BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1. PENCATATAN ALAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam system sirkulasi darah merupakan bagian penting yaitu dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. trombosit. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8 % berat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur

PEMERIKSAAN KUANTITATIF DARAH : BC-2600/BC-2800 AUTO HEMATOLOGY ANALYZER By: Dosendoktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Plasma darah, merupakan bagian yang cair dan bagian korpuskuli yakni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berinti dan terbentuk di sumsum tulang. Trombosit matang berukuran 2-4 µm,

Indek Eritrosit (MCV, MCH, & MCHC)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitis.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Hemoglobin 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan besi yang. ternamakan protein terkonjugasi, sebagai inti besi dengan rangka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting bagi dokter yang bertugas di laboratorium, dokter

BLOOD GAS ANALYZER. Disusun oleh: 1.Fachri Adriansyah 2.Fadhlul Hadi 3.Fahmy Sulthonuddin 4.Fajar Indar POLTEKKES JAKARTA II TEKNIK ELEKTROMEDIK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. penting dari sistem transport dan bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin, jumlah lekosit, hitung jenis lekosit, Laju Endap Darah (LED).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian darah yang berasal dari donor kepada seorang penderita (resipien).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. pemeriksaan kultur darah menyebabkan klinisi lambat untuk memulai terapi

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat,

BAB V PEMBAHASAN. (2009), dimana kesalahan pengambilan spesimen pada fase pra-analitik dari

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat keping

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

BAB 1 PENDAHULUAN. mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya. Fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk

ABSTRAK KESESUAIAN PERHITUNGAN NILAI RATA-RATA ERITROSIT FLOW CYTOMETER DENGAN GAMBARAN POPULASI ERITROSIT PADA PEMERIKSAAN SEDIAAN APUS DARAH TEPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah cairan yang disebut plasma yang di dalamnya terdapat unsur-unsur padat,

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ) sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur fase layer yang digunakan untuk penelitian dipelihara di CV.

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat

Merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi klinik, guna mengetahui kadar

BAB I PENDAHULUAN. (agregasi) atau menempel pada benda asing (adhesi). Menghitung jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan hematologi meliputi kadar hemoglobin,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Central RSUP Dr. Kariadi

SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darah merupakan salah satu komponen yang paling penting di dalam tubuh

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah suspensi dari partikel dalam larutan koloid cair yang

BAB III METODE PENELITIAN

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang rata-rata memiliki kira-kira 70 ml darah setiap kilogram berat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalsium. Trombosit melekat pada lapisan pembuluh darah yang rombak. (luka) dengan membentuk plug trombosit (Rukman, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah dan sel darah. Sel darah terdiri atas tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Trombosit adalah kepingan darah terkecil dari sel darah. Sel ini berbentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam Urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. makhluk hidup. Sel eritrosit termasuk sel yang terbanyak di dalam tubuh manusia.

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

BAB I. berbagai program dan upaya kesehatan (Depkes, 2004). mutu pelayanan dan mutu hasil pemeriksaan di laboratorium.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

BAB III METODE PENELITIAN

Review Sistem Hematology

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Makalah Sistem Hematologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2011.

