PERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DESA PURO KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN NOMOR 7 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PERATURAN DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK NOMOR : 03 TAHUN 2012

BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG. BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 12 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DESA SIDOREJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes ) TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG. PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DESA MEKARJAYA KECAMATAN CILELES KABUPATEN LEBAK NOMOR : 02 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH DESA TANJUNG KERANJANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU,

KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI

KEPALA DESA JOJOGAN KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DESA JOJOGAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT JL. Desa NO : 11 DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 34 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG. TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG. PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PERATURAN DESA SAMPANG KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes )

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 9 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG. BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

KEPALA DESA KETEP KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KETEP NOMOR 4 TAHUN 2016 T E N T A N G BADAN USAHA MILIK DESA DESA KETEP KECAMATAN SAWANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG KECAMATAN TANTA KANTOR DESA WARUKIN Jln. Penghulu Soegeng-Warukin, Kec. Tanta, Kab. TabalongKode Pos 71561

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 6 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR: 6 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PERATURAN DESA NOMOR 06 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) JAMBEWANGI MAKMUR PEMERINTAH DESA JAMBEWANGI

BUMDES NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DESA LIMPAKUWUS TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 28 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN PARTISIPASI PEMBANGUNAN MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

DESA TEGALREJO KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA TEGALREJO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN SONGGON DESA SUMBERBULU Jln Koesno redjo 168 Kode Pos (68463)

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2007 SERI D =================================================================

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DESA PANGGUNGHARJO NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL BADAN USAHA MILIK DESA PANGGUNG LESTARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 17 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN, TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2010 T E N T A N G

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 2 TAHUN 2011

P E R A T U R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR,

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN DESA BANJARAN KECAMATAN BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA BANJARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

[PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2007]

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 17/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI

Transkripsi:

PERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LURAH DESA PANGGUNGHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kegiatan ekonomi masyarakat, perlu didirikan badan usaha milik desa; b. Bahwa agar jalannya kegiatan perekonomian Desa dapat berjalan tertib, berdaya guna, berhasil guna perlu dibuat Peraturan Desa sebagai pedoman/ dasar hukum untuk pelaksanaannya. c. Rapat bersama antara Pemerintahan desa, Lembaga desa, dan Tokoh masyarakat pada tanggal.. tentang pembahasan dan penetapan BUMDES Desa Panggungharjo. d. Bahwa atas dasar pertimbangan sebagai mana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, maka perlu ditetapkan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 9. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 7 Tahun 2005 tentang Transparansi dan Partisipasi Publik dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Seri C nomor 1 Tahun 2005); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 12); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 18); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2009 Seri D Nomor 2); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme

Penyusunan Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2009 Seri D Nomor 3); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2009 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2009 Seri D Nomor 4); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pembentukan Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PANGGUNGHARJO Dan LURAH DESA PANGGUNGHARJO MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintahan Desa adalah Pemerintah Desa Panggungharjo dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Panggungharjo. 2. Pemerintah Desa adalah Lurah Desa dan Pamong Desa. 3. Lurah Desa Panggungharjo adalah Lurah Pemerintah Desa yang dipilih langsung oleh masyarakat melalui pemilihan Lurah Desa. 4. Badan Permusyawaratan Desa Panggungharjo, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 5. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Lurah Desa dan BPD. 6. Keputusan Lurah Desa adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari peraturan desa dan kebijaksanaan Lurah Desa yang menyangkut pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. 7. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes adalah usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2 Dalam rangka meningkatkan pendapatan desa dan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Desa Panggungharjo mendirikan BUMDes sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa Panggungharjo BAB III NAMA DAN KEDUDUKAN Pasal 3 (1) Badan Usaha Milik Desa ini bernama Badan Usaha Milik Desa Panggung Lestari (2) Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di Desa : Panggungharjo Kecamatan : Sewon Kabupaten : Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 4 Maksud pembentukan BUMDes adalah untuk meningkatkan kemampuan keuangan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai kegiatan ekonomi masyarakat. Pasal 5 Tujuan pembentukan BUMDes adalah : a. Memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merencanakan dan mengelola pembangunan perekonomian desa; b. Mendukung kegiatan investasi lokal, penggalian potensi lokal serta meningkatkan keterkaitan perekonomian perdesaan dan perkotaan dengan membangun sarana dan parasarana perekonomian perdesaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan produktivitas usaha perdesaan; c. Mewujudkan kelembagaan perekonomian masyarakat perdesaan yang mandiri untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat; d. Mendorong perkembangan Perekonomian masyarakat desa. e. Meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif masyarakat desa yang berpenghasilan rendah. f. Mendorong berkembangnya usaha mikro sektor informal. g. Menciptakan kesempatan berusaha dan membuka lapangan kerja; h. Meningkatkan pendapatan asli desa; dan i. Mendorong pemerintah desa dalam upaya menanggulangi kemiskinan.

