TINGKAT KEPATUHAN DOKTER DALAM MENULISKAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN FORMULARIUM DI RUMAH SAKIT BIOMEDIKA PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN DOKTER DALAM PENULISAN RESEP SESUAI DENGAN FORMULARIUM RUMAH SAKIT UMUM R.A.

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermutu serta pemerataan pelayanan kesehatan yang mencakup tenaga, sarana dan

EVALUASI KEPATUHAN PENULISAN OBAT DALAM KARTU OBAT PENDERITA RAWAT INAP RUANG KUTILANG TERHADAP FORMULARIUM RUMAH SAKIT DI RSUP

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit dr. Raden Soedjati Soemodiardjo merupakan rumah sakit umum milik pemerintah daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross-sectional deskriptif. Pengumpulan data resep obat off-label

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam jenis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2007 ABSTRACT

PENERAPAN PELAYANAN FARMASI SATU PINTU DI RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan dan pengobatan penyakit (Depkes RI, 2009). yang tidak rasional bisa disebabkan beberapa kriteria sebagai berikut :

A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

KAJIAN PERESEPAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar rumah sakit baik lokal, nasional, maupun regional. kebutuhan, tuntutan dan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan yang memadai di kalangan masyarakat. Kesehatan harus

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN FARMASI DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

Analisis Penggunaan Obat di RSUD Kota Yogyakarta Berdasarkan Indikator WHO

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi kedokteran. Apapun teknologi kedokterannya

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan

ANALISIS PENULISAN RESEP OBAT DI LUAR FORMULARIUM NASIONAL PADA PESERTA BPJS NON PBI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III BENGKULU TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Semua usaha yang dilakukan dalam upaya kesehatan tentunya akan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

Dian Rahayu Muliani D3 Farmasi Politeknik Medica Farma Husada Mataram ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

oleh petugas di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2007).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DOKTER DALAM MENULISKAN RESEP SESUAI FORMULARIUM DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

The Analysis of Jamkesmas Drug Planning Using Combination Methods ABC and VEN in Pharmacy Installation of RSUD Dr. M. M. Dunda Gorontalo 2013

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demam tifoid merupakan suatu infeksi tropis yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Chan, sekitar 1 miliar orang di dunia menderita hipertensi, dan angka kematian

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lain pelayanan berbagai jenis laboratorium, gizi/makanan dan sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Instalasi farmasi mempunyai pengaruh yang sangat besar pada

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengelolaan Obat dan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit. karena ketidakefisienan akan memberikan dampak negatif terhadap rumah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan rumah sakit. Penggunaan

ABSTRAK KESESUAIAN PERESEPAN OBAT PASIEN UMUM RAWAT JALAN DENGAN FORMULARIUM DI DEPO II UMUM RAWAT JALAN RSUD ULIN BANJARMASIN.

WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI DEPO FARMASI RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

INTISARI GAMBARAN SISTEM DISTRIBUSI OBAT UNIT DOSE DISPENSING DI DEPO TULIP RSUD ULIN BANJARMASIN

KOMITE FARMASI DAN TERAPI. DRA. NURMINDA S MSi, APT

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Periode 1 Agustus 30 September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang menderita asma hingga saat ini. Prevalensi asma di Indonesia tahun 2003

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: pengelolaan obat, indikator efisiensi, Instalasi Farmasi RSUD Karel Sadsuitubun Kabupaten Maluku Tenggara, metode Hanlon

BAB I PENDAHULUAN. juga berpengaruh terhadap keadaan sosioekonomi meskipun berbagai upaya. penyakit ini (Price & Wilson, 2006; Depkes RI 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Obat merupakan salah satu intervensi medis yang paling efektif, jika

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

Transkripsi:

TINGKAT KEPATUHAN DOKTER DALAM MENULISKAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN FORMULARIUM DI RUMAH SAKIT BIOMEDIKA PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2016 Andi Anhar Farmasi Politeknik Medica Farma Husada Mataram ABSTRAK Formularium Rumah Sakit (FRS) adalah suatu daftar obat baku beserta peraturannya yang digunakan sebagai pedoman dalam pemakaian obat di suatu rumah sakit yang dipilih secara rasional, berdasarkan informasi obat yang sah dan kebutuhan pasien di rumah sakit.tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan dokter dalam penulisan resep pasien rawat jalan berdasarkan formularium di Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan pendekatan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh resep di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram. Hasil penelitian ini yaitu kepatuhan dokter dalam penulisan resep pasien rawat jalan sesuai dengan formularium, yaitu dari hasil penelitian pada bulan Januari 2016 sebanyak 96,70%, bulan Februari 2016 sebanyak 96,4 %, dan bulan Maret 2016 sebanyak sebanyak 96,97 %. Kepatuhan dokter dalam penulisan resep dapat dikatakan patuh karena apabila patuh dalam penulisan resep 80 % dan dikatakan tidak patuh jika dalam penulisan resep < 80 %. Sedangkan Ketersediaan obat di Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram yaitu dari hasil penelitian pada bulan Januari 2016 sebanyak 99,51%, bulan Februari 2016 sebanyak 99,57 % dan bulan maret 2016 sebanyak 99,56 %, dapat dikatakan obat yang tersedia di rumah sakit tersedia karena memenuhi standar ketersediaan. Dikatakan tersedia apabila > 90 % dan tidak tersedia apabila < 90 %. Kesimpulan dari kepatuhan dokter dalam penulisan resep pasien rawat jalan sesuai dengan formularium yaitu : patuh, karena dari data penelitian resep 80 % penelitian pada bulan Januari sampai bulan Maret dikatakan patuh karena standar kepatuhan yang apabila patuh dalam penulisan resep 80 % dan dikatakan tidak patuh dalam penulisan resep <80 %, sedangkan ketersedian obat dari hasil penelitian pada bulan Januari sampai bulan Maret 2016 lengkap karna standar ketersediaan, dikatakan tersedia apabila > 90 % dan tidak tersedia apabila < 90 %. Kata kunci :Kepatuhan Dokter, Formularium Rumah Sakit, Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram. PENDAHULUAN Perawatan pasien di rumah sakit sangat tergantung pada keefektifan penggunaan obat. Keragaman obat yang tersedia mengharuskan pengembangan suatu program penggunaan obat yang baik di rumah sakit. Konsep sistem formularium adalah metode untuk mengadakan evaluasi pemilihan dan penggunaan obat yang obyektif di rumah sakit sebagai dasar terapi obat yang tepat dan ekonomis (Hicks, 1994). Penerapan sistem formularium rumah sakit mempunyai keuntungan yang penting bagi rumah sakit. Kegunaan sistem formularium adalah membantu menjamin mutu dan ketepatan penggunaan obat di dalam rumah sakit, sebagai bahan edukasi bagi staf tentang terapi obat yang tepat dan memberi rasio manfaat-biaya yang tertinggi. Para dokter dapat mengetahui obat yang secara rutin tersedia bagi perawatan penderita, sebagai bahan edukasi tentang obat karena ribuan formulasi obat tersedia secara komersial sehingga tidak ada seorang profesional yang dapat mengetahui penggunaannya secara rasional. Keuntungan dari segi ekonomi memungkinkan instalasi farmasi dapat mempertahankan pembelian dan sistem pengendalian perbekalan yang lebih efisien (Brown and Smith, 1986). Pada dasarnya formularium rumah sakit akan

memudahkan pengendalian obat dan meningkatkan pelayanan obat kepada penderita. Instalasi Farmasi Rumah Sakit seharusnya dapat menjalankan fungsi kontrol terhadap penyimpangan yaitu penulisan obat non formularium, tetapi mengalami beberapa kendala. Diantaranya adalah dokter tidak bersedia mengganti obat yang tertulis dengan obat yang tersedia, atau instalasi farmasi tidak dapat menghubungi dokter tersebut, sehingga pasien mendapatkan obat tidak tepat waktu karena harus dicarikan ke pihak ketiga. Hal-hal tersebut menjadikan pelayanan farmasi menurun karena tidak dapat melayani dengan cepat dan bahkan mendapat complain dari dokter, penderita, maupun keluarganya. Penelitian yang dilakukan oleh Winarni tentang evaluasi kepatuhan penulisan obat dalam kartu obat pasien rawat inap terhadap Formularium Rumah Sakit RSUP Dr. Karyadi Semarang yang merupakan Rumah Sakit tipe A menunjukkan kesesuaian sebesar 77,7 % (Winarni, 2008). Salah satu rumah sakit yang berada di wilayah Kota Mataram adalah Rumah Sakit Biomedika. Penelitian mengenai tingkat kepatuhan dokter dalam menuliskan resep pasien rawat jalan berdasarkan formularium di rumah sakit Biomedika saat ini belum pernah ada. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian ini untuk dapat mengevaluasi ketaatan penulisan obat dalam kartu obat pasien sehingga dapat mengantisipasi obat yang tidak tercantum dalam formularium dan rujukan pasien ke pelayanan kesehatan lain. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepatuhan dokter dalam penulisan resep pasien rawat jalan berdasarkan formularium di Rumah Sakit Biomedika Mataram Periode Januari-Maret 2016, dan engetahui tingkat ketersediaan obat di Rumah Sakit Biomedika Mataram Periode Januari-Maret 2016. METODE PENELITIAN Jenis dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional (deskriptif analitik). Rancangan penelitian yaitu cross sectional dan data diambil secara retrospektif. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Biomedika Mataram. Waktu penelitian dilaksanakan pada Agustus 2016. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua resep pasien rawat jalan periode Januari-Maret tahun 2016, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian resep pasien rawat jalan periode Januari-Maret tahun 2016. PROSEDUR PENELITIAN Data dikumpulkan dari rekam medik di unit pelayanan atau resep yang terkumpul di IFRS untuk bulan Januari-Maret 2016, kemudian dilakukan penyesuaian resep dokter dengan formularium di Rumah Sakit Biomedika Mataram. Data dianalisis dengan metode deskriptif dengan melihat sesuai atau tidak sesuainya penulisan resep berdasarkan formularium. Hasil yang di peroleh di buat dalam bentuk persentase, hasilnya digunakan untuk menarik kesimpulan. Dengan menggunakan rumus : a. Kepatuhan Penulisan Resep Sesuai Formularium Kepatuhan = b. Ketersediaan Obat Jumlah item obat yang diresepkan sesuai formularium x100% jumlah seluruh item obat dalam formularium Jumlah item obat yang tersedia Ketersediaan Obat = jumlah seluruh item obat yang diresepkan x100%

