BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diabdikan untuk keperluan masyarakat secara luas. 2 Wujud dari budaya yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

Pendekatan-Pendekatan dalam Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Naskah drama merupakan karangan yang berisi kisah. Bahkan kadang juga

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala. Kaitan tersebut dilakukan oleh peneliti berdasarkan observasinya.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan nyata maupun di luar alam nyata. Sastra merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ungkapan atau pikiran seseorang yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

RESEPSI SISWA TERHADAP PUISI CINTAKU JAUH DI PULAU KARYA CHAIRIL ANWAR. Oleh Buyung Munaris Kahfie Nazaruddin

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial, dan karya sastra memiliki kaitan yang sangat erat. Menurut

UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I ANALISIS CERITA NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAETSUBOI DILIHAT DARI SEGI PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

BAB I PENDAHULUAN. soundtrack film. Film dan soundtrack adalah dua komponen yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB V PENUTUP. kritik sastra itu sendiri. Berbagai maacam pendapat mengenai manfaat kritik sastra

BAB I PENDAHULUAN. 2012:77) menyebutkan bahwa karya sastra dan karya seni merupakan fakta

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. beberapa penulis dalam meneliti atau mengkaji karya sastra. Beberapa diantaranya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Drama merupakan kisah utama yang memiliki konflik yang disusun untuk sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini drama bukan hanya sebuah istilah yang digunakan dalam seni pertunjukan panggung, tetapi juga digunakan dalam bidang pertelevisian yang disebut drama televisi. Di dalam drama televisi, cerita dibuat bersambung sehingga menghasilkan bagian-bagian yang disebut episode. Ada hal yang membuat drama televisi menarik selain dari segi ceritanya. Pada setiap drama terdapat lagu yang menjadi pengiring drama. Lagu merupakan sesuatu yang tidak asing dalam kehidupan, bahkan lagu seringkali digunakan sebagi penyampai pesan. Lagu secara unik menjadi sesuatu yang universal dan efektif untuk menuangkan gagasan, pesan, dan ekspresi pencipta kepada pendengarnya. Kebanyakan lagu cukup sederhana untuk dipahami, artinya tanpa menjadi absurd. Hal ini bisa saja disampaikan melalui lirik, komposisi musik, bahkan instrumen yang ada dalam lagu tersebut. Lagu dalam drama merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dari dramanya. Dalam hal ini, drama Korea juga banyak menggunakan lagu-lagu latar. Unsur pada sebuah lagu mencerminkan atau memiliki hubungan dengan garis cerita di dalam drama. Lagu latar tidak hanya diputar pada pembukaan atau

2 penutupan drama, tetapi juga diputar di dalam adegan. Lagu latar di dalam drama tersebut berfungsi untuk pembentukan kesan dan menegaskan sebuah adegan. Tanpa lagu latar dan musik latar, dialog akan terasa datar dan kaku. Suasanasuasana tertentu dapat tercipta melalui lagu latar, tanpa adanya sebuah dialog. Pada lagu latar, lirik lagu menjadi sebuah prioritas karena kata-kata pada lirik lagu mempertegas adegan yang diwakilkan sehingga emosinya lebih terasa. Kata-kata dalam lirik biasanya bertujuan untuk menunjukkan cerita dan menggambarkan karakter. Oleh karena itu, lagu latar memiliki peranan yang penting dalam suatu drama. Biasanya dalam drama atau film Korea lagu latar dibuat secara khusus. Lagu latar tersebut dibuat antara lain untuk menyesuaikan jalan cerita yang ada pada drama atau film. Lagu latar dibuat tidak hanya satu, tetapi ada beberapa bahkan lebih dari sepuluh buah lagu pada suatu drama. Lagu latar tersebut terdiri dari berbagai macam jenis lagu. Ada lagu yang bertempo cepat, lambat, dan sedang. Ada pula lagu dengan genre yang berbeda. Lagu latar yang biasa dikenal dengan soundtrack dalam drama Korea kebanyakan bercerita tentang percintaan. Akan tetapi, dalam drama Korea God of Study ( 공부의신 ) ditampilkan lagu latar yang berbeda. Ada lagu tentang percintaan, persahabatan, serta semangat meraih cita-cita. Hal ini bisa dilihat dari beberapa lagu latar dirujuk untuk dilihat relasi lirik lagu pengiring dengan adegan yang terdapat dalam drama God of Study( 공부의신 ).

