LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR PERCOBAAN 2 DAN 4 MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN ISOLASI MIKROORGANISME OLEH : Ange Cindi Angriani ( )

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

IV. KULTIVASI MIKROBA

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

Nova Nurfauziawati

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

Gelas beker 3. Potato Dextrose Agar (PDA) 39 gr/l. Labu Erlenmeyer 4. Daging segar tanpa lemak 200 gr

Teknik Isolasi Bakteri

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Teknik Isolasi Bakteri

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER\

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI STERILISASI DAN MEDIA PERTUMBUHAN. Oleh: TRI OKTOVIANA LABAGAI Dosen pembimbing: DR.DANIEL LANTANG,M.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS PASCASARJANA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

Zat-zat hara yang ditambahkan kedalam media tumbuh suatu mikroba adalah :

LAPORAN TETAP HYGIENE SANITASI DAN KEAMANAN INDUSTRI PANGAN UJI PENGARUH SANITASI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN TANGAN PEKERJA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

METODELOGI PENELITIAN. Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dalam waktu 4

III. BAHAN DAN METODE

Oleh Mochamad Nurcholis. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol

Teknik Pewarnaan Bakteri

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

RESPIRASI BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi. Yang dibina oleh Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

II. METODE PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Isolasi Mikroorganisme yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim :

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metode Penelitian 3.1 Alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR PERCOBAAN 2 DAN 4 MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN ISOLASI MIKROORGANISME OLEH : Ange Cindi Angriani (1506354) Laurensius Wilfran Nainggolan (1505339) Muhammad Zainul Arifin (1504013) Nadhira Auliya Shabrina (1505533) Nita Septa Dilla (1505406) Kelompok 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

I. TEORI A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme Medium (jamak: media) pertumbuhan adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi yang disediakan dari media berupa molekul-molekul yang selanjutnya dirakit untuk menyusun komponen sel dan memperbanyak diri sehingga sel-sel tersebut dapat dimanfaatkan. Media cair yaitu media yang mengandung larutan cair dari satu atau berbagai bahan. Media cair tidak mengandung agar, contohnya adalah nutrient brooth dan lactose brooth. Medium cair akan menyebar dan tercampur dengan seluruh nutrisi sehingga lebih cocok untuk mengoptimumkan pertumbuhan mikroba (Pradhika, 2014). Tabung reaksi dari gelas dan cawan petri dari gelas/plastik digunakan untuk memelihara biakan mikroorganisme. Tabung dapat digunakan untuk menampung medium kultur cair dari kaldu atau agar, sedangkan cawan hanya untuk kultur medium padat. Mikroorganisme yang sedang dipelihara atau sedang diteliti biasanya harus dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, seperti biakan murni akan dikembangkan pada tabung lain untuk diselidiki lebih lanjut. Untuk melakukan pekerjaan subkultur tersebut diperluka alat, seperti jarum ose dan jarum mikroorganisme (Subandi, 2010: 146). Berdasarkan kimiawinya, dikenal medium sintetik dan medium non-sintetik atau kompleks. Komposisi kimiawi medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahanbahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan tepat.maka medium semacam ini dapat diulangi perbuatannya kapan saja dan akan diperoleh hasil yang sama (Hadioetomo, 1993: 45).

B. Isolasi Air Di dalam bidang ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelaah bakteri khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang sem acam ini biasanya dikenal dengan istilah biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang,menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri tersebut (Pelczar dalam artikel yang ditulis Aprilia, 1986). Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungan ini bertujuanuntuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri lainnya dan disebut biakan murni. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacammacam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya (Nur dan Asnani dalam artikel yang ditulis Aprilia, 2007). II. TUJUAN PRAKTIKUM A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat media pertumbuhan nutrient brooth. B. Isolasi Air Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memisahkan mikroba dari campurannya sehingga akan didapat kultur murni.

