Oleh: 1 Sohidal Farid, 2 Jafar Sidiq, 3 Cecep Pardani

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS PEMASARAN CABE MERAH (Capsicum annuum L.) VARIETAS HOT BEAUTY (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KELAPA (Cocos nucifera L) (Suatu Kasus di Desa Ciakar Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran) Abstrak

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI (Suatu Kasus di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

Oleh : 1 Rian Kurnia, 2 Yus Rusman, 3 Tito hardiyanto

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GABAH (Oriza sativa ) DI GAPOKTAN SAUYUNAN (Suatu Kasus di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN KAPULAGA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ciamnggu I di Desa Cimanggu Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran) Abstrak

IV. METODE PENELITIAN

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh 3) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

PEMASARAN MINYAK KELAPA DI KABUPATEN PURWOREJO ABSTRAK

SALURAN PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum Annum L.) (Suatu Kasus di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis)

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas

Pedagang pengecer. Perajin. Konsumen. ANALISIS SALURAN PEMASARAN TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya)

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

: Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

IV. METODE PENELITIAN

Maqfirah Van Tawarniate 1, Elly susanti 1, Sofyan 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok

IV. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOPRA (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

I. PENDAHULUAN *

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

IV. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

ANALISIS SALURAN PEMASARAN BIJI KOPI ROBUSTA (Suatu Kasus di Desa Kalijaya Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN PEMASARAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Eka Miftakhul Jannah, Abdul Wahab, Amrizal Nazar ABSTRAK

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

Kajian Efisiensi Tataniaga Cabai Merah Pada Pedagang Pengecer di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan

KARYA ILMIAH MAHASISWA AGRIBISNIS

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

I. PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2011)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

VII ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KERAGAAN PASAR

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN SALAK PONDOH (Studi Kasus di Desa Sigaluh Kecamatan Sigaluh Banjarnegara) ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN

PEMASARAN BIBIT SENGON DI DESA KEDUNGLURAH KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL. Analisis Margin Pemasaran Ternak Sapi Bali Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. INDRYANI ALI NIM.

ANALISIS TATANIAGA KENTANG DARI DESA JERNIH JAYA KECAMATAN GUNUNG TUJUH KABUPATEN KERINCI KE KOTA PADANG OLEH MEGI MELIAN

I. PENDAHULUAN. pangan, tanaman hias, hortikultura, perkebunan dan kehutanan. Potensi ekonomi

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN

SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN KELAPA KOPYOR DI KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sektor perkebunan merupakan salah satu upaya untuk

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di subdistrito Ainaro Vila dan Suco Nugufu, distrito

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu mempunyai peran cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pangan

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAYURAN DATARAN TINGGI KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

Transkripsi:

ANALISIS SALURAN PEMASARAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Suatu Kasus di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: 1 Sohidal Farid, 2 Jafar Sidiq, 3 Cecep Pardani 1 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh 3 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Saluran pemasaran ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. (2) Biaya, marjin dan keuntungan pemasaran ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. (3) Farmer s Share ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. (4) Besarnya efisiensi pemasaran ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survey di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Metode Survey merupakan teknik riset dimana informasi dikumpulkan menggunakkan penyebaran kuesioner. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Dua puluh orang petani, tujuh orang pedagang pengumpul dan tiga orang pedagang pengecer. Hasil penelitian ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya diketahui bahwa : 1. Terdapat dua saluran pemasaran ubi jalar sampai ke tangan konsumen akhir yaitu : a. Pola saluran pemasaran I b. Petani Pedagang pengumpul Konsumen Industri c. Pola saluran pemasaran II d. Petani Pedagang pengumpul Pedagang pengecer Konsumen 2. Besarnya biaya, marjin dan keuntungan pemasaran pada saluran pemasaran I sebagai berikut : (1) biaya pemasaran sebesar Rp 240 per kilogram, (2) marjin pemasaran sebesar Rp 1.500 per kilogram dan (3) keuntun gan pemasaran sebesar Rp 1.260 per kilogram. Sedangkan biaya, marjin dan keuntungan pada saluran pemasaran II sebagai berikut : (1) biaya pemasaran sebesar Rp 762 per kilogram, marjin pemasaran sebesar Rp 2.000 per kilogram dan (3) keuntungan pemasaran sebesar Rp 1.638 per kilogram. 3. Berdasarkan hasil penghitungan diketahui bahwa Besarnya nilai farmer r share atau bagian yang diterima petani pada saluran pemasaran I adalah 62,50 persen dan efisiensi pemasarannya sebesar 6 persen. Sedangkan pada saluran pemasaran II besarnya nilai farmer r share adalah 55,50 persen dan efisiensi pemasarannya sebesar 16,93 persen. Kata kunci : Pemasaran, Saluran, Ubi PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi di dalam pembangunan nasional jangka panjang di Indonesia mempunyai sasaran utama mencapai keseimbangan antara sektor pertanian dan industri. Keseimbangan tersebut dapat tercapai apabila kondisi perekonomian atau industri yang maju didukung oleh sektor pertanian yang tangguh (Soekartawi 2009). Ubi jalar adalah salah satu produk pertanian yang potensial untuk dijadikan alternatif pengganti karbohidrat. Keberadaan ubi jalar cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia, bahkan di beberapa daerah seperti Papua, ubi jalar dijadikan sebagai makanan pokok. Selain itu, ditinjau dari segi potensinya, ubi jalar memiliki prospek yang cukup bagus sebagai komoditas pertanian unggulan. Sebagai tanaman palawija yang memiliki potensi produksi + 25-40 ton/hektar dan waktu tanam yang relatif singkat (3,5-6 bulan), saat ini ubi Halaman 266

