TUGAS MAKALAH IPA LIMBAH PADA HOTEL Grand Hyatt. DUSUN OLEH: Muhammad Muqmin Taba KELAS: XI Resto II

dokumen-dokumen yang mirip
LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) By. Gotri Ruswani, S.Pd.

PEMBELAJARAN VI BAHAN BERACUN BERBAHAYA

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

PENGENDALI DEBU (PARTIKULAT)

KLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

PENCEMARAN LINGKUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB III STUDI LITERATUR

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH GAS

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

MODUL IV CARA PENANGANAN LIMBAH

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah

Kuesioner Penelitian

MAKALAH KIMIA ANALITIK

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TENTANG LIMBAH PADAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lingkungan hidup adalah semua benda, daya, dan kondisi yang terdapat dalam

PENDAHULUAN. Latar Belakang

MAKALAH PROGRAM PPM. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik

ANALISIS DAMPAK LIMBAH/SAMPAH RUMAH TANGGA TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP. Oleh : Rosmidah Hasibuan, SPd, M.Si Dosen Tetap STKIP Labuhanbatu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

PENCEMARAN TANAH DAN CARA PENANGGU LANNYA

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

Aryadita Minanda Budi Wiratmaka Eppy Nurul C Handini Citraswari Harini Merdekawati Neo Husien N Rahmawati Tri Rohani

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN. Yemima Agnes Leoni 1 D Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1

SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN:

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

Kata Pengantar. Siborongborong, Penulis, Abdiel P. Manullang

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

INDUSTRI BESERTA DAMPAKNYA

Teknologi Pengolahan Limbah Padat. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

Gambar 2.1 organik dan anorganik

Limbah dan Pemanfaatannya. Telco 1000guru dengan SMA Batik 1 Solo 23 Februari 2012

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Karakteristik Limbah Padat

I. PENDAHULUAN. Limbah berbahaya adalah limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3)

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai

BAB. Kesehatan Lingkungan

STUDI OPTIMASI PERBANDINGAN PERANCANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT UNTUK KAPAL CORVETE UKURAN 90 METER, DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOLOGI DAN KIMIAWI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. limbah organik dengan proses anaerobic digestion. Proses anaerobic digestion

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB III TEKNOLOGI PEMANFAATAN SAMPAH KOTA BANDUNG SEBAGAI ENERGI

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

Teknologi Pengolahan Pencemar Udara

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB IV TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH B3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS

Transkripsi:

TUGAS MAKALAH IPA LIMBAH PADA HOTEL Grand Hyatt DUSUN OLEH: Muhammad Muqmin Taba KELAS: XI Resto II SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK NEGERI 38 JAKARTA) TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa saya telah menyelesaikan tugas mata pelajaran IPA dengan membahas tentang limbah dalam bentuk makalah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. pak guru bidang studi IPA yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada saya sehingga saya termotivasi dan menyelesaikan tugas ini. 2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi saya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin. 1

DAFTAR ISI i. Kata pengantar. 1 ii. Daftar isi.. 2 1. Teori tentang limbah... 3 Pengertian limbah.. 3 Pengelompokan limbah berdasarkan jenis senyawanya... 3 Pengelompokan limbah berdasarkan wujudnya... 4 Pengelompokan limbah berdasarkan sumbernya.. 5 Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)... 5 Cara cara penanganan limbah... 5 Penanganan limbah cair... 5 Penanganan limbah padat. 6 Penanganan limbah gas 6 Penanganan limbah B3. 9 2. Hasil pengamatan. 10 Profile tentang perusahaan. 10 Jenis limbah yang dihasilkan.. 11 Cara penanganan limbah yg dilakukan... 11 3. Pembahasan.. 11 4. Kesimpulan... 11 5. Penutup. 12 6. Daftar pustaka... 13 2 TEORI TENTANG LIMBAH