3 Dalam tulisan ini, akan dikaji keterkaitan lirik lagu pengiring dengan adegan pada drama dengan analisis unsur instrinsik pada lagu latar dan drama. Dari unsur instrinsik tersebut dapat diketahui adanya keterkaitan antar unsur yang menimbulkan suatu sistem terstruktur. Struktur di sini diartikan bahwa karya sastra yang bersistem, yang antara unsur-unsurnya terjadi hubungan yang timbal balik, dan saling menentukan (Pradopo, 2007: 118). Unsur-unsur instrinsik dari drama dan lagu latar memberikan suatu pandangan bahasa untuk mengetahui isi drama maupun lagu latar dengan melihat keterkaitan unsur-unsurnya. 1.2 Rumusan Masalah Lagu latar yang terdapat dalam drama God of Study ( 공부의신 ) menjadi objek yang cukup menarik untuk diteliti. Dengan pendekatan struktural, permasalahan yang muncul sebagai berikut : a) Unsur yang membangun cerita dalam drama b) Makna dari lirik lagu dalam lagu latar God of Stud y ( 공부의신 ) c) Bentuk-bentuk dari fungsi lagu latar dalam drama God of Study ( 공부의 신 ) 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna lirik lagu latar drama God of Study( 공부의신 ). Tujuan lain dari penelitian ini yaitu untuk

4 mengetahui bentuk dari fungsi lagu latar pada adegan-adegan yang ada di drama God of Stud y ( 공부의신 ). 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian mengenai bentuk dan fungsi lagu latar pada adegan yang ada di drama diharapkan bisa memberi manfaat secara teoritis maupun praktis. 1.4.1 Manfaat Teoretis Secara teoretis diharapkan dari penelitian ini dapat menerapkan penggunaan teori struktural dalam karya sastra baik berupa drama maupun lagu, khususnya karya sastra Korea. Dengan demikian, hal ini dapat bermanfaat bagi perkembangan sastra itu sendiri. 1.4.2 Manfaat Praktis Dari segi praktis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai lagu latar yang merupakan bagian dari sastra populer dan keterkaitan adegan yang ada dalam drama God of Study ( 공부의신 ). Dengan begitu, hal ini akan memudahkan untuk mengenal sastra Korea lebih mendalam. 1.5 Tinjauan Pustaka Penelitian berupa keterkaitan antarlirik lagu pengiring dengan adegan yang ada di dalam drama sampai saat ini belum ada. Namun, penulis mengambil beberapa referensi yang mendekati atau memiliki kesamaan dengan materi objek

5 maupun metode penelitiannya. Referensi pertama yaitu tugas akhir yang ditulis oleh Valentinna Ria Hardhita, mahasiswi Diploma Program Studi Bahasa Korea angkatan 2007. Tugas akhir tersebut berjudul Pesan Moral dalam Soundtrack Drama Korea. Tugas akhir tersebut memiliki kesamaan objek material. Pada tugas akhir, penulis membahas pesan moral yang terdapat dalam lirik lagu drama God of Study( 공부의신 ) dengan analisis isi dan teori fiksi. Tinjauan pustaka selanjutnya adalah skripsi yang ditulis Nirisa Dwirejeki Yulia Kristiana, mahasiswi Sastra Prancis angkatan 2008. Skripsi tersebut berjudul Ketidakadilan di Prancis: Prasangka, Diskriminasi dan Dominasi dalam Lagu-lagu Sosial Prancis. Di dalam skripsi ini, dibahas isi empat buah lirik lagu Prancis yang menceritakan ketidakadilan, prasangka, diskriminasi serta dominasi di Prancis. Nirisa menggunakan penelitian kualitatif dan analisis isi untuk meneliti keterkaitan antarlagu dengan fakta yang terjadi di dalam masyarakat Prancis. Skripsi selanjutnya yang menjadi tinjauan pustaka berhudul Laskar Pelangi: Kajian Genre Fiksi Populer karya Ayu Budi Kusumawardhani mahasiswi Sastra Indonesia angkatan 2009 yang menjelaskan unsur instrinsik dalam novel. Dalam skripsi ditelaah unsur-unsur instrinsik yang membangun cerita dalam novel. Hal ini sama dengan objek penelitian yaitu membahas unsur instrinsik dari drama dan lagu latar sebelum meneliti bukti-bukti relasi antara lagu latar dan adegan.

