BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif. Menurut Hamid Darmadi (011: 17) eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa antara menggunakan metode Just in Time Teaching ( JiTT) dengan menggunakan metode konvensional (ceramah). B. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif yang menggunakan Pretest-Posttest Equivalent Group Design sebagai desain penelitiannya. Pretest-Posttest Equivalent Group Design yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Tahapan pertama yaitu dilakukannya pretest terhadap kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Setelah dilakukan pretest, kemudian kelas eksperimen diberi perlakuan (treatment) yakni pembelajaran dengan menggunakan metode Just in Time Teaching. Kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan (treatment) seperti kelas eksperimen. Setelah diberi perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen, kemudian dilakukan tes ulang (posttest).
Tabel 4. Desain Eksperimen Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-Test E 0 1 X 1 0 K 0 1 X 0 Keterangan : E K : Kelompok Eksperimen : Kelompok Kontrol 0 1 : Pre-Test Kelas Eksperimen 0 1 : Pre-Test Kelas Kontrol X 1 X : Mendapat Perlakuan (metode Just in Time Teaching) : Tidak Mendapat Perlakuan ( metode ceramah) 0 : Post-Test Kelompok Eksperimen 0 : Post-Test Kelompok Kontrol (Suharsini Arikunto, 010:15) C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Angkasa Adisutjipto. Subjek penelitiannya adalah kelas VIII tahun ajaran 016/017.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret 017 pada semester tahun ajaran 016/017.
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 011: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siwa kelas VIII SMP Angkasa Adisutjipto tahun ajaran 016/017. Tabel 5. Data populasi siswa kelas VIII SMP Angkasa Adisutjipto. Kelas Jumlah Siswa VIII A 5 VIII B 5 VIII C 5 VIII D 5 Jumlah keseluruhan 100. Sampel Menurut Sugiono (011: 80), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling (teknik sampel bertujuan), yaitu pemilihan sampel secara sengaja oleh peneliti berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain; usianya relatif sama, siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, kedua sampel berada dalam satu sekolah yang sama. Guru kedua kelas pun mempunyai kemampuan yang relatif sama. Keduanya mempunyai kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sama. Kedua guru pun mempunyai kemampuan
menggunakan media atau metode pembelajaran yang sama. Dengan demikian, karakteristik pembelajaran serta kemampuan awal siswa sebanding. Untuk memperoleh sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Membuat daftar berisi semua populasi semua kelas VIII SMP Angkasa Adisutjipto.. Menulis nama kelas pada lembar kertas yang telah disediakan, yaitu kelas VIII A dan kelas VIII D. 3. Menggulung setiap kertas yang bertuliskan masing- masing kelas ke dalam gelas lalu mengundinya. 4. Masukkan kertas gulungan tersebut kedalam gelas lalu mengundinya. 5. Diperoleh dua kertas yang berisikan nama kelas yang akan menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen. 6. Berdasarkan teknik tersebut, diperoleh kelas eksperimen yaitu kelas VIII A sebanyak 5 siswa dan kelas kontrol kelas VIII D sebanyak 5 siswa. E. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 008: 38). Variabel penelitian ini menggunakan jenis variabel yaitu; 1. Variabel Independen (X); variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 008: 39). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu metode Just in Time Teaching (X).. Variabel Dependent (Y) sering disebut sebagai variabel output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel dependennya yaitu minat belajar (Y1 dan prestasi belajar Y). F. Definisi Operasional 1. Metode Just in Time Teaching ( JiTT ) Just in Time Teaching adalah metode pembelajaran yang berbasis pada interaksi antara tugas sekolah dengan memanfaatkan web/internet untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas. Guru dapat memberikan sebuah kisi-kisi materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya dengan menggunakan alamat internet yang dapat dengan mudah diakses oleh siswa sehingga siswa lebih aktif dalam mempersiapkan proses belajar mengajar. Melalui metode pembelajaran JiTT, guru dapat memberikan sebuah pertanyaan-pertanyaan ringan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan di kelas khususnya mata pelajaran PKn yang kemudian dapat dibahas di kelas secara bersama-sama. Metode pembelajaran JiTT menjadikan siswa lebih tanggap terhadap materi yang telah diberikan guru melalui alamat web yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan aplikasi WhatsApp Langkah-langkah metode Just in Time Teaching antara lain: 1. Tahap Persiapan, guru menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dikelas melalui Grup WhatsApp, lalu dibuatkan kelompok secara heterogen.. Warm Up, mencakup penugasan siswa yang diberikan guru dan dikumpulkan sebelum proses KBM dimulai. 3. Assesment Authentic (Penilaian Kinerja), dilakukan saat KBM ketika siswa mengerjakan tugas.