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Mei 2017 jalar merupakan tanaman umbi-umbian yang paling produktif (Widhi dan Dahrul, 2008). Kabupaten Tasikmalaya yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah dengan luas areal tanaman ubi jalar yang luas. Luas tanaman ubi jalar di Kabupaten Tasikmalaya yaitu seluas 1.934 hektar dengan produksi ubi jalar sebesar 2.507 ton. Kecamatan Bojongasih merupakan wilayah yang berada di Kabupaten Tasikmalaya dengan potensi tanaman ubi jalar, hal ini bisa dilihat dari luas areal tanaman ubi jalar yang berada di Kecamatan Bojongasih seluas 103 hektar dengan produksi mencapai 164 Ton. Salah satu wilayah di Kecamatan Bojongasih yang memiliki luas areal yang luas yaitu di Desa Mertajaya. Luas tanam ubi jalar di Desa Mertajaya yaitu seluas 103 hektar dengan produksi ubi jalar sebesar 164 ton. Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk dengan yang lain (Kotler, 2005). Pemasaran memegang peranan vital dalam suatu sistem agribisnis, disamping menentukan keberhasilan kegiatan bisnis, pemasaran juga menciptakan nilai tambah dan membentuk mata rantai distribusi produk yang menghubungkan petani dengan konsumen akhir. Dalam proses pemasaran terdapat lembaga-lembaga pemasaran dari produsen sampai ke konsumen yang terlibat dalam saluran pemasaran, sehingga terjadi perbedaan harga yang diterima produsen dengan harga yang dibayar oleh konsumen. Perbedaan harga tersebut disebabkan adanya biaya dan keuntungan pemasaran dan pada umumnya semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat dalam biaya pemasaran atau rantai pemasarannya semakin panjang, maka perbedaan harga tersebut semakin besar, sehingga akan mendapatkan share (bagian harga) yang lebih rendah (Kastaman, 2006). Untuk mengetahui pemasaran ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupten Tasikmalaya, dilakukan dengan cara mengikuti saluran pemasaran ubi jalar dari produsen sampai ke konsumen. Dalam pemasaran barang dari produsen ke konsumen akhir akan membutuhkan banyak biaya yang cukup tinggi. Menurut Mulyadi (2005), biaya pemasaran di bagi mejadi dua yaitu biaya pemasaran dalam arti sempit dan biaya pemasaran dalam arti luas. Biaya pemasaran dalam arti sempit yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar, sedangkan biaya pemasaran dalam arti luas yaitu semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai. Marjin pemasaran adalah perbedaan harga diantara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan anatara jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk pertanian yang diperjual belikan (Massofa, 2008). Untuk mengetahui efisiensi suatu sistem pemasaran salah satu indikatornya yang digunakan adalah dengan membandingkan bagian yang diterima petani ( farmer s share). Farmer s share digunakan untuk membandingkan harga yang dibayarkan konsumen akhir dan dinyatakan dalam persentase (Nisa, 2012). Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Saluran pemasaran ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, (2) Biaya, marjin dan keuntungan pemasaran ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, (3) Farmer s Share ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, (4) Besarnya efisiensi pemasaran ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survey di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Metode Survey merupakan teknik riset dimana informasi dikumpulkan menggunakkan penyebaran kuesioner (Wibisono, 2005). Halaman 267

