LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT INFORMASI. Present By SIMKESMAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS

DAFTAR TILIK AUDIT INTERNAL UPT PUSKESMAS FAJAR MULIA UNIT PENDAFTARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

INTERVIEW GUIDE. 1. Apa saja Program Dinkes Untuk Menurunkan AKI dan AKB? 2. Kapan terbentuknya program Rindu KIA, ANC, Kelas Ibu Hamil dan

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang terhadap suatu objek. Pada manusia, sebagian besar pengetahuan

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan desentralisasi yang membutuhkan kemandirian. daerah. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DTP GUNUNGKENCANA JL. Gunungkencana- Bojongmanik Kode pos Telp

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan. iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes, RI., 2013).

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

M ENULAR DAN GIZI BU RU K

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala

2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARANG MULYA NOMOR : 445 / R0/SK/KM/2016 TENTANG

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

PELAYANAN ASUHAN ANTENATAL

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

Efikasi terhadap penyebab kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diprioritaskan dalam perencanaan dan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

Panduan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

BAB I PENDAHULUAN. prioritas (Nawa Cita) dimana agenda ke-5 (lima) yaitu meningkatkan kualitas

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008, p. 89).

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

Tabel 15. Penyusunan Plan of Action (POA) Kegiatan bidan desa melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk mendata bayi yang belum atau sudah diimunisasi.

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Imunisasi sebagai salah satu pencegahan upaya preventif yang

Standar Ponkesdes 91

KATA PENGANTAR. Sampang, Desember 2015 Tim Penyususn,

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SELOMERTO 1 Jalan Banyumas Km. 7 Telp. (0286) SELOMERTO WONOSOBO 56361

KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KARAWANG Alamat Jalan Ahmad Yani No. 67 Karawang Tlp. ( 0267 ) Kode Pos 41312

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 5 TAHUN 2011

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

BAB I PENDAHULUAN. tingginya angka kematian dan kesakitan karena ISPA. Penyakit infeksi saluran

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

TENTANG BUPATI SERANG,

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

BAB I PENDAHULUAN. agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016 Nama : dr. Adinda Ferinawati Tanggal Orientasi : 16 Januari 2017-23 Januari 2017 Tempat Orientasi : Puskesmas Sidorejo Kidul Dokter Pembimbing : dr. Ester Nunuk I. PENDAHULUAN Dalam KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004 dinyatakan bahwa fungsi Puskesmas dibagi menjadi tiga fungsi utama: Pertama, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) primer ditingkat pertama di wilayahnya; Kedua, sebagai pusat penyedia data dan informasi kesehatan di wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan dengan perannya sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di wilayahnya, dan; Ketiga, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama yang berkualitas dan berorientasi pada pengguna layanannya. Artinya, upaya kesehatan di Puskesmas dipilah dalam dua kategori yakni : Pertama, pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer yakni puskesmas sebagai pemberi layanan promotif dan preventif dengan sasaran kelompok dan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan; Kedua, Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan perseorangan primer dimana peran Puskesmas Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia Page 1

dimaknai sebagai gate keeper atau kontak pertama pada pelayanan kesehatan formal dan penakis rujukan sesuai dengan standard pelayanan medik.. Dokter Internship akan menjalani stase 4 bulan di Puskesmas. Sehingga diperlukan adanya orientasi bagi dokter baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di Puskesmas. II. MANFAAT ORIENTASI Dokter intership mengerti mengenai program upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan yang ada di UPT Puskesmas Sidorejo Kidul serta kegiatan yang dilaksanakan. III. TUJUAN ORIENTASI Tujuan pelaksanaan orientasi ini adalah untuk memudahkan dokter intership dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya pada stase Puskesmas, dimana pada stase ini ditekankan pada Upaya Kesehatan Masyarakat IV. HASIL ORIENTASI Setelah mengikuti orientasi, dokter internship mengerti mengenai program-program Upaya Kesehatan Masyarakat. Adapun program UKM tersebut yaitu : Program Gizi; Program Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Berencana; Program Kesehatan Lingkungan; Program Promosi Kesehatan; Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; Program Keperawatan Kesehatan Masyarakat; Program Kesehatan Olahraga; Program Usaha Kesehatan Kerja; Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia Page 2

