BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN BERIMAJINASI ANAK PADA KELOMPOK A DI PPIT AL-ISHLAH KELURAHAN LILUWO KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. usia Taman Kanak-kanak memiliki karakteristik yaitu rasa ingin tahu dan antusias

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. hubungannya antar sel syarat otak (sinap) terus berkembang. Begitu. melalui pendidikan anak usia dini (Suyanto, 2005:7).

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TOAYA VUNTA KABUPATEN DONGGALA FATMAH 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Titi Sumiati, 2014 Meningkatkan kemampuan imajinasi menggambar melalui permainan reseotif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Silma Ratna Kemala, 2013

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. usia kanak-kanak mulai dari 0-6 tahun adalah masa the golden age atau masa usia. sehingga potensi yang dimilikinya semakin terasah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Usia dini merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Dalam masa tumbuh dan berkembang, anak memerlukan stimulasi yang tepat agar dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Terdapat beberapa hal yang mendukung tumbuh dan berkembangnya anak, salah satunya adalah lingkungan yang kondusif dan penggunaan berbagai sumber belajar dan media edukatif. Sebelum memberikan stimulasi terhadap anak, baiknya kita mengenal terlebih dahulu mengenai aspek yang berkaitan dengan anak usia dini. Menurut Susanto (2011) beberapa aspek anak usia dini diantaranya adalah a) anak suka meniru, sebagai orang tua ataupun pembimbing, kita harus dapat mengontrol sikap dan cara berbicara anak; b) dunia anak adalah dunia bermain, beri kebebasan pada anak untuk bermain dan arahkan pada permainan yang dapat merangsang pertumbuhan otak dan fisiknya; c) anak masih polos, ketika anak melakukan kesalahan maka kita tidak boleh langsung menyalahkan pada anak; d) anak-anak tetaplah anak-anak, biarkan anak menikmati masa kanak-kanaknya; e) anak masih berkembang, anak tidak hanya tumbuh dari segi fisik saja melainkan juga dari segi psikologis hingga intelegensinya; dan f) anak adalah kreatif, pada masa ini (0-6 tahun) anak merupakan pribadi yang kreatif, suka bertanya, memiliki rasa ingin tahu (curiositas) yang tinggi, dan suka berimajinasi. Susanto (2011) juga memaparkan bahwa dunia anak adalah dunia kreativitas. Sebuah dunia yang membutuhkan ruang gerak, ruang berpikir, dan ruang emosional yang terbimbing dan cukup memadai. Pada masa ini umumnya anak akan banyak bertanya mengenai macam-macam hal yang dapat memancing rasa ingin tahunya. Apabila anak menanyakan sesuatu, jawablah sesuai dengan bahasa anak-anak yang mudah dipahami olehnya. Kita

2 tidak perlu bosan apabila anak bertanya secara berulang kali. Pahamilah dunia anak. Ciptakan suasana baik di rumah atau di sekolah sebagai tempat untuk memancing kreativitas anak yang dapat memunculkan imajinasinya. Imajinasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu sebagai daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya). Imajinasi timbul didalam pikiran kita yang berasal dari proses melihat dan mendengar. Dari hal tersebutlah kita dapat berimajinasi. Imajinasi berperan penting dalam kehidupan. Dengan adanya imajinasi, kita memiliki harapan maupun cita-cita yang akan dicapai. Apabila imajinasi didukung dengan motivasi yang tinggi, maka apa yang kita harapkan dapat tercapai. Imajinasi juga bagus untuk perkembangan anak usia dini. Arti penting imajinasi untuk anak yaitu dapat menumbuhkan daya pikir kreatif anak untuk bisa mengembangkan kecerdasaanya sehingga dia akan berpikir kritis dan selalu memiliki pendapat lain terhadap apa yang dia lihat dan rasakan serta berpikir bahwa selain yang dia lihat mungkin ada yang belum dia lihat yang bisa saja yang membuat suatu hal dapat terjadi. Mengembangkam imajinasi anak merupakan upaya untuk menstimulasi, menumbuhkan dan meningkatkan potensi kecerdasan juga kreativitas anak. Imajinasi anak berkembang seiring dengan berkembangnya kemampuan berbicara dan berbahasa anak. Seperti bermain, dunia imajinasi juga merupakan dunia yang sangat dekat dengan dunia anak. Imajinasi merupakan suatu kemampuan berpikir divergen yang dimiliki anak yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya dan bersifat multi perspektif dalam merespon suatu stimulasi. Dengan berimajinasi anak dapat mengembangkan kemampuan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari, anak bebas berpikir sesuai pengalaman dan khayalannya (Syaodih, 2008). Melihat dari manfaat yang didapat dari imajinasi, maka orang tua maupun pembimbing anak dapat mengembangkan imajinasi anak dengan menstimulasi tumbuh kembangnya potensi dan kemampuan imajinatif anak untuk diekspresikan dengan efektif. Kemampuan imajinatif anak merupakan bagian dari aktivitas otak kanan yang