PENGERTIAN LIMBAH Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya PENGELOMPOKAN LIMBAH BERDASARKAN SENYAWANYA Pertama : Limbah Organik Limbah organik memiliki defenisi berbeda yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan tujuan penggolongannya. Berdasarkan pengertian secara kimiawi limbah organik merupakan segala limbah yang mengandung unsure karbon (C), sehingga meliputi limbah dari mahluk hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisasisa tumbuhan mati), kertas, plastic, dan karet. Namun, secara teknis sebagian besar orang mendefinisikan limbah organic sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk. Artinya, bahan-bahan organic alami namun sulit membusuk/terurai, seperti kertas, dan bahan organic sintetik (buatan) yang juga sulit membusuk/terurai, seperti plastik dan karet, tidak termasuk dalam limbah organic. Hal ini berlaku terutama ketika orang memisahkan limbah padat (sampah) di tempat pembuangan sampah untuk keperluan pengolahan limbah. Limbah organic yang berasal dari mahluk hidup mudah membusuk karena pada mahluk hidup terdapat unsure karbon (C) dalam bentuk gula (karbohidrat) yang rantai kimianya relative sederhana sehingga dapat dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Hasil pembusukan limbah organic oleh mikroorganisme sebagian besar adalah berupa gas metan (CH 4 ) yang juga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan. Kedua : Limbah Anorganik Berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah organik meliputi limbah-limbah yang tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas, dan aluminium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca, dan pupuk anorganik (misalnya yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor). Limbah-limbah ini tidak memiliki unsur karbon sehingga tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Seperti halnya limbah organik, pengertian limbah organik yang sering diterapkan di lapangan umumnya limbah anorganik dalam bentuk padat (sampah). Agak sedikit berbeda dengan pengertian di atas secara teknis, limbah anorganik didefinisikan sebagai segala limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Dalam hal ini, bahan organik seperti plastic, kertas, dan karet juga dikelompokkan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit diurai oleh mikroorganisme sebab unsure karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang (polimer). 3

PENGELOMPOKAN LIMBAH BERDASARKAN WUJUDNYA Pertama : Limbah Cair Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahanbahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air Limbah cair diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu : a)limbah cair domestic (domestic wastewater) yaitu limbah cair hasil buangan dari rumahtangga, bangunan perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenis. Misalnya air deterjen sisa cucian, air sabun, tinja b) Limbah cair industry (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan industry. Misalnya air sisa cucian daging, buah, sayur dari industry pengolahan makanan dan sisa dari pewarnaan kain/bahan dari industry tekstil c)rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. d) Air Hujan (strom water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah. Kedua : Limbah Padat Merupakan limbah yang terbanyak dilingkungan. Biasanya limbah padat disebut sebagai sampah. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu : Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa bahanbahan organik yang mudah busuk Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk, misalnya kertas, plastic, kaca dan logam. Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang. Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan Sampah industry (industrial waste), semua limbah padat buangan industry Ketiga : Limbah Gas Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam senyawa kimia. Misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO 2 ), Nitrogen oksida (NO x ), Sulfur dioksida (SO x ), asam klorida (HCl), Amonia (NH 3 ), Metan (CH 4 ), Klorin (Cl 2 ). Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya mengandung partikel-partikel bahan padatan, disebut materi partikulat. 4

PENGELOMPOKAN LIMBAH BERDASARKAN SUMBERNYA Limbah domestic, adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk Limbah industry, merupakan buangan hasil proses industri Limbah pertanian, berasal dari daerah pertanian atau perkebunan Limbah pertambangan, berasal dari kegiatan pertambangan LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Limbah B3 adalah zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa : Mudah meledak (explosive) Pengoksidasi (oxidizing) Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable) Sangat mudah terbakar (highly flammable) Mudah terbakar (flammable) Amat sangat beracun (extremely toxic) Sangat beracun (highly toxic) Beracun (moderately toxic) Berbahaya (harmful) Korosif (corrosive) Bersifat mengiritasi (irritant) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment) Karsinogenik, dapat menyebabkan kanker Teratogenik, dapat menyebabkan kecacatan janin Mutagenic, dapat menyebabkan mutasi (mutagenic) CARA CARA PENANGANAN LIMBAH PENANGANAN LIMBAH CAIR Proses penanganan Limbah Cair pada prinsipnya terdiri dari tiga tahap yaitu : Primer : utk memisahkan air buangan dg padatan Sekunder : Penyaringan lanjutan dan lumpur aktif Tersier : proses biologis, adsorbsi, destilasi, dll 5

