BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Kacang jantan muda dan dewasa akibat taraf pemberian pakan yang berbeda

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama 45 hari mulai pada Desember 2014 hingga

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

MATERI DAN METODE. Metode

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Agustus 2016 di kandang domba

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAHAN DAN METODE. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No Kode ternak Umur (bulan) Lingkar dada (cm) Bobot Badan (kg) 1.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN LAKTOSA DAN AIR PADA SUSU SAPI PERAH SKRIPSI.

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

MATERI DAN METODE. Prosedur

MATERI. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

Deskripsi KONSENTRAT ASAM LEMAK OMEGA-3 UNTUK SUPLEMENTASI PAKAN SAPI POTONG DAN METODE PEMBUATANNYA

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

Keterangan: * = berbeda nyata (P<0,05)

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

TAMPILAN GLUKOSA DARAH DAN LAKTOSA SUSU AKIBAT SUPLEMENTASI UREA DAN IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT YANG BERBEDA PADA SAPI FRIESIAN HOLSTEIN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Januari

KHARISMA ANINDYA PUTRI H

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

METODE. Materi. Metode

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Frekuensi dan Periode Pemberian Pakan yang Berbeda

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

KECERNAAN PROTEIN RANSUM DAN KANDUNGAN PROTEIN SUSU SAPI PERAH AKIBAT PEMBERIAN RANSUM DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA SKRIPSI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai Hubungan Konsumsi Bahan Kering dan Protein Pakan

Transkripsi:

21 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016. Penelitian dilaksanakan di Peternakan Sapi Perah Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Pembibitan Ternak Unggul Mulyorejo, Dinas Peternakan dan Perikanan, Kabupaten Semarang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi 3.1.1. Ternak Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah sapi FH sebanyak 18 ekor dengan bulan laktasi ke 2 dan 3 pada periode laktasi ke III. Bobot badan rata-rata sapi yang digunakan sebesar 411,92 + 32,71 kg (CV= 7,94%) (Lampiran 1) dan produksi susu rata-rata 10,23 ± 1,26 liter (CV= 12,35%) (Lampiran 2). 3.1.2. Pakan Bahan pakan yang digunakan dalam ransum penelitian untuk perlakuan pada materi percobaan adalah rumput raja, konsentrat komersial, urea dan sumber asam lemak tidak jenuh yakni minyak jagung yang telah diproteksi. Kandungan nutrien bahan pakan, kombinasi aras proteksi minyak jagung dan urea pada konsentrat serta kandungan nutrien ransum setiap perlakuan ditampilkan pada Tabel 3, 4 dan 5.

22 Tabel 3. Kandungan Nutrien Bahan Pakan yang Digunakan dalam Penelitian Pakan Nutrien BK PK LK SK Abu BETN TDN Rumput Raja a (%) 13,26 11,56 1,32 43,01 12,12 31,99 57,54 Konsentrat b (%) 88,52 12,21 6,56 40,29 8,54 32,40 67,26 Ransum 58,42 11,95 4,46 41,38 9,97 32,24 63,37 (40% : 60%) Keterangan :a = Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang b = Produksi dari Koperasi Andini Luhur BK = Bahan kering; PK = Protein kasar; LK = Lemak kasar; SK = Serat kasar; BETN = Bahan ekstrak tanpa nitrogen; TDN = Total digestible nutrients Tabel 4. Kombinasi Aras Minyak Jagung Terproteksi dan Urea pada Konsentrat Bahan Pakan L0P1 L0P2 L1P1 L1P2 L2P1 L2P2 ------------------------------------- % ------------------------------------ Minyak Jagung 0 0 2 (75 : 25) 2 (75 : 25) 2 (80 : 20) 2 (80 : 20) Urea 0,16 0,95 0,16 0,95 0,16 0,95 Keterangan : P = Suplementasi urea ke (1, 2) ; L = Aras proteksi minyak jagung (0, 1, 2) Persentase dalam kurung menunjukkan perbandingan tingkat proteksi minyak jagung Tabel 5. Kandungan Nutrien Ransum Setiap Perlakuan Perlakuan L0 L1 L2 Kandungan P1 P2 P1 P2 P1 P2 ----------------------- % ------------------------ Bahan kering (BK) 58,42 58,42 58,42 58,42 58,42 58,42 Protein kasar (PK) 12 16 12 16 12 16 Lemak kasar (LK) 4,46 4,46 4,46 4,46 4,46 4,46 Serat kasar (SK) 41,38 41,38 41,38 41,38 41,38 41,38 Abu 9,97 9,97 9,97 9,97 9,97 9,97 Bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 32,24 32,24 32,24 32,24 32,24 32,24 Total digestible nutrients 63,37 63,37 63,37 63,37 63,37 63,37 (TDN) Keterangan: P = Suplementasi urea ke (1, 2); L = Aras proteksi minyak jagung (0, 1, 2)

