PROGRAM PENGELOLAAN PERALATAN RADIOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
Direktur Jendaral Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

PROGRAM PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN PERALATAN MEDIK TAHUN 2016 A. PENDAHULUAN Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat berhubungan erat

KERANGKA ACUAN KEGIATAN UJI PROFISIENSI PENYELENGGARA KALIBRASI INTERNAL ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL

PERKIRAAN DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN DENGAN SINAR-X RADIOGRAFI UMUM. RUSMANTO

PENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI

Pengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

DAFTAR KELENGKAPAN DOKUMEN YANG HARUS DILAMPIRKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

LEMBAR PENGESAHAN. No. Dok : Tanggal : Revisi : Halaman 1 dari 24

UJI EFISIENSI CELAH (SHUTTER) KOLIMASI PERALATAN SINAR-X DI LABORATORIUM DAN DUA INSTALASI RADIOLOGI RS LAHAN PKL JUR TRO POLTEKKES JAKARTA II

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI DIREKTUR WADIR YANMED. Ka.Instalasi. Radiologi. Kaur Instalasi. Radiologi. Penanggungjawa b / Petugas PPR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan para tenaga kerjanya (Siswanto, 2001). penting. Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2003

Matriks Audit No. Temuan Audit Resiko Temuan Rekomendasi Tindak Lanjut Risk Level

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

ilmu radiologi yang berhubungan dengan penggunaan modalitas untuk keperluan

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PERAWATAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Radiodiagnostik merupakan tindakan medis yang memanfaatkan radiasi

No HP : Trainer Agri Group Tier-2

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG KETENTUAN PERAWATAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PENGARUH TEGANGAN TABUNG (KV) TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAFI PESAWAT SINAR-X DIGITAL RADIOGRAPHY (DR) PADA PHANTOM ABDOMEN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh:

Pengenalan perangkat lunak untuk survei data dosis pasien dalam rangka penyusunan Indonesia Diagnostic Reference Level (I-DRL) P2STPFRZR BAPETEN 2015

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Komputer Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PROTEKSI RADIASI PADA PEKERJA BIDANG RADIOLOGI DAN PENERAPANNYA DI RSUD TARUTUNG TAHUN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

PERATURAN TENTANG MRI DAN CT SCAN. Agung Nugroho O, ST, MSi Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

TATA CARA DAN ETIKA INSPEKSI. Oleh : SUYATI

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

GOOD LABORATORY PRACTICE (PRAKTEK LABORATORIUM YANG BENAR) Hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk :

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

1 P a g e SISTEM KONTROL

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

UNIVERSAL DOK UNTUK IPOD PETUNJUK PENGGUNAAN. Model No. : ID30

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Solar PV System Users Maintenance Guide

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

BAB II LANDASAN TEORI

Evaluasi dan Rekomendasi Kebijakan Hasil Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X

PENGUKURAN DOSIS PAPARAN RADIASI DI AREA RUANG CT SCAN DAN FLUOROSKOPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Novita Rosyida

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota

Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah. Seri Artikel Keselamatan Kelistrikan Tambang Bawah Tanah 1. LOTO (bagian 1)

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I. B. TUJUAN Tujuan umum Terpeliharanya sarana,prasarana dan peralatan Rumah Sakit layak pakai dan aman bagi pasien maupun petugas.

BAB III LANDASAN TEORI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC

POLITEKNIK KEDIRI MANAJEMEN PERAWATAN NO: 4973/E3.SP4/2013 SEMESTER 6 BAB I BAB VII BAB II PROSEDUR DAN STRAREGI PERAWATAN

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FORMAT DAN ISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI. Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif

Kesimpulan dan Saran BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN TINGKAT PANDUAN PAPARAN MEDIK ATAU DIAGNOSTIC REFERENCE LEVEL (DRL) NASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan observasional, check list, dan wawancara untuk

EFFICIENCY TEST OF COLIMATOR SHUTTER AT THE X RAY TUBE IN RADIODIAGNOSTIC LABORATORY OF POLTEKKES JAKARTA 2 AND TWO CLINICAL HOSPITALS IN JAKARTA

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

PERTEMUAN KE 4 (50 MENIT)

Sumber: Direktorat PSDM

PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI DUA TABUNG TROUBLE SHOOTING WASHING MACHINE TWIN TUBE

TANTANGAN BADAN PENGAWAS MENGIMPLEMENTASIKAN PERATURAN PENGGUNAAN PESAWAT SINAR X UNTUK DIAGNOSTIK.