Bila Darah Disentifus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sisanya terdiri dari sel darah. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ) sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB I PENDAHULUAN. oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN Di era globalisasi ini, teknologi maupun industri semakin menunjukkan kemajuan yang sangat pesat terutama pada alat-alat kesehatan khususnya alat-alat laboratorium. Banyak revolusi baru yang memudahkan penggunaan alat tersebut sehingga lebih cepat dipahami, Prinsip itulah yang diterapkan pula pada alat laboratorium diantaranya Hematologi Analyzer. Hematologi Analyzer merupakan alat yang praktis digunakan dalam pemeriksaan sampel darah. Pada dasarnya prinsip kerja Hematologi Analyzer hampir sama dengan Photometer, yang membedakannya adalah alat ini lebih canggih dan lebih teliti dibandingkan dengan photometer. Jurusan teknik Elektromedik atem andakara yang menghasilkan tenaga kerja dalam bidang alat kesehatan rumah sakit untuk itu perlu di lakukan pembinan dan pengolahaan supaya bila mana mahasiwa yang melakukan praktek kerja lapangan tersebut telah lulus maka telah siap terjun dalam kedunia pekerjaan dan bisa bekerja secara profesional dalam bidangnya serta dalam dengan tingkah laku yang baik sebagaimana yang telah di ajar kan dalam praktek kerja lapangan di perusahaan. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : Mengetahui prinsip kerja dari Hematologi Analyzer. Mengetahui S.P.O alat hematology analyzer. Mengetahui cara mentainace alat hematology analyzer. Mengetahui prosedur pengambilan darah pada Hematologi Analyzer. Mengetahui blok diagram Hematologi Analyzer. Mengetahui penyebab kesalahan pada Hematologi Analyzer. Mengetahui troubleshooting dari Hematologi Analyzer. 1.3. BATASAN MASALAH Dalam hal penyusunaan makalah praktek kerja lapangan ini kurang-nya waktu buat pembelajar alat lab di PT. Kualita Medika Prima. BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1. PENCATATAN ALAT

3.1.1. Iventaris alat Iventaris adalah kegiatan untuk menyediakan rekaman tentang keadaan semua fasilitas, barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan. perusahaan yang mempunyai alat elektromedik sangat penting untuk di data atau menginventaris alat untuk kegiatatan pembelajaran, Dengan adanya kegiatan inventaris akan dapat memperoleh pedoman untuk mempersiapkan anggran atau mempersiapkan kegiatan pada tahun mendatang. A. PENGERTIAN HEMATOLOGY ANALYZER Hematologi, juga dieja hematologi (dari haima αἷμα "darah" Yunani dan-λoγία), adalah cabang kedokteran internal, fisiologi, patologi, pekerjaan laboratorium klinis, dan pediatri yang berkaitan dengan studi darah, organ pembentuk darah, dan darah penyakit. Hematologi meliputi studi tentang etiologi, diagnosis, pengobatan, prognosis, dan pencegahan penyakit darah. Pekerjaan laboratorium yang masuk ke studi tentang darah sering dilakukan oleh teknologi medis, ahli darah dokter juga sangat sering melakukan studi lebih lanjut di teknologi pengobatan medis kanker. Contoh gambar alat hematology analyzer DIRUI BCC-3000B B. TEORI DASAR Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah dan komponen yang terkandung didalamnya, Dari ilmu ini berkembanglah cara/metode penelitian tentang darah yang semakin berkembang, kemudian dibuatlah alat Hematology Analyzer. Hematology Analyzer adalah salah satu alat laboraturium yang berfungsi untuk pengukuran dan pemeriksaan sel darah dalam sampel darah, Berikut ini akan dijelaskan teori tentang darah sebagai bahan ukur alat Hematology Analyzer.

Darah terdiri dari 2 komponen utama : 1. Darah Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport berbagai bahan serta fungsi homeostatis. 2. Macam - macam Jenis Sel Darah Ada tiga macam sel dalam darah, yaitu: a. Sel darah merah/ eritrosit/ Red Blood Cell (RBC). b. Sel darah putih/ leukosit/ White Blood Cell (WBC). c. Trombosit/ Platelet (Plt). Berikut ini penjabaran dan penjelasannya: Sel darah merah / Eritrosit / Red Blood Cell (RBC) 1. Fungsi eritrosit Untuk pertukaran O2 dari paru-paru ke jaringan, dan CO2 dari jaringan ke paru- paru. Yang berperan dalam transport O2 dan CO2 ini adalah Haemoglobin (Hb), yang merupakan protein di dalam eritrosit. Ciri-ciri - Lempeng bikonkaf tanpa inti - Diameter 7,5 m - Volume 4,5-5 juta/l - Membran sel yang kuat - Bentuk berubah-ubah Sel Darah Putih/Leukosit/White Blood Cell (WBC) 1. Fungsi leukosit Membentuk antibodi yang melawan infeksi di dalam tubuh. Jenis-jenis Leukosit : Granulosit (bergranula) - Neutrofil (polimorfonuklear/pmnl) Merupakan sel yang langsung dapat melakukan fagositosis yang cukup efektif. Jumlah 62 % dan berukuran 7 8 m.

