Untuk memahami problem-problem Perjanjian Baru, khususnya Injil. Untuk mengenali secara jujur berbagai kritik terhadap keandalan Injil, serta mulai memikirkan tanggapan yang tepat terhadap kritik-kritik tersebut Untuk memahami cara melakukan Baca-Gali Alkitab Untuk mendorong diskusi lebih lanjut.
Terdiri atas beberapa genre, a.l.: A. Narasi: 4 Injil, Kisah Para Rasul B. Perumpamaan C. Syair: mis. Nyanyian Maria, Simeon dll D. Surat-surat: Paulus, Petrus, Yohanes dll E. Apokaliptik: Wahyu
Asal kata: εὐαγγέλιον ( euaggelion ) Artinya: kabar baik (akan kedatangan Mesias) Menurut para ahli, Injil lebih tepat disebut sebagai theological biography (biografi teologis). Artinya Injil sekaligus adalah kitab historis dan teologis.
Pertanyaan: Mengapa ada banyak persamaan di antara ketiga Injil Sinoptik? (di luar Injil Yohanes) Adanya pola-pola persamaan dan perbedaan di antara Markus, Lukas, dan Matius memicu perdebatan yang panjang. Lihat: https://bible.org/article/masalahsinoptik
Ada beberapa hipotesis yang cukup populer untuk menjelaskan Masalah Sinoptik, antara lain: Hipotesis Farrer Hipotesis 2 sumber Hipotesis 3 sumber Hipotesis 4 dokumen (Streeter)
Disebut juga hipotesis Farrer-Goulder atau Farrer-Goulder-Goodacre. Inti: Injil Markus ditulis pertama, diikuti oleh Injil Matius dan Injil Lukas. Keunggulan: - sederhana; - tidak memerlukan hipotesis tentang dokumen Q.
Mulai muncul sekitar abad 19. Inti: Injil Matius dan Lukas memiliki 2 sumber: Markus dan dokumen berisi perkataan Yesus, yang disebut Q (quelle = sumber).
Kombinasi hipotesis 2 sumber dan hipotesis Farrer. Inti: Injil Lukas dan Matius menggunakan Markus dan kumpulan perkataan Yesus sebagai sumber utama, tapi Lukas juga menggunakan Matius sebagai sumber subsidier. Teori ini diusulkan oleh a.l. oleh: Heinrich Julius Holtzmann, Eduard Simons.
Diusulkan oleh Burnett Hillman Streeter pada tahun 1924, untuk menyempurnakan hipotesis 2 sumber (2SH). Inti: setidaknya ada 4 sumber utama dari Matius dan Lukas: Markus dan 3 sumber yang telah hilang: Q, L, M.
Ada beragam kritik terhadap keandalan Injil, beberapa di antaranya (disarikan dari berbagai sumber): (a) Korupsi: tuduhan bahwa Gereja Purba sudah melakukan banyak rekayasa terhadap fakta-fakta sejarah. Tokoh: Bart Ehrman (dulunya seorang teolog konservatif, tapi berubah menjadi agnostik)
(b) Proyeksi: tuduhan bahwa Injil merupakan ungkapan proyeksi iman gereja purba, bukan Jesus as he was. Beberapa orang mengutip teori grid/group yang dikembangkan oleh antropolog Mary Douglas sekitar tahun 70an.
(c) Adopsi: menurut tuduhan ini, gelar Kurios (Tuhan) yang diberikan kepada Yesus diadopsi dari Helenisme atau tradisi Romawi Kuno, yaitu gelar yang digunakan oleh para penduduk Roma untuk menghormat Kaisar mereka.
(d) Konflik: tuduhan ini dipelopori oleh teolog F.C. Baur dari Tubingen, yang menerapkan filsafat dialektika Hegelian. Inti tuduhannya adalah bahwa gereja purba terdiri dari beberapa kelompok, misalnya pendukung Kristen-Yahudi (Petrus) dan pendukung Kristen-Gentile (Paulus).