III. ALAT DAN BAHAN A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme - Akuades - Nutrient brooth instan - Tabung ulir - Pipet tetes - Beaker glass - Erlemeyer - Gelas ukur - Bunsen IV. B. Isolasi Air - Aquades - Sample air - Tabung ulir/ tabung reaksi - Beaker glass - Gelas ukur erlanmeyer PROSEDUR KERJA A. Desinfeksi Meja kerja 1. Semprot sekitar meja kerja dengan alkohol 95% beberapa kali, sampai merata 2. Semprot tangan dengan alkohol 95% 3. Letakkan alat dan bahan yang diperlukan di atas meja kerja 4. Semprot lagi semua permukaan alat dengan alkohol 5. Sebelum bekerja, semprot lagi tangan dengan alkohol dan usapkan ke seluruh permukaan tangan. 6. Letakkan pembakar spiritus di atas meja kerja dan biarkan B. Sterilisasi alat gelas 1. Cuci alat gelas (petri dish, tabung reaksi, erlenmeyer, gelas ukur) menggunakan sabun pencuci piring dan bilas dengan air sampai bersih

2. Tunggu sampai kering dengan cara diangin-anginkan 3. Bungkus dengan kertas 4. Masukkan ke dalam oven suhu 110 o C keringkan selama 1 jam 5. Keluarkan lalu simpan di dalam lemari. C. Pembuatan Nutrien Brooth 1. Larutkan peptone dan beef extract dengan aquades 2. Tampung dalam labu Erlenmeyer atau tabung reaksi 3. Dan siap disterilisasi. Proses pembuatan ini tidak memerlukan panas, peptone dan beef extract akan mudah larut sempurna pada air suhu kamar jika diaduk. D. Menanam bakteri pada media cair 1. Siapakan media cair beserta alat-alat yang sudah disterilisasi 2. Masukan 9 ml media cair ke tabung reaksi atau tabung ulir 3. Masukkan 1 ml sampel air ke tabung yang sudah berisi media cair 4. Masukkan tabung ulir yang sudah terisi media cair yang sudah ditambah dengan sampe kedalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37 C 5. Amati kelima keadaan media cair laruh dan tidak laruh V. HASIL PENGAMATAN A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme Dihasilkan larutan nutrient brooth yang berwarna kuning keemasan. B. Isolasi Air Keadaan No. Nama Sample Keruh Tidak keruh 1. Air kran dari rumah 2. Air kran dari UPI 3. Air isi ulang

4. Air galon asli 5. Air kemasan gelas 6. Air kran yang dimasak VI. PEMBAHASAN A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme 1. Pembahasan dari Ange Pada praktikum Pembuatan Media Cair dan Isolasi pada Air yang dilakukan pada Hari Selasa, 22 September 2015 yang memiliki tujuan mahasiswa dapat membuat media pertumbuhan Nutrient Broth dan mahasiswa dapat memisahkan mikroba dari campurannya sehingga didapat kultur murni. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. (Dewi C, 2015, hlm. 2) Komposisi untuk media Nutrient Broth adalah peptone dan beef extract yang dilarutkan dengan aquades ke dalam erlenmeyer dan siap untuk disterilisasi. Dalam praktikum kali ini digunakan nutrient broth instan yang tinggal dilarutkan dengan aquades dengan dasar perbandingan 8g nutrient broth instan dilarutkan dengan 1000ml aquades. Sampel air minuman kemasan gelas dimasukan ke dalam tabung ulir yang telah berisi nutrient broth 9ml dan telah disterilisasi sebanyak 1ml. 2. Pembahasan dari Laurensius

