07. Bentangalam Fluvial

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut :

HIDROSFER II. Tujuan Pembelajaran

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

ACARA IV POLA PENGALIRAN

01. Pendahuluan. Salahuddin Husein. TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi. Planet Bumi

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap

Stadia Sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS)

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

BAB III LANDASAN TEORI. A. Gerusan Lokal

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI

Proses erosi adalah gaya melebar air yang mengalir disatas permukaan air tanah yang menyebabkan terjadinya lembah-lembah.

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

ANALISA BENTANG ALAM

BAB III LANDASAN TEORI

Sumber : geosetia.blogspot.com Gambar 3.1 Morfologi Sungai

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR ORISINALITAS... iii INTISARI... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh perairan samudra yang merupakan reservoar utama di bumi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sungai

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

score of correct answ er total score

Landforms of Fluvial Processes. Oleh : Upi Supriatna,S.Pd

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

BAB I PENDAHULUAN. perubahan morfologi pada bentuk tampang aliran. Perubahan ini bisa terjadi

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

BAB III LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sungai

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Karakteristik morfometri DAS Bulano dan DAS Paleleh yang meliputi. sungai; kerapatan pengaliran; dan pola pengaliran.

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air.

BIOFISIK DAS. LIMPASAN PERMUKAAN dan SUNGAI

aptudika.web.ugm.ac.id

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.2. air freatik. air artesis. air fotic. air payau.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

REKAYASA HIDROLOGI SELASA SABTU

SUNGAI MEANDER LUK ULO ANTARA KONDISI IDEAL DAN KENYATAAN. Arief Mustofa Nur Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung LIPI.

Pembahasan Video : 2/SMA/KELAS 10/GEOGRAFI/BAB 6/GEO smil/manifest.

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Erosi

BAB IV GEOLOGI PANTAI SERUNI DAERAH TAPPANJENG. pedataran menempati sekitar wilayah Tappanjeng dan Pantai Seruni. Berdasarkan

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile

pendahuluan Arti Pentingnya Air

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDEKATAN MORFOLOGI SUNGAI UNTUK ANALISIS LUAPAN LAHAR AKIBAT ERUPSI MERAPI TAHUN 2010 DI SUNGAI PUTIH, KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Samudera, Danau atau Laut, atau ke Sungai yang lain. Pada beberapa

BAB IV Kajian Sedimentasi dan Lingkungan Pengendapan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Sistem terbuka dalam sebuah DAS

Pengendalian Erosi dan Sedimentasi

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PERUBAHAN MEANDER CI TANDUY HILIR TAHUN

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM DRAINASE PERMUKAAN

PERUBAHAN MORFOLOGI SUNGAI CODE AKIBAT ALIRAN LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI TAHUN Dian Eva Solikha

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 18 April 2014 NIM NIM

BAB II TINJAUAN UMUM

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MATARAM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

GEOLOGI DAERAH KLABANG

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 15. BUMI DAN ALAM SEMESTALATIHAN SOAL 15

PROSES PEMBENTUKAN MEANDER SUNGAI DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANGKUTAN SEDIMEN (Percobaan Laboratorium) (Dimuat pada Jurnal JTM, 2006)

EROSI DAN SEDIMENTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab III Geologi Daerah Penelitian

Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi)

BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Sungai Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi,

Foto 4.9 Singkapan batupasir sisipan batulempung

II. PEMBENTUKAN TANAH

HIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk secara alami yang mempunyai fungsi sebagai saluran. Air yang

Transkripsi:

TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 07. Bentangalam Fluvial Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Diantara planet-planet sekitarnya, Bumi merupakan planet unik karena memiliki air dalam bentuk cair yang melimpah. Merkurius terlampau kecil untuk mempertahankan air. Venus terkena efek rumahkaca yang menyebabkan air permukaannya menguap. Mars memiliki sedikit air dalam keadaan beku dan sisa-sisa uap air di atmosfernya. 1

Pendahuluan Permukaan Mars dan bentuk pola pengalirannya. 71% permukaan Bumi tertutup oleh air, atmosfernya mengandung sedikit uap air yang sangat vital. Pendahuluan Volume air di Bumi diperkirakan sekitar 1.36 milyar km 3. 2

Siklus Hidrologi Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah perputaran air di permukaan bumi secara kontinyu. Siklus hidrologi dibangkitkan oleh radiasi matahari. Siklus tersebut bisa terjadi karena air dapat berubah fase dengan mudahnya pada kondisi permukaan Bumi. Jumlah air di samudera yang menguap setara dengan ketebalan 1 m/tahun. 3

Siklus Hidrologi 85% air di atmosfer berasal dari samudera, sisanya 15% dari daratan. 80% air di atmosfer kembali ke samudera, melengkapi siklus 3 tahap: evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. 20% air di atmosfer jatuh di daratan, dengan tahapan siklus: evaporasi, kondensasi, pergerakan uap air dari samudera ke daratan, presipitasi, runoff (aliran permukaan), dan infiltrasi. Runoff mengembalikan air ke samudera sebanyak 36.000 km 3 per tahun. A Aliran Permukaan Erosi oleh aliran sungai merupakan proses dominan dalam pembentukan morfologi suatu daerah. Foto-foto ini menunjukkan kompleksitas sistem aliran sungai dalam berbagai skala, dari skala regional dari citra satelit (A) dan foto udara (B) hingga skala lokal (C). C B 4

Bentangalam Fluvial Bentangalam fluvial adalah satuan geomorfologi yang pembentukannya erat hubungannya dengan proses fluviatil. Proses fluviatil : semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh aksi air permukaan, baik yang merupakan air yang mengalir secara terpadu (sungai), maupun air yang tidak terkonsentrasi ( sheet water). Bentangalam yang dibentuk dapat terjadi karena proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air permukaan. Macam-Macam Proses Fluviatil 1. Proses erosi Peristiwa terkikisnya lapisan permukaan tanah atau batuan oleh agen alami (air, angin, gletser) 2. Proses transportasi adalah proses perpindahan / pengangkutan material oleh suatu tubuh air yang dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari gaya gravitasi 3. Proses sedimentasi Proses yang berlangsung bila sungai tidak mampu lagi membawa material yang dibawanya 5

Aliran Permukaan Aliran Permukaan Sistem sungai dibangun oleh berbagai bagian yang dicirikan berbagai proses geologi yang berbeda. shddin 2007 Anak-anak sungai di bagian hulu adalah subsistem yang mengumpulkan air dan sedimen serta menyalurkannya ke sungai induk; proses erosi sangat dominan di bagian ini. Sungai induk adalah subsistem transportasi, proses erosi dan pengendapan dapat terjadi di bagian ini. Bagian bawah dari sistem sungai adalah subsistem yang menyebarkan air kembali ke lautan dan mengendapkan sedimen pada delta; pengendapan adalah proses yang paling dominan di bagian ini. 6

Aliran Permukaan Karakteristik sebuah sungai berubah sistematis kearah hilir. Gradiennya berkurang dan ukuran sungainya melebar. Perubahan lainnya adalah penambahan volume air dan pelebaran lembah sungai. Proses Erosi Erosi yang dilakukan oleh air dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : 1. Abrasi, yaitu penggerusan terhadap batuan yang dilewatinya. 2. Scouring, yaitu penggerusan dasar sungai akibat adanya ulakan sungai, misalnya pada daerah cut off slope pada Meander. 3. Korosi, yaitu terjadinya reaksi terhadap batuan yang dilaluinya. Berdasarkan arahnya, erosi dapat dibedakan menjadi : 1. Erosi vertikal, erosi yang arahnya tegak dan cenderung terjadi pada daerah bagian hulu dari sungai menyebabkan terjadinya pendalaman lembah sungai. 2. Erosi lateral, yaitu erosi yang arahnya mendatar dan dominan terjadi pada bagian hilir sungai, menyebabkan sungai bertambah lebar. 7

Proses Erosi Erosi yang berlangsung terus hingga suatu saat akan mencapai batas dimana air sungai sudah tidak mampu mengerosi lagi dikarenakan sudah mencapai erosion base level. Erosion base level ini dapat dibagi menjadi: - ultimate base level yang base levelnya berupa permukaan air laut - temporary base level yang base levelnya lokal seperti permukaan air danau, rawa, dan sejenisnya. Proses Transportasi Sungai mengangkut material hasil erosinya secara umum melalui 2 mekanisme, yaitu mekanisme bed load dan suspended load. 8