Gambar 1.2. Neutrofil - Eosinofil Merupakan Sel fagosit yang lemah dan produksinya akan meningkat pada infeksi parasit dan alergi, Jumlah 2,3 % dan berukuran 10 12 m. Gambar 1.3. Eosinofil - Basofil Basofil dalam sirkulasinya mirip dengan sel mast dalam jaringan, yaitu menkreasi bahan farmakologik aktif seperti heparin, histamine, bradikinin, serotonin. Berukuran 9 10 m dengan Jumlah 0,4% dan akan meningkat pada peradangan kronik. Gambar 1.4. Basofil Agranulosit. - Monosit Merupakan sel imatur dengan kemampuan fagosit yang lemah. Setelah masuk ke jaringan, disebut makrofag, ukurannya membesar beberapa kali lipat dan dalam sitoplasmanya banyak mengandung lisosom, dan mempunyai kemampuan hebat untuk menghancurkan agen-agen penyakit. Masa hidup dalam sirkulasi 10-12 jam, setelah masuk dalam jaringan sebagai makrofag dapat hidup berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Berjumlah 5,3 % dengan ukuran 15 20 m

Gambar 1.5. Monosit - Limfosit Limfosit berada bersama dengan aliran limfe dari nodus limfatikus dan jaringan limfoid lain. Hal itu menyebabkan terjadinya sirkulasi limfoid yang terus menerus di seluruh tubuh. Berjumlah 30 % dengan ukuran 7 8 m Gambar 1.6. Limfosit Trombosit / Platelet Trombosit berperan besar di dalam proses koagulasi atau pembekuan darah apabila terjadi luka atau pendarahan. Trombosit akan mengisi dan menutup jaringan yang luka dengan jaringan fibrin untuk membatasi darah yang hilang, jaringan fibrin itu akan ditempeli sel darah yang lama kelamaan akan berubah menjadi jaringan baru. Berdiameter 2 4 m dan dan dapat bertahan hidup sekitar 8 12 hari dengan konsentrasi normal (jumlah) 150.000 400.000 /L. Fungsi Darah 1. Pernapasan, transpor O 2 Dan CO 2 2. Nutrisi 3. Ekskresi 4. Pemeliharaan kadar air jaringan 5. Mengatur suhu tubuh Spesifik panas air, konduktivitas yang tinggi, laten penguapan yang tinggi 6. Perlindungan & peraturan sistem penyangga (ph Darah 7,36)

Darah sebagai Sampel Sebelum darah dijadikan sampel perlu adanya proses pemisahan komposisi didalamnya. Setelah menjadi sampel, darah terpisah menjadi dua bagian yaitu: 1. Bagian Padat : Sel-sel darah WBC, RBC, dan Platelet (seperti yang telah dijelaskan diatas). 2. Bagian cair : Serum & Plasma - Serum : Dari darah tanpa antikoagulan kemudian disentrifuse. - Plasma : Dari darah yang mengandung antikoagulan kemudian diendapkan. Histrogram/Kalkulasi Adalah pengukuran Parameter parameter selain yang diatas. Metode pengukuran ini berdasarkan penjumlahan dari hasil hasil yang didapat dari pengukuran oleh dua metode diatas. Metode ini dikenal dengan Complete Blood Count (CBC). Complete Blood Count (CBC) adalah suatu penghitungan untuk menganalisis berbagai macam komponen darah : - RBC : Red blood cell / Sel Darah Merah. - HGB : Hemoglobin Concentration / Konsentrasi Hemoglobin. - HCT : Hematocrit. - MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin / rata-rata sel hemoglobin. - MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin Honcentration/ Rata-rata konsentrasi sehemoglobin. - RDW : Red blood cell Distribution Width / lebar distribusi sel darah merah. - PLT : Platelet Count / perhitungan trombosit - PCT : Platelet crit - MPV : Mean platelet volume / Kelompok volume trombosit. - PDW : Platelet Distribution Width/ lebar distribusi trombosi 1. Tampilan alat DIRUI BCC-3000B