BAB V PERMODALAN DAN JENIS USAHA Pasal 6 (1) Modal BUMDes dapat berasal dari : a. Sebagian atau seluruhnya dari kekayaan desa yang dipisahkan oleh Pemerintah Desa; b. Masyarakat; c. Pinjaman; d. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten; dan e. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan. f. BUMDes dapat melakukan pinjaman kepada lembaga perbankan atau pihak-pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g. Pinjaman sebagaimana dimaksud pada huruf c hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan BPD. Pasal 7 (1) Dalam rangka memajukan usaha, BUMDes dapat melakukan kerja sama dengan pihak ketiga. (2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan : a. kerja sama yang dilakukan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; b. apabila kerja sama yang dilakukan memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau dikelola BUMDes dan mengakibatkan beban hutang, maka rencana kerja sama tersebut harus mendapat persetujuan BPD; dan c. apabila kerja sama yang dilakukan tidak memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang, maka rencana kerja sama tersebut dilaporkan secara tertulis kepada komisaris. Pasal 8 1) Usaha utama BUMDes harus memanfaatkan semaksimal mungkin potensi desa. 2) Usaha yang dapat dikembangkan oleh BUMDes di desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain seperti : a. bidang jasa (angkutan darat/air pedesaan, pariwisata desa, hasil bumi); b. bidang distributor sembilan bahan pokok dan perdagangan sarana produksi; c. bidang kerajinan rakyat dan industri rumah tangga; d. bidang jasa keuangan (usaha ekonomi desa simpan pinjam, badan kredit desa); dan e. bidang lain yang menguntungkan.

3) Usaha-usaha lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Lurah Desa. Pasal 9 Modal BUMDes selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat berasal dari dana bergulir program pemerintah dan pemerintah daerah yang diserahkan kepada desa dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa. BAB VI PENGELOLAAN Bagian Kesatu Organisasi Pengelola Pasal 10 (1) Bentuk BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus berbadan hukum. (2) Bentuk Badan Hukum BUMDes adalah Perusahaan Desa (Perusdes) (3) Organisasi pengelola BUMDes terpisah dari organisasi pemerintahan desa. Pasal 11 (1) Kepengurusan BUMDes terdiri : a. komisaris; b. direksi; dan c. pengawas. (2) Kepengurusan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah a. Pemerintah Desa sebagai unsur komisaris; b. masyarakat sebagai direksi; dan c. unsur BPD dan/atau Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagai pengawas. (3) Susunan kepengurusan BUMDes ditetapkan dengan Keputusan Lurah Desa dan disampaikan kepada Bupati melalui Camat. (4) Masa bakti kepengurusan BUMDes adalah 3 tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti berikutnya. (5) Pelaksana operasional atau direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas : a. 1 (satu) orang direktur; b. 1 (satu) orang sekretaris; c. 1 (satu) orang bendahara; dan d. Kepala unit usaha. (6) Kepala unit usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) huruf d, disesuaikan dengan jumlah unit usaha

(7) Struktur Organisasi BUMDes sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini. Pasal 12 (1) Pengelolaan BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, berdasarkan pada : a. anggaran dasar; dan b. anggaran rumah tangga. (2) Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) point a sekurang-kurangnya memuat rincian nama dan kedudukan, asas dan tujuan, kepemilikan modal, kegiatan usaha, kepengurusan dan pembagian keuntungan. (3) Anggaran Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam ayat ( (1) point b sekurang-kurangnya memuat rincian hak dan kewajiban pengurus, masa bakti kepengurusan, tata cara pengangkatan dan pemberhentian pengurus, penetapan operasional jenis usaha dan sumber permodalan. (4) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini. Bagian Kedua Tugas, Wewenang, Hak dan Larangan Pengurus BUMDes Pasal 13 (1) Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) adalah Lurah Desa secara ex officio. (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga BUMDes dan peraturan perundang undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, dan kewajaran. (3) Komisaris mempunyai tugas : a. memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan pengelolaan BUMDes; b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BUMDes; dan c. mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha dan mencari alternatif jalan keluar apabila terjadi gejala/indikasi menurunnya kinerja direksi BUMDes. (4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Komisaris mempunyai wewenang : a. mengesahkan program kerja dan anggaran belanja; b. mengevaluasi kinerja BUMDes; c. meminta penjelasan dari direksi mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan usaha BUMDes; dan d. melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat merusak citra BUMDes.

