PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN (KML) GOLONGAN PENGGALANG

dokumen-dokumen yang mirip
Thursday, November 17, 2011

KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN GOLONGAN PENGGALANG

JADWAL KEGIATAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD) KWARTIR RANTING TUNGKAL ILIR TANGGAL 29 NOV S.D 04 DES 2013

RANCANGAN MENGAJAR ( RM )

Kegiatan Pramuka. Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 200 TAHUN 2011 TENTANG PANDUAN TEKNIS KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TIM KML Editor Penegak 1. Kak Jan

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 029/KN/77 TAHUN 1977 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN REGU PENGGALANG

LEMBAR PENILAIAN PRAMUKA GARUDA GOLONGAN SIAGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Kegiatan

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN

MODUL 6.1 DAN 6.2 SKU/TKU, SKK/TKK, SPG/TPG DAN ALAT PENDIDIKAN

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN XI /076 PANGKALAN SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Disusun Oleh. Dewan Kerja Penggalang

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan kegiatan Kepramukaan di MAN Maliku.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA LAMPUNG

PANDUAN Bimbingan Pramuka di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

GUGUSDEPAN KOTA CIREBON PANGKALAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

PETUNJUK PELAKSANAAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD) 2017

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari beberapa data mengenai Implementasi Pendidikan Karakter

RENCANA KERJA GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN MALANG AIRLANGGA GAYATRI PANGKALAN SMP NEGERI 1 TUMPANG TAHUN ANGGARAN

BAB I. RENCANA TINDAK LANJUT (Action Plan) PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebagai propinsi dengan jumlah penduduk tiga

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PANDEGA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 200 TAHUN 2011 TENTANG PANDUAN TEKNIS KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TIM Editor KMD 1. Kak Jana T. Ang

PETUNJUK PELAKSANAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA YANG BERPANGKALAN DI KAMPUS PEGURUAN TINGGI

PEDOMAN PELAKSANAAN NARAKARYA II PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN

TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 180.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

Mengikuti KMD/KML di kwartir.. pada tanggal. Dengan mengajukan sebagai peserta kegiatan Narakarya I/II Pusdiklatcab...mulai tanggal s.

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

KETENTUAN KEGIATAN SELEKSI KONTINGEN RAIMUNA NASIONAL 2017 KWARCAB KOTA SEMARANG TAHUN 2017

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

Kode Kehormatan Pramuka

BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PENJELAJAHAN JAMBORE CABANG KLATEN 2015

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 137 TAHUN 1987 PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA

Tata Upacara Pramuka Penegak

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 055 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

BAB III GERAKAN PRAMUKA PANDEGA

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 176 TAHUN 2013 TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PERKEMAHAN REGU PENGGALANG MA ARIF NU NASIONAL (PERGAMANAS) 2015

PRAMUKA PENGGALANG. 2) Susunan Regu Penggalang

MODUL 3.4 PROGRAM PESERTA DIDIK PRAMUKA PENEGAK dan PRAMUKA PANDEGA

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

Pramuka Garuda Penegak

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 170.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 53 TAHUN 1985 PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA BAKTI HUSADA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

Pramuka Penegak Oleh: Dinar Herindo Harya

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

PETUNJUK PELAKSANAAN KURSUS MAHIR TINGKAT DASAR (KMD) BAGI PEMBINA PRAMUKA PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

A. PENDAHULUAN Kembali kepada Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan!!!

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 080 TAHUN 1988 TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

PROGRAM KERJA KEPRAMUKAAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN KOTA BEKASI SMP NEGERI 10 BEKASI

POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK ( Oleh : Udi wahyudi )

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

PETUNJUK PELAKSANAAN KEMAH PRAMUKA SISWA NASIONAL (KPSN) BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di SMK Negeri 1

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 032 TAHUN 1989 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA

BAB V PEMBAHASAN. dari analisis masing-masing rumusan masalah yang berupa hasil analisis. mencari pengaruh atau uji hipotesis dari kedua variabel.

