BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang serasi, selaras, dan seimbang. Di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Sedikit sekali siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan dipaparkan beberapa cakupan yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLYING DISC TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM DI SMPN 1 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. memberi dampak positif dalam aspek kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

2015 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI TAG GAMES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. THN 2008) sistem keolahragan nasional. Pengembangan motorik dan. jasmani sekolah, dimana pendidikan jasmani merupakan media untuk

I. PENDAHULUAN. isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. membangkitkan rasa kebangsaan Nasional. Dalam kehidupan modern ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidkan dalam arti luas berarti susatu proses untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup. sejauh mungkin dan bola besi berat inilah diberi nama peluru yang

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

I. PENDAHULUAN. gerak dasar atletik berdasarkan konsep gerak yang benar serta nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RIYAN FATHUL CHOER, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Anisha Novianti, Penerapan Modifikasi Media Pembelajaran dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Jauh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang terpendam tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya. Menindak lanjuti. mahluk yang butuh berinteraksi dengan lingkungannya.

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan karakter tersebut adalah melalui Pendidikan, Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari system pendidikan secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia

ABSTRAK. Kata Kunci : tolak peluru, Pembelajaran, modifikasi peluru, bola Kasti. A. Pendahuluan

oleh; Utun Cahyaman T; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting untuk menciptakan kehidupan yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN TEKNIK DASAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran, terjadi kegiatan belajar mengajar. Sagala (2008:61)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

merupakan olahraga pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dimulai dari negara Yunani, negara negara dibenua Eropa sampai Amerika dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi tersebut bisa dimulai dengan menumbuhkan ketrampilan dan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan (UUD 1945). Pendidikan

I.PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani kelas VII Sekolah Menegah Pertama (SMP). Untuk aspek

II. TINJAUAN PUSTAKA. melalui berbagai aktvitas jasmani yang bertujuan untuk mengembangkan indvidu

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. dengan arah lemparan yang telah ditentukan. Menurut Fadillah Rachmat

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. dan diukir dalam setiap event SEA GAMES, ASEAN SCHOOL. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam

Yeni Andriyani 1, M. Rifa at Hamdy 2, Wakidi 3 1 Mahasiswa Lulusan Program Studi PENJASKESREK Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran, dan hasil belajar yang dicapai siswa sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal terpenting yang harus dilakukan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING GAYA CROSS STEP

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olah raga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Olah raga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia, melalui olah raga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian, disiplin, sportifitas yang tinggi sehingga pada akhirnya akan terbentuk manusia yang berkualitas. Pendidikan jasmani merupakan bagian pendidikan secara umum yang mengutamakan aktivitas gerak sebagai media dalam pembelajaran, dan pendidikan jasmani mempunyai peran penting untuk meningkatkan kualitas manusia. Salah satu tujuan pendidikan jasmani di sekolah adalah peningkatan kebugaran jasmani bagi peserta didik serta peningkatan kemampuan gerak dasar yang dimiliki oleh siswa. Kemampuan keterampilan gerak dasar, merupakan kemampuan yang penting didalam kehidupan sehari-sehari maupun dalam pendidikan jasmani. Salah satu pemberian program pendidikan jasmani kepada peserta didik adalah agar pelajar menjadi terampil dalam melakukan semua kegiatan aktivitas fisik. 1

2 Olah raga atletik merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarkan pada siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Sepauk Kabupaten Sintang Dalam mata pelajaran atletik yang dipelajari adalah gerakan dasar manusia di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu berjalan, berlari, melompat, dan melempar. Selain itu dalam kejuaraan atletik ada beberapa nomor yang diperlombakan diantaranya adalah nomor lari, nomor lompat, jalan cepat, dan nomor lempar. Khusus untuk nomor lempar yang diperlombakan baik yang bersifat nasional maupun internasional terdiri dari nomor: lempar lembing, lempar cakram, lontar martil, dan tolak peluru. Istilah atletik berasal dari bahasa yunani yaitu Athlon yang memiliki makna bertanding atau berlomba, dan istilah atletik yang digunakan di Indonesia saat ini diambil dari bahas inggris yaitu Athletic yang berarti cabang olah raga yang meliputi jalan, lari, lompat, dan lempar. Oleh karena atletik merupakan awal dari pembinaan olah raga, maka atletik sangat penting untuk diajarkan kepada siswa. Pembelajaran atletik di sekolah secara khusus dibinakan kepada siswa SLTP/SMP melalui pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Sarana dan prasarana merupakan salah satu bagian yang strategis dalam pencapain tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, lengkap dan tidak lengkapnya sarana prasarana pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan tidak maksimalnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Sarana yang lengkap bisa memudahkan guru untuk mengejar target-target tertentu yang menjadi tujuan pembelajarannya. Begitu sebaliknya, sarana yang tidak