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

1. EMISI GAS BUANG EURO2

Transkripsi:

PROGRAM PENGELOLAAN PERALATAN RADIOLOGI I. Pendahuluan II. Latar belakang a. UU No. 36 thn 2009 tentang Kesehatan. b. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. c. PP Nomor 38 tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan. d. Kepmenkes No. 394 tahun 2001 tentang Institusi Penguji. e. Peraturan Kepala Bapeten Nomor 8/2011 Tentang Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-x Radiologi Diagnostik Dan Intervensional. f. Peraturan Kepala Kepala Bapeten Nomor 9/2011 Tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinarx Radiologi Diagnostik Dan Intervensional. g. Permenkes No. 363 tahun 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan. III. Tujuan umum dan tujuan khusus Tujuan Pemeliharaan Pesawat Radio Diagnostik - Safe Mengidentifikasi pesawat dari kemungkinan adanya bahaya yang mungkin timbul sehingga dapat dicegah sebelum terjadi - Reliable Melaksanakan pmeliharaan secara rutin, serta melaksanakan perbaikan bila terjadi penyimpangan sehingga pesawat dapat digunakan ketika diperlukan - Upgradeable Melaksanakan update dan upgrade pada hardware ataupun software sehingga pesawat dapat mengikuti perkembangan software ataupun hardware - Quality Assurance Melaksanakan pemeriksaan dan kalibrasi out put dari pesawat sehingga dapat dipastikan bahwa kwalitas peralatan selalu terjaga seperti baru.

- Cost Saving Biaya pemeliharaan dapat dikendalikan, sehingga total biaya operasional dari pesawat dapat ditekan - Investment Protections Pesawat dapat digunakan secara optimal pada jangka waktu yang sesuai dengan yang direncanakan IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan Pelaksanaan Pemeliharaan Meliputi : a. Safety Inspections Pemeriksaan system keamanan pada peralatan untuk menghindari dari bahaya bahaya, mechanik, listrik dan radiasi b. Preventive maintenance Pemeriksaan kondisi alat secara berkala untuk menjaga pesawat dari Kebersihan, Pelumasan dan Keausan serta pengukuran-pengukuran agar output Pesawat selalu stabil c. Image Quality Check Pemeriksaan Image quality secara berkala untuk menjaga kwalitas sehingga tidak ada catat atau penurunan kwalitas selama peralatan masih digunakan d. Corrective Maintenance Melakukan perbaikan dengan cepat dan tepat bila terjadi kerusakan dengan penggantian spare part yang asli bila diperlukan e. System Upgrade Pelaksanakan modifikasi pada peralatan sesuai perintah atau anjuran dari pabrik agar hardware dan software dapat mengikuti perkembangan teknologi f. System Dokumentasi Semua aktifitas pemeliharaan harus terdokumentasi

Safety Inspections dan Pengendalian Potensi Bahaya 1. Pengendalian Potensi bahaya mekanik. - Pergerakan peralatan melampoi batas maksimum. Pastikan collision protection bekerja dengan baik - Bagian peralatan lepas/ jatuh Pastikan baut dan mur tidak kendor - Kabel baja putus Pastikan serat kabel baja tidak ada yang putus. 2. Pengendalian Potensi Bahaya Listrik - Kontak body, pastikan pengaman kebocoran Listrik(ELCB) dan System grounding berfungsi (tidak nyetrum) - Hubungan singkat, korsleting atau short Circuit Pastikan sekering (Fuse) sesuai dengan data 3. Pengendalian Potensi bahaya Radiasi - Radiasi hambur Pastikan pelindung radiasi terpasang dan masih berfungsi - Lapangan Radiasi. Pastikan bahwa kolimator berfungsi dengan baik - Indicator radiasi Pastikan lampu indikator radiasi menyala pada saat exposure Preventive Maintenance Pada Pesawat Radio Diagnostic 1. Kebersihan Setelah digunakan Pesawat selalu dibersihkan dari cairan yang tumpah dari pasien karena akan membuat peralatan menjadi cepat berkarat, atau sisa bahan kontras dapat membuat cacat pada gambar. Gunakan bahan pembersih sesuai rekomendasi pabrik 2. Pelumasan Bagian bagian yang bergerak perlu diberi pelumas seperti roda gigi serta roda penggerak lainnya.

Bahan pelumas harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik 3. Pengukuran-pengukuran Pengukuran Power Supply, Pastikan semua power supply masih sesuai dengan kebutuhan. Apabila terjadi penyimpangan harus diset kembali sesuai dengan toleransi yang diperbolehkan. Pengukuran lain-lainnya sesuai dengan petunjuk pemeliharaan pesawat tersebut 4. Pemeriksaan Fungsi Pesawat Pastikan semua fungsi pada pesawat tersebut dapat berfungsi dengan baik, sesuai dengan batas toleransi yang diizinkan. 5. Kalibrasi Output dari pesawat harus dikalibrasi, agar bila ada penyimpangan dapat dikoreksi segera. Kalibrasi dilakukan oleh badan yang berwenang seperti BPFK Image Quality Check Pada Pesawat Radio Diagnostik Image quality check harus dilakukan secara komprehensif, meliputi beberapa bagian seperti : 1. Fasilitas Kamar Gelap, seperti Automatic Processing harus sudah terkalibrasi dan Film dan bahan kimia untuk proses pencuciannya harus dalam keadaan baik dan tidak kadaluarsa 2. Peralatan (tools) dan instrumen alat ukur image Quality check harus dalam keadaan baik dan terkalibrasi. 3. Pesawat harus sudah dikalibrasi, dengan penyimpangan yang seminimal mungkin dan masih dalam batas toleransi. Corrective Maintenance Pada Pesawat Radio Diagnostic - Trouble shooting Dimulai dari analisa laporan kerusakan, oleh sebab itu laporan harus dibuat sesuai dengan kronologi kejadian kerusakan, sehingga pekerjaan perbaikan

menjadi lebih terarah dan lebih cepat diatasi. - Penggantian suku cadang Jika diperlukan penggantian suku cadang sangat dianjurkan menggunakan suku cadang asli dari pabrik. Memodifikasi dari merk lain sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kerusakan pada bagian lain. - Readjustment Setelah dilakukan peralatan berfungsi seperti sedia kala, harus dilakukan readjustment agar tidak terjadi penyimpangan pada out put pesawat. - Uji fungsi Sebelum pesawat digunakan dengan pasien, ujui fungsi harus dilakukan untuk memastikan bahwa pesawat telah benar-benar kembali berfungsi dengan baik. Modifikasi upgrade/update Pesawat Radio Diagnostik Safety Update Secara periodik biasanya pabrik melakukan evaluasi semua peralatan yang sudah terpasang. Ketika ditemukan ada peralatan yang berpotensi bahaya, maka pabrik akan memodifikasi seluruh peralatan yang terpasang. Modifikasi yang menyangkut masalah keamanan bersifat mandatory atau wajib. Hardware Upgrade Kemajuan teknologi Hardware pada pesawat radio diagnostik lebih cepat daripada kemajuan dari pesawat radio diagnostik itu sendiri. Oleh sebab itu dalam jangka waktu tertentu pabrik menganjurkan untuk mengganti hardware dari pesawat tersebut sehingga dapat mengikuti perkembangan teknologi tanpa mengganti peswat secara keseluruhan. Software Upgrade Software development dipabrik selalu mengembangkan software untuk pesawat radio diagnostik, maka bila ditemukan software yang lebih sempurna, pabrik akan menganjurkan untuk pelaksanaan software upgrade dengan cara mereload system disk atau menganti eprom Dokumentasi Maintenance Pesawat Radio Diagnostik Logbook

Pada pesawat radio dignostik diperlukan Logbook, dimana ketika operator menemukan penyimpangan atau kerusakan pada pesawat yang sedang digunakan diwajibkan untuk mencatat pada logbook. Ketika teknisi selesai memperbaiki pesawat tersebut, diwajibkan pula untuk mencatat apa yang dilakukan dalam perbaikan, dan suku cadang apa yang diganti. Sehingga pesawat mempunyai rekaman kondisi yang dapat digunakan sebagai referensi maintenance Maintenance Check List Pekerjaan preventive maintenance harus dilaksanakan berdasarkan check list, sehingga urutan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik tanpa ada yang tertinggal dan tidak munkin pula terjadi pengulangan. Safety update report Safety update report berdasarkan nomer mandatory dari pabrik, apa yang dikerjakan, suku cadang apa yang digunakan dan efek bahaya apa yang eliminasi Hardware upgrade report Hardware upgrade report berdasarkan nomer rekomendasi dari pabrik, apa yang dikerjakan, suku cadang apa yang digunakan. Software upgrade Report Software upgrade Report berdasarkan nomer rekomendasi dari pabrik, apa yang dikerjakan, suku cadang apa yang digunakan, apa kelebihan dari upgrade tersebut V. Sasaran VI. Skedul (Jadwal) pelaksanaan kegiatan VII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan VIII. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan