PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN
PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN Dengan telah diterbitkannya undang undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan ruang, maka semua peraturan daerah provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi harus disesuaikan paling lambat dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak undang undang diberlakukan. Penataan ruang kawasan hutan dilakukan dalam rangka revisi/review Perda RTRWP untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang agar terwujud ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Optimalisasi pemanfaatan ruang dilakukan dengan merubah kawasan hutan agar ruang yang tersedia dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan. Proses perubahan kawasan hutan diatur melalui pasal 19 UU No 41 Tahun 1999, yang diatur lebih lanjut melalui PP No. 10 Tahun 2010 dan secara teknis diatur melalui Permenhut No. P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu dalam rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan. Alur proses perubahan Kawasan Hutan dalam Riview RTRWP adalah sebagai berikut : Adapun perkembangan penyelesaian perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan Provinsi sampai dengan September 2014 adalah sebagai berikut : PERKEMBANGAN PENYELESAIAN PERSETUJUAN/PENETAPAN PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN PROVINSI No. PROVINSI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Lampung NTB Bali D.I Yogyakarta Jawa Tengah Jawa Barat Banten Jawa Timur NTT DKI Jakarta Sulawesi Selatan Gorontalo Bengkulu Sumatera Barat Jambi PERSETUJUAN /PENETAPAN MENHUT S.519/Menhut-VII/2009 S.727/Menhut-VII/2009 S.728/Menhut-VII/2009 S.932/Menhut-VII/2009 S.933/Menhut-VII/2009 S.276/Menhut-VII/2010 S.277/Menhut-VII/2010 S.581/Menhut-VII/2010 S.5/Menhut-VII/2011 S.97/Menhut-VII/2011 SK.434/Menhut-II/2009 SK.324/Menhut-II/2010 SK.643/Menhut-II/2011 SK.141/Menhut-II/2012 SK.727/Menhut-II/2012 06/07/2009 14/09/2009 14/09/2009 11/12/2009 11/12/2009 10/06/2010 10/06/2010 11/11/2010 03/01/2011 03/03/2011 23/07/2009 25/05/2010 10/11/2011 15/03/2012 10/12/2012 Keterangan No. PROVINSI PERSETUJUAN /PENETAPAN MENHUT Keterangan 16 Kalimantan Selatan SK.435/Menhut-II/2009
23/07/2009 17 Sulawesi Tenggara SK.465/Menhut-II/2011 09/08/2011 18 Papua SK.458/Menhut-II/2012 15/08/2012 19 Maluku Utara SK.490/Menhut-II/2012 05/09/2012 20 Kalimantan Tengah SK.529/Menhut-II/2012 25/09/2012 21 Sulawesi Barat SK.726/Menhut-II/2012 10/12/2012
22 Bangka Belitung SK.798/Menhut-II/2012 27/12/2012 23 Sulawesi Utara SK.434/Menhut-II/2013 17/06/2013 24 Kepulauan Riau SK.463/Menhut-II/2013 27/06/2013 25 Kalimantan Timur SK.554/Menhut-II/2013 02/08/2013 26 Sulawesi Tengah SK.635/Menhut-II/2013 24/09/2013
27 Sumatera Selatan SK.673/Menhut-II/2013 19/11/2013 28 Maluku SK.871/Menhut-II/2013 06/12/2013 29 Kalimantan Barat SK.936/Menhut-II/2013 20/12/2013 30 Aceh SK.941/Menhut-II/2013 23/12/2013 31 Riau SK.673/Menhut-II/2014 08/08/2014 32
Sumatera Utara SK.579/Menhut-II/2014 24/06/2014 33 Papua Barat SK.710/Menhut-II/2014 27/08/2014 Setelah Keputusan Menteri Kehutanan mengenai perubahan kawasan hutan terbit, maka Kewajiban Gubernur adalah mengintegrasikan keputusan Menteri Kehutanan tersebut ke dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi untuk ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi (Pasal 32 PP 10 Tahun 2010). Mekanisme Pengintegrasian kawasan hutan kedalam pola ruang RTRWP/K adalah sebagai berikut : MEKANISME PENGINTEGRASIAN KAWASAN HUTAN KEDALAM POLA RUANG RTRWP/K Tim GIS BPKH + Daerah Inisiatif/Permintaan dari daerah (atau pusat untuk percepatan) Peta Perubahan KH Provinsi Skala 1 : 250.000 Peta Pola Ruang RTRWP Skala 1:250.000 Tranfor masi Citra Groundcheck Base Detail Tata batas Informasi pendukung lain OVERLAY Pendetailan Skala Base ke Skala 1:100.000 / 1:50.000 (Kawasan Hutan Skala Operasional Kab/Kota) OVERLAY Peta Pola Ruang RTRWK Skala 1:100.000/ 1:50.000 Koordinasi, verifikasi dan integrasi pemetaan kawasan hutan ke dalam pola ruang RTRWP/K Hasil Integrasi KH Provinsi/Kab/ Kota dalam Pola Ruang RTRWP/K perlu diketahui oleh seluruh instansi terkait: a. BPKH b. BIG c. Dishut Kab/Kota d. Bappeda/Dinas PU Kab/Kota e. Dishut Prov f. Bappeda/Dinas PU Prov g. Bangda h. PU i. Kemendagri j. Pehutani (Untuk Jawa) k. Dsb. Dari 22 (dua puluh dua) Provinsi yang mengajukan usulan perubahan kawasan hutan sudah 18 (delapan belas) Provinsi yang telah dilakukan integrasi kawasan hutannya yaitu Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi
Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua. Untuk provinsi yang tidak mengajukan usulan perubahan kawasan hutan, tetap dilakukan proses intergrasi kawasan hutannya. Dari 11 (sebelas) Provinsi terdapat 4 (empat) Provinsi yang telah dilakukan integrasi kawasan hutan yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah dan Proviinsi Bali.