3 bermanfaat untuk kecerdasannya. Karena itu, berimajinasi mampu membuat anak mengeluarkan ide-ide kreatifnya. Bagi anak-anak, berimajinasi merupakan kebutuhan alaminya dan bukan bentuk kemalasan. Imajinasi anak bisa saja lahir sebagai hasil imitasi, meniru dari tayangan yang ditontonnya atau pengaruh dari dongeng dan cerita yang didengarnya. Tetapi, imajinasi juga bisa muncul secara murni dari dalam benaknya, sebagai hasil mengolah apa yang ia ketahui. Manfaaat dari imajinasi bagi anak salah satunya adalah anak menjadi terampil bersosialisasi; anak menjadi pandai aktif, berpikir kritis, dan kreatif; menambah pengetahuan anak; dapat memunculkan bakat anak, dan lain-lain. Dalam proses menggambar, diperlukan daya imajinasi. Daya imajinasi menggambar adalah kemampuan individu dalam membayangkan dan menciptakan sesuatu dalam bentuk grafis di atas sebuah permukaan. Jika kita mampu mengasah, mengembangkan, dan mengelola imajinasi anak, maka berimajinasi akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kecerdasan kreatifnya, serta membuatnya lebih produktif karena potensi dan kemampuan imajinatif anak merupakan proses awal tumbuhkembangnya daya cipta dalam diri anak yang boleh jadi menghasilkan sebuah kreasi yang menarik dan bermanfaat untuk perkembangan kepribadiannya. Salah satu hal yang dapat mengembangkan imajinasi anak adalah menggambar. Menggambar adalah membuat guratan di atas sebuah permukaan yang secara grafis menyajikan kemiripan mengenai sesuatu (Ching, 2002, hlm. 9). Dengan menggambar, anak-anak akan merasa mudah untuk menyampaikan apa yang ingin mereka ungkapkan. Menurut pendapat Freunbel, menyatakan bahwa apa yang ingin ditampilkan dan dilakukan oleh anak berangkat dari pemahamannya tentang sesuatu yang diamati (Gans, Stendler, Almy, 1952, hlm. 228 dalam Moeslichatoen, 2004, hlm. 72). Dengan menggambar, anak bermaksud menyampaikan sesuatu secara real (nyata). Namun dalam pelaksanaannya, kegiatan menggambar di TK kurang optimal. Masih terdapat beberapa anak yang kurang inisitaif untuk mengungkapkan apa yang ingin ia gambar dan terdapat pula anak yang meniru

4 sama persis dengan gambar yang dicontohkan oleh guru ataupun hasil gambar yang dibuat oleh temannya. Seperti halnya di Kota Cimahi terdapat sebuah Taman kanak-kanak yang bernama PAUD Mandiri Terpadu. Anak-anak kelompok B sedang melakukan kegiatan menggambar. Pada awalnya terdapat beberapa anak yang belum menyentuh kertas gambar maupun alat menggambarnya. Setelah beberapa menit berlalu, beberapa anak sudah mulai menggambar. Ketika anak-anak lain sudah mulai menggambar, terdapat salah satu anak yang belum menggambar apapun. Ia sedang melihat pekerjaan temannya. Setelah beberapa menit berlalu, anak ini masih belum menggambar. Tidak lama, anak tersebut meminta bantuan pada temannya untuk menggambar pada lembar kerjanya. Ketika sedang melakukan aktifitas menggambar, terdapat beberapa anak yang berbicara mengenai gambar apa yang akan dibuat. Dari situ terlihat bahwa kemampuan imajinasi masingmasing anak berbeda. Terdapat dampak yang dapat ditimbulkan apabila anak kesulitan mengungkapkan imajinasi menggambar, salah satunya adalah anak kurang terampil bersosialisasi, merasa kesulitan untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri, kurang percaya diri, dan kurang mampu bersaing (Hidayati, 2010). Karena menggambar merupakan salah satu cara anak untuk mengungkapkan keinginannya dan imajinasi memegang peranan yang penting dalam proses menggambar yang dilakukan oleh anak. Imajinasi untuk anak berperan penting, maka dari itu diperlukan suatu metode agar dapat meningkatkan daya imajinasi anak. Salah satunya adalah metode karyawisata. Karyawisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya (Moeslichatoen, 2004, hlm. 68). Karyawisata bagi anak TK dapat dipergunakan merangsang minat mereka terhadap sesuatu, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberikan pengalaman mengenai kenyataan yang ada, dan dapat menambah wawasan (Hilderbrand, 1986, hlm. 423 dalam Moeslichatoen, 2004, hlm. 71).