2. Blok Diagram Hematology Analyzer BCC-3000B Gambar blok diagram hematolgy analyzer BCC-3000B a. Prinsip Kerja Blok diagram Hematology Analyzer di atas tersebut akan di jelaskan di bawah ini: Prinsip Kerja Blok Diagram : Sampel darah yang sudah dicampur dengan reagent di dilusi sebanyak 200x dan melalui proses hemolyzing untuk mengukur kadar jumlah hemoglobin dengan cara fotometri dan mengukur kadar jumlah sel darah putih, serta didilusi lagi sebanyak 200x (jadi 40.000x) untuk mengukur kadar jumlah sel darah putih dan platelet. Kemudian diproses pada blok data processing dan hasilnya akan ditampilkan pada display dan print b. Metode Pengukuran Ada beberapa macam metode pengukuran yang digunakan pada alat Hematology Analyzer, antara lain sebagai berikut: 1. Elektrikal Impedance (Mengukur jumlah WBC, RBC, dan Platlet) Gambar 1. Metode Electrical Impedance

Instrumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang disebut Volumetric Impedance. Pada metode ini, larutan elektrolit (diluent) yang telah dicampur dengan sel-sel darah dihisap melalui Aperture, Pada bilik pengukuran terdapat dua electrode yang terdiri dari Internal Elektrode dan Eksternal Elektrode, yang terletak dekat dengan Aperture. Kedua elektroda tersebut dilewati arus listrik yang konstan. Ketika sel-sel darah melalui aperture, hambatan antara kedua elektroda tersebut akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil sesuai dengan nilai tahanannya dan diterima Detection Circuit. Kemudian sinyal tegangan tersebut dikuatkan atau diperbesar pada rangkaian amplifier, lalu dikirim ke rangkaian elektronik. Pada rangkaian elektronik terdapat rangkaian Treshold Circuit Yang berfungsi untuk menghilangkan sinyal noise yang diakibatkan oleh : - Elektrik Noise (Gangguan listrik). - Debu. - Sisa-sisa cairan. - Partikel yang lebih kecil atau lebih besar dari sel darah yang diukur. Untuk mendapatkan nilai puncak, sinyal dikirim ke A/D Converter, kemudian data yang diperlukan disimpan pada memori untuk setiap nilai maksimum. Data tersebut akan dikoreksi oleh CPU dan akan ditampilkan pada layar LCD. Jumlah sinyal untuk setiap ukuran sel disimpan pada memori dalam bentuk histogram. Sel RBC dan PLT yang dihitung memiliki ukuran yang berbeda sehingga CPU dapat membedakan penghitungan untuk setiap jenis sel. Sedangkan ketiga jenis sel WBC yang dihitung memiliki ukuran sel yang hampir sama sehingga CPU menggunakan histogram untuk membedakan populasi ketiga jenis sel WBC. Terkadang terdapat dua sel atau lebih yang melewati aperture secara bersamaan. Peristiwa ini disebut Coincidence Apabila larutan sampel sudah cukup diencerkan dan dicampur, Coincidence ini dapat diprediksi secara statistik dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Pada perangkat lunak terdapat tabel koreksi untuk kompensasi hal ini. 2. Photometri (Mengukur jumlah Hb) Fotometri adalah pengukuran yang hanya digunakan untuk mengukur Hb saja dengan prinsip kerja berdasarkan absorbasi cahaya oleh foto detektor.

