Pelayanan Farmasi. Oleh : Supariyati. Jakarta April 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

PENERAPAN PELAYANAN FARMASI SATU PINTU DI RUMAH SAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

MANAGEMEN FARMASI RUMAH SAKIT. Oleh : Dra. Hj. Deswinar Darwin, Apt.,SpFRS

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi kedokteran. Apapun teknologi kedokterannya

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan fasilitas atau institusi pelayanan kesehatan yang

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu. pembangunan mutu sumberdayamanusia(sdm) di berbagai

KEBIJAKAN OBAT DAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (UU No.40 Tahun 2004 tentang SJSN) yang menjamin

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermutu serta pemerataan pelayanan kesehatan yang mencakup tenaga, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna, menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, ataupun. terhadap pasiennya (UU No 44 Tahun 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lain pelayanan berbagai jenis laboratorium, gizi/makanan dan sebagainya.

PENGALAMAN DAN TANTANGAN MANAJEMEN OBAT DAN VAKSIN DI RSUD DR ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI DALAM ERA JKN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI... JAKARTA. Apoteker/D3Farmasi/Asisten Apoteker

sakit, sehingga tidak ada pengelolaan sediaan farmasi, bahan medis habis pakai di

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS CADASARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan pokok yang harus diperhatikan setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO. / SK / RSPB / / 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam

ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam menjamin KETERSEDIAAN OBAT DI INDONESIA

KEBIJAKAN OBAT NASIONAL (KONAS) Kepmenkes No 189/Menkes/SK/III/2006

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing,

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM DISTRIBUSI PERBEKALAN FARMASI. Heru Sasongko, S.Farm., Apt.

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB IV PEMBAHASAN. sakit yang berbeda. Hasil karakteristik dapat dilihat pada tabel. Tabel 2. Nama Rumah Sakit dan Tingkatan Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Instalasi farmasi mempunyai pengaruh yang sangat besar pada

Aspek legal. untuk pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan. Yustina Sri Hartini - PP IAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Peraturan Pemerintah ini mengatur Pekerjaan Kefarmasian dalam pengadaan, produksi, distribusi atau penyaluran, dan pelayanan sediaan farmasi.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara

2017, No Indonesia Nomor 5062); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengertian SKN. Maksud dan Kegunaan SKN 28/03/2016. BAB 9 Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkot

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2012 di Apotek RSUD Toto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR D I N A S K E S E H A T A N PUSKESMAS SAKRA. Jln. Sukarno-Hatta Desa Sakra, Kec. Sakra, Kab. Lombok Timur KP.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN PENERAPAN FORMULARIUM NASIONAL DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam hal ini memerlukan suatu variabel yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TUJUAN. a. Meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian. b. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. (Permenkes No.56 th 2014)

Ketepatan identifikasi pasien. Peningkatan komunikasi yang efektif. Pengurangan risiko pasien jatuh.

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

SUBSISTEM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit adalah sebuah institusi kesehatan yang ditugasi khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

PELAYANAN KEFARMASIAN SESUAI STANDAR

Transkripsi:

Pelayanan Farmasi Click icon to to add add picture picture Oleh : Supariyati Jakarta April 2011

VISI DAN MISI RSUP-Persahabatan VISI Menjadi Rumah Sakit Terdepan dalam Menyehatkan Masyarakat dengan Unggulan Kesehatan Respirasi Kelas Dunia.

MISI Mengembangkan kepemimpinan yang visioner. Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berdasarkan pelayanan prima yang bermutu, mengutamakan keselamatan rumah sakit dan pasien, kepuasan pelanggan dan peningkatan akses luar bagi masyarakat. Mengembangkan pelayanan unggulan kesehatan respirasi. Meningkatkan pemberdayaan seluruh potensi sumber daya rumah sakit, kemitraan serta peningkatan kesejahteraan.