PENANGANAN LIMBAH PADAT Limbah padat berupa sampah baik sampahh dari rumah tangga maupun industri dilaksanakan berdasarkan hierarki pengelolaan sampah sehinga mengurangi jumlah sampah secara signifikan mulai dari sumbernya sampai ke tempat pembuangan akhir. Hierarki pengelolaan sampah tersebut adalah : Reduce, minimisasi sampah dari sumber; Reuse, memanfaatkan kembali sampah; Recovery, melakukan upaya untuk perolehan kembali bahan-bahan yang berguna; Recycle, melakukan pemrosesan sehingga menghasilkan produk lainnya; Pengolahan sampah dengan memenuhi persyaratan lingkungan contohnya insinerator; Penimbunan sampah di TPA yang ramah lingkungan. Penanganan limbah padat dari ternak akan spesifik pada jenis/spesies, jumlah ternak, tatalaksana pemeliharaan, areal tanah yang tersedia untuk penanganan limbah dan target penggunaan limbah. Penanganan limbah padat dapat diolah menjadi kompos, yaitu dengan menyimpan atau menumpuknya, kemudian diaduk-aduk atau dibalik-balik. Perlakuan pembalikan ini akan mempercepat proses pematangan serta dapat meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan. Setelah itu dilakukan pengeringan untuk beberapa waktu sampai kira-kira terlihat kering. PENANGANAN LIMBAH GAS Pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengendalian pada sumber pencemar dan pengenceran limbah gas. Pengendalian pada sumber pencemar merupakan metode yang lebih efektif karena hal tersebut dapat mengurangi keseluruhan limbah gas yang akan diproses dan yang pada akhirnya dibuang ke lingkungan. Di dalam sebuah pabrik kimia, pengendalian pencemaran udara terdiri dari dua bagian yaitu penanggulangan emisi debu dan penanggulangan emisi senyawa pencemar. Alat-alat pemisah debu bertujuan untuk memisahkan debu dari alirah gas buang. Debu dapat ditemui dalam berbagai ukuran, bentuk, komposisi kimia, densitas, daya kohesi, dan sifat higroskopik yang berbeda. Maka dari itu, pemilihan alat pemisah debu yang tepat berkaitan dengan tujuan akhir pengolahan dan juga aspek ekonomis. Secara umum alat pemisah debu dapat diklasifikasikan menurut prinsip kerjanya: Pemisah Brown Alat pemisah debu yang bekerja dengan prinsip ini menerapkan prinsip gerak partikel menurut Brown. Alat ini dapat memisahkan debu dengan rentang ukuran 0,01 0,05 mikron. Alat yang dipatenkan dibentuk oleh susunan filamen gelas denga jarak antar filamen yang lebih kecil dari lintasan bebas rata-rata partikel. Penapisan 6

Deretan penapis atau filter bag akan dapat menghilangkan debu hingga 0,1 mikron. Susunan penapis ini dapat digunakan untuk gas buang yang mengandung minyak atau debu higroskopik. Electrostatic Precipitator Pengendap elektrostatik Alat ini mengalirkan tegangan yang tinggi dan dikenakan pada aliran gas yang berkecepatan rendah. Debu yang telah menempel dapat dihilangkan secara beraturan dengan cara getaran. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan pengendap elektrostatik ini ialah didapatkannya debu yang kering dengan ukuran rentang 0,2 0,5 mikron. Secara teoritik seharusnya partikel yang terkumpulkan tidak memiliki batas minimum. Pengumpul sentrifugal Pemisahan debu dari aliran gas didasarkan pada gaya sentrifugal yang dibangkitkan oleh bentuk saluran masuk alat. Gaya ini melemparkan partikel ke dinding dan gas berputar (vortex) sehingga debu akan menempel di dinding serta terkumpul pada dasar alat. Alat yang menggunakan prinsip ini digunakan untuk pemisahan partikel dengan rentang ukuran diameter hingga 10 mikron lebih. Pemisah inersia Pemisah ini bekerja atas gaya inersia yang dimiliki oleh partikel dalam aliran gas. Pemisah ini menggunakan susunan penyekat sehingga partikel akan bertumbukan dengan penyekat dan akan dipisahkan dari aliran fasa gas. Alat yang bekerja berdasarkan prinsip inersia ini bekerja dengan baik untuk partikel yang berukuran hingga 5 mikron. Pengendapan dengan gravitasi Alat yang bekerja dengan prinsip ini memanfaatkan perbedaan gaya gravitasi dan kecepatan yang dialami oleh partikel. Alat ini akan bekerja dengan baik untuk partikel dengan ukuran yang lebih besar dari 40 mikron dan tidak digunakan sebagi pemisah debu tingkat akhir. Di industri, terdapat juga beberapa alat yang dapat memisahkan debu dan gas secara bersamaan (simultan). Alat-alat tersebut memanfaatkan sifat-sifat fisik debu sekaligus sifat gas yang dapat terlarut dalam cairan. Beberapa metoda umum yang dapat digunakan untuk pemisahan secara simultan ialah: 7