Pasal 14 (1) Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) adalah unsur masyarakat yang dipilih berdasarkan musyawarah Pemerintah Desa, BPD dan tokoh masyarakat dan ditetapkan dengan Keputusan Lurah Desa. (2) Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan BUMDes untuk kepentingan dan tujuan BUMDes serta mewakili BUMDes baik di dalam maupun di luar pengadilan. (3) Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga BUMDes dan peraturan perundang undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, dan kewajaran. (4) Direksi mempunyai tugas : a. melaksanakan pengelolaan BUMDes; b. menggali dan memanfaatkan potensi agar BUMDes dapat tumbuh dan berkembang; c. memupuk kerjasama dengan lembaga-lembaga lainnya; d. membuat rencana kerja dan rencana anggaran BUMDes; e. memberikan laporan keuangan BUMDes kepada komisaris; f. menyampaikan laporan seluruh kegiatan usaha BUMDes kepada komisaris; g. menyampaikan laporan pertanggungjawaban setiap akhir tahun termasuk rincian neraca laba rugi dan penjelasan-penjelasan lain atas dokumen tersebut; dan h. menyampaikan informasi perkembangan usaha kepada masyarakat desa melalui forum musyawarah desa sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. (5) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Direksi mempunyai wewenang : a. mengangkat dan memberhentikan pegawai BUMDes; b. meningkatkan usaha sesuai dengan bidang yang telah ditetapkan; c. melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga lainnya; dan d. menggali dan memanfaatkan potensi BUMDes untuk meningkatkan pendapatan BUMDes. Pasal 15 (1) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) diambil dari unsur BPD dan/atau Lembaga Kemasyarakatan Desa yang berjumlah 3 (tiga) orang dengan susunan organisasi terdiri atas ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota dan anggota. (2) Pengawas mengadakan rapat pleno sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali untuk membahas segala sesuatu yang terkait dengan kinerja BUMDes. (3) Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas harus mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga BUMDes dan peraturan perundang-

undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, dan kewajaran. (4) Tugas Pengawas adalah : a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan BUMDes; dan b. menyampaikan laporan hasil pengawasan disertai saran dan pendapat kepada Komisaris dan Direksi; (5) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pengawas mempunyai wewenang : a. memeriksa dan meneliti administrasi BUMDes; dan b. meminta keterangan kepada Direksi atas segala sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan BUMDes. Pasal 16 (1) Komisaris, Direksi dan Pengawas berhak atas penghasilan yang sah dari pelaksanaan tugas-tugasnya. (2) Direksi mendapat biaya operasional lain sesuai dengan kemampuan keuangan BUMDes. (3) Penghasilan Komisaris, Direksi dan Pengawas serta biaya operasional lain bagi direksi ditetapkan dengan Keputusan Lurah Desa sesuai dengan kemampuan keuangan BUMDes. Pasal 17 Pengurus BUMDes dilarang menyalahgunakan wewenang dan mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan BUMDes selain penghasilan yang sah. BAB VII KEPENGURUSAN Bagian Kesatu Tata cara Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi dan/atau pelaksana operasional Pasal 18 (1) Direksi dan/atau pelaksana operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3), diangkat oleh Lurah Desa dengan Keputusan Lurah Desa berdasarkan rembug desa/musyawarah desa; (2) Pengurus dan/atau pelaksana operasional harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut : a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah; c. berpendidikan paling rendah diploma tiga d. berumur sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh lima) tahun atau sudah pernah menikah;

