BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang bersangkutan di mana anak didik belajar. Di sekolah inilah anak

BAB I PENDAHULUAN. satuan pendidikan, dimana anak didik belajar. Proses belajar di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2013 Bab II Pasal 3 disebutkan

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hak cuti kepada guru yang akan melaksanakan kegiatan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHLUAN. Pembelajaran Fiqih mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat, terarah untuk mencapai tujuan yang diharapkan Sardiman

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Pendidikan ( KTSP ) tahun 2006 dinyatakan sebagai upaya membina

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. (Kunandar,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dan perbaikan dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-Qur an surah Ar-Ra du ayat 11 Allah SWT berfirman: ...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah perkembangan kepribadian manusia. Telah dirumuskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mencakup berbagai materi, salah satunya memuat materi shalat. Materi shalat sangat penting dalam upaya mendidik anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan Agama Islam, terwujudnya iman dan taqwa merupakan tujuan utama dari pendidikan Islam. Allah Swt berfirman dalam Al Qur an bahwa shalat itu dapat mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar. Al Qur an surah Al Ankabut ayat 45. Dalam konteks pendidikan nasional, hal serupa menjadi tujuan utama, terutama dalam rangka mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Karena itu materi shalat selalu di berikan kepada anak didik dari setiap jenis dan jenjang pendidikan. Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 disebutkan tujuan Pendidikan Nasional berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

2 Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan tersebut diatas memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan, atau sekolah yang bersangkutan di mana anak didik belajar. Di sekolah inilah anak didik menerima ilmu pengetahuan melalui proses belajar. Proses belajar yang terjadi di sekolah merupakan wahana bagi kegiatan memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan melalui interaksi edukatif antara guru dengan murid. Interaksi edukatif antara guru dan murid berwujud proses pembelajaran (belajar mengajar) semua disiplin ilmu yang diajarkan, tidak terkecuali pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dalam interaksi edukatif mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terkait berbagai komponen di antaranya, tujuan instruksional, materi pelajaran, metode, media, dan evaluasi hasil belajar. Dari berbagai komponen di atas, metode mengajar merupakan salah satu komponen yang sangat penting, dalam menciptakan interaksi dan komunikasi dalam penyajian materi pelajaran, sekaligus tercapainya tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Metode mengajar merupakan suatu cara untuk menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik. Cara 1 ini sebagiannya tergantung pada orang yang menyampaikan cara itu, yaitu guru. Di sisi lain, anak didik sebagai orang yang menerima pelajaran akan merasakan kemudahan dalam menguasai pelajaran. Tentunya ini tergantung ketepatan guru dalam menggunakan metode apa yang tepat dan sesuai dengan tujuan instruksional yang telah di gariskan. Karena itu, 1 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Citra Umbara, Bandung 2006, hal. 76

3 guru mempunyai kewajiban memilih dan menetapkan metode apa yang tepat dan relevan, demikian pula media pembelajaran yang digunakan, sehingga memenuhi harapan. Guru yang profesional adalah guru yang mampu memilih dan menggunakan metode dan media yang tepat dalam pembelajaran. Kenyataan di lapangan kendala utama dalam menentukan penggunaan metode, seringkali kurang tepat, metode ceramah menjadi bahan andalan. Pada hal berbagai metode lain masih ada yang lebih tepat sesuai tujuan instruksional, salah satunya metode Skrip Kooperatif. Khusus pemilihan metode mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, disarankan agar dapat menyelaraskan dengan materi pelajaran, sehingga dapat memungkinkan adanya modifikasi dari beberapa metode dengan menitik beratkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Berdasarkan pengalaman mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas III pada SDN Sungai Kupang 2 tampak masih rendahnya kemampuan siswa dalam menghafal bacaan shalat. Walaupun nilai yang didapat hanya bersifat kognitif, namun sudah sepatutnya menjadi perhatian bersama. Nilai yang tinggi dibarengi dengan perilaku yang baik serta ibadah yang benar dalam kehidupan, merupakan harapan bersama. Ironisnya kondisi anak-anak ketika ditanya tentang bacaan shalat, hanya sedikit anak yang mampu menjawab dengan benar. Disinilah posisi guru agama harus berperan aktif untuk berbuat sesuatu untuk memperbaiki kondisi siswa, akan tetapi itu bukan persoalan yang mudah untuk dilaksanakan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Kewajiban manusia di dunia adalah ibadah. Baik ibadah dalam

