BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fungsi pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak pernah dipisahkan dari aspek kehidupan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aset masa depan yang menentukan maju

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dewasa ini diarahkan untuk peningkatan kualitas belajar,

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan manusia akan belajar mengenai hal hal baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan tergantung pada proses kegiatan belajar. belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya untuk menciptakan manusia- manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pradja. AL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ASEP MUNIR HIDAYAT, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. atmadja (Agustiani, 2005:1) yang menyatakan bahwa Pendidikan merupakan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, di situ pasti ada pendidikan (Driyarkara dalam Karisma,

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan siswa secara optimal baik secara kognitif, afektif dan. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. sekedar memberikan pengetahuan atau nilai-nilai atau melatihkan keterampilan.

Transkripsi:

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baaik individu maupun kelompok untuk meendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Sugihartono (2012, hlm. 3) Pendidikn adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Peran pendidikan berpengaruh terhadap kualitas dan potensi dari sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan zaman dalam era globalisasi saat ini. Berdasarkan Undang-Undang No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan mengenai pengertian pendidikan sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia mengharapkan siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang terjadi di sekolah merupakan hal terpenting dalam proses pendidikan, dan sebagai titik ukur keberhasilan pendidikan adalah tercapainya tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa selama mengkuti proses pendidikan dapat diamati dengan berdasarkan tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini bahwa berhasil tidaknya pendidikan tergantung pada proses pembelajaran yang dilaksanakan. Belajar adalah suatu proses, lebih lanjut dijelaskan oleh Chaplin dalam Majid (2014, hlm. 64) Proses adalah suatu perubahan yang menyangkut 1

tingkah laku atau kejiwaan. Perubahan yang terjadi dalam diri siswa itu dapat berupa perubahan kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil dari proses kegiatan belajar tersebut dapat diukur atau dilihat melalui nilai-nilai yang diperoleh siswa dari tes sumatif yang dilakukan disekolah. Dari hasil belajar tersebut maka akan diketahui sejauh mana perkembangan belajar yang telah dilakukan siswa di sekolah. Hal ini diungkapkan Sudjana (2013, hlm. 22) Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu nilai yang diberikan kepada siswa pada akhir suatu program pengajaran setelah siswa melewati serangkaian tes mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam upaya meningkatkan potensi sekaligus hasil belajar siswa, maka peran seorang guru semakin diharapkan untuk muncul sebagai figure yang bukan hanya mentransformasi ilmu, tetapi juga membimbing dan mengarahkan siswa menuju pada tujuan pendidikan yang seutuhnya melalui kegiatan belajar mengajar. Namun, dalam pelaksanaannya kegiatan belajar mengajar yang diharapkan berjalan dengan lancar, afektif, dan efesien selalu saja dihadapkan pada berbagai persoalan dan hambatan. Salah satunya adalah dilihat dari hasil belajar siswa yang masih kurang dari nilai yang diharapkan, hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri atas keadaan fisik siswa, intelegensi siswa, serta keadaan psikologi siswa, misalnya minat dan motivasi. Faktor eksternal mencakup kemampuan mengajar guru, media pembelajaran yang digunakan, model pembelajaran yang digunakan, sumber atau bahan pelajaran serta kurikulum. Masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal adalah masih rendahnya daya serap siswa. Hal ini Nampak pada hasil belajar siswa yang senantiasa masih berada dibawah rata-rata. Seperti yang terjadi di SMA Pasundan 2 Cimahi, hasil belajar yang diraih siswa dalam mata pelajaran ekonomi belum optimal, hal tersebut terlihat dari data berikut: 2

