf naratif ekspositoris. b. Penelitian ini memperluas khasanaah keilmuan, khususnya dalam hal pembelajaran menulis paragraf naratif ekspositoris di kelas X. c. Penelitian ini akan menguatkan berbagai teori menulis tentang metode kolaborasi. d. Guru bidang studi Bahasa Indonesia dapat mengunakan meode kolaborasi sebagai alternatif lain dalam pembelajaran menulis paragraf naratif ekspositoris. 2. Manfaat Praktis a. Guru Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,khususnya dalam pembelajaran menulis paragraf naratif ekspositoris, meningkatkan kompetensi guru dengan mengatasi masalah pembelajaran menulis paragraf naratif ekspositoris. b. Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa, menumbuhkan minat siswa sehingga siswa tertarik dan termotivasi untuk mengungkapkan ide/ gagasan dalam menulis paragraf naratif ekspositoris sehingga paragraf terebut dapat mengandung pokok-pokok informasi yang terdapat dalam wawancara.

7 c. Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pihak sekolah karena siswanya diperkenankan untuk diteliti demi kemajuan akademik dalam pembelajaran, khususnya dalam pendekatan, model, media, metode, dan teknik pembelajaran.