Program Kesehatan Lanjut Usia; Program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat. Berikut beberapa program yang pernah saya ikuti selama orientasi : 1. Program Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Berencana Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Berencana dilakukan diluar dan dalam gedung. Pada orientasi hari pertama,sabtu 6 Januari 2017 saya mendapat kesempatan untuk mengamati kegiatan di KIA. Saya mendapatkan bimbingan dari bu bidan Inung dan Sriyati. Pada hari itu terdapat program ANC terpadu, yaitu dimana pelayanan Antenatal care untuk ibu hamil dilakukan secara terpadu tidak hanya sebatas pemeriksaan kehamilan rutin untuk ibu hamil, tetapi meliputi pemeriksaan fisik umum,pemeriksaan di poli gigi, pemeriksaan laboratorium (Hb, GDS, HbsAg, VDRL, HIV),pemeriksaan PITC (Provider Initiated Testing and Counseling),dan konsultasi gizi. Pemeriksaan PITC adalah konseling dan tes HIV yang disarankan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan kepada seseorang yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Program ANC terpadu ini diberikan satu kali selama periode kehamilan. Prosedur yang dilakukan di poli KIA adalah bagi ibu yang hamil dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran LILA, anamnesis meliputi HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) untuk mengetahui usia kehamilan, serta menanyakan keluhan yang dirasakan oleh ibu selama kehamilan. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik umum serta pemeriksaan obstetri. Semua hasil pemeriksaan tersebut dicatat dalam rekam medis dan buku KIA ibu hamil. Selanjutnya bagi pasien yang belum pernah mendapatkan layanan ANC terpadu akan diarahkan untuk Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia Page 3

cek laboratorium, poli gigi, konsultasi PITC, dan konsultasi gizi. Sedangkan bagi ibu hamil yang sudah pernah mendapatkan ANC terpadu,diberikan edukasi, dan obat sesuai dengan keluhan, serta diberikan suplemen vitamin dan zat besi. Pada hari Kamis, 21 januari 2017 saya menjalani orientasi di poli KIA,dan pada hari itu terdapat program imunisasi untuk bayi dan balita. Karena masih dalam orientasi, saya masih sebatas mengamati pelaksanaannya, meliputi pendataan dalam buku KIA, tindakan penyuntikan vaksin, pemberian edukasi kepada orangtua pasca imunisasi, serta pemberian obat untuk menanggulangi kejadian ikutan pasca imunisasi. Imunisasi yang diberikan di puskesmas adalah imunisasi dasar meliputi polio, Hepatitis B, BCG, DPT (Diphteriae, pertusis, dan tetanus) serta campak. Prosedur yang dilakukan di poli KIA bagi bayi dan balita yang akan diimunisasi adalah pertama anak dilakukan pengukuran berat badan, tinggi/ panjang badan, lingkar kepala, dan kemudian konfirmasi kepada orangtua mengenai usia anak, yang dilanjutkan dengan pemberian imunisasi sesuai usia. Setiap pemberian imunisasi dicatat pada buku KIA anak, dan mengingatkan pada orangtua jadwal imunisasi berikutnya. Untuk mencegah kejadian ikutan pasca imunisasi, yaitu demam pada anak, anak diberikan sirup penurun panas. Selain kegiatan KIA di dalam gedung, saya juga mendapat kesempatan mengikuti progam KIA di luar gedung, yaitu posyandu balita. Saya ditemani bu Vera melakukan kunjungan di posyandu Kenanga yang berlokasi di Kutowinangun Lor. Saya turut serta dalam kegiatan tersebut yaitu melakukan pengukuran berat badan balita, serta mengukur tinggi badan dan lingkar Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia Page 4