No Kelas Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPS Materi Ajar Mekanisme Debit dan Kredit Jumlah siswa Jumlah Ketuntasan Rata-rata yang lulus siswa (%) KKM 1 XI IPS 26 63,30 75 13 Sumber :SMA Pasundan 2 Cimahi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk standar kompetensi mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Pasundan 2 Cimahi adalah 75. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa nilai ulangan harian mata pelajaran ekonomi tidak mencapai hasil yang maksimal. Dari 26 siswa yang melaksanaan ulangan harian yang lulus mencapai KKM hanya 50% yaitu 13 siswa dan sebanyak 50% atau 13 siswa tidak mencapai KKM. Melihat data diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi masih rendah. Mengacu pada temuan fakta diatas dapat kita identifikasi bahwa masih banyak siswa yang belum dapat memenuhi nilai yang diharapkan pada mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Pasundan 2 Cimahi diperoleh informasi bahwa pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran ekonomi saat ini masih tergolong monoton. Artinya, metode pembelajaran, bahan ajar, maupun strategi pembelajaran yang digunakan masih terhitung konvensional. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Kegiatan siswa hanya memperhatikan guru yang sedang mendemostrasikan materi pelajaran serta mencatat hal-hal yang sekiranya penting. Watts (Finkelstein Neal dan Thomas Hanson, 2011) melaporkan bahwa di setiap negara mata pelajaran ekonomi itu sangat diperlukan dalam jejang pendidikan menengah. Akan tetapi faktanya tidak didukung dengan proses pembelajaran yang berkualitas, dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan buku teks. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka peneliti beranggapan perlu adanya suatu solusi untuk mengatasi permasalahan hasil belajar siswa yang masih banyak mendapat nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh SMA 3

Pasundan 2 Cimahi pada mata pelajaran ekonomi. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle. Lampiran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tetang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah, bahwa lingkup proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning. Model pembelajaran learning cycle atau siklus belajar merupakan solusi atas permasalahan yang dikemukan di atas, karena model pembelajaran learning cycle merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa yang merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan berperan aktif Fajaroh, (2008) Model pembelajaran learning cycle sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran ekonomi mata pelajaran mekanisme debit dan kredit, karena model ini mempunyai kesamaan karakteristik dengan pelajaran ekonomi, di mana dalam konsep model learning cycle terdapat tahap-tahap pembelajaran yang diorganisasikan agar pelajaran disajikan dalam bentuk tahapantahapan, sama halnya dengan pelajaran mekanisme debit dan kredit. Dalam mata pelajaran mekanisme debit dan kredit terdapat siklus-siklus belajar dan di setiap siklus-siklus tersebut terdapat tahap-tahap pembelajaran yang terus berkelanjutan dan berhubungan antara satu dengan yang lain sehingga jika diterapkan model pembelajaran learning cycle dalam pembelajar mekanisme debit dan kredit maka akan lebih efektf dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep pembelajaran ekonomi pada mata pelajaran mekanisme debit dan kredit. Namun kenyataan yang ada masih banyak sekolah yang belum menerapkan model pembelajaran learning cycle maupun model lain yang cocok dengan pelajaran tersebut sehingga hasil belajar ekonomi belum sesuai dengan yang diharapkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran leraning cycle dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, antara lain: 4

Penelitian yang dilakukan oleh Simatupang (2008),menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran siklus belajar tidak hanya dapat diterapkan pada pembelajaran ilmu-ilmu alam seperti kimia dan fisika, tetapi juga dapat diterapkan pada ilmu-ilmu sosial dan humanira.penelitian lain yang dilakukan oleh Sahesty Andriani (2010), menunjukkan bahwa penerapan model siklus belajar dapat peningkatan pemahaman konsep belajar pada siswa. Selain itu penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dwi Ratna Dewi (2013), menunjukkan bahwa penerapan learning cycle dengan penilaian portofolio dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Dengan demikian maka penulis tertarik untuk lebih mendalami penerapan model ini dan juga melakukan uji coba model pembelajaran learning cycle dengan fase yang sudah dikembangkan dari fase sebelumnya yaitu learning cycle, dengan judul: Pengaruh Model Learning Cycle (Siklus Belajar) Terhadap Hasil Belajaar Siswa Pada Pelajaran Ekonomi (Sub Pokok Bahasan Mekanisme Debit dan Kredit Kelas XI IPS 1 SMA Pasundan 2 Cimahi Tahun Pelajaran 2016/2017) B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan salah satu titik penemuan masalah yang ditemukan peneliti dan ditinjau dari sisi keilmuan. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, bahwa masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Kesulitan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru 2. Kurangnya interaksi siswa saat berlangsungnya pembelajaran, sehingga siswa terlihat pasif 3. Sebagian siswa merasa bosan, mengantuk dan hanya mencatat saja 4. Metode atau model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum tepat C. Rumusan Masalah Berdasarkan pernyataan permasalahan di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas kontrol ysng menggunakan metode pembelajaran konvensional dan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran learning cycle pada saat tes awal (pretest)? 5