4. Diskusi dan Presentasi. 5. Penilaian Kinerja dan dilakukan dalam proses diskusi. 6. Puzzle, Tugas mingguan terdiri dari pertanyaan dari materi yang telah diberikan. 7. Portofolio, dilakukan guru saat semua PR siswa sudah dikumpulkan. Tujuan metode Just in Time Teaching adalah untuk meningkatkan pembelajaran siswa selama waktu kelas, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, mendorong siswa untuk mempersiapkan kelas, dan untuk memungkinkan instruktur untuk memperoleh kegiatan kelas terbaik untuk memenuhi kebutuhan siswa. Manfaat Just in Time Teaching antara lain, siswa lebih siap menerima pelajaran sebelum kelas dimulai. Dengan menggunakan respon siswa di kelas membuat feedback positif yang meningkatkan pembelajaran. Membuat guru lebih mengetahui proses pemikiran siswa.. Belajar Menurut Sadirman (01: 0) belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan meniru dan lain sebagainya. 3. Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minat (Slameto. 010: 180). 4. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil evaluasi pendidikan yang dicapai oleh siswa setelah menjalani proses pendidikan secara formal dalam jangka waktu tertentu dan hasil belajar tersebut merupakan angka-angka (Sumadi Suryabrata, 006: 6). Prestasi belajar adalah tingkatan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pembelajaran di sekolah dalam bentuk skor yang diperoleh dari test mengenai sejumlah materi tertentu (Hadari Nawawi, 1986 :58). G. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti mencari variabel-variabel penelitian menggunakan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain melalui observasi dan tes. 1. Observasi Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya).. Tes Data prestasi belajar diperoleh dengan menggunakan tes. (Arikunto Iskandar wassid, 009: 179) menyatakan bahwa tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan tepat. Pendapat lain menyatakan tes adalah suatu cara untuk mengadakan penelitian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik atau sekelompok peserta didik sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi peserta didik tersebut, yang dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh peserta didik lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini tes berfungsi untuk mengukur hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dan setelah dilakukannya perlakuan (treatment).
H. Prosedur Penelitian 1. Menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan teknik Purposive Sampling (teknik sampel bertujuan). Melaksanakan pretest, pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan treatment (perlakuan) 3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas kontrol 4. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas eksperimen 5. Melaksanakan posttest, posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan treatment (perlakuan) 6. Analisis data I. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian (Sugiyono, 011: 10). Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan instrumen penelitian sebagai alat untuk memperoleh data penelitian. Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini diantaranya yaitu soal tes dan lembar observasi. 1. Soal Tes Instrumen yang digunakan oleh penelitian ini berupa soal tes pilihan ganda. Soal pilihan ganda tersebut disertai dengan empat alternatif jawaban a, b, c, dan d. Dari empat alternatif jawaban tersebut hanya ada satu jawaban yang dianggap benar. Pemberian skor jawaban dari instrumen ini digunakan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah.