23 3.1.3. Peralatan Alat yang digunakan adalah pita ukur dengan merk Rondo untuk mengukur lingkar dada, bak pakan digunakan untuk menampung pakan yang akan diberikan pada ternak, lactoscan digunakan untuk mengukur kualitas susu, timbangan analitik 50 kg dan timbangan digital digunakan untuk menimbang bahan pakan perlakuan, centrifuge 2500 rpm untuk persiapan sampel serum darah, spuit 10 cc untuk menampung sampel darah, cooling box untuk menyimpan sampel darah, spektofotometer sebagai alat ukur kadar lipida darah. Bahan yang digunakan meliputi bahan kimia berupa KOH dan CaCl 2, rumput raja, konsentrat dan minyak jagung, urea, kit standar untuk uji lipida darah, alkohol 70% dan kapas. 3.2. Metode Metode yang dilakukan pada penelitian terdiri dari rancangan percobaan, perlakuan, denah percobaan, prosedur penelitian, variabel percobaan yang diukur, analisis data dan pengambilan keputusan. Metode penelitian tersebut dijabarkan sebagai berikut; 3.2.1. Rancangan percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 2 faktor, yaitu faktor utama pemberian aras proteksi minyak jagung (3 perlakuan) dan faktor kedua suplementasi urea (2 perlakuan) dengan masing-masing 3 kali ulangan.

24 3.2.2. Perlakuan Kombinasi perlakuan antara pemberian aras proteksi minyak jagung dan suplementasi urea yang diterapkan berdasarkan jumlah konsentrat yang diberikan. Kombinasi perlakuan tersebut dijabarkan sebagai berikut: L0P1 = Ransum + Minyak jagung 0% + urea 0,16% L0P2 = Ransum + Minyak jagung 0% + urea 0,95% L1P1 = Ransum + Minyak jagung 2% (75% terproteksi + 25% tidak terproteksi) + urea 0,16% L1P2 = Ransum + Minyak jagung 2% (75% terproteksi + 25% tidak terproteksi) + urea 0,95% L2P1 = Ransum + Minyak jagung 2% (80% terproteksi + 20% tidak terproteksi) + urea 0,16% L2P2 = Ransum + Minyak jagung 2% (80% terproteksi + 20% tidak terproteksi) + urea 0,95% 3.2.3. Denah percobaaan Percobaan ini menggunakan denah sebaran materi percobaan. Denah percobaan pada penelitian ditampilkan dalam Tabel 6 : Tabel 6. Denah Percobaan Proteksi Minyak Jagung Suplementasi Urea P1 0,16% P2 0,95% L0 (0) L1 2 (75% : 25%) L2 2 (80% : 20%) L0P1U3 L1P1U1 L2P1U2 L0P1U2 L1P1U3 L2P1U1 L0P1U1 L1P1U2 L2P1U3 L0P2U2 L1P2U3 L2P2U1 L0P2U1 L1P2U2 L2P2U3 L0P2U3 L1P2U1 L2P2U2 Keterangan : P = Suplementasi urea terhadap konsentrat (1, 2) ; L = Aras proteksi minyak jagung terhadap konsentrat (0, 1, 2); Persentase dalam kurung menunjukkan tingkat minyak jagung terproteksi.

25 3.3. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu tahap persiapan, tahap adaptasi, tahap perlakuan, pengambilan sampel darah dan persiapan serum darah. Prosedur penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut; 3.3.1. Tahap persiapan Persiapan dilakukan selama dua minggu meliputi mengumpulkan semua bahan pakan yang akan digunakan, penyediaan semua peralatan dan materi yang digunakan dalam penelitian, analisis proksimat bahan pakan hijauan (Tabel 3), formulasi ransum, pemilihan meteri percobaan, perhitungan CV, menghitung kebutuhan pakan ternak berdasarkan dengan tabel National Research Council (2001) untuk sapi perah laktasi dan melakukan proteksi pada minyak jagung. Proteksi minyak jagung dilakukan dengan saponifikasi menggunakan KOH sebanyak 4,288 gram, dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan 2500 rpm, tranformasi ke garam kalsium menggunakan CaCl 2 sebanyak 4,235 gram yang diperhitungkan secara stoikiometri dengan bilangan penyabunan sebesar 214,4 (Cabatit, 1979), sentrifugasi dengan kecepatan 2500 rpm, mengambil supernatan, menambahkan dalam pakan perlakuan. 3.3.2. Tahap adaptasi ternak Tahapan adaptasi dilakukan selama 1 minggu yaitu memulai memberikan ransum perlakuan. Tahap adaptasi pakan bertujuan untuk menjaga konsumsi pakan dan produksi susu sapi perah agar stabil. Pemberian pakan dilakukan pada

