APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

dokumen-dokumen yang mirip
Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

Permata Puti Baydar, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

Resti Hayati, Mahmud Alpusari, Lazim N ( )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 85 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 148 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 023 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THROWING SNOWBALL TYPE TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IPS CLASS III SDN 008 PEMATANG SEMUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

Dewi Santi Marlina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari HP:

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 009 TANJUNG PENYEMBAL KOTA DUMAI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

Eni Susanti, Otang Kurniaman, dan Lazim. N dan

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VC SD NEGERI 164 PEKANBARU

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS VB SD STATE 023 SEDINGINAN

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

Rosa Yulia, Mahmud Alpusari, Lazim. N No. HP

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SD NEGERI 42 PEKANBARU

Jufrina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari Cp

IMPLEMENTATION OF QUANTUM LEARNING TO IMPROVE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULTS OF CLASS V STUDENTS IN SDN 33 TAMERAN KECAMATAN BENGKALIS

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT (PEER TUTORING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVC SD NEGERI 164 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 029 TELUK ERONG KECAMATAN RENGAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 09 Minas Barat Kecamatan Minas

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TARI ZAPIN SISWA KELAS IV SDN 97 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II C SD NEGERI 21PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB SDN 54 PEKANBARU

IMPLEMENTATION STRATEGY FOR THE MAP CONCEPT IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IPS SD STATE CLASS IV C 163 PEKANBARU

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 169 PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VI SD NEGERI 007 KAMPUNG BARU KECAMATAN UKUI

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU

Sarmudiah Rahmadeni, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 001 SINABOI

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

THE APPLICATION OF CONTEXTUAL TECHING AND LAERNING MODELS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IPA GRADERS VB SDN 61 HARAPAN BARU DISTRICT MANDAU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Susanti Damanik, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra

Rahman, Otang Kurniaman, Gustimal Witri

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 117 PEKANBARU

Oleh ABSTRACT. Keyword: (CTL) model, increase skillfull in writing essay of students 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 67 PEKANBARU. Oleh.

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 45 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 PULAU KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE (LC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS Va SDN 163 PEKANBARU

Keywords: problem-based learning Model, the learning process IPS, IPS Study Results.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 TELUK NILAP KECAMATAN KUBU

Susilawati, Hendri Marhadi, Syahrilfuddin, No.

Yulia Andriani, Syahrilfuddin, H.Lazim.N No.

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

Zulfan Efendi, Eddy Noviana, Mahmud Alpusari Hp.

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS V SD STATE 033 SINTONG KECAMATAN TANAH PUTIH

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV.A SD NEGERI 79 PEKANBARU

Suriyati, Lazim,N, Eddy Noviana Suriyati

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Abstract

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Transkripsi:

1 APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT Multajim, Zariul Antosa, Otang Kurniaman multajim2016@yahoo.com, zariul.antosa@lecturer.unri.ac.id, otang.kurniaman@lecturer.unri.ac.id 081277737445 Primary School Teacher Education Study Program Faculty of Teacher Training and Education Riau University Abstract: This study was conducted because of the low of IPS study result of fourth grade students of SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih, Minimum Criteria of completion in school, that is 70. From 26 students, reaching KKM only 10 students (38,46%), while students who have not reached the KKM there are 16 students (61.63%) with an average grade grade of 65.38. To overcome these problems, the researchers apply guided inquiry learning model. The purpose of this study was to improve the learning outcomes of IPS in the fourth grade students of SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih with the implementation of guided inquiry learning model. The results of the study authors note the average value of the basic score of 65.38 average value increased in the first cycle of 17.06% to 76.54. In cycle II the average score of students also increased by 29.42% to 84.62. At the basic score of classical completeness of learning result of IPS student is 38.46% (not complete). After applied in guided inquiry learning model in cycle I, student's completeness of classical learning increased to 76,92% and in cycle II, student's classical learning completeness increased to 92,30%. Teacher activity at the first meeting of the first cycle of the percentage was 70.83,% with sufficient category. The second meeting increased to 83.33% with good category. At the first meeting of the second cycle of teacher activity increased to 91.66% with very good category. At the second meeting it increased to 95.83% with very good category. Student activity at first meeting of cycle I the percentage is 58% with less category. The second meeting increased to 69% with sufficient category. At the first meeting of the second cycle of student activity increased to 85% with good category. At the second meeting it increased to 96% with very good category. The increase of teacher and student activity percentage was also accompanied by the increase of the average score of students' learning outcomes from the basic scores (65,38) at the end of cycle II to 96. From the analysis of research data, it can be concluded that the application of guided inquiry learning model can improve learning outcomes IPS in fourth grade students of SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih Rupat. Keywords: Inquiry of learning result of IPS