ANALISIS SALURAN PEMASARAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Suatu Kasus di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya) SOHIDAL FARID, JAFAR SIDIQ, CECEP PARDANI Operasionalisasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut : 1. Ubi jalar adalah sejenis tanaman budidaya, bagian yang dimanfaatkannya adalah akar yang membentuk umbi dengan kadar giji (karbohidrat) yang tinggi. 2. Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. 3. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menetukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. 4. Saluran pemasaran adalah komponenkomponen dari suatu sistem pemasaran yang menyalurkan seperti produsen, pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer dan konsumen akhir. 5. Lembaga pemasaran adalah suatu badan yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tataniaga atau pemasaran yang menurut fungsinya dapat dibedakan atas: a. Pedagang pengumpul adalah pedagang yang mengumpulkan dari produsen dan kemudian memasarkannya kembali dalam partai besar kepada pedagang lain. b. Pedagang besar adalah pedagang yang membeli dari pedagang pengumpul dan atau dari produsen, serta menjual kembali kepada pengecer dan pedagang lain atau kepada pembeli untuk industri, lembaga dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama pada konsumen akhir. c. Pedagang pengecer adalah pedagang yang memperoleh dari produsen dengan cara membeli kemudian menjualnya langsung kepada konsumen dalam jumlah kecil. 6. Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk atau jasa, meliputi biaya gaji, dan komisi tenaga kerja, biaya iklan, biaya pergudangan dan biaya pelayanan pelanggan. 7. Marjin pemasaran adalah selisih atau perbedaan harga yang dibayar oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. 8. Famer s share merupakan salah satu indikator untuk mengetahui efisiensi pemasaran yaitu dengan membandingkan antara harga yang diterima produsen dengan harga yang diterima konsumen dan dinyatakan dalam persen (%). 9. Efisiensi pemasaran adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran dengan total keuntungan atau nilai produk yang dipasarkan setiap saluran pemasaran (%) 10. Prilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pengamatan dan wawancara dengan petani responden (Bagong dan Sutinah, 2005). Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung yaitu instansi atau dinas yang terkait seperti Dinas Pertanian Tananaman Pangan dan Hortikultura, Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K), Badan Pusat Statistik (BPS) dan pustaka yang menunjang kegiatan penelitian. Halaman 268

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Mei 2017 Rancangan Analisis Data Untuk mengetahui pola saluran pemasaran ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode deskriptif. Sedangkan untuk mengetahui marjin, biaya pemasaran dan keuntungan pemasaran dalam saluran pemasaran ubi jalar digunakan alat analisis sebagai berikut: 1. Marjin Pemasaran Marjin pemasaran merupakan selisih antara harga yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima petani (Produsen) (Ayu, 2012). Marjin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut: M = Pr Pf Marjin yang diperoleh pedagang perantara dari sejumlah biaya pemasaran yang dikeluarkan dan keuntungan yang diterima oleh pedagang perantara dirumuskan sebagai berikut: M = Bp + Kp Pr : Harga di tingkat konsumen Pf : Harga di tingkat produsen M : Marjin pemasaran Kp : Keuntungan pemasaran Bp : Biaya pemasaran 2. Biaya Pemasaran Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk (Mulyadi, 2005). Biaya pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut: Bp = Bp1 + Bp2 + Bp3 + + Bpn Bp : Biaya Pemasaran Bp1,2,3 N : Biaya Pemasaran Tiap Lembaga Pemasaran 1,2,3.N : Jumlah Lembaga 3. Keuntungan Pemasaran Keuntungan pemasaran merupakan suatu saluran pemasaran diperoleh dengan menjumlahkan keuntungan dari tiap lembaga pemasaran yang terlibat didalamnya dan dirumuskan sebagai berikut: Kp = Kp1 + Kp2 + Kp3 +..+ Kpn Kp : Keuntungan pemasaran Kp1+Kp2+...Kpa : Keuntungan tiap lembaga pemasaran 4. Farmer s Share Bagian yang diterima petani ( Farmer s Share) diperoleh dengan membandingkan antara harga yang diterima oleh petani dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen dikalikan 100 % (Fatimah, 2011). Secara sistematik bagian yang diterima petani (Farmer s share) dapat ditulis dengan rumus: F = 100% F : Bagian yang diterima petani Pf : Harga ditingkat petani Pr : Harga ditingkat konsumen 5. Efisiensi Pemasaran Untuk menghitung efisiensi pemasaran dapat menggunakan rumus : EP = 100 % EP = Efisiensi pemasaran TB = Total biaya pemasaran TNP = Total nilai produk Menurut Rosmawati (2011) efisien atau tidaknya pemasaran dapat dilihat dari seberapa besarnya nilai EP (Efisiensi pemasaran) dalam saluran pemasaran tersebut. EF = 0-33 % Efisien EF = 34-67 % Kurang Efisien EF = 68-100 % Tidak Efisien HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Responden Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. 1) Umur Responden Berdasarkan hasil penelitian, umur rata-rata petani responden di Desa Mertajaya terbilang masih produktif yaitu berada di Halaman 269

