MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : KK2 TEKNIK ELEKTRO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

BAB II LANDASAN TEORI

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN YAMAHA CRYPTON. Panjang langkah (L) : 59 mm = 5,9 cm. Jumlah silinder (z) : 1 buah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB II LANDASAN TEORI

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

BAB II TINJAUAN LITERATUR

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SEJARAH MOTOR BAKAR DALAM/INTERMAL

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR


Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PERHITUNGAN. 4.1 Siklus Gabungan (dual combustion Cycle) Pada Turbocharger ini memakai siklus gabungan yang disebut juga

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat motor bensin menurut jumlah langkah kerjanya dapat diklasifikasikan

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I MOTOR PEMBAKARAN

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

BAB I LATAR BELAKANG. setiap orang menikmati manfaat yang dihasilkan oleh motor bakar. Pada tahun 1960 seorang Perancis bernama Lenoir berhasil

BAB III PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

Efisiensi Mesin Carnot

BAB II LANDASAN TEORI

UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN ETANOL DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak yang bila bekerja dapat

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bakar 3.2 Hukum Utama Termodinamika Penjelasan Umum

BAB VI SIKLUS UDARA TERMODINAMIKA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

PERHITUNGAN PERBANDINGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR-UDARA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC


BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

Jika diperhatikan lebih jauh terdapat banyak perbedaan antara motor bensin dan motor diesel antara lain:

PERHITUNGAN RANDEMEN VOLUMETRIS MOTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KANDUNGAN KARBON MONOKSIDA (CO) PADA MESIN DIESEL DAN BENSIN

PENGARUH PENGGUNAAN RESIRKULATOR GAS BUANG PADA KNALPOT STANDAR, TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

EFEK PENGGUNAAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA DAN KONSTRUKSI PADA SEBUAH MESIN DIESEL

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

Transkripsi:

MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : 1424210152 KK2 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mesin diesel menggunakan siklus diesel sebagai prinsip kerjanya, dimana udara murni diisap dan dikompresi diatas temperatur pembakaran bahan bakar. Mesin diesel pertama kali ditemukan oleh Rudolf Diesel pada tahun 1872. Mesin diesel memiliki tekanan kompresi yang tinggi (30-45 kg/cm2) agar temperatur udara yang di kompresikan mencapai 500 derajat celcius atau lebih. Cara kerja mesin diesel: 1. Langkah Hisap Pada Langkah Hisap, udara di masukkan ke dalam silinder. Piston membentuk kevakuman di dalam silinder, piston bergerak kebawah dari TMA(Titik Mati Atas) ke TMB(Titik Mati Bawah). Terjadinnya vakum ini menyebabkan udara segar masuk ke silinder karena katup hisap terbuka.katup buang tertutup selama langkah hisap. 2. Langkah Kompresi Pada langkah kompresi piston bergerak dari TMB ke TMA. Pada saat ini kedua katup tertutup.kemudian udara yang di hisap waktu langkah hisap ditekan sampai tekanannya naik sampai 30 kg/cm2 (427 psi, 2942 kpa) dengan temperatur sekitar 500-800 derajat celcius. 3. Langkah Pembakaran Udara yang terdapat di dalam silinder di dorong masuk ke ruang bakar pendahuluan (precombustion chamber) yang terdapat bagian atas masing-masing ruang bakar. Pada akhir pembakaran, injection nozle terbuka dan menyeprotkan bahan bakar ke dalam ruang

bakar pendahuluan. Sehingga bahan bakar yang tercampur dengan udara terbakar karena dibangkitkan oleh tekanan.panas tekanan dari keduanya naik secara mendadak sehingga bahan bakar yang tersisa di ruang bakar pendahuluan di tekan ruang bakar utama di atas piston. Kejadian ini menyebabkan bahan bakar terurai menjadi partikel-partikel kecil dan bercampur dengan udara yang ada di ruang bakar utama (main combustion) dan terbakar dengan cepat. Energi pembakaran mengekspansikan gas dengan cepat sehingga piston terdorong ke bawah. Gaya yang mendorong ke bawah piston diteruskan ke batang piston dan poros engkol dan dirubah menjadi gerak putar untuk memberi tenaga pada mesin. 4. Langkah Buang Pada saat piston menuju TMB, katup buang terbuka dan gas pembakaran di keluarkan melalui katup buang saat piston bergerak ke atas lagi. Gas akan terbuang habis saat piston mencapai TMA dan setelah itu dimulai lagi langkah hisap. Setelah menyelesaikan empat langkah (hisap, kompresi,pembakaran, buang), poros engkol berputer dua kali dan menghasilkan satu tenaga. Ini disebut siklus diesel.

BAB II PEMBAHASAN Siklus diesel ideal menggunakan asumsi berikut: (1) fluida kerja udara-standar yang berprilaku seperti gas ideal; (2) penambahan kalor berlangsung pada proses tekanan konstan yang dimulai saat piston berada pada titik mati atas. Siklusnya sendiri seperti terlihat pada diagram P-v dan T-s dibawah. Siklus tersebut terdiri dari empat buah proses berantai yang reversibel secara internal. Proses 1-2 terjadi kompresi isentropic gas ideal dengan panas spesifik konstan T = T V V P = P V V Proses 2-3 terjadi penambahan panas ideal (tekanan konstan) P = P P V T = P V T T = T V 3 V 2 Proses 3-4 terjadi ekspansi isentropic gas ideal dengan panas spesifik konstan, sehingga dapat diperoleh temperatur dan tekanan akhir proses (T 4 dan P 4 ): T = T V V P = P V V

m = P V RT Q = m(h h ) = mc (T T ) Proses 4-1 proses 4-1 terjadi pembuangan panas ke lingkungan dengan volume konstan Q = m(u u ) = mc (T T ) W = Q Q η = W Q W MEP = V V Efisiensi siklus Diesel berbeda dengan effisiensi siklus Otto, di mana nth,otto > nth,diesel. Ini berlaku untuk siklus yang keduanya beroperasi pada rasio kompresi yang sama. Seperti terlihat pada diagram nth,diesel-r, semakin tinggi rasio kompresi maka efisiensi akan semakin tinggi pula. Effisiensi siklus Diesel tergantung dari besarnya rasio cut-off, di mana bila rasio cut-off turun, maka efisiensi siklus Diesel akan naik. Efisiensi siklus Diesel dan Otto akan identik bila rasio cut-off sama dengan 1 (r c = 1).

KESIMPULAN Mesin diesel bekerja pada rasio kompresi yang lebih tinggi daripada mesin bensin tetapi lebih efisien. Ini dikarenakan pada mesin diesel bahan bakar terbakar seluruhnya walaupun bekerja pada putaran mesin yang rendah sekalipun. Karena lebih efisien dan rendahnya pemakaian bahan bakar (irit BBM), mesin diesel dipilih untuk aplikasi kendaraan berat (mesin yang membutuhkan daya yang besar) seperti mesin kereta api (locomotive), unit pembangkit daya (generator-set), kapal laut pengangkut, truk/trailer berat, dll. DAFTAR PUSTAKA http://tutorialteknik.blogspot.co.id/2011/05/siklus-diesel-ideal.html http://nazar-m05.blogspot.co.id/2012/04/siklus-diesel.html https://mashariyanto.files.wordpress.com http://dieselotomotif.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-mesin-diesel.html