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT Multajim, Zariul Antosa, Otang Kurniaman multajim2016@yahoo.com, zariul.antosa@lecturer.unri.ac.id, otang.kurniaman@lecturer.unri.ac.id 081277737445 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak : Penelitian ini dilaksanakan karena rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih, Kriteria Ketuntasan Minimal yang di tetapkan disekolah, yaitu 70. Dari 26 orang siswa, yang mencapai KKM hanya 10 orang siswa (38,46%), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 16 orang siswa (61,63%) dengan nilai rata-rata kelas 65,38. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siwa kelas IV SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Hasil penelitian penulis diketahui nilai rata-rata skor dasar 65,38 nilai rata-rata meningkat pada siklus I sebesar 17,06% menjadi 76,54. Pada siklus II nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan sebesar 29,42% menjadi 84,62. Pada skor dasar ketuntasan klasikal hasil belajar IPS siswa adalah 38.46% (tidak tuntas). Setelah diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siklus I ketuntasan klasikal belajar siswa meningkat menjadi 76,92% dan pada siklus II ketuntasan klasikal belajar siswa meningkat menjadi 92,30 %. Aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus I persentasenya adalah 70,83, % dengan kategori cukup. Pertemuan kedua meningkat menjadi 83,33% dengan kategori baik. Pada pertemuan pertama siklus II aktivitas guru meningkat menjadi 91,66% dengan kategori amat baik. Pada pertemuan kedua meningkat menjadi 95,83% dengan kategori amat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan pertama siklus I persentasenya adalah 58% dengan kategori kurang. Pertemuan kedua meningkat menjadi 69% dengan kategori cukup. Pada pertemuan pertama siklus II aktivitas siswa meningkat menjadi 85% dengan kategori baik. Pada pertemuan kedua meningkat menjadi 96% dengan kategori amat baik. Peningkatan persentase aktivitasn guru dan siswa juga di iringi dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa dari sekor dasar (65,38) di akhir siklus II menjadi 96. Dari analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih Rupat. Kata Kunci : Inkuiri hasil belajar IPS

3 PENDAHULUAN Pendidikan IPS adalah disiplin-disiplin ilmu sosisl ataupun integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi yang mempelajari masalah-masalah sosial. Mata pelajaran IPS di SD merupakan program pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 tujuan IPS adalah mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, dan memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, dan keritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social. Mengingat pentingnya ilmu pengetahuan sosial, maka hasil belajar IPS harus ditingkatkan. Namun untuk memperoleh peningkatan hasil belajar tidaklah mudah karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun faktor eksternal Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan wali kelas yang di lakukan oleh peneliti, menunjukan bahwa dalam pembelajaran IPS siswa masih kesulitan untuk memecahkan masalah secara individu maupun kelompok, serta nilai ulangan pelajaran IPS siswa masih banyak yang mendapat nilai di bawah KKM, yang mana kelas IV SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih Kecamatan Rupat terdiri dari 26 siswa, dari 26 siswa tersebut jumlah siswa yang mencapai KKM 10 orang (38,46%) sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM orang (16) (61,53%), dengan nilai rata-rata kelas 65,38. Tabel 1. Ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPS Jumlah Siswa KKM Tuntas Tidak Tuntas Rata-rata 26 70 10 16 65,38 Berdasarkan data di atas peneliti ingin melaksanakan perbaikan dalam peroses pembelajaran. Perbaikan pembelajaran melalui penelitian dengan salah satu model pembelajaran Inkuiri terbimbing. Dengan judul penelitian: Penerapan Model Pembelajaran inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih Rupat. Berdasarkan latar belakangyang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pada penelitian tindakan kelas ini adalah Apakah Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih Rupat?. Adapun tujuan penelitan ini adalah untuk penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih Rupat. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di di SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih Kecamatan Rupat untuk mata pelajaran IPS. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa

4 sebanyak 26 orang, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Selain itu pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian juga bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran mata pelajaran IPS yang hasil akhirnya berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar siswa. Waktu pelaksanaan penelitian di mulai bulan Maret hingga Juni 2017. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah karena penelitian tindakan kelas membutuhkan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasidan tes hasil belajar dengan instrumen penelitian terdiri dari silabus, RPP, LKS dan evaluasi. Sedangkan instrumen pengumpulan data terdiri dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Menurut Suharsimi Arikuntp (2009) bahwa PTK merupakan paparan gabungan difinisi dari tiga kata Penelitian, Tindakan, dan Kelas. a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kualitas diberbagai bidang. b. Tindakan adalah suatu gerakan tindakan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk perserta didik. c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. 1. Analisis Data Aktivitas Guru dan Siswa Aktivitas guru selama belajar mengajar dihitung pada observasi dengan rumus: (Syahrilfuddin, dkk., 2011) Keterangan: NR = Persentase rata-rata aktivitas guru JS = Jumlah sekor aktivitas yang dilakukan guru SM = Skor maksimal yang didapat dari aktivitas guru/ siswa Untuk memudahkan analisis data dan mengetahui kategori aktivitas guru maka diberikan kategori penilaian observasi yang sesuai dengan % interval sebagai berikut Tabel 1. Persentase Penilaian Aktivitas Guru % Interval Keterangan 90-100 Amat Baik 79-89 Baik 69-78 Cukup Kurang dari 50 kurang Sumber (Syahrilfuddin, dkk., 2011)

5 2. Analisis Hasil Belajar a. Hasil Belajar Analisis keberhasilan tindakan siswa ketuntasan individu digunakan rumus: (Purwanto, 2004:102) Keterangan: PK = Persentase ketuntasan individu SP = Skor yang diperolehsiswa SM = Skor maksimum b. Ketuntasan Klasikal Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut : (Purwanto, 2004) Keterangan: KK = Ketuntasan Klasikal N = Jumlah siswa yang tuntas ST = Jumlah siswa seluruhnya c. Peningkatan Hasil Belajar Rumus yang digunakan untuk mengetahui persentase peningkatan hasil belajar adalah sebagai berikut : (Zainal Aqib, 2011:53) Keterangan : P = Persentase peningkatan Postrate = Nilai rata-rata sesudah diberikan tindakan Baserate = Nilai rata-rata sebelum tindakan

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Perencanaan Pada tahap persiapan peneliti telah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam penelitian yang berbentuk perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Perangkat pembelajaran terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, kisi-kisi soal ulangan siklus I, soal ulangan siklus I, alternatif jawaban ulangan siklus I, kisi-kisi soal ulangan siklus II, soal ulangan siklus II, alternatif jawaban ulangan siklus II, serta media yang berkaitan dengan perkembangan teknologi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa (lampiran F1 sampai dengan lampiran F8) dan tes hasil belajar IPS. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran ini berdasarkan pada RPP, LKS,yang berpedoman pada Silabus, dan langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tahap Pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tidakan. Pengamatan dilakukan oleh guru kelas IV SD negeri 15 Pangkalan Nyirih sebagai obsever dengan menggunakan lembar observasi guru yang berpedoman pada kriteria penilaian aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa yang berpedoman pada kriteria aktivitas siswa. Tahap Refleksi Refleksi bertujuan untuk mengetahu kekurangan-kekurangan yang terdapa selama proses pembelajaran siklus sebelumnya dan selanjutnya. Kemudian dilakukan perbaika pada siklus selanjutnya. Hasil Penelitian Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data observasi guru dan observasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa dalam dua siklus dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran dihitung berdasarkan lembar observasi aktivitas guru. Hasil data aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.