Irrigated Cyclone Scrubber Menara percik Prinsip kerja menara percik ialah mengkontakkan aliran gas yang berkecepatan rendah dengan aliran air yang bertekanan tinggi dalam bentuk butiran. Alat ini merupakan alat yang relatif sederhana dengan kemampuan penghilangan sedang (moderate). Menara percik mampu mengurangi kandungan debu dengan rentang ukuran diameter 10-20 mikron dan gas yang larut dalam air. Siklon basah Modifikasi dari siklon ini dapat menangani gas yang berputar lewat percikan air. Butiran air yang mendandung partikel dan gas yang terlarut akan dipisahkan dengan aliran gas utama atas dasar gaya sentrifugal. Slurry dikumpulkan di bagian bawah siklon. Siklon jenis ini lebih baik daripada menara percik. Rentang ukuran debu yang dapat dipisahkan ialah antara 3 5 mikron. Pemisah venturi Metode pemisahan venturi didasarkan atas kecepatan gas yang tinggi pada bagian yang disempitkan dan kemudan gas akan bersentuhan dengan butir air yang dimasukkan di daerah sempit tersebut. Alat ini dapat memisahakan partikel hingga ukuran 0,1 mikron dan gas yang larut di dalam air. Tumbukan orifice plate Alat ini disusun oleh piringan yang berlubang dan gas yang lewat orifis ini membentur lapisan air hingga membentuk percikan air. Percikan ini akan bertumbukkan dengan penyekat dan air akan menyerap gas serta mengikat debu. Ukuran partikel paling kecil yang dapat diserap ialah 1 mikron. Menara dengan packing Prinsip penyerapan gas dilakukan dengan cara mengkontakkan cairan dan gas di antara packing. Aliran gas dan cairan dapat mengalir secara co-current, counter-current, ataupun cross-current. Ukuran debu yang dapat diserap ialah debu yang berdiameter lebih dari 10 mikron. 8

Pencuci dengan pengintian Prinsip yang diterapkan adalah pertumbuhan inti dengan kondensasi dan partikel yang dapat ditangani ialah partikel yang berdiameter hingga 0,01 mikron serta dikumpulkan pada permnukaan filamen. Pembentur turbulen Pembentur turben pada dasarnya ialah penyerapan partikel dengan cara mengalirkan aliran gas lewat cairan yang berisi bola-bola pejal. Partikel dapat dipisahan dari aliran gas karena bertumbukkan dengan bola-bola tersebut. Efisiensi penyerapan gas bergantung pada jumlah tahap yang digunakan. Pemilihan Teknologi Teknologi pengendalian harus dikaji secara seksama agar penggunaan alat tidak berlebihan dan kinerja yang diajukan oleh pembuat alat dapat dicapai dan memenuhi persyaratan perlindungan lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan teknologi pengendalian dan rancangan sistemnya ialah: watak gas buang atau efluen tingkat pengurangan limbah yang dibutuhkan teknologi komponen alat pengendalian pencemaran kemungkinan perolehan senyawa pencemar yang bernilai ekonomi Industri-industri di Indonesia terutama industri milik negara telah menerapakan sistem pengendalian pencemaran udara dan sistem ini terutama dikaitkan dengan proses produksi serta penanggulangan pencemaran debu. PENANGANAN LIMBAH B3 Lokasi pengolahan Pengolahan B3 dapat dilakukan di dalam lokasi penghasil limbah atau di luar lokasi penghasil limbah. Syarat lokasi pengolahan di dalam area penghasil harus: daerah bebas banjir; jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter; Syarat lokasi pengolahan di luar area penghasil harus: daerah bebas banjir; jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan lainnya; jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum minimum 300 m; jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk minimum 300 m; dan jarak dengan wilayah terlindungi (spt: cagar alam,hutan lindung) minimum 300 m. Fasilitas pengolahan Fasilitas pengolahan harus menerapkan sistem operasi, meliputi: sistem kemanan fasilitas; sistem pencegahan terhadap kebakaran; sistem pencegahan terhadap kebakaran; sistem penanggulangan keadaan darurat; sistem pengujian peralatan; dan pelatihan karyawan. 9