4 pengertian khusus maupun ibadah dalam pengertian luas. Shalat merupakan ibadah yang sangat penting dalam ajaran Islam. Dengan praktik ibadah shalat, dapat dengan mudah dibedakan seorang muslim akan dianggap taat atau tidak dalam menjalankan agama Islam. Tentu orang yang tidak shalat atau jarang kelihatan shalat di waktu-waktu yang seharusnya shalat, akan dinilai kurang taat dalam beribadah dibanding dengan orang yang terlihat rajin mengerjakannya. Allah SWT sangat menekankan pentingnya shalat, karena dengan shalat seorang hamba dapat mengingat-nya. Sebagaimana firman-nya dalam Q.S Thaahaa : 14: Manfaat shalat yang lain adalah dengan shalat seseorang akan terhindar dari sifat-sifat tercela. Karena fungsi sholat diantaranya adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar. Disamping itu shalat merupakan wasilah untuk mendapatkan pertolongan dari Allah. Selain dengan sikap sabar. Firman Allah SWT dalam Q.S. Al- Baqarah : 45: Disamping fungsi di atas ada fungsi lain dalam gerakan-gerakan shalat tersebut yaitu dapat mencegah terjadinya penyakit osteoporosis dan penyakitpenyakit yang lain. Jika semua peribadatan yang diajarkan Islam seperti shalat, haji, dsb, semata-mata untuk mencapai ridho Allah SWT, maka seseorang mendapatkan ketenangan jiwa, kesehatan yang baik, stamina tubuh semakin

5 meningkat bahkan tulang belulang dan persendiannya bertambah sehat, pencernaannya semakin lancar, dan sebagainya. Semua ini merupakan bonus dari Allah SWT sebagai alasan atas ketulusannya mengabdi kepada-nya. Dalam pelaksanaan shalat pada jenjang sekolah dasar dalam kompetensi dasar adalah peserta didik menghafalkan bacaan shalat dengan lancar. Banyak kendala yang dihadapi guru di sekolah dalam memberikan materi antara lain berhubungan dengan waktu, jam tatap muka hanya sedikit, penguasaan materi anak rendah mungkin disebabkan tingkat keberagamaan siswa lain-lain dan yang paling mendasar belum memahami dan belum mengetahui terhadap manfaat shalat tersebut bagi dirinya terhadap aspek kesehatan jiwa dan kesehatan jasmaninya serta keberuntungannya di dunia dan akhirat, akan tetapi hal itu semata-mata kesalahan atau kekurangan pada siswa bisa saja terletak pada penyampaian guru masih menggunakan teori/ metode yang membosankan sehingga siswa tidak ada ketertarikan untuk memperhatikan bahkan untuk praktik shalat sekalipun. Melihat kenyataan yang demikian, maka guru harus memikirkan bagaimana cara siswa lebih bersemangat dalam belajar, salah satunya dengan jalan menggunakan metode Skrip Kooperatif dalam penyampaian materi. Adapun pengertian Skrip Kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bengantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Berdasarkan uraian tersebut di atas, selaku guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam lebih khusus pada materi shalat merasa sangat