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13

Lembar Observasi Karakter Disiplin. KRITERIA No Nama Siswa

PANDUAN PENYELESAIAN SYARAT KECAKAPAN UMUM PRAMUKA GOLONGAN PANDEGA

dilakukan secara suka rela dan terus menerus. Sesuai dengan keputusan mentri P dan K No 0323 / U/1978 tanggal 28 Oktober

MODEL PENGUATAN KARAKTER MELALUI PERKULIAHAN KEPRAMUKAAN PADA MAHASISWA PPKN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU LULUSAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. UMUM B. MAKSUD DAN TUJUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN LOMBA BINA TANGKAS PENGGALANG (LBTG) V SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA

RINGKASAN KURSUS MAHIR DASAR 2015 INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

Transkripsi:

1 PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN (KML) GOLONGAN PENGGALANG I. Pendahuluan Panduan ini dibuat karena masih banyak penyelenggaraan kursus yang setiap topik atau setiap pokok bahasan dilakukan selalu dengan metode ceramah, sehingga peserta hanya berperan sebagai pendengar, hasilnya ketika kursus berakhir mereka tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk membina digugusdepan. Oleh karena itu di dalam Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan hampir semua materi dilaksanakan dengan praktek langsung. Panduan teknis penyajian modul Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML) disusun dalam rangka standarisasi pola penyajian modul KML, dengan harapan dapat menjadi panduan Lanjutan bagi Pelatih Pembina Pramuka; adapun pengembangan selanjutnya diserahkan kepada para pelatih yang bersangkutan, untuk lebih kreatif dalam mengemas keseluruhan bahan agar lebih inovatif, menarik, dan tepat sasaran. II. Tujuan dan Sasaran KML 1. Tujuan KML, adalah untuk memberi bekal pengetahuan Lanjutan dan pengalaman praktis membina Pramuka melalui kepramukaan dalam Pasukan Penggalang. 2. Sasaran Setelah mengikuti KML, peserta mampu : a. Menjelaskan apa, mengapa, bagaimana, sasaran dan tujuan Kepramukaan serta perkembangannya. b. Menerapkan kepramukaan secara efektif dan efisien dalam membina Pramuka atas dasar Trisatya dan Dasadarma Penggalang. c. Menerapkan pendidikan kepramukaan melalui Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan secara progresif, cara (1) menanamkan disiplin, (2) berkemah, (3) menyelesaikan SKU, SKK, dan SPG, (3) berbagai upacara Penggalang, (4) menyelenggarakan Pertemuan-pertemuan Penggalang, (5) Keterampilan kepramukaan Penggalang, (6) mencintai lingkungan, (7) mengorganisasikan pasukan dan administrasi penyelenggaraan

2 kegiatan Penggalang di gugusdepan, (8) penjelajahan Pramuka Penggalang dengan baik. d. Membina dan mengembangkan mental, fisik, intelektual, emosional dan sosial sesuai dengan golongannya sehingga dia mampu berperan positif dalam masyarakat lingkungannya. f. Menerapkan Sistem Among dan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan serta Kode Kehormatan Pramuka dalam hidup bermasyarakat sehingga dirinya menjadi panutan peserta didik dan masyarakat. g. Menerapkan kepemimpinan yang dijiwai dan bersumber pada Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka. h. Mengelola Program Kegiatan Peserta Didik (Prodik) sesuai dengan golongannya. i. Menerapkan ketrampilan komunikasi dan ketrampilan bergaul secara efektif. j. Memahami, menghayati sifat dan watak pramuka penggalang dalam upaya membentuk karakter. k. Mengelola satuan penggalang dan gugusdepan. l. Membina dan mengembangkan sumber daya/potensi yang dimilikinya. III. Strategi Kursus: KML dilakukan dengan menggunakan strategi simulasi dan roleplay, yaitu: dilakukan dengan memperagakan kehidupan di satuan selama pelaksanaan KML. Adapun materi yang disajikan dikemas dalam bentuk permainan sebagaimana yang dilakukan di gugusdepan. Sehingga suasana yang dibangun dalam KML adalah suasana kehidupan dunia kepramukaan, yaitu dengan cara: a. Selama KML dilaksanakan dalam bentuk perkemahan, b. Setiap pelaksanaan 1 KML hanya satu golongan ( Siaga saja, atau penggalang saja, atau penegak saja, atau pandega saja) c. Sebaiknya jumlah peserta setiap pelaksanaan KML tidak kurang dari 32 orang, (idealnya 40 orang) agar dapat melaksanakan sistem beregu. d. Pelaksanaan KML dilaksanakan dalam bentuk praktek pembinaan satuan dalam menerapkan: 1) Bermacam macam upacara dalam satuan (pembukaan penutupan latihan, pelantikan dll)