7 Tabel 2. Hasil Aktivitas Guru pada Siklus I dan II Aspek Siklus I Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah 16 19 24 25 Persentas 62 % 73 % 92 % 96 % Kategori Cukup Baik Amat Baik Amat Baik Pada siklus I pertemuan pertama aktivitas guru mendapatkan skor 16 dengan persentase 62% kategori cukup, hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu pada fase kedua guru belum maksimal dalam merumuskan masalah sehingga guru mendapat skor 2. Kemudian pada fase ketiga diskriptor yang terlihat hanya tiga sehingga hanya memperoleh sekor 3. Fase ke empat guru mendapat skor 4 karena keempat dikriptornya muncul. Berikutnya fase ke lima dan enam guru hanya memperlihatkan 2 diskriptor saja. Pada siklus I pertemuan I guru masih belum maksimal dalam hal menyajikan masalah, mengorganisasikan pada saat siswa mempersentasekan dan memberi penghargaan sesuai dengan model pembelajara inkuiri terbimbing, sehingga siswa tidak termotivasi untuk mempersentasekan,menyebabkan sisawa tidak aktif dalam kelompoknya. Siklus I pertemuan kedua aktivitas guru mendapat skor 19 dengan persentase 73% kategori baik. Dari hasi observasi yang dilakukan oleh obsever dimana pada fase pertama pertemuan kedua ini masih terlihat empat diskriptor sehingga masih mendapatkan skor 4. Pada fase kedua diskriptor yang terlihat masih tetap 2 sehingga mendapat skor 2. Pada fase ini guru belum mampu menjelaskan secara garis besar tentang materi yang disampaikan. Selanjutnya pada fase ketiga diskriptor yang muncul masih tetap 3 sehingga memperoleh skor 3. Pada fase keempat guru mendapat skor 4 karena diskriptor yang muncul empat. Kemudian fase ke lima mulai naikan diskriptor yang muncul 3 maka mendapat skor 3. Selanjutnya fase ke enam mengalami peningkatan dikrptor yang muncul 4 sehingga mendapat skor 4. Pada pertemuan kedua ini guru sudah mampu membimbing siswa saat melakukan pengamatan, mengumpulkan data, untuk mengerjakan LKS peran guru sudah sangat baik. Pada siklus II pertemuan pertama aktivitas guru mendapatkan skor 24 dengan persentase 92% kategori amat baik, pada siklus II pertemuan pertama ini guru sudah mampu membimbing siswa untuk membuat penjelasan sesuai dengan hasil dari pengamatan dengan semestinya, membimbing siswa untuk menyimpulkan materi sesuai materi yang diajarkan. Sehingga guru mendapatkan skor 3 dan 4, selanjutnya pada siklus II pertemuan kedua aktivitas guru mendapat skor 25 dengan persentase 96% kategori amat baik. Pada tahap ini guru sudah terbiasa dan paham terhadap langkahlangkah pembelajaran inkuiri. Hal ini terlihat dengan adanya peningkata pada pada setiap aspek aktivitas guru yang telah sempurna sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran. Guru mendapat skor 3 hanya pada fase 2 saja,selebihnya guru mendapat skor 4. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I secara keseluruhan terlihat belum begitu baik, masih terlihat beberapa kekurangan atau ketidak sesuaian antara aktivitas yang dilakukan siswa dengan yang sudah direncanakan oleh guru.

8 Tabel 3. Hasil Aktivitas Siswa pada Siklus I dan II Aspek Siklus I Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah 15 18 22 25 Persentas 58 % 69 % 85 % 96 % Kategori Cukup Baik Amat Baik Amat Baik Berdasarkan data tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I pertemuan pertama aktivitas siswa mendapatkan skor 15 dengan persentase 58% kategori cukup, kemudian pada siklus I pertemuan kedua aktivitas siswa mendapat skor 18 dengan persentase 69% kategori baik. Pada siklus II pertemuan pertama aktivitas siswa mendapatkan skor 22 dengan persentase 85% kategori amat baik, Selanjutnya pada siklus II pertemuan kedua aktivitas siswa mengalami peningkatan kembali dengan sekor skor 25 dengan persentase 96% kategori amat baik. Ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 4. Ketuntasan Klasikal Kelompok Nilai Jumlah Siswa Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas Presentase Ketuntasan Ketuntasan Klasikal Skor Dasar 26 10 16 38 % TT Siklus I 26 20 6 76 % T Siklus II 26 24 2 92 % T Terlihat bahwa siswa yang tuntas secara individu meningkat dari skor dasar, siklus I, dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan, siswa yang belum mencapai ketuntasan klasikal adalah 16 siswa. Pada ulangan harian siklus I siswa yang tidak tuntas berkurang menjadi 6 siswa. Hal ini disebabkan pada proses pembelajaran siswa mulai memahami materi dari masalah yang diberikan oleh guru. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II, semua siswa telah mencapai ketuntasan secara klasikal, meskipun pada siklus II untuk indikator satu, 4 siswa dan indikator kedua, 1 siswa yang belum tuntas tetapi secara keseluruhan sudah mencapai kategori ketuntasan klasikal. Secara klasikal pada siklus I belum tuntas, persentasenya hanya 76% belum mencapai 85% artinya belum mencapai standar ketuntasan klasikal, sedangkan pembelajaran secara klasikal berhasil pada siklus II dengan bukti persentase ketuntasan siswa mencapai 92% berarti telah melebihi 85%. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat digambarkan bahwa aktivitas guru dan siswa selalu mengalami peningkatan, baik peningkatan dalam proses pembelajaran maupun peningkatan pada hasil belajar siswa. Aktifitas siswa pada siklus I lebih dititik beratkan dengan cara mengamati dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang disajikan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Sebagian besar siswa terlihat sangat aktif dalam kelompoknya.