ANALISIS SALURAN PEMASARAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Suatu Kasus di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya) SOHIDAL FARID, JAFAR SIDIQ, CECEP PARDANI sekitaran 15-64 tahun. Hanya ada 2 petani responden yang sudah melewati umur produktif yaitu lebih dari 64 tahun. Sedangkan umur rata-rata pedagang pengumpul dan pedagang pengecer semuanya masih produktif yaitu berada disekitaran umur 15-64 tahun. 2) Pendidikan Responden Tingkat pendidikan responden di Desa Mertajaya masih tergolong rendah, yaitu tamatan SD sebanyak 7 orang atau 23,33 persen, tamatan SMP sebanyak 12 orang atau 40 persen, dan tamatan SMA sebanyak 11 orang atau 36,67 persen dari total jumlah responden. 3) Pengalaman Berusahatani Responden Berdasarkan hasil penelitian, responden dalam berusaha ubi jalar di Desa Mertajaya sudah memiliki pengalaman usaha yang cukup lama. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah responden yang berusaha ubi jalar antara 1 sampai 15 tahun sebanyak 25 orang atau 83,34 persen, responden yang berusaha ubi jalar antara 16 sampai 30 tahun sebanyak 4 orang atau 13,33 persen dan responden yang berusaha ubi jalar antara 31 tahun lebih sebanyak 1 orang atau 3,33 persen dari total jumlah responden. 4) Luas Penguasaan Lahan luas lahan yang digunakan antara 0,10 sampai 0,20 hektar sebanayak 4 atau 20 persen, luas lahan yang digunakan antara 0,21 sampai 0,30 hektar sebanyak 6 orang atau 30 persen, luas lahan yang digunakan antara 0,31 sampai 0,40 sebanyak 5 orang atau 25 persen dan luas lahan yang digunakan lebih dari 41 hektar sebanyak 5 orang atau 25 persen dari jumlah petani responden. Saluran Pemasaran Ubi Jalar Pola saluran pemasaran ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya pada Gambar 1 adalah sebagai berikut : Pedagang Pengumpul Konsumen Industri Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Konsume Gambar 1. Pola Saluran Pemasaran Ubi Jalar di Desa Mertajaya Berdasarkan pada Gambar 1, maka pemasaran ubi jalar di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya terdapat 2 pola saluran pemasaran yaitu : 1. Pola Saluran Pemasaran I Petani Pedagang Pengumpul Konsumen Industri 2. Pola Saluran Pemasaran II Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Pengecer Konsumen Saluran pemasaran yang paling banyak digunakan petani adalah saluran pemasaran I yaitu sebanyak 11 orang atau 70 persen dimana petani langsung menjual ubi jalarnya kepada pedagang pengumpul yang akan dijual ke pabrik industri yang berada diluar kota. Alasan petani lebih memilih saluran pemasaran I karena proses penjualan ubi jalar dianggap lebih mudah, baik dalam proses pembelian maupun masalah pembayaran terutama oleh petani yang memproduksi ubi jalar dalam jumlah besar dan pedagang pengumpul dalam saluran ini dapat menyerap ubi jalar dalam jumlah yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pola lembaga pemasaran lainnya. Sedangkan alasan petani lebih memilih saluran pemasaran II lebih pada alasan kepercayaan. Biaya, Keuntungan dan Marjin Pemasaran Pada saluran pemasaran I total biaya pemasaran yaitu sebesar Rp 240 per kilogram. Halaman 270