Praktikum kali ini mengenai media pertumbuhan mikroorganisme, medium yang digunakan yakni media cair, nutrient broth (NB). Untuk menanam atau mengembangbiakan bakteri atau mikroorganisme dibutuh nutrisi, nutrisi yang dipakai yaitu nutrient broth instan, 30 gram nutrient broth digunakan untuk 1000 ml. Nutrient broth dicampurkan dengan air menggunakan tabung Erlenmeyer, tabung di aduk hingga warna campuran menjadi warna kuning keemasan. Setelah warnanya menjadi kuning keemasan, hasil pencampuran tadi diambil menggunakan pipet, sebanyak 9 ml, lalu di masukan ke dalam tabung reaksi, begitu juga ke dalam tabung satunya 9 ml. Setelah itu tabung reaksi di sterilisasi kan menggunakan autoklaf. 3. Pembahasan dari Muhammad Zainul Arifin Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Medium NB mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Menurut Pelczar (2008: 138), menyatakan bahwa sifat-sifat media yang digunakan untuk faktor pertumbuhan yaitu harus mudah tumbuh, media harus dibuat, pertumbuhan bakteri harus khas dan mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Jika sifat ini dipenuhi, maka pertumbuhan bakteri akan bagus. Sebelum menggunakan medium tersebut, medieum ini juga harus dalam keadaan steril agar tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik di dalam medium ini. 4. Pembahasan dari Nadhira Untuk menanam mikroba kita membutuhkan media yang cocok dan banyak nutrisi agar mikroba yang kita tanam dapat hidup dengan baik. Media yang digunakan dalam

praktikum ini adalah nutrient brooth instant. Nutrient brooth instan adalah salah satu media penanaman mikroba yang betuknya cair. Untuk membuat nutrient brooth dibutuhkan air dan nutrient brooth dengan perbandingan 1000 ml air dan 30 gram nutrient brooth. Ketika nutrient instan dan air sudah berada di Erlenmeyer, aduklah nutrient brooth instan dan air tersebut sampai nutrient broothnya benar-benar sudah larut dengan sempurna sehingga menghasilkan larutan yang berwarna kuning keemasan. Setelah menghasilkan warna kuning keemasan, gunakan pipet untuk memasukan 9 ml larutan nutrient brooth kedalam dua tabung reaksi lalu gunakan autoklap untuk mensterilisasi nutrient brooth yang telah dibuat. Media tanam mikroorganisme berbentuk cair ini bisa digunakan untuk mengamati bakteri yang tidak dapat tumbuh di media padat. 5. Pembahasan dari Nita Nutrient merupakan bahan baku yang digunakan untuk membangun komponen-komponen seluler baru dan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses kehidupan sel. Untuk membutuhkan dan mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut medium. Sedangkan medium itu sendiri sebelum digunakan harus dalam keadaan steril artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik di dalam medium. B. Isolasi Air 1. Pembahasan dari Ange Sampel air minuman kemasan gelas dimasukan ke dalam tabung ulir yang telah berisi nutrient broth 9ml dan telah disterilisasi sebanyak 1ml. Setelah diinkubasi selama 24 jam, terdapat seperti benang-benang dan lembaran putih di dalam

tabung ulir yang berisi sampel air dan nutrient broth.sampel air yang digunakan dalam praktikum untuk kelompok 1 yaitu air keran/sumur, untuk kelompok 2 yaitu air keran di UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), kelompok 3 yaitu air minum isi ulang, kelompok 4 yaitu air galon merk aqua, kelompok 5 yaitu air kemasan gelas, kelompok 6 yaitu air keran yang dimasak. Yang airnya tidak banyak ditumbuhi bakteri adalah air galon aqua dan air kemasan gelas. 2. Pembahasan dari Laurensius Praktikum selanjutnya yaitu isolasi mikroorganisme, praktikum ini dimaksudkan untuk memisahkan mikroba dari campurannya sehingga didapat kultur murni, dari media pertumbuhan nutrient broth. pada praktikum kali ini kelompok kami mendapat bagian melakukan percobaan dan meneliti air kemasan dalam gelas. Sampel air kemasan dalam gelas di masukan ke dalam media pertumbuhan nutrient broth. Hasilnya setelah di inkubasi selama 24 jam, sampel yang sudah di campurkan ke dalam media pertumbuhan nutrient broth airnya tetap bening, itu menunjukan bahwa sampel air yang kami amati negatif mengandung mikroba. Ada beberapa sampel yang di teliti juga oleh kelompok lain, hasilnya ada yang beberapa negatif dan positif. Sampel yang negatif mengandung mikroba yaitu air kemasan dalam gelas dan air galon Aqua, dan sampel yang positif mengandung mikroba yaitu air keran yang di masak, air isi ulang, air keran upi, air keran rumah. Pengaruh adanya mikroba pada air keran rumah maupun di upi, mungkin dikarenakan air yang masih terkontaminasi dari dalam tanah, dan sebelumnya memang belum di sterilisasikan terlebih dahulu. Sedangkan Sesuai bunyi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air, air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan

di bawah permukaan. Kualitas air tanah tak tertekan pada sumur gali yang dimanfaatkan oleh sebagian penduduk yang bertempat tinggal di daerah-daerah pusat permukiman di kotakota besar dengan tingkat hunian tinggi dan terutama di sekitar lokasi industri dimana kemungkinan telah terkontaminasi sebagai akibat dari adannya pencemaran limbah yang masuk ke dalam air tanah tak tertekan. Lain halnya dengan air keran yang dimasak, air tersebut mengandung mikroba disebabkan sterilisasi yg kurang lama dan bisa saja terkontaminasi dari udara dan alat-alat yang digunakan masih belum higenis. Penyebab adanya mikroba yg terkandung di air galon isi ulang menurut saya dikarenakan kualitas sterilisasi atau membersihkan galon kurang baik, fasilitas atau alat yang digunakan belum mencukupi standar, sedangkan menurut Menurut Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Departemen Kesehatan mempublikasikan dari hasil penelitian mereka terhadap depot-depot air minum isi ulang, menghasilkan bahwa air minum isi ulang diketahui tercemar bakteri patogen seperti coliform, bahkan ada yang terkontaminasi oleh logam berat kadmium. Belum lagi proses pencucian galon bekas sebelum diisi kembali diyakini juga menyumbangkan paling tidak 5% dari total bakteri yang terkandung dalam air isi ulang yang siap minum. (dikutip dari : ekspresi suara remaja). Rata-rata 50 persen air isi ulang mengandung bakteri E.coli, oleh sebab itu masyarakat di sarankan untuk memasaknya kembali sebelum di konsumsi untuk diminum, ujar Dr R Budi Haryanto, SKM, MKes, MSc dalam acara Unilever Pureit : Teknologi Pemurni Air Siap Minum Terlindung dari Kuman berbahaya Penyebab. 3. Pembahasan dari Muhammad Zainul Arifin

Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan suatu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam -macam mikroba. Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur cair. Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, suubstrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di lingkungan ini sangatlah beraneka ragam sehinga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya untuk menngisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap suatu antibiotik. Atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon (Ferdiaz, 1992). Kontaminasi dalam praktikum isolasi dan pemurnian mikroba dapat mungkin terjadi jika kondisi dari alat, bahan maupun prkatikan tidak steril. Oleh karena itu dalam setiap prosedur kerja, ataupun saat menyebar mikroba ke dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak terjadi kontaminasi yang dapat merusak hasil percobaan. 4. Pembahasan dari Nadhira Isolasi mikroorganisme bertujuan untuk memisahkan mikroba dari campurannya sehingga terdapat kultur murni. Untuk melakukan percobaan isolasi ini kelompok kami diberikan amanah untuk meneliti air kemasan gelas. Nutrient brooth yang sudah dibuat di praktikum media mikroorganisme digunakan untuk praktikum isolasi media cair ini. Dalam praktikum ini pengerjaannya harus dekat dengan api (Bunsen) agar tidak terjadi kontaminasi dengan mikroba lain yang tidak