5 Karyawisata dapat pula menjadi batu loncatan untuk melakukan kegiatan yang lain. Informasi-informasi yang diperoleh anak di dunia nyata merupakan masukan dalam kegiatan belajar selanjutnya yang akan memperkaya isi kegiatan belajar di kelas. Misalnya dalam kegiatan bermain membangun, bermain drama, dan menggambar (Moeslichatoen, 2004, hlm. 71). Dengan metode karyawisata, anak-anak dapat mengamati secara langsung apa yang akan ia amati dan dapat memunculkan minatnya sehingga anak dapat memunculkan imajinasinya. Berdasarkan permasalahan yang berkembang di atas, maka penelitian ini memfokuskan kajian pada Meningkatkan Daya Imajinasi Menggambar Anak Melalui Penggunaan Metode Karyawisata. B. Rumusan Masalah Penelitian 1. Bagaimanakah daya imajinasi menggambar anak-anak sebelum diterapkan metode karyawisata pada kelompok B PAUD Mandiri Terpadu Cimahi tahun pelajaran 2015-2016? 2. Bagaimanakah penerapan metode karyawisata dalam meningkatkan daya imajinasi menggambar anak pada kelompok B PAUD Mandiri Terpadu Cimahi tahun pelajaran 2015-2016? 3. Bagaimanakah tingkat imajinasi menggambar anak setelah diterapkan metode karyawisata pada kelompok B PAUD Mandiri Terpadu Cimahi tahun pelajaran 2015-2016? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Untuk mengetahui daya imajinasi menggambar anak-anak sebelum diterapkan metode karyawisata pada kelompok B PAUD Mandiri Terpadu Cimahi tahun pelajaran 2015-2016. 2. Untuk mengetahui penerapan metode karyawisata dalam meningkatkan daya imajinasi menggambar anak pada kelompok B PAUD Mandiri Terpadu Cimahi tahun pelajaran 2015-2016.

6 3. Untuk mengetahui tingkat daya imajinasi menggambar anak setelah diterapkan metode karyawisata pada kelompok B PAUD Mandiri Terpadu Cimahi tahun pelajaran 2015-2016. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Untuk Anak a. Meningkatkan daya imajinasi anak. b. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. c. Menambah pengetahuan untuk anak berkaitan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. 2. Untuk Guru a. Menambah pengetahuan untuk guru terkait dengan macam-macam karakteristik anak. b. Mengetahui salah satu metoda pembelajaran untuk anak sehingga dapat meningkatkan perkembangan anak. c. Guru dapat mengatasi permasalahan mengenai daya imajinasi anak. 3. Untuk Lembaga Taman Kanak-kanak a. Memberi masukan terkait dengan strategi/metode pembelajaran yang sesuai dengan muatan perkembangan anak. b. Dapat menjadi daya tarik calon peserta didik karena lembaga dapat menciptakan kegitan pembelajaran yang menyenangkan untuk anak. c. Dapat menciptakan keterampilan bagi guru sehingga lembaga memiliki tenaga guru yang kreatif. E. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penulisan skripsi ini terdapat 5 bab. Perincian dari bab-bab tersebut yaitu a) Bab I Pendahuluan, dalam bab ini terdapat latar belakang penelitian dan dasar-dasar penelitian; b) Bab II Kajian Pustaka, dalam bab ini

7 berisi tentag kajian-kajian pustaka mengenai penelitian, diantaranya adalah Konsep Imajinasi untuk Anak, Metode Menggambar untuk Anak TK, dan Metode Karyawisata Anak TK; c) Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini berisi tentang metodologi penelitian, mulai dari lokasi dan subjek penelitian, metode dan instrument penelitian, hingga analisis data; d) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan penelitian Meningkatkan Daya Imajinasi Menggambar Anak Melalui Penggunaan Metode Karyawisata ; dan e) Bab V Simpulan dan Rekomendasi, bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi, dalam bab ini terdapat kesimpulan dan rekomendasi terhadap penelitian.