HASIL Hasil penelitian analisis kesesuaian penulisan resep pasien rawat jalan umum di Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram periode Januari-Maret 2016 : Tabel 1. Presentase Data Hasil Penelitian. Jumlah Jumlah Item Item R/ Item Obat Jumlah Item Bulan Lembar Obat Formularium Yang Tidak Obat Non R/ R/ Tersedia Formularium Januari 620 1850 1790 9 65 Februari 617 1841 1785 7 61 Maret 624 1862 1795 8 72 Jumlah 1861 555 570 24 198 Perhitungan dan Hasil : Dari perhitungan jumlah sampel dan hasil penelitian ini menggunakan perhitungan presentase dengan rumus : 1. Kepatuhan Penulisan Resep Sesuai Formularium Jumlah item obat yang diresepkan sesuai formularium bulan Januari 2016 ada 1790 dengan jumlah item obat dalam formularium 1850, bulan Februari 2016 ada 1785 dengan jumlah item obat dalam formularium 1841, bulan Maret 2016 ada 1795 dengan jumlah item obat dalam formularium 1862. Penyelesaian: Rata-Rata = Jumlah Data Rata- rata= 1850+1841+1862 n = 555 =1851 1. Bulan Januari (Kepatuhan) = 1790 x 100 % = 96,70 % 1851 2. Bulan Februari (Kepatuhan) = 1785 x 100 % = 96,4% 1851. Bulan Maret (Kepatuhan) = 1795 x 100 % = 96,97% 1851 2. Ketersediaan Obat Jumlah seluruh item obat yang yang tersedia bulan Januari adalah 1.850 dengan 9 item obat yang tidak tersedia, bulan februari adalah 1.841 dengan 7 item obat yang tidak tersedia, bulan maret adalah 1.862 dengan 8 item obat yang tidak tersedia. Untuk mengetahui jumlah seluruh item obat yang diresepkan yaitu, menjumlahkan item obat yang diresepkan dengan item obat yang tidak tersedia : Rata-rata = Jumlah Data Rata- rata= 1850+1841+1862 = 1851 n = 555

1. Bulan Januari = 1851 + 9 = 1860 item obat 2. Bulan Februari = 1446 + 7 =185 item obat. Bulan Maret = 1851 + 8 =1859 item obat Jadi, untuk mengetahui ketersediaan obat : 1. Bulan Januari (Ketersediaan)= 1851 x 100 % = 99,51 % 1860 2. Bulan Februari (Ketersediaan) = 1851 x 100 % = 99,57 % 185. Bulan Maret (Ketersediaan)= 1851 x 100 % = 99,56 % 1859 Tabel 2. Hasil Presentase Kepatuhan dan Ketersediaan Indikator Nilai Januari Februari Maret Kepatuhan 96,70 % 96,4 % 96,97 % Ketersediaan 99,51 % 99,57% 99,56% PEMBAHASAN 1. Kepatuhan Kepatuhan penulisan resep adalah kesesuaian penulisan resep yang ditulis oleh dokter dalam resep dengan obat yang tercantum dalam formularium Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram. Dari hasil penelitian pada bulan Januari 2016 sebanyak 96,70%, bulan Februari 2016 sebanyak 96,4 %, dan bulan Maret 2016 sebanyak 96,97 % yang patuh terhadap formularium rumah sakit. Melihat angka tersebut bahwa tingkat kepatuhan dokter dalam menulis resep sesuai formularium di Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram dikatakan patuh karna standar kepatuhan apabila patuh dalam penulisan resep 80 % dan dikatakan tidak patuh dalam penulisan resep < 80 % (Gibson, 1996). Banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai dengan formularium, sebagaimana tim formularium menyatakan bahwa ada beberapa kemungkinan dokter tidak patuh menulis resep sesuai formularium, bukan karena disengaja atau tidak patuh namun karena obat yang dibutuhkan tidak masuk daftar formularium dan obat yang dibutuhkan tidak tersedia di apotik. Ketersediaan obat di apotik sangat dipengaruhi oleh pemasok dari industri farmasi selain itu juga tergantung pada kondisi keuangan rumah sakit untuk pembelian atau pengadaan obat. 2. Tingkat ketersediaan obat Ketersediaan obat adalah tingkat persediaan obat meliputi jenis dan jumlah obat yang tercantum dalam formularium rumah sakit. dari hasil penelitian pada bulan januari 2016 sebanyak 99,51%, bulan februari 2016 sebanyak 99,57 % dan bulan maret 2016 sebanyak 99,56 %, dapat dikatakan obat yang tersedia di rumah sakit lengkap karena standar ketersediaan menurut Marshall (1991), dikatakan tersedia apabila > 90 % dan tidak tersedia apabila <