kita inginkan karena hal tersebut dapat merusak hasil pengamatan kita. Di dalam bidang ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelaah bakteri khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain (Pelczar dalam artikel yang ditulis Aprilia, 1986). 5. Pembahasan dari Nita Isolasi mikroorganisme adalah suatu proses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium agar dapat diambil kultur murninya. Sebelum melaksanakan praktikum, seperti biasanya, untuk menyiapkan bahan-bahan yang sudah disterilisasikan terlebih dahulu beserta media cair yang akan digunakan, lalu dibutuhkan 9ml media cair dan dimasukkan ke dalam tabung ulir serta dibutuhkan 1ml air sample agar pas 10 ml. Masukkan media cair yang di dalam tabung ulir ke inkubator selama 24 jam dan dengan suhu 37 0 c. Setelah diamati, didapatlah hasil pada beberapa sample, seperti air keran dan beberapa air isi ulang yang positif keruh. Dan sample lainnya seperti air minum kemasan gelas dan air galon asli, bersifat negatif, atau tidak keruh. VII. KESIMPULAN A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme 1. Kesimpulan oleh Ange - Media pertumbuhan Nutrient Broth terbuat dari beef extract 3g, peptone 5g dan dilarutkan dengan 1000ml aquades. - Memisahkan mikroba dari campurannya sehingga didapat kultur murni dengan cara isolasi mikroorganisme.

- Air aqua galon dan air kemasan gelas adalah yang tidak banyak ditumbuhi oleh bakteri. 2. Kesimpulan oleh Laurensius Media pertumbuhan mikroorganisme dapat dibuat menggunakan media cair nutrient broth (NB). Nutrient Both merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair dengan bahan dasar adalah ekstrak beef dan peptone. Perbedaan konsentris antara Nutrient Agar dengan Nutrient Broth yaitu nutrient agar berbentuk padat dan Nutrient Broth berbentuk cair. Susunan kimia sama-sama sintetik. Fungsi kimia dari nutrient agar dan nutrient broth sebagai medium umum. Medium Nutrient Broth (NB) merupakan medium yang berwarna coklat yang memiliki konsistensi yang cair dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri sama seperti medium NA. 3. Kesimpulan oleh Muhammad Zainul Arifin Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makanan untuk pertumbuhan mikroba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikroba tersebut. Sifat-sifat media yang digunakan untuk faktor pertumbuhan yaitu harus mudah tumbuh, media harus dibuat, pertumbuhan bakteri harus khas dan mempunyai sifatsifat yang diinginkan. Jika sifat ini dipenuhi, maka pertumbuhan bakteri akan bagus. Nutrient brooth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Nutrient brooth hanya terdiri dari beef extract dan peptone,dan untuk melarutkannya yaitu dengan menambahkan aquades. 4. Kesimpulan oleh Nadhira

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat media pertumbuhan nutrient brooth. Media nutrient brooth adalah salah satu media untuk penanaman mikroorganisme yang berbentuk cair. Sekitar 1000 ml akuades digunakan untuk melarutkan 30 gram nutrient brooth. Nutrient brooth terdiri dari peptone dan beef extract. Namun untuk praktikum kali ini nutrient brooth yang digunakan adalah nutrient brooth dalam bentuk instan. Hal ini dimaksudkan agar waktu pelaksanaan praktikum bisa lebih efisien. Nutrient brooth yang digunakan dibuat pada praktikum ini selanjutnya akan digunakan di dalam praktikum isolasi mikroorganisme. 5. Kesimpulan oleh Nita Dari praktikum pada media pertumbuhan mikroba dapat disimpulkan bahwa: - Terdapat tiga macam media pertumbuhan, pertama medium berdasarkan sifat fisik yang di bagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu, media padat, media setengah padat dan media cair. Kedua, medium berdasarkan komposisi yang dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu: medium sintesis, medium semi sintesis dan medium sintesis. Ketiga, medium berdasarkan tujuan yang dibagi lagi menjadi 5 poin, yaitu: media untuk isolasi, media penghambat, media diperkaya, media perejaman kultur, media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik dan medi differensial. - Cara pembuatan nutrient broth adalah dengan melarutkan peptone dan beef extract, kemudian ditampung dalam erlenmeyer atau tabung reaksi yang siap disterilisasi dengan autoklaf pada 121 C selama 15 menit. B. Isolasi Air 1. Kesimpulan oleh Ange