3 2) Fungsi dan tugas dan peran dewan satuan (musyawarah dewan satuan dalam menentukan program kegiatan, memilih pimpinan pasukan, menentukan acara latihan,pelantikan dll) 3) Macam-macam kegiatan satuan e. Selama kursus peserta kursus disimulasikan sebagai satu satuan yang menerapkan pelaksanaan sistem beregu. f. Secara bergiliran peserta kursus berperan sebagai pembina satuan yang merencanakan dan menyusun serta melaksanakan program latihan bersama dengan peserta didik (Coaching oleh Pelatih) g. Selama pelaksanaan KML dilakukan simulasi pelaksanaan penyelesaian Syarat Kecakapan Umum, Syarat Kecakapan Khusus, dan Syarat Pramuka Garuda dalam bentuk: 1) Ujian SKU, SKK, SPG 2) Pelantikan dan penyematan TKU, TKK, TPG. Praktek menguji SKU,SKK,SPG dan pelantikannya dilaksanakan setiap hari, sehingga pada akhir pelaksanaan kursus peserta telah memahami dan dapat melakukan dengan benar semua macam pelantikan tanda kecakapan. IV. Metode Materi KML disajikan dengan pendekatan andragogi, berfokus pada pembelajaran diri interaktif progresif dengan melibatkan peserta secara langsung dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode, di antaranya : 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi kelompok 3. Curah gagasan 4. Metta Plan/Country Fair 5. Studi kasus 6. Kerja kelompok 7. Demonstrasi 8. Bermain peran 9. Presentasi 10. Bola salju (snow balling) 11. Debat 12. Fish Bowl 13. Class students have 14. Simulasi 15. Base Method 16. Berbagai kegiatan praktek (kesiagaan, kepenggalangan, kepenegakan, kepandegaan, scouting skill, dan permainan).

4 17. Open Forum 18. Rencana Tindak lanjut (RTL)/Action Plan V. Rencana Pembelajaran Dalam menyusun rencana pembelajaran pendekatan yang digunakan adalah andragogi, strategi pembelajaran dilakukan dengan cara Do- Look-Learn, untuk itu diperlukan petunjuk pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan materi sajian yang ada berupa persiapan pembelajaran oleh pelatih (format terlampir) dan petunjuk pembelajaran bagi peserta kursus (format terlampir). Pada akhir pertemuan sesi, pelatih mengadakan sharring dengan tujuan mengadakan pembulatan/pencerahan berupa kesimpulan. VI. Teknik pembelajaran 1. Strategi pembelajaran dilaksanakan dengan tata urut sebagai berikut: a. Pelatih menciptakan suasana belajar sesuai dengan topik sajian yang ada. b. Peserta memahami petunjuk pembelajaran yang diberikan. c. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan petunjuk pembelajaran. d. Peserta memperoleh temuan-temuan dari proses pembelajaran tersebut. e. Sharring atas temuan-temuan yang ada. f. Pembulatan/pencerahan/kesimpulan. 2. Pembagian waktu penyajian pada setiap Pokok Bahasan: a. Pengantar dan penjelasan materi untuk pemahaman konsep (ceramah) : 20 %; b. Kegiatan praktek/simulasi/demonstrasi/ kerja kelompok atau mandiri : 70 %; c. Pembulatan/pencerahan/kesimpulan : 10%; d. Satu jam pelajaran = 45 menit 3. Dalam KML kepada peserta dikenalkan praktek kegiatan hanya yang sesuai dengan jurusannya. (Di sini khusus jurusan penggalang).

5 4. KML untuk Pembina Pramuka Golongan Penggalang keseluruhan proses kursus dilaksanakan di alam terbuka dalam bentuk perkemahan. VII. Pendukung Proses Belajar Mengajar dengan pendekatan Andragogi 1. Sarana Prasarana: a. Ruang belajar yang bersih, sehat, terang dan sepadan dengan kapasitas. b. Alat bantu pembelajaran yang memadai kuantitas dan kualitas. c. Tersedianya alam terbuka untuk kegiatan outdoor. 2. Terjaminnya keamanan dan perangkat keamanan dalam latihan yang terstandar.adanya bahan serahan. 3. Suasana pendukung proses pembelajaran: terhindar dari gangguang kegaduhan, polusi udara. 4. Alunan musik yang dapat membangkitkan semangat belajar. VIII. Rencana Tindak Lanjut 1. Rencana Tindak Lanjut (RTL) disusun oleh peserta pada tahapan terakhir pelaksanaan kursus sebagai motivator pada diri mereka sendiri untuk melakukan kegiatan tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan. 2. RTL juga berfungsi sebagai pendorong peserta pelatihan untuk mengikuti program masa pengembangan/narakarya 2 oleh kwartir, yang akan menjadi persyaratan untuk menerima tanda kemahiran secara lengkap. IX. Penutup Dengan disusunnya panduan ini diharapkan Pelatih dapat memiliki pola penyajian modul KML, selanjutnya kepada para pelatih dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan.

