BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau ( field research), menggunakan pendekatan kualitatif yang merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realistis tentang apa yang terjadi pada suatu saat di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian untuk menghimpun data dengan mengungkap data dan menggambarkan kejadian-kejadian atau fenomena yang terjadi di lapangan dengan sebagaimana adanya (Moleong, 2010: 6). B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jorong Batang Lolo Panduang, Nagari Pakan Rabaa Tengah, Kec. Koto Parik Gadang Diateh, Kab. Solok Selatan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Mei s/d 19 Juli 2017 sesuai dengan yang tertera pada surat izin penelitian. C. Sumber Data Sumber data utama peneliti adalah langsung dari subjek penelitian yaitu remaja yang bekerja sambil sekolah yang berjumlah lima orang. Peneliti mendapatkan informasi langsung dari subjek penelitian yaitu F yang berusia 17 tahun sekarang duduk di bangku kelas X SMK, A yang berusia 16 tahun yang sedang duduk di bangku kelas IX SMP, serta R yang berusia 15 tahun dan sekarang duduk di bangku kelas IX SMP dan Ah yang berusia 15 tahun 36
37 yang duduk di bangku kelas VIII SMP. mengenai motivasi mereka sekolah sambil bekerja di jorong Batang Lolo Panduang, Kabupaten Solok Selatan. Selain dari subjek penelitian, penulis juga memperoleh data dari informan yakni dari orang tua subjek, tetangga, guru mengaji, pemilik perabot kayu tempat remaja bekerja dan pihak sekolah. D. Teknik Pengumpulan Data Lofland (dalam Moleong, 2010: 157) menjelaskan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif dikumpulkan oleh peneliti sendiri secara pribadi. Data ini diperoleh dengan metode purpose sampling yaitu suatu metode mendapatkan data tanpa perantara dari orang lain, tapi berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki subjek yang dipilih karena cir-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Dalam suatu penelitian data merupakan hal yang penting, maka untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara. 1. Observasi Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antara aspek tersebut. Adapun yang akan penulis observasi dalam penelitian ini adalah mengamati perilaku atau kegiatan yang dilakukan oleh para remaja yang bekerja sambil sekolah ini.
38 Observasi yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah observasi Behavioral checklist, merupakan suatu metode dalam observasi yang mampu memberikan keterangan mengenai muncul atau tidaknya perilaku yang diobservasi dengan memberikan tanda checklist ( ) jika perilaku yang diobservasi muncul. Dalam tabel checklist, observer ( pengamat) telah terlebih dahulu mencantumkan asek dan indikator perilaku yang akan dimunculkan oleh observee atau subjek penelitian. Ketika perilaku yang akan diobservasi muncul oleh subjek penelitian maka observer langsung memberikan tanda ( ) pada kolom yang telah disediakan (Herdiansyah, 2011: 136).. 2. Wawancara Wawancara menurut Moleong (2005) adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) mengajukan pertanyaan terhadap terwawancara (in terviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Herdiansyah, 2011: 118). Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur yang termasuk dalam kategori pertanyaan terbuka namun ada batasan tema dan alur pembicaraan. Pedoman wawancara diperlukan yang dijadikan patokan atau alur pembicaraan. Pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur (Herdiansyah, 2011: 123)
39 E. Analisis Data Analisis data menurut proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya. Sehingga daat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dalam hal ini Nasution (d alam Herdiansyah, 2011: 160) menyatakan analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah. Sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Teknik analisis data yang penulis gunakan di sini yaitu model Miles dan Huberman terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan, yaitu: 1. Pengumpulan Data Pada awal penelitian kualitatif, umumnya peneliti melakukan studi preeleminary yang berfungsi untuk verifikasi dan pembuktian awal bahwa fenomena yang diteliti itu benar-benar ada. 2. Reduksi Data Inti dari reduksi data adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan yang akan dianalisis. Hasil dari wawancara, hasil dari observasi, hasil dari dokumentasi diubah menjadi bentuk tulisan sesuai dengan formatnya masing-masing. Contoh mereduksi data, ketika dalam proses wawancara menanyakan tentang berapa jumlah subjek, berapa gaji yang diperoleh dan lainnya yang berkaitan dengan motivasi remaja sekolah sambil bekerja di
40 Jorong Batang Lolo Panduang, Nagari akan Rabaa Tengah, Kabupaten Solok Selatan. 3. Penyajian Data (Data Display) Display data adalah mengolah data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan dikategorikan, serta akan memecah tema-tema tersebut ke dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang disebut dengan subtema, sesuai dengan verbatim wawancara yang sebelumnya telah dilakukan 3. Kesimpulan Kesimpulan merupakan tahap terakhir dalam rangkaian analisis data kualitatif menurut model interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Kesimpulan dalam analisis data kualitatif menurut model interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman secara esensial berisi tentang uraian dari seluruh subkategorisasi tema yang tercantum pada tabel kategorisasi dan pengkodean yang sudah terselesaikan disertai dengan quote verbatim wawancara (Herdiansyah, 2011: 163). F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data Data dinyatakan valid dalam penelitian kualitatif apabila tidak terdapat perbedaan antara laporan penelitian dengan apa yang terjadi sebenarnya pada objek penelitian. Penelitian tentang Motivasi Remaja Sekolah Sambil Bekerja, peneliti menggunakan uji keabsahan datanya sebagai berikut:
41 1. Perpanjangan Pengamatan Penulis melakukan perpanjangan pengamatan sehingga hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Dengan melakukan perpanjangan pengamatan, peneliti dapat mengecek kembali apakah data yang diberikan selama ini tentang motivasi remaja bekerja sambil sekolah sudah benar atau tidak (Sugiyono, 2010: 270). 2. Meningkatkan Ketekunan Penulis dalam melakuakan penelitian secara lebih cermat dan berkesinambungan, sehingga kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis sehingga dapat meningkatkan kredibilitas data (Sugiyono, 2010: 272). 3. Trianggulasi Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu (Sugiyono, 2010: 273). Tekti triangulasi data yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini dengan cara: a. Trianggulasi Sumber Untuk menguji kredibilitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui sumber. Kemudian dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang
42 sama, berbeda, dan mana yang spesifik dari beberapa sumber data tersebut. b. Trianggulasi Teknik Untuk menguji kredibilitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda seperti mengobservasi kemudian mewawancarai. c. Trianggulasi Waktu Waktu juga mempengaruhi kredibilitas data penelitian. Observasi yang penulis lakukan, dilakukan dahulu pada waktu penulis sedang berkunjung ke tempat subjek berada. Kemudian dilain waktu baru dilakukan wawancara yang mendalam dan bebas terhadap subjek dan informan. Agar didapat kepastian data, observasi dan wawancara dapat dilakukan berulang-ulang (Sugiyono, 2010: 274).