Gambar 2. Metode Fotometri - Sinar Polikromatik yang berasal dari lampu (Wolframat, Tungstan, Mercury), akan dilewatkankan pada sebuah filter, dan menjadi sinar Monokromatik. - Sinar Monokromatik ini melalui kuvet yang berisi sampel yang akan diperiksa. - Beberapa sinar akan diserap oleh sampel tersebut, dan sebagian akan diteruskan. - Sinar yang diteruskan ini akan diterima detektor. - Kemudian nilai yang didapat akan diproses pada rangkaian pemroses data. 3. Flowcytometry (Sistem Optik ) Gambar 3. Metode Flowcytometry - Sel melalui sebuah chamber flowcell, kemudian ditembakkan sumber cahaya (laser) yang difokuskan. - Cahaya yang diterima sel akan dipendarkan saat laser ditembakkan.

- Foto detektor menangkap cahaya dari berbagai sudut spesifik yang dapat membedakan jenis sel darah. FS untuk membedakan ukuran, FLS untuk membedakan complexity-nya (komposisi inti), dan SDS untuk membedakan granularity-nya (komposisi granula). - Informasi tentang jumlah dan ukuran sel yang telah didapat diproses dan dikonversikan dalam bentuk digital. A. Spesipikasi alat hematology analyzer BCC-3000B 1. hasil yang akurat dan daapt di andalkan. 2. fungsi kontrol dan kulitas yang sempurna. 3. perawantan yang mudah. 4. besar memori penyimpanan: 30.0000 tes, 570 catatan QC. 5. cyanide reagen bebas: pengencer, membersihkan cair, agen hemolitik, EZ cleanser. 6. pemeriksaan cairan pembersih. 7. mudah di oprasikan: layar sentuh. 8. contoh volume: WB 13. 9. printer: internal dan eksternal printer. 10. cetak item: 20 uji parameter dan 3 histogram. 11. serial interface: salah satu host komunikasi, yang lain untuk eskalasi. 12. kalibarasi: manual, automatic, & darah segar. 13. throughtput: 60 sampel/jam. B. Macam-macam Alat Hematology Analyzer merk DERUI Berikut ini akan ditampilkan macam-macam dan jenis Hematology Analyzer dengan fitur pengukuran yang berbeda: A. Jenis Semi Otomatis (dilusi dilakukan manual). - Merk ONE LAB. - Tipe OL-210 0. - Menghitung WBC, RBC, Platelet, dan Hb. Gambar 1. Hematology Analyzer ONE LAB. A. Jenis Otomatis WBC 3-Part (dilusi, hemolyzing, count, display, dan print out dilakukan secara otomatis). - Merk DIRUI. - Tipe BCC-3000B. - Menghitung 3 jenis WBC, RBC, Platelet, dan Hb. Gambar 2. Hematology Analyzer Merk DIRUI BCC-3000B

B. Jenis Otomatis WBC 5-Part (pengambilan sampel, dilusi, hemolyzing, count, display, dan print out dilakukan secara otomatis). - Merk DIRUI. - Tipe BP-6500. - Menghitung 5 Jenis WBC, RBC, Platelet, dan Hb. Gambar 3. Hematology Analyzer Merk DIRUI BP-6500 C. Kesalahan-Kesalahan yang Terjadi pada Hematology Analyzer Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi pada Hematology Analyzer antara lain : Error Leukosit : 1. Akibat eritrosit berinti, agregasi trombosit, RBC, parasit. 2. Perhatikan tanda dari alat /flag, histogram. 3. Koreksi dan bandingkan dengan sediaan apus darah tepi. 4. Terlalu tinggi palsu lebih sering dari pada terlalu rendah palsu. 5. Jumlah antikoagulan yang digunakan terlalu berlebih sehingga leukosit mengalami perubahan bentuk. Hemoglobin & parameter eritrosit : 1. Kesalahan kadar Hb, RBC, MCV dideteksi dengan melihat MCH, MCHC terlalu tinggi atau rendah. 2. Perbandingan Hb # 1/3 Ht. 3. Sebenarnya kesalahan Hb dan RBC tidak sering terjadi. Hemoglobin tinggi palsu : 1. Jumlah leukosit yang sangat tinggi. 2. Hiperlipidemi. 3. Kekeruhan akibat lisis tidak sempurna. 4. Hiperbilirubin. 5. Cryoglobulin, paraprotein, hiperglobulin. 6. leukosit sangat tinggi, trombosit besar. 7. Eritrosit rendah palsu : warm/cold aglutinin, aglutinasi, lisis, mikrosit. 8. MCV tinggi palsu : endapan protein pada sampler, aglutinasi, sampel.