6 KURIKULUM KML PENGGALANG Kurikulum KML disusun sebagai berikut : a. BABAK PENGANTAR Modul1 PENGANTAR... 1.1.Upacara Pembukaan Kursus... 1.2. Pre Tes... 1.3.Orientasi Kursus... 1.4.Dinamika kelompok dan Pengembangan Sasaran Kursus b. BABAK INTI Modul 2 : KEPRAMUKAAN, DAN PRINSIP DASAR 2.1. Kepramukaan merupakan pendidikan progresif sepanjang hayat... 2.2. Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai Norma Hidup Anggota GP... 2.3. Penghayatan Metode Kepramukaan Sebagai Suatu Sistem... 6 Jampel 6 jampel Modul 3 : CARA MENANAMKAN KEDISIPLINAN & MENYUSUN PROGRAM 3.1. Cara menanamkan kedisiplinan pada peserta didik... 3.2. Cara menyusun program kegiatan peserta didik... 3.3. Cara menciptakan pendidikan kreatif rekreatif... Modul 4 : PENDIDIKAN DI ALAM TERBUKA 4.1. Alam terbuka merupakan faktor penting dalam kepramukaan..... 4.2. Cara berkemah... 4.3. Kehidupan beragama dalam perkemahan... 4.4. Keterampilan P3K dan kesehatan lingkungan... Modul 5 : BERBAGAI KEGIATAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN 5.1. Pertemuan dan upacara sebagai alat pendidikan... 7 jampel 7 jampel 10 jampel

7 5.2. Nyanyian dan tarian sebagai alat pendidikan... 5.3. Permainan dan wisata sebagai alat pendidikan... 5.4. Kegiatan kreatif, rekreatif bagi penggalang... 5.5. Api unggun dan apresiasi seni (praktik)... Modul 6 : METODE 6.1. Penerapan metode kepramukaan dan dampaknya dalam perkembangan jiwa pramuka Penggalang... 6.2. Cara mendidikkan Trisatya dan Dasadarma... 6.3. Cara menyelesaikan SKU dan mendapatkan TKU... 6.4. Cara menyelesaikan SKK dan mendapatkan TKK... 6.5. Cara menyelesaikan SPG dan mendapatkan TPG... 6.6. Makna Pelantikan Bagi Pramuka Penggalang... Modul 7 : PERTEMUAN PRAMUKA PENGGALANG 7.1. Kegiatan Rutin Penggalang... 7.2. Jenis-jenis upacara penggalang dan makna pelantikan bagi pramuka Penggalang...... 7.3. Latihan di pasukan (scouting skill; semboyan isyarat, tali temali, Ilmu Medan Peta Kompas/IMPK/orientering, KIM, Menaksir, Panorama/sketsa, hasta karya, permainan penggalang).... 7.4. Pertemuan besar (Lomba tingkat, gladian pemimpin regu, jambore, kemah bakti penggalang)...... 7.5. Praktek penjelajahan penggalang (kegiatan mengenal dan mencintai lingkungan)... Modul 8 : ORGANISASI DAN ADMINISTRASI PASUKAN 8.1. Organisasi dalam pasukan 1 18 jampel 2 Jampel 6 jampel 8 jampel

8 Penggalang... 8.2. Administrasi dalam pasukan Penggalang... c. BABAK PELENGKAP Modul 9 : PELENGKAP (Pilihan) 9.1. Perlindungan anak... 9.2. Pendidikan lingkungan hidup... 9.3. NAPZA... 9.4. Pendidikan kependudukan.. 9.5. Jam pimpinan.. d. BABAK PENUTUP Modul 10 : PENUTUP 10.1. Forum Terbuka... 10.2. Rencana Tindak Lanjut (RTL)... 10.3. Pos Tes... 10.4. Evaluasi... 10.5. Upacara Penutupan Kursus... Jumlah...... 5 Jampel 6 jampel 80 Jampel