Soal tes disesuaikan dengan pokok bahasan mata pelajaran PKn Kelas VIII SMP Angkasa Adisutjipto dengan pokok bahasan Kedaulatan Konstitusi yang berlaku di Indonesia.. Lembar Angket Lembar angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data instrumennya disebut sesuai dengan nama metodenya. Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami dan diketahuinya. Bentuk kuesioner yang dibuat sebagai instrumen sangat beragam seperti; 1. Kuesioner terbuka, responden bebas menjawab dengan kalimatnya sendiri, bentuknya sama dengan kuesioner isian.. Kuesioner tertutup, responden tinggal memilih jawaban yang disediakan, bentuknya sama dengan kuesioner pilihan ganda. 3. Kuesioner langsung, responden menjawab pertanyaan seputar dirinya. 4. Kuesioner tidak langsung, responden menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan orang lain. 5. Check list, yaitu daftar isian yang bersifat tertutup, responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom jawaban yang tersedia. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan check list, yaitu peneliti menyiapkan daftar isian yang nantinya responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom jawaban yang tersedia. J. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Pada penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, realibel, dan objektif. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 01: 173). Untuk menguji kesahihan (validitas) berbentuk posttest yang bisa digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa yang dilakukan dengan uji validitas isi (content validity). Uji validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi mata pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 01: 18). Validitas item soal dalam penelitian ini dihitung dengan rumus korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 007: 73) dengan rumus sebagai berikut. r xy = Keterangan: r xy : Koefisinen korelasi N : Jumlah subyek ΣXY : Produk dari X dan Y ΣX : Jumlah nilai X ΣY : Jumlah Y ΣX : Jumlah X kuadrat ΣY : Jumlah Y Kuadrat NΣXY (ΣX)(ΣY) {NΣx (ΣX) }{NΣy (Σy) } Kemudian hasil r xy dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel dengan menetapkan taraf signifikansi 5%. Jika r xy > r tabel, maka alat ukur dikatakan valid.. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas dikatakan andal (mempunyai taraf kepercayaan tinggi) jika dapat memberikan hasil yang tetap dan stabil. Untuk mendapatkan jaminan instrumen ini dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus KR-1, sebagai berikut. (Sugiyono, 014: 13) r 11 = k M(k M) 1 k 1 ks t
r 11 k M S t Keterangan : : reabilitas instrument keseluruhan : banyaknya item soal : mean skor soal : varians total Besar r 11 dikonsultasikan dengan harga kritik produk moment. Dengan menggunakan taraf signifikansi (α) = 5 %. jika r 11 > r tabel, maka perangkat tes dikatakan reliabel. K. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Untuk itu, sebelum peneliti menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik non parametris. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap skor hasil belajar yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Pengolahan data diolah menggunakan program SPSS16. Alasan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu karena uji ini digunakan untuk menguji data yang berskala interval dan ratio. Rumus Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut (Sugiyono, 014: 57). KD = 1,36 n 1 n n 1 n Keterangan : KD n 1 n : harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari : jumlah sampel yang diperoleh : jumlah sampel yang diharapkan
Dikatakan normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (P>0,05). Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 pada (P<0,05), maka dikatakan tidak normal. Jika uji normalitas data menunjukkan data tersebut normal, maka analisis diteruskan dengan uji homogenitas.. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam atau tidaknya varian sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas ini menggunakan program SPSS versi 16. Rumus yang digunakan dalam uji homogenitas adalah Uji F sebagai berikut. Varian Terbesar F = Varian Terkecil Keterangan : F = Koefisien V V b = varians terbesar V k = varians terkecil (Sugiyono, 014: 199) Jika nilai Sig > 0,05 maka kedua kelompok dikatakan memiliki varians yang homogen. Sebaliknya apabila nilai Sig < 0,05 maka kedua kelompok tidak memiliki varians yang homogen. 3. Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) Hipotesis penelitian perlu diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah Uji-t (independet uji test). Persyaratan yang harus dipenuhi pada analisis data ini menggunakan Uji-t yang menggunakan adanya perbedaan persentasi antara kedua kelompok yang akan dibadingkan. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis,yaitu: t = S 1 X 1 X N 1 1 + S N 1
Keterangan: X 1 : Mean pada distribusi sampel 1 X : Mean pada distribusi sampel N 1 : Jumlah individu pada sampel 1 N : Jumlah individu pada sampel S 1 : Nilai varian pada distribusi sampel 1 S : Nilai varian pada distribusi sampel (Sugiyono, 014: 18) L. Gain Score Peningkatan kemampuan siswa juga dilakukan analisis dengan gain score. Gain Score disebut juga dengan peningkatan atau perbedaan skor yang merupakan selisih antara skor, pretest dan posttest. Hasil dari analisis data gain scrore menunjukkan pencapain peningkatan kemampuan siswa dengan memperhatikan kemampuan awalnya. Hasil penghitungan dari gain score dapat menunjukkan keefektifan metode Just in Time Teaching. Penghitungan dilakukan dengan cara: Gain Score = skor postest skor pretest skor maksimal skor pretest Data katagori gain score dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Kategori Gain Score Nilai Kuantitatif Nilai kualitatif (<g>) > 0,7 Tinggi 0,7 (<g>) 0,3 Sedang (<g>) < 0,3 Rendah ( Sumber: Hake, 1999: 1)