Dari tesis dan antitesis tersebut, lalu muncul Kisah Para Rasul sebagai sintesis. Tapi gagasan dialektik itu sudah ditinggalkan karena temuan bahwa Kisah Para Rasul (sintesis) kemungkinan besar ditulis sebelum Injil Yohanes (antitesis).
Keraguan terhadap historisitas keempat Injil disebabkan oleh dugaan bahwa sumbersumber utamanya adalah tradisi lisan. Pertanyaannya: apakah tradisi lisan dapat dipercaya? Beberapa argumen tanggapan terhadap skeptisisme tsb.: 1. Budaya mengingat (remembering) yang kuat di kalangan orang Yahudi. Tradisi lisan sangat berperan penting dalam budaya Yahudi (Ul. 6:4-9).
2. Sikap menghargai tradisi Gereja mulamula. Penerusan tradisi adalah sesuatu yang dilakukan hati-hati di gereja mulamula. Beberapa contoh di PB: Luk. 1:1-4, Rom. 6:17, I Kor. 11:2, 23; 15:3-5; Gal. 1:9; Flp. 4:9; I Tes. 4:1. 3. Peranan saksi mata dalam penerusan tradisi. Misalnya dalam pembukaan Injil Lukas disebutkan : "yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman." (Luk. 1:1-2)
4. Pemakaian catatan tertulis: menurut Papias, Matius adalah pencatat di antara para murid Yesus, dan kemungkinan dialah yang rajin mencatat perkataan Yesus 5. Flexible transmission within fixed limit. Kenneth Bailey menyelidiki tradisi lisan di Timur Tengah: sekalipun ada fleksibilitas dalam penceritaan kembali cerita-cerita dalam budaya lisan, inti cerita tetap stabil dan diulang persis sama.
Peran fasilisator seharusnya minimal, hanya memandu dan menuliskan Sebaiknya mendorong peserta untuk aktif Jangan sampai menyalahkan apa yang dikatakan peserta Bila peserta malu-malu untuk mengatakan, dekatilah sampai jarak yang cukup dekat (proximity)
BGA Narasi BGA Suratsurat - Mulailah dengan Siapa - Langkah 1: Telitilah apa saja yang dilakukan setiap tokoh dalam nats/perikop tersebut - Langkah 2: Cek apakah semua ayat dalam perikop tsb. sudah disebutkan - Langkah 3: Cek ulang keseluruhan - Langkah 1: Telitilah apa saja yang ditulis dalam nats/perikop tersebut - Langkah 2: Cek apakah semua ayat dalam perikop tsb. sudah disebutkan - Langkah 3: Cek ulang keseluruhan
Nats: Mat. 9:18-26 Siapa saja tokoh-tokoh dalam perikop: Yesus Kepala rumah ibadat Anak perempuan Perempuan yang sakit pendarahan Murid-murid Orang banyak Peniup seruling
A. Apa yang kubaca tentang tokoh-tokoh dalam teks: (1) Yesus: - berbicara kpd orang banyak (18) - didatangi kepala rumah ibadat (19) - didekati perempuan yang pendarahan (20) - dijamah jubah-nya oleh perempuan (22) - ditertawakan orang banyak (24) - mengusir orang banyak (25) - masuk dan memegang tangan anak itu (25)
(2) Kepala rumah ibadat: - mendatangi Yesus (19) inisiatif (3) Anak perempuan kepala rumah ibadat: - mati (18) - dipegang tangannya oleh Yesus (25) - dibangkitkan Yesus (25)
(4) Perempuan yang sakit pendarahan: - sakit 12 tahun (20) - berkata dalam hati (21) - menjamah jubah Yesus (22) - sembuh (22) - diteguhkan oleh Yesus (22) - beriman kepada Yesus (21)
