BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman serta dapat berbuat sesuatu dengan apa yang telah dipelajarinya.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. memanusiakan dirinya dan orang lain. Melalui pendidikan pula manusia mudah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman

BAB I PENDAHULUAN. kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki nilai yang strategi dan urgen dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan dilakukan secara sadar dan

I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia guna menimbulkan dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia (human resources development) untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana dipahami bahwa para remaja berkembang secara integral,

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah dalam surah al-alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

ANALISIS KESALAHAN SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA DI KELAS V SDN 37 BANDA ACEH. RiniYulia, Fauzi, Awaluddin.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang berkualitas meliputi kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia yang bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan, dan bertanggung jawab. Pendidikan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 12 Pendidikan dalam pengertian umum dan sederhana bermakna usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan normanorma tersebut, serta mewariskannya kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan. Karena itu, bagaimana pun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya berlangsung dan terjadi suatu proses pendidikan sebagai usaha manusia untuk melestarikan hidupnya. Cipta,2000), h. 1 1 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka 2 Djumransyah, Filsafat Pendidikan (Malang: Bayumedia Publishing, 2004), h.22 1

2 Pendidikan adalah hal penting dalam kehidupan manusia, dimulai dari saat masih anak-anak yang mendapat pendidikan dari orang tuanya hingga saat dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula dalam lembaga pendidikan yaitu sekolah dan perguruan tinggi, para siswa akan mendapat pendidikan dari guru, karena pendidikan adalah sesuatu yang khas dimiliki oleh manusia dan tidak ada makhluk lain yang membutuhkan pendidikan. Pendidikan dalam pengertian yang sederhana sering diartikan sebagai usaha untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. 3 Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini. Dikatakan demikian, karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya. 4 Pendidikan dan pengajaran adalah suatu hal yang penting dalam proses memanusiakan manusia untuk menuju pribadi yang dewasa, berkembang, beradab dan bermoral. Proses ini dilakukan melalui kegiatan belajar. Bagi seorang terdidik, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi 3 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h. 1 1984),h. l78 4 Parsudi Suparlan, Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan (Jakarta: CV Rajawali,

3 dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 5 Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat. 6 Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang penuh tanggung jawab yang dilakukan orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan. Menurut Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab dalam kemasyarakatan dan bangsa. 7 Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menjelaskan tentang sistem pendidikan yang merupakan tujuan agar seseorang itu menjadi lebih baik dengan adanya pendidikan, baik dengan Tuhannya maupun dengan ciptaan-nya, dan tidak sampai disitu saja tujuan pendidikan itu juga menjadikan dirinya sendiri menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan pada dasarnya memberikan pengetahuan bagaimana bersikap dan bertutur kata dengan benar, maka dari pada itulah pendidikan merupakan sarana menjadikan manusia yang berkualitas, berkualitas bagi dirinya sendiri, bagi lingkungannya dan bagi Tuhan nya. 5 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 13 6 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remadja Karya CV Bandung, 1985), h. 11 7 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Semarang: Aneka Ilmu, 2003), h.4

4 Allah Swt berfirman akan mengangkat derajat manusia yang berpendidikan, tinggi rendahnya derajat seseorang tergantung pada tingkat keimanan dan pendidikan, sebagaimana firman Allah Swt dalam surah Al Mujadilah ayat 11. Ayat di atas mengandung makna bahwa pendidikan dapat terlaksana dengan cara menghadiri majelis ilmu, sehingga kita dapat menggali ilmu sebanyak mungkin. Orang yang memperoleh ilmu akan mencapai derajat yang tinggi dari Allah Swt. Allah Swt akan mengangkat derajat orang mukmin yang melaksanakan segala perintah-nya dan menjauhi segala larangan-nya dan perintah Rasul-nya dengan memberikan kedudukan khusus, baik dari segi pahala maupun keridhaan- Nya. Berbicara mengenai pendidikan maka keterampilan juga merupakan pendidikan yang menggandalkan kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak dapat dikatakan terampil. 8 Sedangkan ruang lingkup keterampilan sendiri cukup luas, meliputi kegiatan h. 2 8 Soemarjadi, dkk, Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan (Jakarta: CV Rajawali, 1991),

5 berupa perbuatan, berpikir, berbicara, melihat, mendengar, dan sebagai. Dalam pembelajaran, keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah perilaku siswa menjadi cekat, cepat, dan tepat dalam melakukan atau menghadapi sesuatu. Keterampilan juga suatu bentuk kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan dalam mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien. 9 Keterampilan juga merupakan modal utama untuk seseorang mengembangkan bakat yang dimilikinya. Keterampilan biasa muncul apabila seseorang mempelajari beberapa ilmu yang diberikan kepada manusia, kemampuan manusia dalam mengembangkan keterampilan yang dipunyai memang tidak mudah, perlu mempelajari, perlu menggali agar lebih terampil. Keterampilan juga merupakan ilmu yang secara lahiriah ada di dalam diri manusia dan perlunya dipelajari secara mendalam dengan mengembangkan keterampilan yang dimiliki. 10 Berbicara mengenai keterampilan, maka keterampilan juga mempunyai hubungan dengan pendidikan, karena pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan peradaban dan perkembangan suatu bangsa. Semakin maju pendidikan suatu bangsa, maka tinggi pula kedudukan bangsa tersebut. Sebaliknya, semakin mundur pendidikan suatu bangsa maka rendah pula kedudukan bangsa tersebut. 9 Sudirman, Pendidikan Keterampilan, http://ghorib4.blogspot.co.id/2016/03/makalahpendidikan-keterampilan.htmlh-ubah, 16/07/2017 10 Henry Guntur Tarigan, Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa I, (Bandung;Angkasa;2013), h.11

6 Mahasiswa perguruan tinggi Islam Jurusan PGMI sebagai calon guru MI, sudah sepatutnya untuk bisa melakukan apa saja yang ada dalam proses mengajarnya. Keterampilan merupakan sumber dari pendidikan yang akan diajarkan. Keterampilan pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada. Di atas telah dijelaskan bahwa keterampilan merupakan proses pengasahan akal pikiran yang tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan yang khusus, karena keterampilan bukanlah bakat yang bisa saja didapat tanpa melalui proses belajar yang intensif dan merupakan kelebihan yang sudah diberikan semenjak lahir. Pada Jurusan PGMI, terdapat mata kuliah yang memiliki keterkaitan dengan keterampilan. Pada dasarnya, sebelum dapat mempelajari mata kuliah tersebut lebih mendalam, mahasiswa diajarkan teori tentang cara membuat keterampilan yang akan dibuat pada proses pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, sebagai seorang calon guru MI, mereka tidak hanya memiliki keterampilan mengajar yang baik kepada anak didik, namun juga memiliki keterampilan lainnya sebagai suatu penunjang. Berdasarkan pengalaman penulis pada saat mengikuti mata kuliah tersebut, penulis menemukan adanya keaktifan terhadap mahasiswa pada saat mengikuti mata kuliah pendidikan keterampilan, karena mahasiswa diajarkan macam-macam cara untuk membuat keterampilan yang menghasilkan sebuah karya yang bagus yang nantinya bisa diajarkan saat mengajar ke madrasah ibtidaiyah agar membuat

7 mahasiswa lebih kreatif. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengupas lebih lanjut lagi mengenai hal ini. Agar dapat mengetahui tentang pelaksanaan pembelajaran mahasiswa PGMI dalam mata kuliah pendidikan keterampilan yang diajarkan, penulis tertarik untuk meneliti mahasiswa kelas D pada angkatan 2013 yang sedang mengikuti mata kuliah pendidikan keterampilan. Hal ini disebabkan karena pada kelas D dosen yang mengampu mata kuliah pendidikan keterampilan merupakan dosen yang baru pertama kali mengajar pendidikan keterampilan. Dosen yang mengampu mata kuliah pendidikan keterampilan juga merupakan dosen yang tidak didasari pendidikan seni, karena itulah penulis tertarik meneliti mahasiswa di kelas D. Adapun pelaksanaan pembelajaran dosen memiliki dua tahap pengajaran, yaitu satu minggu teori tentang karya apa yang akan dibuat dan satu minggunya lagi praktek pembuatan keterampilan. Pada saat praktek pembuatan keterampilan mahsaiswa tidak dibedakan dalam membuat karya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Tahap pembuatan ada berupa individu juga ada kelompok, tetapi pada pembuatan keterampilan dengan tahap kelompok ada hal yang sering menghambat mahasiswa dalam membuat sebuah keterampilan karena adanya perbedaan pendapat tentang yang dibuat dan ada yang tidak berkontribusi dalam membuat sebuah karya keterampilan. Penelitian ini secara lebih luas yang akan disajikan dalam bentuk skripsi yang berjudul Pelaksanaan Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Keterampilan di Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Angkatan 2013 UIN Antasari Banjarmasin. B. Rumusan Masalah

8 Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran mata kuliah pendidikan keterampilan di Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2013 UIN Antasari Banjarmasin? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran mata kuliah pendidikan keterampilan di Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2013 UIN Antasari Banjarmasin? C. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran tentang maksud judul di atas, maka penulis akan menegaskan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pelaksanaan berarti perihal (perbuatan, usaha, dan sebagainya), melaksanakan (rancangan, keputusan, dan sebagainya). 11 Jadi, pelaksanaan adalah sesuatu yang dikerjakan dengan adanya perencanaan. Pelaksanaan yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada mata kuliah keterampilan. 2. Pembelajaran Pembelajaran adalah interaksi antara pembelajar dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pada perguruan tinggi, interaksi itu 11 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Edisi 3, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 798

9 terjadi antara dosen dengan mahasiswa atau dengan sumber belajar lainnya. 12 Jadi, pembelajaran adalah proses memberikan pelajaran yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dalam rangka menerima pelajaran dengan tujuan supaya masalah yang diajarkan akan berhasil dengan nilai yang baik. Pembelajaran yang dimaksud perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 3. Pendidikan Keterampilan Pendidikan keterampilan adalah pendidikan yang dirancang untuk memberikan bekal keterampilan dasar seseorang untuk mengembangkan potensi dirinya, mengembangkan sikap, kemampuan (keterampilan dasar), kreativitas dan kepekaan cita rasa dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi, dan berapresiasi melalui pendekatan belajar dengan seni, belajar melalui seni, dan belajar tentang seni dengan memafaatkan sumber-sumber bahan yang ada di lingkungan untuk membuat karya kerajinan tertentu serta cara mengajarkan pada siswa Sekolah Dasar. 13 Jadi, pendidikan keterampilan yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah salah satu mata kuliah yang memiliki kode GMI yang artinya mata kuliah Jurusan PGMI yang wajib diambil seluruh mahasiswa pada semester tujuh. Mata kuliah ini bertujuan untuk mengapresiasi seni atas karya yang dihadapi yang memiliki pengalaman kreatif berkenaan dengan pembelajaran penciptaan atau pembuatan karya seni berlangsung juga untuk memahami karakteristik masing-masing cabang seni, yang berkenaan dengan jenis, bahan, 12 Tim Penyusun Pedoman Proses Pembelajaran Institut Agama Islam Negeri Antasari, Penyusun Pedoman Proses Pembelajaran Institut Agama Islam Negeri Antasari, (Banjarmasin, IAIN Antasari Press, 2014), h. 3 13 Belajar seni budaya (pelajaran seni budaya dan keterampilan untuk SD). Jakarta: Ganeca exact Bandung, 2007

10 alat, teknik, unsur, prinsip, desain, atau komposisi, corak dan sejarah perkembangannya. 4. Jurusan PGMI Jurusan adalah program/ilmu kekhususan. Jurusan yang dimaksud adalah Jurusan PGMI yang merupakan ilmu khusus mengajarkan tentang pendidikan calon guru di madrasah ibtidaiyah. 5. Angkatan 2013 Angkatan 2013 yang dimaksud adalah mahasiswa angkatan 2013 kelas D yang sedang mengikuti perkuliahan mata kuliah pendidikan keterampilan di Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyan dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin semester tujuh tahun ajaran 2016-2017. Jadi yang dimaksud dengan judul di atas adalah suatu penelitian ilmiah yang dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang terdiri perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada mata kuliah pendidikan keterampilan di PGMI pada angkatan 2013 kelas D dan pembelajaran diajarkan pada semester tujuh tahun ajaran 2016-2017. Selain itu juga untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pada pembelajaran pendidikan keterampilan berlangsung. D. Tujuan Penelitian Pada dasarnya tujuan dalam penelitian ini adalah menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan yaitu:

11 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran mata kuliah pendidikan keterampilan di Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2013 UIN Antasari Banjarmasin. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memperngaruhi pelaksanaan pembelajaran mata kuliah pendidikan keterampilan di Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2013 UIN Antasari Banjarmasin. E. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan di antaranya : 1. Bagi dosen Sebagai bahan pertimbangan bagi para guru dalam memberikan pelajaran Seni, Budaya dan Keterampilan 2. Bagi mahasiswa Pelaksanaan pembelajaran yang benar dan pas dapat meningkatkan motivasi dan juga minat mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. F. Sistematika Penulisan Penulis memberikan sistematika yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian sebagai berikut: Bab I pendahuluan, yang berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penulisan, signifikansi penelitian,

12 Bab II landasan teoritis, yang berisikan tentang pengertian pembelajaran pendidikan keterampilan, pelaksanaan pembelajaran pendidikan keterampilan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran pendidikan keterampilan. Bab III metode penelitian, yang berisikan jenis dan pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV penyajian data dan analisis, yang berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V penutup, yang berisikan simpulan dan saran-saran.