3 lengkap akan menyulitkan bagi guru dalam mencapai target-target tujuan pembelajarannya. Perlengkapan pendidikan jasmani adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk melaksanakan/melakukan kegiatan pendidikan jasmani. Namun disisi lain peralatan atau perlengkapan penjas yang dimiliki sekolah-sekolah biasanya kurang memadai, baik dalam kuantitas maupun kualitasnya. Peralatan yang ada dan sangat sedikit jumlahnya itu biasanya merupakan peralatan standar. Keadaan seperti itu banyak menyebabkan kegiatan penjaskes kurang optimal. Aktivitas penjaskes tidak selalu harus menggunakan perlengkapan yang standar, karena dengan peralatan yang standar dan jumlah yang sedikit akan mengakibatkan intensitas keterlibatan siswa dalam beraktvitas pembelajaran sangat terbatas. Sedangkan yang diperlukan oleh siswa pada saat mengikuti pembelaaran penjaskes adalah intensitas keterlibatan siswa dalam aktivitas yang dilakukan, baik secara fisik, sosial maupun emosional. Untuk menambah atau meningkatkan kompleksitas dan kesulitan tugas ajar tersebut guru dapat memodifikasi berat ringannya, besar kecilnya, panjang pendeknya, maupun menggantikan dengan peralatan lain sehingga dapat digunakan untuk berbagai bentuk kegiatan penjaskes. Perlengkapan penjaskes yang standar disamping harganya cukup mahal, seringkali keberadaan alat tersebut kurang sesuai dengan kondisi fisik, dan psikis siswa, misalnya alat terlalu berat, besar, kecil, tinggi, rendah. Mempertimbangkan tingkat kemampuan dalam menerima materi

4 pembelajaran berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain, guru perlu mengembangkan kemampuan metode dan media pembelajaran yang dapat mempermudah siswa menerima pembelajaran dengan baik. Sebuah media tidak hanya dapat diterima oleh siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang tinggi, tetapi juga mempertimbangkan kemampuan bagi mereka yang memiliki tingkat pemahaman yang masih kurang. Modifikasi pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan penekanan pada berbagai aspek seperti materi, alat, ukuran, lapangan, bentuk, atau jumlah permainan, dengan modifikasi pembelajaran, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar, minat atau partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa. Dalam penelitian ini modifikasi pendidikan jasmani difokuskan pada aspek media- alat yaitu modifikasi lempar cakram. Secara umum, kendala yang sering dihadapi guru dalam mengajar lempar cakram adalah keterbatasan alat. Untuk mengatasi hal tersebut, guru harus kreatif untuk membuat strategi belajar yang baik, yaitu berupa modifikasi alat cakram yang sebenarnya digantikan dengan piring plastik untuk mendukung pembelajaran pendidikan jasmani tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran dari segi bentuk, jelas ada kemiripan dengan bentuk cakram, lebih ringan, dari segi ketersediaan dan harga murah serta jumlahnya banyak dan mudah didapat.

5 Di Sekolah menengah pertama negeri 8 sepauk memiliki permasalahan yang komplek mulai dari ketersediaan sarana prasarana yang sangat minim hingga motivasi belajar siswa yang rendah khususnya dalam pembelajaran atletik lempar cakram akibatnya dari 32 siswa kelas VIII A yang mengikuti pembelajaran atletik lempar cakram yang memenuhi KKM 75 hanya mencapai 10 siswa atau 31 % dari jumlah siswa hal ini tentunya sangat disayangkan. Penelitian tindakan kelas ini, akan mencoba memodifikasi media pembelajaran dalam pendidikan jasmani pada Siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Sepauk dengan teknik dasar lempar cakram. Pembelajaran dengan media piring plastik bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar lempar cakram, meningkatkan peran aktif siswa, partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran lempar cakram serta mempermudah siswa menguasai materi yang diajarkan. Guru dalam mengajarkan lempar cakram harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang menarik, peralatan yang memadai, menyusun kelompok, gerak teknik dasar yang variatif sehingga membuat situasi pembelajaran yang lebih menyenangkan. Dari permasalahan umum yang dihadapi guru pendidikan jasmani dalam menyampaikan materi khususnya teknik dasar lempar cakram, maka peneliti terarik untuk meneliti sejauh mana peningkatan kemampuan lempar cakram dengan menggunakan modifikasi media Piring Plastik pada Siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Sepauk.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul di atas, maka dapat dirumuskan masalah umum dalam penelitian ini yaitu Bagaimanakah peningkatan keterampilan lempar cakram dengan menggunakan modifikasi media piring plastik pada siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Sepauk?. Sedangkan yang menjadi sub masalah didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan media cakram hasil modifikasi yang dapat meningkatkan keterampilan lempar cakram pada Siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Sepauk? 2. Apakah penggunaan media cakram hasil modifikasi dapat meningkatkan keterampilan lempar cakram pada Siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Sepauk? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui perencanaan media cakram hasil modifikasi yang keterampilan lempar cakram pada Siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Sepauk. 2. Mengetahui pelaksanaan media cakram hasil modifikasi keterampilan lempar cakram pada Siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Sepauk. 3. Mengetahui peningkatan media cakram hasil modifikasi keterampilan

