BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi generasi penerus perjuangan bangsa ini.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian, penanganan, dan prioritas secara intensif baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Meningkatkan prestasi belajar pentingnya hidup rukun melalui pembelajaran cooperatif learning media stik berjalan siswa kelas II SD Negeri 15 Sabang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. itu tidak lepas dari arus globalisasi dan aspeknya yang telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2013 Bab II Pasal 3 disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam era globalisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan yang lebih modern agar siswa sebagai subjek dapat mengikuti perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang untuk meniru budaya barat dan cenderung meninggalkan kebudayaan bangsanya sendiri. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), siswa diajarkan untuk mencintai kebudayaan bangsa Indonesia serta menyaring budaya-budaya barat yang baik. Dalam upaya membentuk kepribadian bangsa yang memenuhi segala tuntutan kehidupan modern seperti sekarang ini tentunya pendidikan adalah ujung tombak dari usaha tersebut, maksudnya semakin baik pendidikan dalam arti sesungguhnya maka akan semakin baik bagi generasi penerus perjuangan bangsa ini. Dalam undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang sisdiknas disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, 1

2 kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Pernyataan tersebut adalah sebuah dasar yang menjadi pijakan akan pentingnya pendidikan dan melaksanakan proses belajar mengajar secara resmi di lingkungan sekolah maupun madrasah sebagai perwujudan dari butir sila Pancasila yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Sedangkan dalam UUD tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. 2 Tugas guru di sekolah menurut Thomas Lickona dalam pendidikan budi pekerti adalah: 1. Pendidik harus menjadi seorang model sekaligus menjadi mentor dari peserta didik di dalam mewujudkan nilai-nilai moral di dalam kehidupan di sekolah. 1 Undang-undang Republik Indonesia, nomor 20 tahun 2003, tentang system Pendidikan Nasional, citra umbara, bandung 2006, hal 76. 2 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI. Jakarta: Depdiknas.hlm.62

3 2. Masyarakat di sekolah haruslah merupakan masyarakat bermoral, merupakan tempat untuk meningkatkan kemampuan intelektual tetapi juga kejujuran, kebenaran, dan pengabdian kepada manusia. 3. Tugas pendidik adalah menumbuhkan kesadaran berkarya, kebudayaan merupakan suatu arena pergaulan antarmanusia yang bekerja dan berusaha.tugas guru menumbuhkan nilai-nilai kekaryaan dan semangat berusaha. 3 Pendidikan budi pekerti mengacu pada pengertian dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan sebagai moralitas. Moralitas mengandung pengertian antara lain: (a) adat istiadat (b) sopan santun (c) perilaku. Dalam hal ini pendidikan akhlak/sopan santun terkandung dalam pelajaran PKN karena Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dimaksud untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dan berbudi pekerti yang luhur. Subhan Sofhian dan Asep Sahid Gatara berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai proses pendewasaan bagi warga negara dengan usaha sadar dan terencana melalui pengajaran sehingga terjadi perubahan pada warga negara tersebut dalam hal pengetahuan, sikap, dan perilaku yang bersifat kritis serta emansipatoris. 4 3 Winataputra, Udin S. 2007. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Hlm.31 4 Subhan Sofhian dan Sahid Gatara. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan ( Civic Education). Bandung: Focusmedia.hlm.12

4 Proses pendewasaan warga melalui belajar dapat meningkatkan perubahan sikap kearah yang positif dan tentunya akan menjadikan tatanan negara ini lebih baik. Berdasarkan uraian diatas, Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka menghadapi era globalisasi dan mempertahankan budaya bangsa. Meskipun demikian, kenyataannya nilai prestasi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di MI Nurul Hidayah terutama kelas II masih mengalami hambatan-hambatan sehingga pencapaian KKM belum optimal. Berdasarkan pengalaman penulis mengajar guru mata pelajaran PKN pada materi manfaat bermusyawarah dirasa sangat sulit. Oleh sebab itu perlu adanya solusi agar pembelajaran materi manfaat bermusyawarah meningkat, maka dari itu perlu adanya sebuah penelitian tindakan kelas (PTK). Pada saat penulis melakukan observasi dikelas II pada materi manfaat bermusyawarah pembelajaran berlangsung tidak memuaskan karena siswa tidak aktif dan guru hanya cendrung menggunakan metode ceramah pada saat menyampaikan materi pelajaran. Pemahaman siswa terhadap materi seringkali dipengaruhi oleh metode dan media yang digunakan oleh guru dalam memberikan pelajaran dikelasnya, atau dengan kata lain ketepatan dalam memilih metode atau media sangat menentukan keberhasilan pembelajaran tersebut. Sehubungan dengan penggunaan media dalam pembelajaran, di dalam Al- Qur an surat Al-Maidah ayat 35 Allah swt berfirman :

5 5 Pada ayat tersebut secara tersirat memerintahkan kepada Guru menggunakan media atau perantara yang dalam bahasa arab disebut dengan istilah wasilah dengan tujuan agar maksud yang diharapkan dapat tercapai melalui media tersebut. Kata wasilah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan perantara atau pengantar, dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai media pembelajaran yang digunakan guru agar pesan atau informasi yang disampaikan kepada siswa dapat diserap secara maksimal, sehingga tujuan pembelajaran yang dimaksud dapat tercapai, karena nilai ketuntasan minimal PKN 6,5 berdasarkan nilai selama 3 tahun anak belum dapat mencapai kreteria ketuntasan minimal. Dengan adanya hal tersebut penulis merasa tertarik untuk mengadakan Penelitian tindakan kelas dengan judul : PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI MANFAAT BERMUSYAWARAH DIKELAS II MI NURUL HIDAYAH KECAMATAN AMUNTAI SELATAN. 2004), hlm.153 5 Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Bandung, CV Penerbit J-Art,

6 Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan judul tersebut di atas, maka penulis perlu memberikan penegasan terhadap judul di atas, yaitu: 1. Penggunaan Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata penggunaan termasuk kata kerja yang berasal dari kata guna yang berarti memakai; manfaat, jika dimasukkan imbuhan pe- maka menjadi penggunaan yang berarti pemakaian ; pemanfaatan. 6 2. Media Sri Anitah mendefinisikan media dalam arti yang luas adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dengan demikian guru atau dosen, bahan ajar, lingkungan adalah media 7 3. Gambar Menurut Udin S.Winataputrra menyatakan bahwa, media gambar adalah media gambar yang disajikan secara fotografik atau seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek lainya 6 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1990), hlm.371 7 Sri Anitah, 2008. Media Pembelajaran. Surakarta : mitra Sertifikasi Guru Surakarta, hlm.5

7 yang berkaitan dengan bahan/isi pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik. 8 4. Meningkatkan Menurut Moeliono seperti yang dikutip Sawiwati, peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik. 9 5. Prestasi Belajar Siswa Hasil belajar siswa setelah melalui proses pembelajaran. Dari uraian di atas maka dapat dipahami yang dimaksud dengan judul ini adalah usaha yang dilakukan pendidik melalui pesan bergambar untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar siswa pada materi musyawarah. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Mata pelajaran PKn membutuhkan suatu percobaan 2. Daya pikir anak sekolah tingkat dasar yang masih digunakan dalam pola pikir yang kongrit, maka dalam proses proses pembelajaran yang 8 Udin S Winataputra, dkk. 2005 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka, hlm 53 9 Sawiwati, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN 3 Makarti Jaya Tentang Ciri-Ciri Makhluk Hidup Melalui Metode Demonstrasi, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Palembang: Perpustakaan UT, 2009), hlm. 4

8 abstrak harus dibantu agar pembelajaran menjadi kongrit, sesuai pengalaman guru kelas II MI Nurul Hidayah. 3. Siswa sulit memahami konsep manfaat musyawarah dikarenakan kurang motivasi belajar siswa. 4. Alokasi waktu yang sangat minim 5. Kurangnya kreatifitas guru dan pendidik 6. Belum adanya kolaborasi antara guru dan murid 7. Rendahnya prestasi untuk pelajaran PKn Semua masalah ini bila tidak diselesaikan akan berakibat terus menerus, atau tidak ada upaya untuk menumbuhkan motivasi dan meningkatkan kualitas pemahaman siswa, tidak menutup kemungkinan : - Anak tidak memahami manfaat musyawarah - Anak mendapatkan kesulitan dalam menerapkan manfaat musyawarah. C. Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi manfaat muswarah? D. Cara Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang digunakan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode mediagambar. Dengan metode pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa MI Nurul Hidayah pada materi manfaat musyawarah

9 E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah jika penggunaan media gambar diterapkan pada pembelajaran PKn maka diharapkan prestasi belajar siswa pada siswa Kelas II MI Nurul Hidayah Tahun ajaran 2013/2014 meningkat. F. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan pelaksana penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi manfaat musyawarah dengan menggunakan media gambar. G. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti seperti berikut: 1. Bagi siswa a. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada manfaat musyawarah b. Meningkatkan aktivitas belajar siswa. c. Meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Melatih tanggung jawab dan hidup bersosial antarsiswa. e. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di dalam kelas. 2. Bagi Guru a. Membantu guru untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran. b. Mengembangkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran.

10 c. Menumbuhkan minat guru untuk memecahkan masalah melalui penelitian tindakan kelas. d. Melatih guru untuk berani mengkombinasikan berbagai model pembelajaran. 3. Bagi Sekolah a. Meningkatkan mutu pendidikan. b. Bahan penilaian masyarakat tentang prestasi sekolah. c. Hasil PTK dapat dijadikan bukti fisik sebagai buku referensi perpustakaan. H. Sistematika Penulisan PTK ini penulis susun terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut: Bab pertama pendahuluan, latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, cara memecahkan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua kajian pustaka menguraikan tentang pengertian belajar, media pembelajaran, pendidikan kewarganegaraan (Pkn) Bab ketiga metode penelitian yang memuat setting (waktu dan tempat) penelitian, siklus PTK, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik dan alat pengumpul data, indikator kinerja, teknik analisis data, prosedur penelitian, jadwal penelitian.

11 Bab keempat laporan hasil penelitian yang memuat gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian per siklus, pembahasan dari setiap siklus. Bab kelima penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.