(5) murid-murid: - mengikut Yesus (19) - (6) Orang banyak: - ribut (23) - menertawakan Yesus (24) - diusir (25) (7) peniup seruling: - ribut dulu baru diusir (23)(25) - menertawakan Yesus (24)
Apa yang kupelajari? 1. tempat: Gadara, seberang danau Galilea; banyak babi; bukan tempat orang Yahudi 2. karya Yesus: mengusir setan di Kapernaum juga membangkitkan orang mati di Gadara otoritas Yesus Perintah: perlu inisiatif, datang pd Yesus Pelajaran: Yesus peduli pada orang lain
Janji: - imanmu menyelamatkan engkau - proklamasi kuasa Yesus terhadap penyakit dan maut
Apa yang bisa kulakukan? (respons) - bersyukur Tuhan Yesus berkuasa - bersyukur atas kesehatan hari ini - peduli pada orang yang sakit dan menderita - belajar peduli akan orang lain yang menderita mulai mendoakan setiap hari
Nats: 1 Yoh. 4:13-5:4 A. Apa yang kubaca tentang tokoh-tokoh dalam teks: (1) Allah Bapa: - tinggal di dalam kita (13) - mengaruniakan Roh-Nya (14) - mengutus Anak-Nya (14) - adalah kasih (16) - kasih Allah sempurna (17) - Allah lebih dahulu mengasihi kita (19) (2) Yesus, Anak Allah: - diutus Bapa menjadi Juruselamat dunia (14) - adalah Anak Allah (15) - lahir dari Allah (5:1)
(3) kita, anak-anak Allah: - kita di dalam Allah (13) - percaya akan kasih Allah - tetap di dalam Allah (16) - keberanian percaya pada hari penghakiman (17) - kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita (19) - jika kita mengasihi Allah, mesti mengasihi saudara kita (21) - melakukan perintah-nya (5:2) - iman kita mengalahkan dunia (5:4) (4) Roh-Nya: - dikaruniakan kpd kita (13) (5) saudara kita: - dikasihi (21) (6) pendusta: - membenci saudaranya (20)
(7) dunia: - diselamatkan Yesus (14) - tempat tinggal kita (17) - akan ada penghakiman (17) - dikalahkan oleh iman kita (5:4)
B. apa yang kupelajari? (Pesan) (1) Pelajaran: kita dapat memiliki keberanian percaya pada hari penghakiman (17), karena di dalam kasih tidak ada ketakutan (18). (2) Perintah: kita harus mengasihi saudarasaudara kita (21), harus bersaksi (3) Peringatan: yang membenci saudaranya adalah pendusta (20), akan ada hari penghakiman (17) (4) Janji: jika kita mengaku Yesus, maka Allah diam di dalam kita (15), diselamatkan Yesus (14), dikasihi Allah, dikaruniai Roh Kudus (5) Teladan: hidup mengasihi, seperti Tuhan mengasihi kita
C. Apa responsku? (1) Ucapan Syukur: - terimakasih Tuhan mau mengasihi dan menyelamatkan saya yang berdosa, - terimakasih Tuhan (Roh Kudus) mau berdiam dalam diri saya yang tidak layak ini (2) Doa: - ajar aku agar dapat lebih mengasihi saudara-saudaraku terutama mereka yang menderita, sakit atau dipenjara. (3) Dosa: - kurang mengasihi saudara kita, - kurang peduli terhadap sesama. (4) tekad: - mulai hari ini lebih peduli dan mengasihi saudara, - mulai bersaksi tentang Yesus dengan media online.
Rinci: usahakan serinci mungkin dalam menggali Apa dan Siapa Sederhana: dalam menulis pesan mesti sesederhana mungkin, jika perlu ungkapkan kembali dalam kalimatmu. Kongkrit: respons mesti dibuat sekongkrit mungkin, misalnya apa yang akan ku - lakukan hari ini?
Email: victorchristianto@gmail.com