7 lempar cakram pada Siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Sepauk. D. Manfaat Penelitian Pentingnya masalah ini untuk diteliti adalah untuk mendapatkan suatu data dan informasi yang bermanfaat baik bersifat teoritis maupun praktis. 1. Secara teoretis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berarti bagi pengembangan teori-teori tentang modifikasi cabang olah raga atletik terutama yang berhubungan dengan lempar cakram. 2. Secara praktis a. Siswa Siswa lebih partisipatif dalam proses pembelajaran Lempar Cakram b. Guru Penjaskes Bisa mencoba media modifikasi piring plastik dengan pembelajaran lempar cakram apabila cakram tidak tersedia dalam jumlah yang memadai, dan bisa menjadi inspirasi pengetahuan untuk menemukan media modifikasi yang dalam cabang penjaskes lainnya. c. Sekolah Adapun peningkatan kuliatas pembelajaran dan pengajaran yang berakibat terhadap peningkatan kualitas siswa dan guru, sehingga

8 pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas sekolah secara keseluruhan. d. Bagi peneliti menjadi bekal untuk mengajar dan melatih atletik khususnya nomor lempar di masyarakat maupun di sekolahan yang membutuhkan. e. Bagi lembaga 1) Sebagai bahan kepustakaan bagi peneliti lain yang meneliti tentang masalah serupa. 2) Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa, khususnya jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki nilai ganda atau dengan kata lain suatu faktor yang diukur dengan menghasilkan nilai variasi dan merupakan gejala yang menjadi objek penelitian, Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2007:60) mendefenisikan Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Selain itu S. Margono (2005:133) menyatakan bahwa variabel yaitu

9 konsep yang mempunyai variasi nilai (misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume penjualan, tingkat pendidikan manajer, dan sebagainya). Sedangkan menurut F.N. Kerlinger (dalam Suharsimi Arikunto, 2006:116) menyatakan variabel adalah sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran. a. Variabel Tiindakan Sugiyono (2003:39) Variabel bebas adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah modifikasi menggunakan media piring plastik. b. Variabel Masalah Sugiyono (2003:40) variabel terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketrampilan lempar cakram. 2. Definisi Operasional Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian dan menghindari adanya penafsiran yang keliru terhadap istilah yang digunakan, maka perlu adanya penjelasan istilah penelitian sebagai berikut: a. Keterampilan

10 keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Menurut Nadler (1986 : 73) pengertian keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas. Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ketrampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability). b. Lempar Cakram Lempar cakram adalah suatu bentuk gerakan melempar suatu alat yang terbentuk bulat pipih dengan berat tertentu yang terbuat dari kayu dan pinggirannya dari metal/besi, yang dilakukan dengan satu tangan samping badan untuk mencapai jarak yang sejauhjauhnya, sesuai peraturan yang berlaku. Jadi lempar cakram adalah salah satu nomor lomba dalam atletik yang menggunakan sebuah benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau bahan lain yang bundar pipih yang dilemparkan. c. Media Modifikasi Piring Plastik

11 Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Modifikasi dalam pendidikan jasmani digunakan sebagai salah satu alternatif pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan dengan pertimbangan. Modifikasi piring plastik dalam hal ini cakram pada lempar cakram diganti menyerupai yang asli, dengan ukuran kurang lebih sama dan beratnya tidak sama karena sudah dimodifikasi agar mempermudah siswa memahami tentang lempar cakram. Cakram yang digunakan berupa piring plastik berukuran sebesar cakram pada umumnya.