MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/KEP-4.1/II/2018 TENTANG PENARIKAN KEMBALI KEWENANGAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA RINCI TATA RUANG KABUPATEN/KOTA KEPADA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 58 ayat (2) dan Pasal 62 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, persetujuan substansi rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang kawasan strategis Kabupaten/Kota dan rancangan peraturan daerah tentang rencana detail tata ruang Kabupaten/Kota dapat didekonsentrasikan kepada Gubernur; b. bahwa...
- 2 - b. bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 dan angka 14, Pasal 8 dan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, pelaksanaan dekonsentrasi dalam rangka persetujuan substansi rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang kawasan strategis Kabupaten/Kota dan rancangan peraturan daerah tentang rencana detail tata ruang Kabupaten/Kota oleh gubernur harus disertai dana dekonsentasi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional; c. bahwa dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional tidak terdapat anggaran untuk pelaksanaan dekonsentrasi sebagaimana dimaksud dalam huruf b, maka Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Ruang Kabupaten/Kota, dan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 285/KPTS/M/2014 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota Kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tidak dapat dilaksanakan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Penarikan Kembali Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta; Mengingat...
- 3 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 5. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 18); 6. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 21); 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Ruang Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 370); 8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi Dalam Rangka Penetapan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Provinsi dan Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 966); 9. Peraturan...
- 4-9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 694); Menetapkan : MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG PENARIKAN KEMBALI KEWENANGAN PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA RINCI TATA RUANG KABUPATEN/KOTA KEPADA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. KESATU : Menetapkan penarikan kembali pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi rancangan peraturan daerah tentang rencana rinci tata ruang Kabupaten/Kota kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mencabut dan menyatakan tidak berlakunya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 285/KPTS/M/2014 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi Ruang Kabupaten/Kota Kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. KEDUA : Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab persetujuan substansi rancangan peraturan daerah tentang rencana rinci tata ruang Kabupaten/Kota oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. KETIGA : Persetujuan substansi rancangan peraturan daerah tentang rencana rinci tata ruang Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sebelum penetapan Keputusan Menteri ini, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan. KEEMPAT...
- 5 - KEEMPAT : Persetujuan substansi rancangan peraturan daerah tentang rencana rinci tata ruang Kabupaten/Kota oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih dalam proses sebelum ditetapkannya Keputusan Menteri ini, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat persetujuan substansi tersebut dimohonkan. KELIMA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 2018 MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, Ttd. SOFYAN A. DJALIL Tembusan: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, di Jakarta; 2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, di Jakarta; 3. Menteri Dalam Negeri, di Jakarta; dan 4. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, di Yogyakarta.