9. MCV rendah palsu : hypochrom, hypoosmolar. 10. Hematokrit rendah palsu : mikrositosis, lisis, cold aglutinin. 11. Hematokrit tinggi palsu : MCV yang tinggi. Trombosit tinggi palsu : 1. Platelet rich plasma. 2. Sel fragmen leukosit dan eritrosit. 3. Mikrositik. 4. HbH. 5. Cryoglobulin. Trombosit rendah palsu : 1. Bekuan, agregasi, satelit (mengumpul). 2. Trombosit besar sehingga terukur sebagai RBC. 3. Leukositosis lebih 50.000 /ul. D. Penyebab Kesalahan pada Hasil Hematology Analyzer Penyebab terjadinya kesalahan pada hasil Hematology Analyzer antara lain : Salah cara sampling dan pemilihan spesimen. Salah penyimpanan spesimen dan waktu pemeriksaan ditunda terlalu lama sehingga terjadi perubahan morfologi sel darah. Kesalahan tidak mengocok sampel secara homogen, terutama bila tidak memiliki alat pengocok otomatis (nutator) maka dikhawatirkan tidak sehomogen saat sampel darah diambil dari tubuh pasien, inilah kesalahan fatal yang sering terjadi pada pemeriksaan ini. Kehabisan reagent lyse sehingga seluruh sel tidak dihancurkan saat pengukuran sel tertentu. Kalibrasi dan kontrol tidak benar, tidak melakukan kalibrasi secara berkala dan darah kontrol yang digunakan sudah mengalami expired date tapi tetap dipakai karena menghemat biaya operasional. Carry over, homogenisasi, volume kurang. Untuk alat jenis open tube maka, penyebabnya salah saat pada memasukkan sampel pada jarum sampling alat, misal jarum tidak masuk penuh ujungnya pada darah atau darah terlalu sedikit dalam tabung atau botol lebar sehingga saat dimasukkan jarum tidak terendam seluruhnya. Untuk jenis close tube kesalahan hampir sama juga, yaitu tidak memenuhi volume minimum yang diminta oleh alat. Untuk tipe close tube menggunakan cara predilute, perlu dikocok dahulu saat pengenceran darah dengan diluent. Alat atau reagen rusak, alat dapat saja rusak bila suhu yang tidak sesuai (warning temperature ambient abnormal) dan kondisi meja yang tidak baik. Reagensia yang digunakan jelek dan mungkin terkontaminasi oleh udara luar karena packing yang jelek. Memang sampel tersebut ada kelainan khusus.

Hasil tidak normal tanpa ada peringatan (no Flags) pada alat, biasanya ada catatan khusus berupa warning, misal platelets flag. Hasil tidak normal dan kurang sesuai dengan sebelumnya atau klinis yang sedang terjadi, sehingga dapat menyebabkan terjadinya diagnosis yang sesat. Diluar batas linier alat. Artinya bahwa hasil yang diukur tidak mampu dicapai oleh alat, misalnya kadar leukosit yang sangat tinggi pada leukemia atau pada trombosit yang sangat meningkat atau menurun. E. Cara Mengatasi Masalah Pada Hematology Analyzer 1. Check, Recheck dan Troubbleshooting Kondisi Periksa teknik sampling dan jenis spesimen yang digunakan. Check suhu ruang memenuhi suhu pada 18-20 derajat celcius, kondisi meja harus dari beton dan gunakan termometer. Check cara penyimpanan dan lama penyimpanan. Lakukan homogenisasi sebelum mengukur minimal 1 menit dan lebih bagus lagi setelah sampling masukkan darah dengan penggiling khusus. Perhatian alat yang digunakan bukan jenis pengocok darah tapi yang digunakan merupakan penggiling darah. Harus membedakan kedua kata ini. Pastikan alat telah di warm up dan telah dibuat background. Check kondisi volume dan kemasan reagent Diluent, Lyse dan Rinse. Lakukan pencucian setiap 20 sampel running. Lakukan pemeliharaan dengan menggunakan larutan pencuci hipoklorit setiap minggu. Lakukan setiap 2 minggu sekali atau sebulan sekali menggunakan larutan enzim digestif (EZ cleanser) untuk menghancurkan sisa bekuan atau sisa pembuangan darah yang tidak sempurna. Jangan gunakan alat selama 24 jam penuh tanpa istirahat, karena dapat berakibat kesalahan pencucian alat dan kesalahan keakuratan alat berkurang. Gunakan darah kontrol yang masih baru dan tidak expired date.