e. terdaftar sebagai warga Desa Panggungharjo sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dengan tidak terputus-putus, dibuktikan dengan fotokopi KTP dan/atau Kartu Keluarga. f. telah bertempat tinggal tetap sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dengan tidak terputus-putus di Desa Panggungharjo; g. sehat jasmani dan rohani; h. bersedia diangkat menjadi pengurus dan/atau pelaksana operasional; i. berkelakuan baik, jujur dan adil; j. diutamakan yang telah berpengalaman sebagai team leader. Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Pengurus dan/atau pelaksana operasional Pasal 19 Pengurus dan/atau pelaksana operasional berkewajiban : a. menjalankan usaha BUMDes; b. mewakili BUMDes di dalam dan diluar pengadilan; c. memberikan laporan tahunan kepada komisaris atau penasehat tentang keadaan serta perkembangan BUMDes dan usaha-usahanya serta keuangan yang meliputi hasil usaha dan laporan perubahan kekayaan BUMDes; dan d. harus melaksanakan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pasal 20 Dalam melaksanakan tugasnya pengurus dan/atau pelaksana operasional berhak menerima honorarium dan biaya operasional sesuai dengan kemampuan keuangan BUMDes. Bagian Ketiga Masa Kerja Pemberhentian Pengurus dan/atau pelaksana operasional Pasal 21 Masa kerja pengurus dan/atau pelaksana operasional selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan dan dapat diangkat kembali untuk periode berikutnya. Pasal 22 (1) Pengurus dan/atau pelaksana operasional berhenti, karena : a. meninggal dunia; b. permintaan sendiri; dan c. diberhentikan.

Pengurus dan/atau pelaksana operasional diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c karena : a. berakhir masa kerjanya; b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan; dan c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai pengurus dan/atau pelaksana operasional. BAB VIII SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN Pasal 23 (1) Dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes, Direksi wajib bertanggung jawab kepada Lurah Desa selaku Komisaris. (2) Bentuk pertanggungjawaban Direksi kepada Lurah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. menyampaikan laporan keuangan BUMDes setiap bulan; b. menyampaikan laporan seluruh kegiatan usaha BUMDes setiap 3(tiga) bulan; dan c. menyampaikan laporan pertanggungjawaban setiap akhir tahun termasuk rincian neraca laba rugi dan penjelasan-penjelasan lain atas dokumen tersebut. (3) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direksi wajib menyampaikan informasi perkembangan usaha kepada masyarakat desa melalui forum musyawarah desa sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. Pasal 24 Sistematika pelaporan kegiatan dibuat berdasarkan jenis usaha dengan sistematika sebagai berikut : a. pendahuluan; memuat latar belakang, maksud dan tujuan usaha; b. kegiatan usaha; memuat materi pelaksana atau tenaga kerja, produksi, penjualan dan/atau pemasaran serta keuntungan; c. permasalahan atau hambatan dan saran penyelesaiannya. Pasal 25 (1) Lurah Desa wajib menyampaikan laporan perkembangan BUMDes kepada Bupati melalui Camat sekurang-kurangnya satu kali dalam 1 (satu) tahun. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bahan dan/atau bagian dari Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan Desa (LPPDesa) Akhir Tahun Anggaran atau Laporan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Lurah Desa.

BAB IX BAGI HASIL USAHA Pasal 26 (1) Bagi hasil usaha merupakan pendapatan BUMDes yang diperoleh dalam 1 (satu) tahun buku dikurangi dengan penyusutan dan kewajiban (gaji dan tunjangan Pengurus BUMDes) termasuk pajak dalam tahun yang bersangkutan. (2) Hasil usaha BUMDes antara lain digunakan untuk: a. penambahan modal BUMDes; b. bagi hasil usaha kepada pemilik modal; c. tunjangan pengurus dan karyawan; d. pendapatan asli desa; dan e. dana/bantuan sosial. (3) Pembagian hasil usaha (nett profit) adalah sebagai berikut : a. 25% untuk penambahan modal usaha; b. 40% untuk bagi hasil usaha kepada pemilik modal secara proposional c. 25% untuk pendapatan asli desa d. 5% untuk bantuan sosial/csr e. 5% untuk bonus/tunjangan untuk Pengurus BUMDes BAB X KEPAILITAN DAN PEMBUBARAN Pasal 27 (1) BUMDes dibubarkan dengan Peraturan Desa. (2) BUMDes dapat dibubarkan apabila : a. rugi terus-menerus; b. perubahan bentuk badan hukum; c. adanya ketentuan peraturan yang lebih tinggi yang menyatakan BUMDes tersebut harus dibubarkan; dan d. BUMDes dinyatakan pailit oleh keputusan pengadilan. (3) Semua akibat yang timbul sebagai akibat pembubaran BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab Pemerintah Desa. (4) Dalam hal keadaan pailit, maka kewajiban keuangan dibayar dari kekayaan BUMDes dan sisa lebih atau kurang menjadi tanggungjawab Pemerintah Desa (5) Segala aset sebagai akibat dari pembubaran BUMDes menjadi milik Pemerintah Desa. BAB XI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Lurah desa. Pasal 29 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bantul. Ditetapkan di : PANGGUNGHARJO pada tanggal : Panggungharjo, 25 Maret 2013 LURAH, WAHYUDI ANGGORO HADI