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas kontrol ysng menggunakan metode pembelajaran konvensional dan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran learning cycle pada saat tes akhir (posttest)? 3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran learning cycle dan pada kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Hasil belajar siswa pada kelas kontrol ysng menggunakan metode pembelajaran konvensional dan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran learning cycle pada saat tes awal (pretest) 2. Hasil belajar siswa pada kelas kontrol ysng menggunakan metode pembelajaran konvensional dan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran learning cycle pada saat tes akhir (posttest) 3. Peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran learning cycle dan pada kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional E. Manfaat Penelitian Terdapat dua kegunaan atau manfaat yang diharapakan oleh peneliti dari pelaksanaan penelitian ini yaitu, manfaat teoritis dan kegunaan atau manfaat praktis yang dapat di jelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Sebagai bahan kajian dalam dunia pendidikan khususnya teori pembelajaran konstruktivisme yang dikenalkan oleh Piaget. Dengan model pembelajaran learning cycle 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis kepada beberapa pihak antara lain : 6

a. Bagi siswa,dapat membangkitkan semangat dan mempermudah proses pembelajaran pada materi debit dan kredit yang tedapat pada pelajaran ekonomi. b. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam usaha melakukan inovasi terhadap model pembelajaran yang ada di lingkungan sekolah. c. Bagi guru, sebagai masukan dan bahan evaluasi agar lebih kreatif dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang dapat merangsang semangat siswa untuk lebih aktif di kelas. d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi sebagai acuan penelitian berikutnya. F. Definisi Operasional 1. Pengaruh Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm.261) Pengaruh, adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 2. Model Pembelajaran Komala Sari (2016, hlm. 20), Model pembelajaran adalah suatu pola interaksi antara siswa dan guru di dalam kelas yang terdiri dari strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. (Carnegie, 1993, p. 500) 3. Learning Cycle Aris Shoimin (2013, hlm. 58) Model pembelajaran Learning cycle atau siklus belajar adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa yang merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran. 4. Hasil belajar Sudjana (2013, hlm. 22), Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang diajarkan Purwanto, (2010, hlm. 45) Berdasarkan definisi operasional dari konsep judul yang telah diuraikan di atas, maka yang dimaksud Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle Terhadap Hasil Belajar Siswa adalah 7

suatu pelaksanaan yang didalamnya terdapat interaksi antara suatu perangkat dan tindakan dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa melalui pemecahan masalah guna menggali kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa dengan tujuan siswa mampu menguasai bahan/ materi ajar khususnya pada mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Pasundan 2 Cimahi G. Sistematika Skripsi 1. Sampul 2. Lembar pengesahan 3. Lembar motto dan persembahan 4. Lembar pernyataan keaslian skripsi 5. Kata pengantar 6. Ucapan terimakasih 7. Abstrak 8. Daftar isi 9. Daftar tabel 10. Daftar gambar 11. Daftar lampiran 12. Bab I Pendahuluan Bagian yang berisi pernyataan tentang pendahuluan atau bagian awal dari skripsi, yang di dalamnya berisi sub bab, seperti berikut: a. Latar Belakang Masalah : sub bab yang memaparkan konteks penelitian yang dilakukan serta alasan peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap hasil belajar peserta didik di SMK Pasundan 2 Bandung. b. Identifikasi Masalah : sub bab yang merupakan titik tertentu yang memperlihatkan ditemukannya masalah penelitian ditinjau dari sisi keilmuan, bentuk (keterhubungan, dampak, sebab, akibat dan lainnya) serta banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi oleh oleh peneliti yang ada di SMK Pasundan 2 Bandung khususnya di kelas X Teknik Sepeda Motor. c. Rumusan Masalah : sub bab mengenai pertanyaan umum tentang konsep atau fenomena spesifik yang diteliti atau diidentifikasi topic atau variabel variabel yang 8