Konsultasikan hasil printout hematology analyzer dengan staf ahli laboratorium dan atau DSPK bila mencurigakan. 2. Melakukan Koreksi pada Hematologi Analyzer Buatlah sediaan apus darah tepi yang bagus. Hitung jenis leukosit secara manual. Untuk mengkoreksi adanya normoblast, satelit trombosit, rouleaux formation dan lainnya. Perhitungan sel dengan hemositometer bilik hitung untuk jumlah masing-masing sel. Lakukan pemeriksaan hematokrit mikro secara manual. Sediaan segar tanpa antikoagulan lebih baik. Hangatkan sampel bila terlalu dingin dalam freezer pada suhu ruang. Spesimen pasien langsung segera diperiksa tanpa menunggu lagi. F. Hal yang perlu Diperhatikan pada Hematology Analyzer Yang perlu diperhatikan pada layar alat hematology analyzer, setelah pengukuran spesimen darah, meliputi : 1. Perhatikan Hematokrit (PCV). 2. Hb kira-kira 1/3 Hematokrit. 3. Perhatikan MCHC. 4. Kemungkinan ada kesalahan semua atau salah satu dari hasil. 5. Alat yang baik maka MCHC CHCM. 6. Perhatikan juga sel leukosit terutama distribusi diff. counting. G. Prosedur Pengambilan Darah dengan metode whole blood/sampel darah vena Pastikan mmetode pada bagian atas layar mode:wb dengan cara tekan mode pada layar, lalu tekan ENTER. Tunggu sampai layar menampilkan layar kerja dengan mode WB yang akan tampil pada bagian atas layar. Sampel darah yang telah diambil, masukan pada tabung EDTA supaya sampel darah tidak beku Masukan jarum probe kedalam tabung sampel darah hingga jarum terendam sampel. Tekan tombol couting yang berwarna biru yang terdapat di belakang jarum sampel. Tunggu sampai jarum sampel menghisap sampel darah dan jarum akan naik sendiri secara otomatis. Tunggu hasil pembacaan sampel tertampil di layar alat, dan hasil akan di printer alat secara otomatis.