6 perlu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bacaan shalat. Salah satu cara dengan menerapkan metode Skrip Kooperatif dalam pelajaran shalat. Tentu, harapan untuk meningkatkan nilai rata-rata sesuai standar ketuntasan belajar (7.0) yang di tetapkan KTSP akan menjadi target dalam penggunaan metode Skip Kooperatif. Untuk itulah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL BACAAN SHOLAT MELALUI METODE SKRIP KOOPERATIF SISWA KELAS III SDN SUNGAI KUPANG 2 KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini: 1. Rendahnya kemampuan siswa dalam menghafal bacaan shalat 2. Guru belum mendapatkan metode yang tepat dalam proses pembelajaran 3. Rendahnya kualitas bacaan shalat siswa 4. Rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran shalat C. Rumusan Masalah Memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana sistem pembelajaran dengan metode Skrip Kooperatif untuk meningkatkan kemampuan menghafal bacaan shalat, siswa kelas III SDN Sungai Kupang 2 Kecamatan Kandangan?

7 2. Bagaimana aktivitas guru dan siswa dalam sistem pembelajaran dengan Skrip Kooperatif untuk meningkatkan kemampuan menghafal bacaan shalat, siswa kelas III SDN Sungai Kupang 2 Kecamatan Kandangan? 3. Apakah dengan menggunakan metode Skrip Kooperatif terdapat peningkatan kemampuan menghafal bacaan shalat siswa kelas III SDN Sungai Kupang 2 Kecamatan Kandangan? D. Rencana Pemecahan Rendahnya kemampuan siswa dalam menghafal bacaan shalat mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa kelas III SDN Sungai Kupang 2 Kecamatan Kandangan di atasi dengan menggunakan metode Skrip Kooperatif. E. Hipotesis Tindakan Dengan diterapkannya metode Skrip Kooperatif meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas III pada materi Menghafal Bacaan Shalat di SDN Sungai Kupang 2 Kecamatan Kandangan. F. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui cara kerja metode Skrip Kooperatif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam materi menghafal bacaan shalat siswa Kelas III SDN Sungai Kupang 2 Kecamatan Kandangan. 2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menghafal bacaan shalat siswa kelas III melalui metode Skrip Kooperatif.

8 G. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dan memberikan sumbangsih teori pada dunia pendidikan khususnya pada bidang Pendidikan Agama Islam. 2. Bagi siswa dapat meningkatkan kemampuan Menghafal Bacaan Shalat, yang tergambar dari nilai rata-rata. Siswa memperoleh pembelajaran akhlak lebih menarik dan menyenangkan, serta termotivasi dalam meningkatkan potensi yang ada pada dirinya. 3. Bagi Peneliti merupakan suatu ajang untuk melatih daya nalar dan mengasah intelektualitas peneliti dalam menyusun karya ilmiah, dan juga sebagai bukti dan implementasi dari ilmu yang diterima di bangku kuliah, sekaligus untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam (S.Pd.I). Dan selanjutnya, hasil penelitian akan dapat digunakan pada pembelajaran berikutnya. 4. Bagi Lembaga Pendidikan Sebagai modal tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas III SDN Sungai Kupang 2 Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, serta memicu semangat kreatifitas para guru lain untuk dapat melakukan penelitian sederhana (PTK) sehingga permasalah an yang terjadi di dalam kelasnya bisa terselesaikan. 5. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi Sebagai tambahan referensi khazanah keilmuan di IAIN Antasari Banjarmasin.

9 6. Bagi guru sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya memilih metode pelajaran Skrip Kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi shalat H. Sistematika Penulisan Proposal ini sebagai rancangan awal dari penelitian tindakan kelas, dan dirancang penulisan terdiri dari 5 (lima) bab. BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan berkaitan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, rencana pemecahan, hipotesis tindakan, tujuan dan manfaat penelitian. BAB II Sebagai Landasan Teoritis berkaitan dengan metode Skrip Kooperatif dan pendidikan shalat. BAB III Metode Penelitian. Dalam bab ini memuat pendekatan penelitian, subjek penelitian, setting penelitian, dan rancangan tindakan. BAB IV Laporan Hasil Penelitian, terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan pembahasan. BAB V Penutup didalamnya berisi kesimpulan dan saran.