- Media pertumbuhan Nutrient Broth terbuat dari beef extract 3g, peptone 5g dan dilarutkan dengan 1000ml aquades. - Memisahkan mikroba dari campurannya sehingga didapat kultur murni dengan cara isolasi mikroorganisme. - Air aqua galon dan air kemasan gelas adalah yang tidak banyak ditumbuhi oleh bakteri. 2. Kesimpulan oleh Laurensius Pengamatan kali ini dapat disimpulkan untuk memisahkan mikroba dari campurannya, dan dengan praktikum ini dapat diketahui mana sampel air yang negatif mengandung mikroba dan yang positif mengandung mikroba. Sampel yang negatif mengandung mikroba yaitu air minum dalam kemasan dan air galon aqua, dan sampel yang positif yaitu air keran yang di masak, air isi ulang, air keran upi, air keran rumah. 3. Kesimpulan oleh Muhammad Zainul Arifin Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Manfaat dilakukannya kultur murni adalah untuk menelaah atau mengidentifikasi mikroba, termasuk penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, yang memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Isoslasi Air yang kami teliti adalah dari sampel air yang berbeda-beda asalnya. Dan dapat diketahui bahwa terdapat dua keadaan berbeda, yaitu ada yang keruh dan ada yang jernih. Air yang keruh berasal dari sampel air galon isi ulang dan air keran, sedangkan air yang tidak keruh berasal dari air minum kemasan gelas dan air galon asli. 4. Kesimpulan oleh Nadhira

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memisahkan mikroba dari campurannya sehingga akan didapat kultur murni. Untuk mendapat kultur yang murni kita harus memastikan semua alat-alat praktikum sudah tersterilisasi. Pengerjaannya pun harus dilalukan dekat api (Bunsen) agar tidak terjadi kontaminasi di dalam data penelitian atau pengamatan yang kia lakukan. Setelah semua tahap itu dilakukan dengan baik dan benar makahasil kultur murni yang didapat pun akan baik. Sample yang digunakan dalam praktikum ini ada enam yaitu, Air kran dari rumah, air kran dari UPI, air isi ulang, air galon asli, air kemasan gelas, dan air kran yang dimasak. 5. Kesimpulan oleh Nita Dari penenlitian yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa isolasi mikroorganisme adalah suatu proses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium agar dapat diambil kultur murninya. Dan setelah beberapa sample diamati terdapat dua keadaan berbeda, yaitu ada yang keruh dan ada yang bersih. Air yang keruh adalah beberapa sample air galon isi ulang dan air keran, sedangkan air yang tidak keruh adalah air minum kemasan gelas dan air galon asli.

Dokumentasi

Daftar Pustaka Aprilia, Istoqomah. 2014. Materi Laporan Praktikum Mikrobiologi Isolasi Mikroba. [online]. Diakses dari www.kimia.clas.web.id/2014/11/laporanpraktikum-mikrobiologi-isolasi.html?m=1 Pradhika, Indra. 2014. Media Pertumbuhan Mikroorganisme. [online]. Diakses dari mikrobiologipraktik.com/media-pertumbuhan-mikroorganisme-2/ Subandi, M. 2010. MikroBiologi Perkembangan, Kajian dan Pengamatan dalam perspektif Islam. Rosda: Bandung.