J. S.P.O Hematology Analyzer Cara menghidupkan alat Pastikan kabel power terpasang dengan benar. Hidupkan stabilzer, jarum indikator stabil. Hidupkan ups kalo perlu di gunakan. Hidupkan hematology analyzer dengan menekan tombol power yang berada di belakang alat. Tunggu sampai tampilan layar alat mengerjakan sempel. Cara mematikan alat (shutdown) Tekan tombol shutdown pada layar. Kemudian siapkan E-Z cleanser dan letakan di jarum probe. Tekan enter dan tunggu hingga tampil tulisan please turn off the power. Kemudian swicth ON/OFF keposisi OFF. Tutup alat dengan plastik atau kain untuk melindungi alat dari debu - debu. K. maintanance alat hemalogy analyzer BCC-3000B Mematikan alat (B-Z cleanser). Membersihkan bath (B-Z cleanser). Membersihkan probe(b-z cleanser). Membersihkan blok wipe & kalibrasi probe sampel dengan probe height adjuster. BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Hematology Analyzer merupakan suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan darah untuk mendiagnosa penyakit-penyakit yang terkandug dalam darah tersebut. Selain itu, Hematology Analyzer merupakan alat yang mempunyai keakuratan (presisi) yang sangat tinggi karena setiap laboratorium mengklaim bahwa hasilnya lebih akurat bahkan pakai darah kontrol dibandingkan laboratorium lain (alat untuk pemeriksaan darah lainnya). Dari kelebihan yang dimiliki oleh Hematologi Analyzer terdapat juga kekurangan-kekurangan yang di sebabkan pemakaian alat yang tidak sesuai prosedur sehingga dapat mengurangi ke presisi-an dari alat ini. B. Saran Dalam pemeriksaan kita harus mengetahui validitas diantaranya : Validasi analitik untuk alat hematology analyzer diperlukan karena : 1. Hasil cell counter mungkin tidak tepat. 2. Merupakan tanggung jawab staf laboratorium. 3. Wajib mengetahui kejanggalan suatu hasil pemeriksaan. 4. Merupakan bagian dari rangkaian proses kendali mutu. 5. Memerlukan pengetahuan sifat alat. 6. Memerlukan pengetahuan keterbatasan / limitasi alat. 7. Memerlukan dan menguasai kalibrasi. 8. Memerlukan dan menguasai kontrol mutu. 9. Kemampuan menilai kebenaran hasil. DAFTAR PUSTAKA http:\\www.wordpress.com\validasi Analitik Hematology Analyzer : Upaya untuk mengkoreksi alat hematology analyzer merupakan sebuah upaya yang baik karena kita tahu bahwa tidak semua alat luput dari kesalahan dan ketidaktelitian.html http:\\www.google.com\search\manual book Hematologi Analyzer.pdf buku user manual & makalah laporan atem depkes

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Adapun materi yang kami bahas yaitu Hematoloyi Analyzer yang terdiri dari pengertian, blok diagram, kesalahan-kesalahan yang terjadi pada Hematologi Analyzer, penyebab terjadinya masalah, cara mengatasi masalah, prosedur pengambilan darah, dan gambar pulsa grafik dari Hematologi Analyzer.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Jakarta, 11 juli 2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 maksud & tujuan...1 1.3 batasan masalah...2 BAB II SEJARAH PERUSAHAAN

2.1 Sejarah singkat PT SKM...3 2.2 visi & misi PT SKM...3 2.3 tujuan PT SKM...4 2.4 struktur organisasi PT SKM...6 BAB III PELAKSANAN PRAKEK KERJA LAPANGAN 3.1. pencatatan alat...7 3.1.1. inventaris alat...7 A. Pengertian Hematologi Analyzer...8 B. Teori Dasar...9 1. Darah...9 2. Macam - macam Jenis Sel Darah...9 3.2 alat hematology analyzer BCC-3000B......11 1. Tampilan alat.....11 2. Blok Diagram Hematologi Analyzer....11 A. spesifikasi alat hematology analyzer BCC-3000B... 12 B. Macam-macam Alat Hematology Analyzer merk DERUI... 13 C. Kesalahan-Kesalahan yang Terjadi pada Hematologi Analyzer... 14 D. Penyebab Kesalahan pada Hasil Hematologi Analyzer...14 E. Cara Mengatasi Masalah yang Terjadi pada Hematologi Analyzer...14 1. Check, Recheck dan Troubbleshooting Kondisi...14 2. Melakukan Koreksi pada Hematologi Analyze.r...14 F. Hal yang perlu Diperhatikan pada Hematologi Analyzer...14 G. Prosedur Pengambilan Darah dengan metode whole blood...15 J. S.O.P Hematologi Analyzer...15 K. maintanance alat hemalogy analyzer...15 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan...16 B. Saran...17 LAMPIRAN...18 DAFTAR PUSTAKA...19

HEMATOLOGI ANALYZER DIRUI BCC-3000B

Disusun Oleh : Septian anggi pranata 13047 AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK ATEM ANDAKARA JAKARTA TAHUN 2016/2017