menjadi focus penelitian mengenai apakah penerapan pendekatan saintifik berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. d. Tujuan Penelitian : 1) Penjabaran secara singkat dalam bentuk kalimat deklaratif tentang masalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah dan diharapkan dapat dicapai atau dipecahkan melalui proses pencarian informasi secara sistematis sesuai dengan kaidah ilmiah yang berlaku. Tiap sub tujuan diawali dengan kalimat aktif (misalnya, untuk mengetahui). 2) Merupakan tujuan yang eksplisit berupa pembaruan atau peningkatan apa yang dikehendaki. 3) Merupakan tujuan yang implisit berupa peningkatan diri guru dan pemahaman mengenai teori tentang cara mempraktikan masalah tersebut. e. Manfaat Penelitian 1) Mengemukakan untuk siapa penelitian tersebut bermanfaat. Dalam hal ini hasil penelitian dapat bermanfaat bagi guru, kelas, siswa, orang tua siswa, atau pihakpihak lain. 2) Rumusan manfaat penelitian berdasarkan pada topik atau masalah yang diteliti. 3) Pernyataan yang menunjukkan untuk siapa penelitian ini bermanfaat; dinyatakan dengan jelas dan praktis. f. Definisi Operasional Definisi penelitian mengemukakan pembatasan dari istilah-istilah yang diberlakukan dalam penelitian sehingga teripta makna tunggal terhadap pemahaman permasalahan dan penyimpulan terhadap pembatasan istilah dalam penelitian yang memperlihatkan makna penelitian sehingga mempermudah peneliti dalam memfokuskan pembahasan masalah. g. Sistematika Penulisan Skripsi Terdiri dari penjelasan sistematika skripsi yang digunakan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan skripsi dan sesuai dengan sistematika yang ada. 13. Bab II Kajian Teori dan Kerangka pemikiran 9

Bagian yang berisi pernyataan tentang pendahuluan teori teori yang didukung oleh penelitian terdahulu yang menghasilkan keerangka pemikiran serta asumsi dan hipotesis, yang di dalamnya berisi sub bab, seperti berikut : a. Teori teori utama dan teori teori turunannya dalam bidang yang dikaji. b. Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti mengenai prosedur, subyek dan temuannya. c. Kerangka pemikiran dan diagram paraadigma penelitian d. Asumsi dan hipotesis penelitian 14. Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Di dalam metode penelitian terdiri dari : a. Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti. b. Desain penelitian merupakan penyampaian secara eksplisit oleh peneliti mengenai jenis penelitian yang akan digunakan peneliti hingga detail dan menyeluruh. c. Subjek penelitian adalah suatu yang diteliti, baik orang, benda, ataupun lembaga yang akan dikenao simpulan hasil penelitian. Sedangkan objek penelitian merupakan sifat keadaan dari suatu benda, orang atau yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. d. Pengumpulan data dan instrument penelitian penjelasan mengenai metode yang digunakan dan instrument yang digunakan. e. Teknik analisis data yaitu merupakan penjelasan bagaimana data atau informasi hasil penelitian itu diolah. f. Prosedur penelitian merupakan penjelasan mengenai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian. 15. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Deskripsi data awal penelitian b. Deskripsi pelaksanaan penelitian c. Deskripsi hasil penelitian d. Pembahasan 16. Bab V Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan berisi pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian, 10

b. Saran merupakan rekomendasi yang ditujukan kepada pembuat kebijakan, pengguna hasil dan bagi peneliti berikutnya. 17. Daftar pustaka 18. Lampiran 19. Riwayat Hidup 11