LANDASAN HUKUM 1. UU RI no 44 tahun 2009 ttg Rumah Sakit 1. Kepmenkes no 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit

UU RI NO 44/2009 ttg Rumah Sakit Rumah Sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yg menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yg menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan & gawat darurat (psl 1.ayat 1) RS diselenggarakan berazaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien serta

UU RI NO 44/2009 ttg Rumah Sakit Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sdm, kefarmasian dan peralatan (psl 7 ayat 1) Persyaratan kefarmasian sbg mana dimaksud dlm psl 7 ayat 1 harus menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau (psl 15 ayat 1) (Penjelasan).. Yang dimaksud dgn sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik Pelayanan sediaan farmasi di RS harus mengikuti

UU RI NO 44/2009 ttg Rumah Sakit Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi dan bahan habis pakai di Rumah sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi sistem satu pintu (psl 15, ayat 3) (Penjelasan)..Yang dimaksud dgn inst farmasi adalah bag dr RS yg bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur & mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian RS (Penjelasan).. Yang dimaksud dgn sistem satu pintu RS hanya memiliki satu kebijakan ke farmasian termasuk pembuatan formularium pengadaan & pendistribusian

KEPMENKES RI no 1197/thn 2004 ttg Standar Pelayanan Farmasi di RS Pelayanan farmasi RS : - Bag yg tdk terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorien-tasi kepada pelayanan pasien - Menyediakan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat - Bertanggung jawab terhadap semua barang

Pelayanan Farmasi Satu Pintu adalah suatu sistem dimana dalam pelayanan kefarmasian itu sendiri menggunakan satu kebijakan, satu standar operasional (SOP), satu pengawasan operasional dan satu sistem informasi.

Tujuan pelayanan Kefarmasian satu pintu Optimalisasi cakupan pelayanan obat gawat darurat, resep rawat jalan umum, rawat jalan Askes, rawat inap umum/askes, obat operasi dan pelayanan obat masyarakat miskin. Meminimalisasi pemberian obat yg tidak tepat waktu, dan meminimalisasi medication error. Pasien safety Peningkatan pelayanan asuhan kefarmasian. Optimalisasi pendapatan farmasi sehingga pendapatan RS meningkat & kesejahteraan pegawai RS bertambah. Sebagai salah satu sarana memperbaiki citra RS.

Penerapan Sisatu (sistem satu pintu) Sisatu penuh ( IFRS secara penuh menyediakan keseluruhan kebutuhan obat-obatan bagi pasien di Rumah Sakit) Sisatu parsial (terdapat unit penyedia obat lain di Rumah Sakit dengan koordinasi Instalasi Farmasi).

Proses pelaksanaan sistem pelayanan Merupakan siklus kegiatan dimulai kefarmasian satu pintu. dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, monitoring, pengendalian, pelaporan dan evaluasi yg dilaksanakan Instalasi Farmasi RS.

Proses pelaksanaan sistem pelayanan kefarmasian Instalasi farmasi bertanggung jawab atas semua obat yang beredar di rumah sakit. satu pintu. Commitment building : memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan, pelayanan bebas kesalahan ( zerro defect ), pelayanan bebas copy resep atau semua resep terlayani di rumah sakit. Membangun kekuatan internal rumah sakit terhadap pesaing farmasi dari luar dan mewujudkan keterikatan terhadap pelayanan farmasi RS dengan penyediaan dana gotong royong seluruh jajaran RS.

Mewadahi keterikatan tersebut dalam kepemilikan apotek pelengkap. Memberikan kesejahteraan internal melalui jasa pelayanan farmasi dan keuntungan apotek pelengkap. Penerapan sistem formularium RS. Penerapan satu SOP penulisan resep. Penerapan distribusi obat satu pintu. Penerapan skrining resep oleh farmasis. Penyediaan apotek pelengkap mengikuti formularium RS dan berkoordinasi dengan instalasi farmasi. Penerapan SIM farmasi.

Keuntungan pelayanan Memudahkan monitoring obat Farmasi satu pintu Mengetahui kebutuhan obat secara menyeluruh sehingga memudahkan perencanaan obat. Menjamin mutu obat yang tersedia sesuai persyaratan kefarmasian. Dilaksanakannya pelayanan obat dengan sistem unit dose ke semua ruang rawat..

Dapat dilaksanakan pelayanan informasi obat dan konseling obat baik bagi pasien rawat jalan maupun rawat inap. Dapat dilaksanakan monitoring efek samping obat oleh panitia dan terapi. Dapat melakukan pengkajian penggunaan obat di RS, baik obat generik, obat formularium, obat Askes dan lain-lain sesuai dengan program IFRS serta PFT.

TERIMA KASIH