26 pukul 08.00 dan 15.30 WIB untuk rumput raja dan pukul 07.00 dan 14.30 WIB untuk konsentrat. 3.3.3. Tahap perlakuan Tahapan perlakuan dilakukan selama 4 minggu dengan penerapan perlakuan menggunakan pakan yang telah diberi kombinasi perlakuan aras proteksi minyak jagung dan suplementasi urea (Tabel 5). Materi percobaan di kandang secara individual dengan tempat makan dan minum masing-masing dan pemberian minum secara add libitum. 3.3.4. Pengambilan sampel darah Pengambilan darah dilakukan 4 jam setelah pemberian pakan pada waktu pagi hari pada akhir periode penelitian minggu keempat perlakuan. Sampel darah diambil menggunakan spuit berkapasitas 10 cc pada bagian pembuluh darah kapiler pangkal ekor (vena lateralis). Bagian yang akan diambil sampel darah dengan spuit dibersihkan dahulu menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 70% sebelum dan sesudahnya. Sampel darah kemudian dimasukkan ke dalam vacutainer dan kemudian dimasukkan kedalam cooling box digunakan sebagai tempat sampel yang sudah berisi es. 3.3.5. Persiapan serum darah Sampel darah didiamkan selama kurang dari 3 jam, kemudian disentrifuse pada 2.500 rpm selama 15 menit. Serum darah yang merupakan bagian bening

27 pada darah kemudian diambil dan segera disimpan pada suhu -20 C untuk selanjutnya dianalisis di UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Kudus. 3.4. Variabel yang Diukur Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah tampilan kadar kolesterol total, kolesterol HDL dan kolesterol LDL darah. Metode penentuan nilai variabel percobaan yang diukur dilakukan sebagai berikut. Kadar kolesterol HDL darah diukur dengan cholesterol HDL analysis kit dengan alat spektrofotometer. Kadar kolesterol LDL darah ditentukan secara langsung dengan metode rumus Friedewald. Perhitungan rumus kadar LDL darah adalah Total Kolesterol (HDL + (Trigliserida /5)). Kadar kolesterol total darah dilakukan dengan uji kolorimeter menggunakan cholesterol total analysis kit dengan alat spektrofotometer. 3.5. Analisis Data Data kadar kolesterol HDL, LDL dan kolesterol total darah sapi FH dianalisis menggunakan analisis ragam sesuai dengan pendapat Steel dan Torrie (1993). Adapun model linear dan pengambilan keputusan hasil analisis ragam dijelaskan sebagai berikut: Model linier dari rancangan acak lengkap pola faktorial yang digunakan menurut Steel dan Torrie (1993) sebagai berikut : Keterangan: Y ijk = µ + L i + P j + (LP) ij + ɛ ijk

28 i : Faktor pemberian aras proteksi minyak jagung (0, 2, 2) j : Faktor suplementasi urea (1, 2) k : Ulangan (1,2,3) Y ijk : Hasil pengamatan variabel percobaan (Kadar kolesterol HDL, LDL dan total darah) pada percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij µ : Nilai tengah umum (rata-rata populasi) L i P j : Pengaruh pemberian aras proteksi minyak jagung ke-i : Pengaruh suplementasi urea ke-j (LP) ij : Interaksi antara pemberian aras proteksi minyak jagung ke-i dan suplemetasi urea pada ransum ke-j ɛ ijk : Pengaruh galat faktor percobaan pada hasil pengamatan variabel percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij. Adapun pengambilan keputusan hasil analisis ragam sebagai berikut : H 0 : (LP) ij = 0, tidak terdapat interaksi antara pemberian aras proteksi minyak jagung dan suplementasi urea terhadap tampilan kadar kolesterol total, HDL dan LDL darah sapi perah FH. H 1 : (LP) ij 0, terdapat interaksi antara pemberian aras proteksi minyak jagung dan suplementasi urea terhadap tampilan kadar kolesterol total, HDL dan LDL darah sapi perah FH. H 0 : L i = 0, tidak terdapat perbedaan akibat pemberian aras proteksi minyak jagung terhadap tampilan kadar kolesterol total, HDL dan LDL darah sapi perah FH.

29 H 1 : L i 0, terdapat perbedaan akibat pemberian aras proteksi minyak jagung terhadap tampilan kadar kolesterol total, HDL dan LDL darah sapi perah FH. H 0 : P j = 0, tidak terdapat perbedaan akibat suplementasi urea terhadap tampilan kadar kolesterol total, HDL dan LDL darah sapi perah FH. H 1 : P j 0, terdapat perbedaan akibat suplementasi urea terhadap tampilan kadar kolesterol total, HDL dan LDL darah sapi perah FH. Kriteria pengambilan keputusan yaitu H1 diterima apabila F hitung F tabel 5%. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan akibat perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (UJBD). H0 diterima apabila F hitung < F tabel 5%. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan akibat perlakuan.