kepala balita. Saya dibantu oleh beberapa ibu kader dalam pencatatan data tersebut pada KMS (Kartu Menuju Sehat). 2. Program Keperaawatan Kesehatan Masyarakat Perawatan kesehatan masyarakat adalah kegiatan yang memadukan perawatan kesehatan dengan peran aktif masyarakat yang betujuan meningkatkan kemandirian masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam program ini antara lain kunjungan pasien pasca rawat inap, kunjungan keluarga rawan, pemantauan pasien, penyuluhan individu dan kelompok. Selain mengikuti kegiatan UKM, saya mengikuti orientasi kegiatan UKP, diantaranya yaitu MTBS, Balai Pengobatan induk, dan juga ikut membantu pelayanan di Pustu. Di MTBS saya dibimbing oleh Mbak Vera. MTBS merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi dan upaya promotif preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vit.a dan konseling pemberian makan. Prosedur yang dilakukan di MTBS yaitu, sebelum menanyakan keluhan pada anak, anak ditimbang berat badannya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan anmnesis keluhan utama anak, sambil menilai apakah ada tanda bahaya umum pada anak (anak tidak mau makan, atau minum, letargis, dll) dilanjutkan dengan anmnesis terpadu untuk mengklasifikasikan penyakit. Sambil melakukan anmnesis tersebut, petugas kesehatan sambil mengisi form MTBS yang tersedia. Setelah menentukan klasifikasi penyakitnya, dengan pendekatan MTBS kita harus pula Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia Page 5

menetukan status gizi, status anemia, pemberian vit A pada anak, serta menanyakan apakah ada keluhan lain pada anak. Setelah itu kita dapat mengobati anak dengan terapi farmakologis, serta hal yang penting dalam MTBS, kita harus memberikan konseling terhadap orang tua mengenai penyakit yang diderita pada anak, beserta upaya promotif dan preventif yang dapat dilakukan oleh orangtua. Sedangkan di Balai Pengobatan Induk, saya dihadapkan dengan pasien-pasien dewasa dengan keluhan yang bervariasi. Prosedur yang dilakukan di BP, pasien terlebih dulu dilakukan pengukuran tekanan darah dan anmnesis singkat keluhan utama oleh perawat. Kemudian pasien baru akan bertemu dengan dokter umum. Dokter umum akan menanyakan keluhan pada pasien, melakukan anmnesis yang sesuai, melakukan pemeriksaan fisik yang relevan, dan menentukan diagnosis. Kemudian diberikan terapi sesuai dengan obat yang tersedia di puskesmas. Juga tidak lupa memberikan edukasi kepada pasien tentang penyakitnya. Tidak jauh berbeda dengan pelayanan di BP Induk, pelayanan di Puskesmas pembantu sifatnya pun sama, akan tetapi di Pustu memiliki keterbatasan dalam segi obat, alat- alat kesehatan yang tersedia, sehingga seringkali dalam kasus-kasus tertentu, pasien di Pustu bisa dirujuk ke BP induk untuk mendapatkan pelayanan yang lebih lengkap. Saat orientasi, saya mendapatkan kesempatan mengamati dan ikut membantu pelayanan di Pustu nanggulan, ditemani oleh bu Yuli dan dr. Wenny. Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia Page 6

V. PENUTUP Setelah satu minggu mengikuti orientasi, saya menjadi lebih memahami sistem kerja puskesmas serta kegiatankegiatannya yang terbagi dalam 2 kelompok besar, yaitu upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, orientasi ini diharapkan dapat memudahkan para dokter internship untuk menjalani stase di puskesmas selama 4 bulan. Mengetahui, Dokter Pembimbing Peserta Orientasi dr. Ester Nunuk NIP 19771207 200604 2 008 dr. Adinda Ferinawati Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia Page 7