BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Komunikasi merupakan sesuatu yang alamiah. Dikatakan demikian karena sejak kita lahir sampai dewasa komunikasi itu terjadi pada setiap gerak langkah. Misalnya, ketika kita masih kecil walaupun belum bisa berbicara namun melalui bahasa tubuh, gerak, ekspresi wajah maupun kontak mata, proses komunikasi itu telah kita lakukan. Bentuk yang digunakan untuk dapat berhubungan dengan orang lain adalah melalui komunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Dalam sebuah organisasi atau dunia kerja, Komunikasi memegang peranan penting. Dikatakan demikian karena keberhasilan berinteraksi dalam organisasi adalah melalui Komunikasi. Jika komunikasi dapat berjalan secara efektif, maka informasi dalam dinamika berorganisasipun akan berjalan lancar sehingga dapat mempercepat proses penyelesaian suatu pekerjaan. Sebaliknya, bila komunikasi terhambat, arus informasi 1
pun tersendat, dan akibatnya tentu akan membuat suatu pekerjaan juga terlambat diselesaikan. Pegawai juga dituntut fasih dalam berkomunikasi terutama dalam komunikasi Interpersonal, Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendi,2003:30). Komunikasi Interpersonal sendiri jika pesan yang disampaikan, dan pegawai menerima dan memahami pesan tersebut dengan baik sehingga timbul adanya timbal balik dan pegawai dapat menyelesaikan fungsinya dan tujuan dengan baik. dalam suatu organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat menunjang kinerja organisasi tersebut. Pencapaian tujuan instansi memerlukan kerjasama yang baik antar komponen di dalamnya. Suatu instansi pasti menyadari bahwa komunikasi interpersonal sangat berperan penting sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suau instansi, jika tidak adanya komunikasi interpersonal tidak akan adanya interaksi antara perorangan baik pada pimpinan dan bawahan maupun antar sesama pegawai, Demikian pula tanpa adanya komunikasi interpersonal akan sulit dilakukan koordinasi yang terarah serta mungkin idak dapat menciptkan suatu kelompok yang dapat saling bekerja sama. Dan diantara beberapa hal tersebut adalah faktor komunikasi interpersonal di lingkungan instansi. (Mulyana:2000:46) Komunikasi Interpersonal dibutuhkan untuk 2
penyampaian pesan dari perorangan maupun perkelompok yang mengandung arti maupun tujuan tertentu. Komunikasi Interpersonal antar semua unsur dalam suatu pekerjaan akan sangat berdampak pada kinerja semua unsur yang ada dilingkungan dunia kerja tersebut. Hubungan antara Pimpinan dan Pegawai lainnya dalam organisasi kadang mengalami kendala serta kadang timbul hal yang tidak harmonis dalam bekerja. Untuk itu dalam suatu organisasi perlu mempelajari dan memahami tentang komunikasi Interpersonal agar terhindar dari persoalan komunikasi. Kondisi yang terjadi pada pada Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal belum tersentuh. Salah satu indikator kurang baiknya Komunikasi Interpersonal antar Pimpinan dan Pegawai terhadap kinerja Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang dapat dilihat dari kurang keterbukaaan/transparan antar dari pimpinan terhadap bawahan maupun sesama pegawai. Keterbukaan/transaparansi pimpinan kepada bawahannya semestinya diberlakukan kepada semua pegawai. Namun kenyataanya keterbukan itu hanya bagi Pegawai-pegawai tertentu saja. Hal tersebut dapat menimbulkan kecemburuan diantara pegawai yang pada akhirnya menggangu kinerja pegawai dan organisasi. Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang merupakan salah satu Lembaga formal di lingkungan aparatur pemerintah yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan 3
diharapkan kinerja yang optimal yang dapat diwujudkan melalui peranan komunikasi yang efektif supaya dapat memenuhi peran dan fungsinya sebagai aparat pemerintah yang mengabdikan diri bagi Bangsa dan Negara. Dari beberapa fenomena yang ada Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan suatu organisasi harus dikelola sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan sumbangan yang maksimal terhadap pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja organisasi. Pengaruh ini akan mempunyai dampak semangat kerja para pegawai. Kesalahan penanganan sumber daya manusia berupa miss communication akan dapat menurunkan semangat kerja pegawai dan disiplin pegawai dalam bekerja yang pada akhirnya akan menurunkan efisiensi organisasi secara keseluruhan. Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang tidak terlepas dari inefisiensi dan inefektivitas SDM. Lalu dari sudut pandang masyarakat masih banyak PNS yang semangatnya rendah karena tidak adanya komunikasi yang efektif. Namun pimpinan Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang sudah sedikit melakukan cara untuk mendisiplinkan pegawainya dengan membuat tata tertib yang sudah diberlakukan. Dan Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang sendiri merupakan instansi kemasyarakatan jadi jika pegawainya tidak dapat berkomunikasi dengan baik makan proses penyampaian pesan terhadap masyarakat akan cenderung tidak sampai karena proses penyampaian dari awal sudah terjadi miss communication maka pada bagian itu hal yang melatarbelakangi timbulnya masalah adalah 4
adanya kecenderungan masih ada miss communication antara pegawai. Walaupun ada juga beberapa pekerjaan sudah berjalan dengan lancar tetapi dengan adanya penelitian ini akan lebih mengetahui apakah memang benar benar komunikasi interpersonal dilakukan dengan baik atau tidak maka hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai PNS di Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang, ditandai dengan semangat yang rendah, pengawasan yang rendah dan disiplin kerja yang rendah. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Semangat Kerja (studi pada pegawai PNS Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang). I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Seberapa besar Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap semangat kerja (studi pada Pegawai PNS Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang) I.3 Tujuan Penelitian Untuk Mengetahui besarnya Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap semangat kerja pada pegawai PNS Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang (BBPMD). 5
I.4 Manfaat Penelitian Sesuai dengan permaslahan yang telah dirumuskan peneliti diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan akademis bagi beberapa khalayak, dan agar penelitian ini menjadi lebih terarah secara jelas, maka perlu ditetapkan sebagai berikut: 1. Manfaat akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan bahan bacaan / referensi yang berkaitan dengan komunikasi Interpersonal dan komunikasi Organisasi dengan semangat kerja pegawai. 2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaru hubungan Komunikasi Interpersonal dengan Semangat kerja karyawan. Dengan demikian dapat digunakan sebagai pendapat/ masukan di instansi tersebut untuk memperbaiki sistem kinerja. 6