90%, ini menunjukkan bahwa pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram sudah baik sehingga kekosongan obat sangat rendah. Ketersediaan fasilitas atau sarana kesehatan dalam hal ini adalah ketersediaan obat merupakan enabling factor yang merupakan sumber daya untuk menunjang perilaku kesehatan. Dimana ketersediaan obat lebih baik yaitu tersedia atau tidak tersedia akan lebih mudah untuk menunjang perilaku untuk terjadi kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai dengan formularium. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Kepatuhan Dokter Dalam Menuliskan Resep Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Formularium di Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram periode Januari-Maret dapat disimpulkan bahwa: 1. Kepatuhan dokter dalam penulisan resep pasien rawat jalan sesuai dengan formularium, yaitu dari hasil penelitian pada bulan Januari 2016 sebanyak 96,70%, bulan Februari 2016 sebanyak 96,4 %, dan bulan Maret 2016 sebanyak sebanyak 96,97% dapat dikatakan patuh karna standar kepatuhan apabila patuh dalam penulisan resep 80 % dan dikatakan tidak patuh dalam penulisan resep < 80 %. 2. Ketersediaan obat di Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram yaitu dari hasil penelitian pada bulan Januari 2016 sebanyak 99,51%, bulan Februari 2016 sebanyak 99,57 % dan bulan maret 2016 sebanyak 99,56 %, dapat dikatakan obat yang tersedia di rumah sakit tersedia karna standarketersediaan,dikatakan tersedia apabila > 90 % dan tidak tersedia apabila < 90 %. Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu : 1. Agar kepatuhan dalam menulis resep sesuai formularium dapat ditingkatkan. 2. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian ini secara luas. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2008 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta. Anonim, 2002a.Drug and Therapeutics Committee Training Course. 60-69. Management Sciences for Health : Arlington. Arfah, T., 2011.Evaluasi Pemanfaatan Formularium dan Penggunaan Obat Pada Poli Anak di Instalasi rawat Jalan Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Propinsi Sulawesi Selatan.Tesis.ProgramPascasarjana Magister Manajemen dan Kebijakan Obat.Yogyakarta :Universitas Gadjah Mada. Brown, T.R., and Smith, M.C., 1986. Handbook of Institutional Pharmacy Practice.Second edition. 6. Williams and Wilkins : Baltimore. Hicks, W.E.,1994. Practice Standards of ASHP 1994-1995. Hospital Pharmacists Inc : United States of America. Jas, A., 2009. Perihal Resep & Dosis serta Latihan Menulis Resep. Ed 2. Medan : Universitas Sumatera Utara Press, 1-15. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010.Standar Pelayanan Rumah Sakit : Jakarta. Notoatmodjo, 2002.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Siregar, C.J.P., dan Amalia L., 2004.Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan.68. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta.

Siregas, C., 200. Farmasi Rumah Sakit. EGC : Jakarta. Syamsuni, H. A., 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran. Hal 166-171. EGC :Jakarta. Stanley, 2007.Buku Ajar Keperawatan Gerontik.EGC : Jakarta. Winarni, 2008.Evaluasi Kepatuhan Penulisan Obat Dalam Kartu Obat Penderita Rawat Inap Ruang Kutilang Terhadap Formularium Rumah Sakit Di RSUP Dr.Kariadi Semarang Periode 2007.Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim: Semarang. Wanbrau, J., 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi ketidakpatuhan Dokter dalam Penulisan Resep Sesuai dengan Formularium Rumah Sakit Umum R.A Kartini, Jepara