Keseluruhan sistem tersebut harus terintegrasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pengolahan limbah B3 mengingat jenis limbah yang ditangani adalah limbah yang dalam volume kecil pun berdampak besar terhadap lingkungan. Penanganan limbah B3 sebelum diolah Setiap limbah B3 harus diidentifikasi dan dilakukan uji analisis kandungan guna menetapkan prosedur yang tepat dalam pengolahan limbah tersebut. Setelah uji analisis kandungan dilaksanakan, barulah dapat ditentukan metode yang tepat guna pengolahan limbah tersebut sesuai dengan karakteristik dan kandungan limbah. Pengolahan limbah B3 Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan kandungan limbah. Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb: proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan, stabilisasi, adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa. proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan penyisihan komponen-komponen spesifik dengan metode kristalisasi, dialisa, osmosis balik, dll. proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun dan kandungan limbah B3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran, dan daya racun sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhir proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah menggunakan alat khusus insinerator dengan efisiensi pembakaran harus mencapai 99,99% atau lebih. Artinya, jika suatu materi limbah B3 ingin dibakar (insinerasi) dengan berat 100 kg, maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi 0,01 kg atau 10 gr Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satu jenis limbah B3, tetapi proses dipilih berdasarkan cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan jenis dan materi limbah. HASIL PENGAMATAN PROFILE PERUSAHAAN Grand Hyatt Jakarta Merupakan salah satu hotel bertaraf Internasional yang terletak di pusat kota Jakarta. Berdekatan dengan lokasi Plaza Indonesia, EX Plaza dan Sarinah Plaza, akan sangat cocok jika Anda gemar berbelanja. Konsep penginapan yang elegan membuat nilai lebih hotel bintang lima ini, sertarestoran yang menyajikan berbagai hidangan khas Nusantara maupun Internasional. Fasilitas yang diberikan sudah tidak perlu diragukan lagi, seperti Kolam Renang, Ballroom, Resto, Cafe, Lounge, Gym dan lain-lain. Jarak dengan Bandara International Soekarno-Hatta sekitar 30 menit, tersedia Shuttle bagi Anda yang ingin cepat sampai ke tempat tersebut, dengan stasiun Gambir sekitar 7 menit. Hotel ini terletak di kawasan yang cukup padat setiap harinya, di mana selalu terjadi kemacetan saat pagi dan sore hari. Lahan parkir yang tersedia sangat luas, disertai dengan layanan Valet Parking, Sebagai alternatif Anda bisa memilih Hotel Nikko Jakarta yang terletak di sekitar lokasi dan mempunyai fasilitas yang tidak jauh berbeda. 10

JENIS LIMBAH YANG DIHASILKAN Jenis limbah yang dihasilkan bisa berupa cair seperti bahan bahan kimia dan sejenisnya juga bisa berupa padat sperti sampah sampah dari tamu ataupun restaurant CARA PENANGANAN LIMBAH YANG DILAKUKAN Limbah dikumpulkan dalam satu plastic yang selanjutnya di bawa ke tempat pembuangan sampah yang pada akhirnya di angkut menggunakan truk pengangkut sampah PEMBAHASAN KOMENTAR & SARAN Saya tidak mengetahui lebih lanjut bagaimana perusahaan tersebut mengelolah limbah yang telah di hasilkan tapi dari apa yang saya lihat, menurut saya cara tersebut sudah cukup sesuai. Saran saya, cobalah untuk memperbaiki jika ada kekurangan dalam pengolahan sampah/limbah tersebut KESIMPULAN Dari makalah tersebut terdapat kesimpulan bahwa limbah memang tidak bisa dihindari tetapi kita dapat mengolah limbah tersebut untuk kebaikan lingkungan dan juga untuk kelangsungan hidup manusia, oleh sebab itu maka cobalah jangan menggangap sepele jika terdapat sampah yang berserakan karena itu sudah termasuk limbah 11

KATA PENUTUP Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala bimbingan dan rahmatnya selama saya menyusun makalah ini. Dengan tersusunnya makalah ini berarti telah terpenuhi sebagai tugas penulis dalam rangka menambah nilai tugas di SMKN 38... Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan-kekuranan. Namun berkat bimbingan dan pengarahan Bapak/Ibu guru serta beberapa pihak maka saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk ini pada kesempatan ini tak lupa saya mohon maaf yang sebesarbesarnya bila dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna. Dan akhirnya saya berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan SMKN 38... 12

DAFTAR PUSTAKA Pengertian limbah; http://id.wikipedia.org Pengelompokan limbah berdasarkan senyawanya; http://meetabied.wordpress.com Pengelompokan limbah berdasarkan wujudnya; http://meetabied.wordpress.com Pengelompokan limbah berdasarkan sumbernya; http://meetabied.wordpress.com Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); http://meetabied.wordpress.com Penanganan limbah cair; http://www.slideshare.net Penanganan limbah padat; http://id.answers.yahoo.com Penanganan limbah gas; http://saebox.com Penanganan limbah B3; http://pknjuntak.wordpress.com 13