6 1.6 Landasan Teori Teori yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah teori struktural, dengan fokus kajian terhadap aspek larik-larik dan pilihan kata yang khas pada lagu pengiring di dalam drama. Di dalam teori struktural ada beberapa kemungkinan pendekatan kajian. 1.6.1 Pendekatan Struktural Dalam memahami makna suatu karya sastra, diperlukan suatu bentuk analisis. Menurut Culler, analisis atau kritik karya sastra adalah usaha untuk mengungkap dan memberi makna kepada teks karya sastra. Salah satu teori yang digunakan untuk menganalisis suatu karya sastra yaitu teori struktural. Analisis struktural adalah suatu analisis yang melihat bahwa unsur-unsur karya sastra itu saling berhubungan secara erat, dan saling menentukan artinya (Pradopo: 1987; 118). Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Abrams (1981: 36) bahwa ada empat pendekatan terhadap karya sastra, yaitu pendekatan 1) mimetik yang menganggap karya sastra sebagai tiruan alam (kehidupan) 2) pendekatan pragmatik yang menganggap karya sastra tersebut merupakan alat untuk mencapai tujuan tertentu; 3) pendekatan ekspresif, yang menganggap karya sastra sebagai ekspresi perasaan, pikiran, dan pengalaman penyair (sastrawan); dan 4) pendekatan objektif yang menganggap karya sastra sebagai sesuatu otonom, terlepas dari alam

7 sekitarnya. Dari keempat penjelasan Abrams, dapat disimpulkan bahwa karya sastra dapat dilihat sebagai karya otonom yang unsur-unsurnya saling berkait. Dalam analisis sastra, teori struktural berperan dalam memahami tandatanda dalam karya tersebut. Analisis struktural tidak dapat dipisahkan dengan analisis semiotik. Hal ini mengingat bahwa karya sastra itu merupakan struktur (sistem) tanda-tanda yang bermakna. Tanda-tanda tersebut mempunyai makna sesuai dengan konvensi ketandaan. Seperti yang telah dijelaskan Teeuw bahwa analisis struktural merupakan awal mula dari suatu penelitian. Dari analisis struktural tersebut dapat dipahami dan dinilai suatu pemahaman tempat dan fungsi unsur dari keseluruhan sastra. Oleh karena itu, analisis struktural merupakan suatu tahap dalam penelitian sastra yang sukar dihindari sebab dengan analisis struktural memungkinkan pengertian yang optimal (Pradopo,1995: 165). Puisi dari masa ke masa mengalami perkembangan. Tidak hanya dari segi isinya saja tetapi cara penulisannya juga. Pradopo menyebutnya sebagai suatu bentuk evolusi selera dan konsep estetik yang berubah-ubah. Meskipun demikian, bahwa tetap saja puisi itu menyatakan sesutau secara tidak langsung, yaitu mengatakan sesuatu hal dan berarti yang lain (Riffaterre via Pradopo, 1987:12). Dalam hal ini puisi yang merupakan salah satu karya seni sastra dapat dikaji dalam berbagi aspek (Pradopo, 3:1987). Begitu pula lirik lagu, yang merupakan hasil dari evolusi puisi. Lirik lagu merupakan salah satu bentuk dari sebuah puisi pop yang memiliki rima beserta majasnya yang memiliki makna-makna tertentu.

8 Lirik lagu seperti halnya puisi bisa saja merupakan suatu bentuk pengungkapan rasa atau emosi dari penyairnya. Lagu latar sering muncul mengiringi adegan yang ada di dalam drama. Drama God of Study( 공부의신 ) memiliki sebelas lagu pengiring yang juga akan dikaji. Dalam penelitian, penggunaan teori struktural juga meliputi analisis unsur intrinsiknya dan kemudian akan dilihat bentuk keterkaitannya terhadap lirik lagulagu yang diputar saat adegan tertentu di drama sehingga akan terungkap bentuk keterkaitan antara lirik lagu dengan adegan dalam drama. 1.7 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat analitis. Sebagaimana yang diungkapkan Moleong (2006:6) bahwa penelitian kualitatif ialah penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan deskriptif dalam bentuk katakata pada suatu konteks yang khusus dan alamiah, dan dengan menggunakan berbagai metode alamiah. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Menentukan objek penelitian yaitu berupa lagu latar dalam drama God of Study ( 공부의신 ). 2. Menganalisis unsur instrinsik dan tema pada drama 3. Menganalisis objek penelitian pada sebelas lagu

9 4. Membaca keseluruhan lirik lagu dalam bahasa Korea 5. Menerjemahkan lirik lagu dari bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan tepat 6. Menganalisis tema dan makna dalam lirik lagu. 7. Mencari relasi lagu latar dengan adegan dalam drama dengan menggunakan teori struktural 8. Membuat laporan penelitian 9. Menyajikan laporan penelitian 1.8 Sistematika Penyajian Bab 1: Berisi tentang latar belakang pemilihan objek penelitian dan teori yang akan digunakan dalam penelitian. Bab 2 : Berisi analisis struktur drama yang berupa plot, tema, tokoh, dan latar drama God of Study ( 공부의신 ). Bab 3: Analisis lagu pengiring beserta makna dan unsur-unsur intrinsiknya. Bab 4: Pembahasan bentuk-bentuk dari keterkaitan lirik lagu dengan adegan dalam drama Bab 5 : Kesimpulan