Proses Transportasi Proses Transportasi adalah proses perpindahan / pengangkutan material oleh suatu tubuh air yang dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari gaya gravitasi Dalam membahas transportasi sungai dikenal istilah : - stream capacity : jumlah beban maksimum yang mampu diangkat oleh aliran sungai - stream competance : ukuran maksimum beban yang mampu diangkut oleh aliran sungai. Proses Sedimentasi Proses sedimentasi terjadi ketika sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut semakin berkurang, maka material yang berukuran kasar akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diendapkan material yang lebih halus. 9

Proses Sedimentasi Pola Pengaliran Satu sungai atau lebih beserta anak sungai dan cabangnya dapat membentuk suatu pola atau sistem tertentu yang dikenal sebagai pola pengaliran / pola penyaluran (drainage pattern). Pola pengaliran dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Tiaptiap macam pola pengaliran dapat bervariasi, dan variasi tersebut antara lain disebabkan oleh adanya struktur dan variasi batuan dimana pola pengaliran itu terdapat. 10

Pola Pengaliran a. Dendritik : pola pengaliran dengan bentuk seperti pohon, dengan anak-anak sungai dan cabang-cabangnya mempunyai arah yang tidak beraturan. Umumnya berkembang pada batuan yang resistensinya seragam. Pola Pengaliran b. Radial, adalah pola pengaliran yang mempunyai pola memusat atau menyebar dengan 1 titik pusat yang dikontrol oleh kemiringan lerengnya. 11

Pola Pengaliran c. Rectanguler : pola pengaliran dimana anak-anak sungainya membentuk sudut tegak lurus dengan sungai utamanya, umumnya pada daerah patahan yang bersistem (teratur). Pola Pengaliran d. Trellis, adalah bentuk seperti daun dengan anak-anak sungai sejajar. Sungai utamanya biasanya memanjang searah dengan jurus perlapisan batuan. Umumnya terbentuk pada batuan sedimen berselang-seling antara yang mempunyai resistensi rendah dan tinggi. 12

Macam-Macam Bentangalam Fluvial Sungai teranyam Macam-Macam Bentangalam Fluvial Sungai teranyam 13

Macam-Macam Bentangalam Fluvial Sungai teranyam Macam-Macam Bentangalam Fluvial Bar deposit adalah endapan sungai yang terdapat pada tepi atau tengah dari alur sungai. Endapan pada tengah alur sungai disebut gosong tengah (channel bar) dan endapan pada tepi disebut gosong tepi (point bar).bar deposit ini bisa berupa kerakal, berangkal, pasir, dll. 14

Macam-Macam Bentangalam Fluvial Macam-Macam Bentangalam Fluvial 15

Macam-Macam Bentangalam Fluvial Dataran banjir ( Floodplain) dan Tanggul alam (Natural levee) Sungai stadia dewasa mengendapkan sebagian material yang terangkut saat banjir pada sisi kanan maupun kiri sungai, seiring dengan proses yang berlangsung kontinyu akan terbentuk akumulasi sedimen yang tebal sehingga akhirnya membentuk tanggul alam. Macam-Macam Bentangalam Fluvial e. Meander bentukan pada dataran banjir sungai yang berbentuk kelokan karena pengikisan tebing sungai, daerah alirannya disebut sebagai Meander Belt. Meander ini terbentuk apabila pada suatu sungai yang berstadia dewasa/tua mempunyai dataran banjir yang cukup luas, aliran sungai melintasinya dengan tidak teratur sebab adanya pembelokan aliran Pembelokan ini terjadi karena ada batuan yang menghalangi sehingga alirannya membelok dan terus melakukan penggerusan ke batuan yang lebih lemah. 16

Macam-Macam Bentangalam Fluvial Macam-Macam Bentangalam Fluvial Sungai berkelok 17

Macam-Macam Bentangalam Fluvial Macam-Macam Bentangalam Fluvial Sungai berkelok 18

Macam-Macam Bentangalam Fluvial Danau Tapal Kuda 19