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Mei 2017 Total keuntungan pemasaran pada saluran pemasaran I sebesar Rp 1.260 per kilogram. Total marjin pemasaran pada saluran pemasaran I sebesar Rp 1.500 per kilogram. Farmer s share merupakan bagian harga yang diterima petani atau perbandingan antara harga yang diterima petani/produsen dengan harga yang diterima konsumen. Farmer s share pada saluran pemasaran I adalah 62,50 persen dan besarnya nilai efisiensi pemasarannya yaitu sebesar 6 persen. Dalam hal ini, untuk saluran pemasaran I dikatakan efisien karena nilai efisiensi pemasarannya sebesar 6 persen. Pada saluran pemasaran II total biaya pemasaran diperoleh dari penjumlahan biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Total biaya pemasaran pada saluran pemasaran II sebesar Rp 762 per kilogram dengan besarnya total keuntungan pemasaran sebesar Rp 1.638. Besarnya total marjin pemasaran pada saluran pemasaran II sebesar Rp 2.000 per kilogram. Farmer s share pada saluran pemasaran II sebesar 55,50 persen dan besarnya nilai efisiensi pemasarannya yaitu sebesar 16,93 persen. Hal tersebut dikatakan efisien karena besarnya nilai efisiensinya berada dinilai 0-33 persen. Efisiensi Pemasaran Ubi Jalar Sistem pemasaran dianggap efisien apabila mampu menyampaikan hasil-hasil dari produsen kepada konsumen dengan biaya wajar serta mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen. Bila dilihat dari hasil perhitungan pada saluran pemasaran I dan saluran pemasaran II. Kedua Saluran pemasaran tersebut dikatakan efisien, akan tetapi pada saluran pemasaran II lebih efisien dalam hal pemasaran dibandingkan dengan saluran pemasaran II, hal tersebut karena nilai efisiensi pemasaran pada saluaran pemasaran I lebih rendah dibandingakn dengan saluran pemasaran II yaitu sebesar 6 persen untuk saluran pemasaran I sedangkan untuk saluran pemasaran II yaitu sebesar 16,93 persen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat dua saluran pemasaran ubi jalar sampai ke tangan konsumen akhir yaitu : a. Pola saluran pemasaran I Petani Pedagang pengumpul Konsumen Industri b. Pola saluran pemasaran II Petani Pedagang pengumpul Pedagang pengecer Konsumen 2. Pada saluran pemasaran I pemasaran ubi jalar melibatkan satu lembaga pemasaran yaitu pedagang pengumpul. Besarnya total marjin pemasaran adalah Rp 1.500 per kilogram dengan total biaya pemasaran sebesar Rp 240 per kilogram sehingga total keuntungan pemasaran sebesar Rp 1.260 per kilogram. Sedangkan pada saluran pemasaran II pemasaran ubi jalar melibatkan dua lembaga pemasaran yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Besarnya total marjin pemasaran adalah Rp 2.000 per kilogram dengan total biaya pemasaran sebesar Rp 762 per kilogram sehingga total keuntungan pemasaran sebesar Rp 1.638 per kilogram. 3. Besarnya nilai farmer r share atau bagian yang diterima petani pada saluran pemasaran I adalah 62,50 persen dan efisiensi pemasarannya sebesar 6 persen. Sedangkan pada saluran pemasaran II besarnya nilai farmer r share adalah 55,50 persen dan efisiensi pemasarannya sebesar 16,93 persen. DAFTAR PUSTAKA Ayu, D. 2012. Pengertian Marjin Pemasaran. (Online) dalam http://dewiayudewiayu.blogspot.com/2012/02/pengert ian-marjin-pemasaran.html?m=1. Diakses 15 Agustus 2015 Halaman 271

ANALISIS SALURAN PEMASARAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Suatu Kasus di Desa Mertajaya Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya) SOHIDAL FARID, JAFAR SIDIQ, CECEP PARDANI Bagong dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Prenada Media Grup, 2006. Jakarta. Fatimah, S.N. 2011. Analisis Pemasaran Kentang (Solanum tuberosum L) di Kabupaten Wonosobo. Skripsi. Surakarta. Kastaman, R. 2006. Analisis Kelayakan Ekonomi Suatu Investasi. Tasikmalaya. Kotler, F. 2005. Manajemen Pemasaran. Penerbit Indeks. Jakarta. Massofa. 2008. Perkembangan Bahasa Anak. (Online) dalam http://massofa. wordpress.com/2008/04/29/perkemban gan-bahasa-anak/. Diakses 30 April 2015. Mulyadi. 2005. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi Keenam. STIE YKPN. Yogyakarta. Nisa. 2012. Makalah Tataniaga Agribisnis. (Online) dalam http://nisashare. blogspot.com/2012/02/contohmakalah-tataniagaagribisnis.html?m=1. Di akses 10 Agustus 2015. Rosmawati, H. 2011. Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. (Jurnal ) Universitas Baturaja. Malang. Soekartawi. 2009. Agrobisnis Teori dan Aflikasi. Rajawali Press. Jakarta. Wibisono, M.S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. P.T Gramedia Widiasarana. Jakarta Widhi, A dan Dahrul, S. 2008. Kajian Pormulasi Cookies Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L) dengan Karakteristik Tekstur Menyerupai Cookies Keladi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor. Halaman 272

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Mei 2017 Halaman 273