BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah eksperimen. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang,Jl.Wonodri Sendang Raya No.2A Semarang. Pembuatan proposal sampai pembuatan karya tulis ilmiah dilakukan dari bulan November 2009 sampai bulan Juli 2010. C. Objek Penelitian Objek penelitian adalah bunga rosella yang diambil dari kebun sekolah SMP N 33 Semarang, Jln.Kopol R.Soekanto, Mangunharjo, Tembalang. Kemudian bunga rosella dicuci bersih setelah itu sebagian dikeringkan dengan sinar matahari selama 3 hari dan sebagian lagi tetap dalam kondisi segar. vitamin C pada bunga rosella ditetapkan dengan metode titrasi pewarna larutan dye dengan pengulangan sampel 5x. D. Kerangka konsep Berdasarkan prosedur kerja yang akan dikerjakan, maka kerangka konsep yang digunakan yaitu: Bunga Rosella segar Bunga Rosella kering Kadar Vitamin C Variabel bebas Variabel terikat
E. Hipotesa Ha : Ada perbedaan kadar vitamin C antara bunga rosella segar dengan bunga rosella kering. Ho : Tidak ada perbedaan kadar vitamin C antara bunga rosella segar dengan bunga rosella kering. F. Alat Dan Bahan Alat yang digunakan: timbangan analitik, buret semi mikro 25,0 ml, corong, blender, kertas saring, labu ukur 50 ml, erlenmeyer 250 ml, beker glas 250 ml, pipet volume 5 ml, pipet tetes, pengaduk, dan tissu. Reagen atau bahan yang digunakan adalah : larutan 2,6 diklorofenol indofenol, asam oksalat 2%, larutan standar Vitamin C, bunga rosella segar dan kering dan aquades. G. Prosedur 1. Persiapan sampel a. Persiapan sampel bunga rosella segar Bunga rosella dicuci sampai bersih kemudian dibiarkan tetap dalam kondisi segar. setelah itu diblender. b. Persiapan sampel bunga rosella kering Bunga rosella dicuci sampai bersih kemudian dikeringkan dengan sinar matahari selama 3 hari. Setelah bunga rosella kering lalu diblender agar menjadi serbuk kemudian diayak agar diperoleh serbuk yang homogen.
2. Prosedur Penetapan kadar Vitamin C a. Standarisasi larutan dye. 1) Dipipet 5,0 ml larutan standar vitamin C. 2) Ditambah 2 ml larutan asam oksalat 2 %. 3) Dititrasi dengan larutan dye sampai warna merah jambu. b. Prosedur penetapan kadar vitamin C. 1) Penetapan kadar vitamin C pada bunga rosella segar. a) Ditimbang 8 gram bunga rosella segar yang sudah diblender. Dimasukan kedalam labu ukur 50 ml. Kemudian ditepatkan dengan larutan asam oksalat 2% sampai tanda batas, dihomogenkan, dan disaring. b) Larutan sampel diekstraksi dengan larutan eter 75 ml (untuk menghilangkan warna). Kemudian fase eter dibuang, setelah itu dipipet 5,0 ml dan dimasukkan labu ukur 50 ml. Kemudian ditepatkan dengan larutan asam oksalat 2% sampai tanda batas, dihomogenkan. c) Larutan dipipet 5,0 ml, dimasukan erlenmeyer. Di titrasi dengan larutan dye sampai warna merah jambu yang konstan. 2) Penetapan kadar vitamin C pada bunga rosella kering. a) Ditimbang 8 gram bunga rosella kering yang sudah diblender. Dimasukan kedalam labu ukur 50 ml. Kemudian ditepatkan dengan larutan asam oksalat 2% sampai tanda batas, dihomogenkan, dan disaring.
b) Larutan sampel diekstraksi dengan larutan eter 75 ml(untuk menghilangkan warna). Kemudian fase eter dibuang, setelah itu dipipet 5,0 ml dan dimasukkan labu ukur 50 ml. Kemudian ditepatkan dengan larutan asam oksalat 2% sampai tanda batas, dihomogenkan. c) Larutan dipipet 5,0 ml, dimasukan erlenmeyer. Di titrasi dengan larutan dye sampai warna merah jambu yang konstan. 3. Perhitungan Perhitungan penetapan kadar vitamin C menggunakan rumus : Kadar Vitamin C = 100 x ml larutan Dye x mg vitamin C standar x fp g sampel Keterangan : fp : Faktor pengenceran H. Analisis Data Data diperoleh dari pemeriksaan vitamin C pada bunga rosella segar dan kering, dengan menggunakan metode larutan Dye kemudian diolah, disusun dan dilakukan analisa dengan menggunakan uji t. I. Variabel dan Definsi Operasional 1. Variabel a. Variabel bebas Bunga Rosella segar dan Bunga Rosella kering. b. Variabel Terikat Kadar vitamin C.
2. Definisi Operasional a. Tanaman rosella adalah sejenis tanaman bunga dengan tangkai panjang menjuntai ke atas dengan ketinggian bisa mencapai 3-5 meter, Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, yang pangkalnya saling berlekatan dan berwarna merah. Daun dengan jari-jari mirip daun singkong berujung runcing ke tepi. Bunga rosella berwarna merah marun bernama latin Hibiscus sabdariffa Lynn. Bunga rosella memiliki kandungan diantaranya yaitu air, protein, karbohidrat, dan vitamin C. b. Vitamin C adalah vitamin yang mempunyai bobot molekul 176,12 dan dengan rumus C 6 H 8 O 6 dengan sifat yang mudah larut dalam air, tidak dapat larut dalam lemak, mengalami kerusakan oleh oksidasi, suhu tinggi, pengeringan, medium basah. Kadar vitamin C pada bunga rosella ditetapkan dengan metode titrasi dengan larutan dye.