No. 7/31/DPM Jakarta, 25 Juli 2005 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA Perihal: Tata Cara Persetujuan dan Pencabutan sebagai Peserta Lelang Surat Utang Negara Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/19/PBI/2005 tanggal 25 Juli 2005 tentang Penerbitan, Penjualan dan Pembelian serta Penatausahaan Surat Utang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4517), bahwa penjualan Surat Utang Negara dengan cara lelang dilakukan melalui Peserta Lelang yang terdiri dari Bank, Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing, serta Perusahaan Efek. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tersebut di atas, Bank Indonesia berwenang melakukan seleksi dan mengusulkan calon Peserta Lelang Surat Utang Negara kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia serta melakukan evaluasi keaktifan Peserta Lelang Surat Utang Negara. Sehubungan dengan itu maka Bank Indonesia perlu menetapkan tata cara pengajuan bagi Bank, Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing, dan Perusahaan Efek untuk dapat disetujui menjadi Peserta Lelang Surat Utang Negara, evaluasi keaktifan Peserta Lelang Surat Utang Negara, serta prosedur pengenaan sanksi dan
2 dan pencabutan Peserta Lelang Surat Utang Negara dalam Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut : I. Kriteria dan Persyaratan Peserta Lelang 1. Yang dapat menjadi Peserta Lelang adalah Bank, Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing, dan Perusahaan Efek. 2. Kriteria dan Persyaratan untuk masing-masing Peserta Lelang adalah sebagai berikut : a. Bank 1) memiliki izin kegiatan usaha yang masih berlaku dari Bank Indonesia sebagai Bank; 2) memenuhi persyaratan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) berdasarkan ketentuan Bank Indonesia; dan 3) menjadi peserta Bank Indonesia - Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS). b. Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing 1) memiliki izin usaha yang masih berlaku dari Bank Indonesia sebagai Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing; 2) memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang tenaga ahli di bidang Pasar Uang; 3) aktif melakukan kegiatan di Pasar Uang dan atau melakukan transaksi perdagangan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang tercermin dari aktivitas pengajuan penawaran dalam lelang di pasar perdana SBI 1 (satu) bulan secara kumulatif minimal 1% (satu perseratus) dari total jumlah penerbitan dalam 3 (tiga) bulan terakhir; dan 4) menjadi peserta Bank Indonesia - Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS). c. Perusahaan
3 c. Perusahaan Efek 1) memiliki izin usaha yang masih berlaku dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) sebagai Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah; 2) mempunyai pengalaman sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun dalam kegiatan transaksi di Pasar Modal; dan 3) menjadi peserta Bank Indonesia - Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS). II. Tata Cara Pengajuan Permohonan, Seleksi dan Persetujuan Peserta Lelang 1. Bank, Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing, dan Perusahaan Efek yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam angka I dapat mengajukan permohonan dengan surat sebagaimana contoh pada Lampiran 1, Lampiran 2 dan Lampiran 3, kepada : Bank Indonesia Direktorat Pengelolaan Moneter Gedung B Lantai 11 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010. 2. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 harus dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut : a. Bank 1) fotokopi surat izin kegiatan usaha dari Bank Indonesia sebagai Bank; 2) fotokopi anggaran dasar perusahaan dan perubahannya (apabila telah ada perubahan); dan 3) keterangan mengenai posisi KPMM terakhir. b. Perusahaan
4 b. Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing 1) fotokopi surat izin kegiatan usaha dari Bank Indonesia sebagai Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing; 2) fotokopi anggaran dasar perusahaan dan perubahannya (apabila telah ada perubahan); 3) daftar riwayat pekerjaan atau keahlian dari anggota Direksi serta tenaga ahli di bidang Pasar Uang; dan 4) bukti aktivitas kegiatan di Pasar Uang selama 3 (tiga) bulan terakhir. c. Perusahaan Efek 1) fotokopi surat izin kegiatan usaha dari Bapepam sebagai Perusahaan Efek; 2) fotokopi anggaran dasar perusahaan dan perubahannya (apabila telah ada perubahan); dan 3) bukti pengalaman atau aktivitas kegiatan transaksi di Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir. 3. Bank Indonesia melakukan seleksi atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1, dan menyampaikan hasil seleksi calon Peserta Lelang kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap. 4. Berdasarkan surat keputusan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bank Indonesia memberitahukan secara tertulis mengenai persetujuan menjadi Peserta Lelang Surat Utang Negara kepada pemohon. 5. Berdasarkan surat pemberitahuan dari Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam angka 4, Peserta Lelang yang belum menjadi peserta BI- SSSS mengajukan permohonan menjadi peserta BI-SSSS kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai BI-SSSS yang berlaku. 6. Bank
5 6. Bank Indonesia mengumumkan Peserta Lelang Surat Utang Negara yang disetujui melalui sarana BI-SSSS, Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) dan atau sarana informasi lainnya. III. Kewajiban Peserta Lelang 1. Peserta Lelang wajib mengikuti Lelang Surat Utang Negara, dengan persyaratan keaktifan sebagai berikut : a. melakukan penawaran pembelian paling sedikit 4 (empat) kali dalam 12 (dua belas) kali Lelang Surat Utang Negara terakhir; atau b. melakukan penawaran pembelian paling sedikit 1 (satu) kali dalam 4 (empat) kali Lelang Surat Utang Negara secara berturut-turut. 2. Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing yang disetujui sebagai Peserta Lelang, wajib memenuhi persyaratan keaktifan Lelang Surat Utang Negara hanya untuk lelang Surat Perbendaharaan Negara. 3. Peserta Lelang wajib memelihara pemenuhan kriteria dan persyaratan Peserta Lelang sebagaimana dimaksud dalam butir I angka 2. 4. Peserta Lelang yang memenangkan Lelang Surat Utang Negara, wajib menjamin kecukupan dana pada Bank pembayar yang ditunjuk sampai dengan batas waktu akhir setelmen sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai BI-SSSS yang berlaku. IV. Evaluasi Keaktifan Peserta Lelang dan Pengenaan Sanksi kepada Peserta Lelang A. Evaluasi Keaktifan Peserta Lelang 1. Bank Indonesia melakukan evaluasi keaktifan Peserta Lelang dalam setiap kegiatan lelang Surat Utang Negara di pasar perdana. 2. Berdasarkan hasil evaluasi keaktifan Peserta lelang, Bank Indonesia menyampaikan hasil evaluasi kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia mengenai Peserta Lelang yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada butir III angka 1. B. Pengenaan
6 B. Pengenaan Sanksi Pemberhentian Sementara 1. Dalam hal Peserta Lelang yang memenangkan Lelang Surat Utang Negara tidak memenuhi kewajibannya sampai dengan batas akhir waktu setelmen akibat Bank yang melakukan setelmen pembayaran tidak memiliki saldo yang mencukupi dalam rekening giro Rupiah Bank di Bank Indonesia maka seluruh hasil Lelang Surat Utang Negara yang setelmennya dilakukan melalui Bank tersebut dinyatakan batal. 2. Terhadap Peserta Lelang yang transaksinya dinyatakan batal sebagaimana dimaksud pada angka 1, dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti Lelang Surat Utang Negara sebanyak 3 (tiga) kali berturutturut sejak transaksinya dinyatakan batal. 3. Bank Indonesia mengirimkan surat pemberitahuan kepada Peserta Lelang mengenai pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam angka 2, dengan tembusan surat kepada Direktorat Pengelolaan Surat Utang Negara, Departemen Keuangan. V. Pencabutan Persetujuan sebagai Peserta Lelang 1. Menteri Keuangan Republik Indonesia berwenang mencabut persetujuan Peserta Lelang dalam kondisi sebagai berikut : a. Peserta Lelang tidak memenuhi kewajiban keaktifan sebagaimana dimaksud dalam butir III angka 1; dan atau b. Peserta Lelang sudah tidak memenuhi kewajiban kriteria dan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam butir III angka 3; dan atau c. Peserta Lelang sedang dalam proses kepailitan di pengadilan. 2. Bank Indonesia mengumumkan pencabutan persetujuan Peserta Lelang kepada publik melalui sarana BI-SSSS, Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) dan atau sarana informasi lainnya. 3. Peserta Lelang Surat Utang Negara yang telah dicabut kepesertaannya, dapat mengajukan kembali permohonan menjadi Peserta Lelang setelah jangka
7 jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pencabutan sesuai tata cara pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada butir II angka 1 dan angka 2. VI. Penutup Dengan berlakunya Surat Edaran ini maka Surat Edaran Bank Indonesia nomor 6/11/DPM tanggal 16 Februari 2004 perihal Kriteria dan Persyaratan serta Tata Cara Penunjukan Peserta Lelang Surat Utang Negara dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Ketentuan dalam Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 25 Juli 2005. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA, ASLIM TADJUDDIN DEPUTI GUBERNUR
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/31/DPM tanggal 25 Juli 2005 Lampiran 1 Kepada : Bank Indonesia Direktorat Pengelolaan Moneter Gedung B Lantai 11 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 Perihal : Permohonan sebagai Peserta Lelang Surat Utang Negara Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk dapat dipertimbangkan menjadi Peserta Lelang Surat Utang Negara. Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/ /DPM tanggal 25 Juli 2005 perihal Tata Cara Persetujuan dan Pencabutan sebagai Peserta Lelang Surat Utang Negara, bersama ini kami lampirkan dokumen pendukung sebagai berikut (dalam hal pemohon adalah Bank): a. fotokopi surat izin kegiatan usaha dari Bank Indonesia sebagai Bank; b. fotokopi anggaran dasar perusahaan dan perubahannya (apabila telah ada perubahan); dan c. keterangan mengenai posisi KPMM terakhir. Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari diketahui terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil Bank Indonesia. kasih. Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima Jakarta,.. Nama Bank Tandatangan Pejabat berwenang
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/31/DPM tanggal 25 Juli 2005 Kepada : Bank Indonesia Direktorat Pengelolaan Moneter Gedung B Lantai 11 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 Lampiran 2 Perihal : Permohonan sebagai Peserta Lelang Surat Utang Negara Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk dapat dipertimbangkan menjadi Peserta Lelang Surat Utang Negara. Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/ /DPM tanggal 25 Juli 2005 perihal Tata Cara Persetujuan dan Pencabutan sebagai Peserta Lelang Surat Utang Negara, bersama ini kami lampirkan dokumen pendukung sebagai berikut (dalam hal pemohon adalah Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing): a. fotokopi surat izin kegiatan usaha dari Bank Indonesia sebagai Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing; b. fotokopi anggaran dasar perusahaan dan perubahannya (apabila telah ada perubahan); c. daftar riwayat pekerjaan atau keahlian dari anggota Direksi serta tenaga ahli di bidang pasar uang; dan d. bukti aktivitas kegiatan di pasar uang selama 3 (tiga) bulan terakhir. Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari diketahui terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil Bank Indonesia. kasih. Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima Jakarta,.. Nama Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing Tandatangan Pejabat berwenang
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/31/DPM tanggal 25 Juli 2005 Kepada : Bank Indonesia Direktorat Pengelolaan Moneter Gedung B Lantai 11 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 Lampiran 3 Perihal : Permohonan Sebagai Peserta Lelang Surat Utang Negara Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk dapat dipertimbangkan menjadi Peserta Lelang Surat Utang Negara. Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/ /DPM tanggal 25 Juli 2005 perihal Tata Cara Persetujuan dan Pencabutan sebagai Peserta Lelang Surat Utang Negara, bersama ini kami lampirkan dokumen pendukung sebagai berikut (dalam hal pemohon adalah Perusahaan Efek): a. fotokopi surat izin kegiatan usaha dari Bapepam sebagai Perusahaan Efek; b. fotokopi anggaran dasar perusahaan dan perubahannya (apabila telah ada perubahan); c. bukti pengalaman atau aktivitas kegiatan transaksi di pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir. Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari diketahui terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil Bank Indonesia. kasih. Demikian permohonan kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima Jakarta,.. Nama Perusahaan Efek Tandatangan Pejabat berwenang