9 Namun masih ada beberapa siswa yang tetap cuek dengan pembelajaran berlangsung dan duduk diam mengamati teman kelompoknya yang sibuk dan ada juga yang bermain. Disamping itu pada siklus I siswa masih belum terbiasa dengan berfikir untuk menemukan jawaban dari masalah yang disajikan oleh guru. Pada siklus II terjadi peningkatan yang sangat signifikan, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Dalam proses pembelajaran pada siklus II, guru lebih memberikan motivasi pada siswa berupa pujian dan bimbingan secara optimal kepada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan. Pada proses pembelajaran ini tidak terlihat siswa lebih aktif dan mau bergabung dengan kelompoknya untuk melakukan percobaan dan mau berfikir untuk menjawab pertanyaan yang ada di dalam LKS berdasarkan percobaan yang dilakukan. Berdasarkan analisis data tentang ketercapaian KKM selama proses pembelajaran diperoleh fakta bahwa terjadi perubahan jumlah siswa yang mencapai KKM. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM meningkat 76% dari skor dasar siswa yaitu menjadi 38%. Pada siklus II meningkat 92% dari siklus II yaitu menjadi 99%. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran pada siklus I belum berjalan seperti yang diharapkan, hal ini disebabkan karena siswa tidak berkerja dengan baik dalam kelompoknya. Masih ada siswa yang tidak ikut serta dalam melakukan pengamatan dan tidak mau mencari sendiri jawaban berdasarkan masalah yang telah disajikan oleh guru. Sedangkan pada siklus II, guru lebih memberikan motivasi pada siswa berupa pujian dan bimbingan secara optimal kepada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan. Semua siswa menjadi aktif bekerja dalam melakukan pengamatan, sehingga tidak lagi terlihat siswa yang hanya dudukduduk diam saja mengamati teman kelompoknya yang sedang bekerja dan tidak terlihat juga siswa yang bermain atau bercerita dengan temannya. seperti pada siklus I. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa khususnya pada materi Perkembangan Teknologi, Produksi, Komunikasi dan Transportasi di kelas IV SD Negeri 15 Pangkalan Nyirih Rupat tahun pelajaran 2016/2017. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 15 Pangkalan Nyirih Rupat dan meningkatkan aktivitas guru untuk materi perkembangan teknologi, produksi, komunikasi dan transportasi dengan hasil sebagai berikut: Peningkatan aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus I 62% dengan katagori cukup. Pada pertemuan kedua siklus I meningkat menjadi 73% dengan katagori baik. Pada pertemuan pertama siklus II persentase aktivitas guru meningkat menjadi 92% dengan kategori amat baik dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 96% dengan kategori amat baik. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, pada pertemuan pertama siklus I 58% dengan kategori cukup lalu pada pertemuan kedua siklus I mengalami peningkatan 69 dengan kategori baik. Lalu pada pertemuan pertama siklus II 85% dengan kategori amat baik meningkat menjadi 96% dengan kategori amat baik pada pertemuan kedua siklus II. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dilihat dari hasil belajar IPS. Peningkatan hasil belajar

10 IPS dimana rata-rata pada skor dasar 38,46%meningkat pada saat UH-I menjadi 76,92%. Dan meningkat kembali pada UH-II sebesar 92,30% (tuntas) Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut : Untuk mencapai ketuntasan belajar siswa, guru diharapkan dapat menggunakan berbagai macam metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran. Diharapkan bagi guru mata pelajaran lain dapat mengadakan penelitian tindakan kelas yang berhubungan dengan peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Purwanto. 2004. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Suharsimi Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Syarilfuddin. dkk, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Riau: Insani Cendikia Zainal Aqib. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya