Pengertian 1. Bahan Beracun dan Berbahaya Adalah semua bahan kimia yang mempunyai efek mengakibatkan kerugian terhadap orang dan lingkungan sekitarnya seperti: korosif, oksidasi, bersifat racun, meledak dll. 2. Alat Pelindung Diri Adalah alat yang dipergunakan oleh pekerja pada saat sedang melakukan pekerjaannya dengan tujuan untuk mencegah / mengurangi terjadinya kecelakaan/ kerugian akibat dari pekerjaannya. 3. Pemeriksaan Pra-Karya Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada calon tenaga kerja sebelum memulai bekerja di tempat kerjanya. 4. Pemeriksaan Berkala Adalah pemeriksaan kesehatan rutin terutama pada tenaga kerja yang bekerja pada tempat-tempat beresiko tinggi untuk terjadinya penyakit akibat kerja. 5. Pemeriksaan Khusus Adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk kasus-kasus tertentu yang terjadi pada tenaga kerja. Tujuan Sebagai pedoman yang dipergunakan dalam penanganan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) sehingga tidak membahayakan bagi siapa saja yang berhubungan dengan bahan tersebut. Kebijakan 1. ISO 91:20, Klausa 6.3 ; 6.4 2. Permenkes RI No. 472/Menkes/Per/V/1996, tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan. 3. PM/K3/K4/1/08. Persiapan Prosedure 1. Persiapan alat antara lain: a. Alat pelindung diri(masker, hand scun. Skort dll) b. Alat pemadam kebakaran (APA) c. Alat-alat dan obat-abatan P3k dan Oksigen 2. Persiapan petugas. 3. Persiapan tempat antara lain tempat untuk menyimpan bahan-bahan kimia/beracun (misalnya almari, almari es, dll) 1. Lakukan penyimpanan terhadap bahan-bahan sebagai berikut: a. Bahan yang mengoksidasi. Misalnya : Asam Nitrtat, Asam Sulfat. Tempat penyimpanan bahan yang dapat mengoksidasi harus sejuk mendapat pertukaran udara yang baik. b. Bahan yang dapat terbakar. Misalnya : Aceton, Alkohol, Wash Bensin, Brand Spirtus.
Alat pemadaman api yang memadai harus tersedia, dan ditempat ini tidak diperkenankan merokok. c. Bahan bahan beracun Misalnya : Sublimat. Tempat menyimpan harus sejuk dengan pertukaran udara yang baik, tidak terkena sinar matahari langsung dan jauh dari sumber panas. d. Bahan korosif Misalnya : Asam klorida. Untuk perlengkapan pertolongan pertama misalanya : air untuk mandi dan air untuk cuci mata harus tersedia di tempat penyimpanan. e. Bahan yang mudah meledak Penyimpanan tidak boleh dilakukan didekat bangunan yang didalamnya terdapat : Oli, Gemuk, Api terbuka atau nyala api. 2. Perhatikan keselamatan kerja. Hal hal penting yang harus diperhatikan dalam penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), antara lain : 1. Mengetahui Material Safety Data Sheet (MSDS) dari setiap material. atau bahan kimia. MSDS adalah dokumen yang mencatat segala informasi mengenai material tersebut yang meliputi Identifikasi bahan, Label bahaya,
Informasi bahan singkat, Sifat sifat bahaya (bahaya kesehatan, bahaya kebakaran, bahaya reaktivitas), Sifat sifat fisika, Keselamatan dan pengamanan, Informasi lingkungan. 2. Tempat penyimpanan bahan bahan kimia atau gudang. Bahan bahan kimia harus dikelompokan dan disimpan dengan baik, ruang penyimpanan sebaiknya terbuat dari bahan tahan api, mempunyai ventilasi yang cukup baik untuk mencegah terjadinya akumulasi gas gas berbahaya. Suhu ruang penyimpanan juga harus disesuaikan dan setiap kali harus diamati apakah kondisi ruang penyimpanan selalu bersih, tidak ada bocoran atau tumpahan zat kimia. 3. Material Handling. Membawa atau memindahkan bahan B3 dari suatu tempat ke tempat lain harus dilakukan dengan hati hati, karena dapat menimbulkan bahaya bila sampai terjatuh atau tertumpah, hindari kontak dengan kulit, pakaian, saluran napas, saluran cerna. Perhatikan cara mengangkat bahan sehingga tidak menimbulkan cedera terhadap pekerja itu sendiri. 4. Tempat kerja. Ruangan tempat kerja harus mempunyai sistim ventilasi yang cukup baik dimana aliran udara masuk dan keluar harus cukup bersih.penerangan dan suhu dalam ruang kerja juga harus
diperhatikan.selanjutnya perlu dilakukan pemantauan secara berkala terhadap konsentrasi gas di ruangan yang dapat memapar pekerja. 5. Pelatihan terhadap pekerja. Sebelum bekerja dengan bahan bahan berbahaya dan beracun, terlebih dahulu para pekerja harus diberikan pelatihan yang memadai agar dapat bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOp) yang berlaku disamping pekerja juga diwajibkan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan. 6. Pemeriksaan kesehatan. Dilakukan pemeriksaan Pra Karya, Pemeriksaan Berkala, dan Pemeriksaan Khusus terhadap pekerja, terutama bagi pekerja yang menangani bahan berbahaya dan beracun. 3. Lakukan Pertolongan Pertama bila terkontaminasi dengan cara sebagai berikut: 1. Pindahkan pasien ke tempat yang aman. 2. Cuci daerah yang terkontaminasi dengan air yang mengalir. 3. Beri oksigen bila pernapasan terganggu. 4. Penggunaan larutan penetral sebaiknya tidak dilakukan kecuali ada instruksi dari dokter yang bertanggung jawab. 5. Konsultasikan ke dokter untuk tindakan lebih lanjut.
4. Monitoring kesesuaian penanganan bahan berbahaya dengan persyaratan MSDS ( Material Safety Data Sheet ) dilakukan setiap bulan. Unit Kerja 1. IRD 2. IRNA 3. IRJ 4. IBS 5. Instalasi Farmasi 6. Instalasi Radiologi 7. Instalasi Laboratorium