IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
MANUSIA SAIN, TEKNOLOGI DAN SENI

MAKALAH AGAMA DAN ETIKA ISLAM IPTEKS DALAM PANDANGAN ISLAM

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ^_^

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB V PENUTUP. sebagai abdun dan khalifah Allah fi al-ardh yang berimplikasi kepada

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

Pendidikan Agama Islam

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

Pertemuan 1 NISBAH (RELASI DAN RELEVANSI) ANTARA ILMU FILSAFAT DAN AGAMA

USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

PEDOMAN HIDUP ISLAMI (PHI) WARGA MUHAMMADIYAH. Drs. H. Gunarto Muchsin

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI

Pendidikan Agama Islam

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK

Secara bahasa, kata AGAMA berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti TIDAK PERGI, tetap di tempat.

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

RISET DALAM PERSPEKTIF ISLAM. M. Nurul Yamin

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA

Pendidikan Agama Islam

M A K A L A H PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba,

Alhamdulillah.. Segala puji hanya milik Allah Azza Wa Jalla, Dzat yang menciptakan seluruh alam semesta, yang telah memberi sebaik-baik pemberian.

BUKU KEGIATAN PEMBELAJARAN MAHASISWA MATA KULIAH AGAMA ISLAM. SEMESTER I (extension) Penanggung Jawab : Setiadi, M.Kep PRODI D-III KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya. saling tukar menukar informasi dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengetahuan. Kemudian Plato, menurutnya baik itu apabila ia dikuasai oleh

BAB I KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM. Tujuan bab : Setelah membaca bab ini anda diharapkan dapat menjelaskan konsep ketuhanan dalam Islam

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

Mukadimah. Pengkajian

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

PANCASILA AKTUALISASI PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN IPTEK DAN KEHIDUPAN AKADEMIK. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau Badan) oleh negara atau institusi yang fungsinya setara dengan negara

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU

إحياء العربية : السنة الثالثة العدد 1 يناير -

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB VI PENUTUP. 1. Epistemologi pengetahuan Yusuf al-qaradawi dapat disimpulan sebagai

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis

ISLAM & LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BUKU KEGIATAN PEMBELAJARAN MAHASISWA MATA KULIAH AGAMA HINDU SEMESTER I. Penanggung Jawab : Setiadi, M.Kep., Ns

EVALUASI PROGRAM DAN PROSES PEMBELAJARAN

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.

KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam

BAB I Tinjauan Umum Etika

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan

PENDIDIKAN PANCASILA (2 SKS)

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA.

BUKU KEGIATAN PEMBELAJARAN MAHASISWA MATA KULIAH AGAMA ISLAM SEMESTER I. Penanggung Jawab : Setiadi, M.Kep., Ns PRODI SI KEPERAWATAN

Dosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran

BUKU KEGIATAN PEMBELAJARAN MAHASISWA MATA KULIAH AGAMA ISLAM SEMESTER I. Penanggung Jawab : Setiadi, M.Kep

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

RANCANGAN KONTRAK PERKULIAHAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA:

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), tawuran pelajar,

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran

Transkripsi:

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM. Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai perspektif Islam tentang IPTEK dan seni, dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa artikel dan tulisan telah penulis jadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini. Surabaya, 12 September 2009 Penulis DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2 DAFTAR ISI...3 BAB I PENDAHULUAN 4 1.1. Latar Belakang. 4 1.2. Rumusan Masalah 5 1.3. Tujuan Penulisan.. 5 1.4. Metode Penulisan.. 5 1.5. Sistematika Penulisan...5 BAB II IPTEK DAN SENI 6 2.1. Pengertian IPTEK 7 2.2. Pengertian Seni 2.3. Integrasi Iman, Ilmu, Teknologi dan Seni. BAB III PERAN DAN TANGGUNGJAWAB 30 3.1. Keutamaan Orang yang Berilmu. 3.2. Tanggungjawab Ilmuwan Terhadap Lingkungan. BAB IV PENUTUP...81 4.1. Kesimpulan...8 1 4.2. Saran.81 DAFTAR PUSTAKA...82

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Rumusan Masalah Makalah ini terfokuskan pada empat masalah yang akan dibahas penulis yaitu : 1.2.1. Apakah pengertian IPTEK? 1.2.2. Apakah pengertian seni? 1.2.3. Bagaimana integrasi iman, ilmu, teknologi dan seni dalam Islam? 1.2.4. Apakah peran utama orang yang berilmu dan tanggungjawab ilmuwan terhadap lingkungan? 1.3.Tujuan Penulisan Makalah ini disusun dengan tujuan : 1.3.1. Mengetahui pandangan Islam maupun sekuler terhadap IPTEK dan seni serta integrasi iman, ilmu, teknologi, dan seni. 1.3.2. Mengetahui peran utama orang yang berilmu dan tanggungjawab ilmuwan terhadap lingkungan. 1.4.Metode Penulisan 1.4.1. Metode Literatur / Kepustakaan Penulis menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber berupa media elektronik yang memuat informasi berkaitan dengan IPTEK dan seni dalam perspektif Islam. 1.5.Sistematika Penulisan Makalah ini disusun secara sistematis terdiri dari 4 bab : BAB I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB II Animisme, Dinamisme, dan Kejawen dalam pandangan Islam BAB III Seni, budaya Indonesia, dan perkembangan iptek dalam pandangan Islam BAB IV Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran. DAFTAR PUSTAKA

BAB II IPTEK DAN SENI 2.1. Pengertian IPTEK Pengetahuan yang dimiliki manusia ada dua jenis, yaitu: 1. Dari luar manusia, ialah wahyu, yang hanya diyakini bagi mereka yang beriman kepada Allah swt. Ilmu dari wahyu diterima dengan yakin, sifatnya mutlak. 2. Dari dalam diri manusia, dibagi dalam tiga kategori : pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Ilmu dari manusia diterima dengan kritis, sifatnya nisbi. Al-Qur an dan As-Sunnah adalah sumber Islam yang isi keterangannya mutlak dan wajib diyakini (QS. Al-Baqarah/2:1-5 dan QS. An-Najm/53:3-4). Dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat sedangkan, ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan, oleh karena itu segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Dalam Al-Qur an, ilmu digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan sehingga memperoleh kejelasan. Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Sebab itu seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tetapi tidak mendalam disebut generalis. Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Di sinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta. Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur an dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) tingkat kebenarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari Allah. Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi, karena bersumber dari akal pikiran manusia. Dalam pemikiran sekuler perennial knowledge yang bersumber dari wahyu Allah tidak diakui sebagai ilmu, bahkan mereka mempertentangkan antara wahyu dengan akal, agama dipertentangkan dengan ilmu. Sedangkan dalam ajaran Islam wahyu dan akal, agama dan ilmu harus sejalan tidak boleh dipertentangkan. Memang demikian adanya karena hakikat agama adalah membimbing dan mengarahkan akal. 2.2. Pengertian Seni Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian. Seni yang lepas dari nilai-nilai ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah. 2.3. Integrasi Iman, Ilmu, Teknologi dan Seni Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang disebut Dienul Islam. Di dalamnya terkandung tiga

unsur pokok yaitu aqidah, syari ah dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh atau ikhsan, sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur an S.Ibrahim/14:24-25. Ayat di atas menganalogikan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik, iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni. Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah akan memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan ummat manusia termasuk bagi lingkungannya.

BAB III PERAN DAN TANGGUNGJAWAB 3.1. Keutamaan Orang yang Berilmu Seringkali manusia melupakan segi etika atau moral dari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan. Secara moral adalah normal apabila lingkungan akan memberikan kepada manusia berbagai hal yang akan diketemukannya. bahkan manusia juga harus memberikan toleransi kepada kenyataan bahwa sewaktu-waktu dapat timbul malapetaka bagi kehidupan manusia. Jika manusia dapat berlaku adil dengan semua yang makhiuk hidup di alam ini, maka disini letak kebenaran norma moral yang baik, dimana manfaat yang dieroleh dari alam ini, harus juga memberikan manfaat kepada manusia lain. Manusia dan masyarakat mengembangkan sistem nilai yang sesuai dengan keadaan lingkungan. Manusia menyesuaikan pada hidupnya dengan irama yang ditentukan oleh lingkungan alam. Karena perubahan lingkungan alam berada diluar kendali tangan manusia, maka manusia memasrahkan diri kepada lingkungan. Hal inilah yang melahirkan suatu kebiasaan, tradisi dan hukum yang tidak tertulis, yang kemudian mengatur pergaulan hidup masyarakat. Perilaku manusia merupakan pencerminan dari moral manusia yang dimilikinya. Citra manusia hanya mempunyai relevansi, jika dalam kehidupan bersama dalam kelompok masyarakat. Sebab dalam kehidupan berkelompok itulah terdapat sistem-sistem perlambang yang selanjutnya berfungsi sebagai sumber nilai. Cara manusia mewujudkan diri adalah hasil pilihannya sendiri. Oleh karena itu, apapun pilihannya, manusia sendiri yang bertanggung jawab. 3.2. Tanggungjawab Ilmuwan Terhadap Lingkungan Ada dua fungsi utama manusia di dunia yaitu sebagai abdun atau hamba Allah dan sebagai khalifah Allah di bumi. Esensi dari abdun adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah,

sedangkan esensi khalifah adalah tanggungjawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Dalam konteks abdun, manusia menempati posisi sebagai ciptaan Allah. Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh kepada penciptanya. Keengganan manusia menghambakan diri kepada Allah sebagai pencipta akan menghilangkan rasa syukur atas anugerah yang diberikan sang pencipta berupa potensi yang sempurna yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya yaitu potensi akal. Dengan hilangnya rasa syukur mengakibatkan ia menghambakan diri kepada hawa nafsunya. Keikhlasan manusia menghambakan dirinya kepada Allah akan mencegah penghambaan manusia kepada sesama manusia termasuk pada dirinya. Manusia diciptakan Allah dengan dua kecenderungan yaitu kecenderungan kepada ketakwaan dan kecenderungan kepada perbuatan fasik (QS. Asy- Syams/91:8). Dengan kedua kecenderungan tersebut, Allah memberikan petunjuk berupa agama sebagai alat bagi manusia untuk mengarahkan potensinya kepada keimanan dan ketakwaan bukan pada kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu amarah. Fungsi yang kedua sebagai khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Manusia diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumbersumber daya serta memanfaatkannya dengan sebesar-besar kemanfaatan untuk kehidupan umat manusia dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, karena alam diciptakan untuk kehidupan manusia sendiri. Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Allah menciptakan alam, karena Allah menciptakan manusia. Oleh karena itu, manusia mendapat amanah dari Allah untuk memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia.

BAB IV PENUTUP 4.1. Saran 4.2. Kesimpulan Ilmu pengetahuan dalam sudut pandang filsafat adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Sedangkan ilmu pengetahuan dalam Al- Qur an adalah proses pencapaian segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat dan obyeknya sehingga memperoleh kejelasan. Teknolgi adalah dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan yang berkarakteristik netral dan obyektif. Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya serta merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan, keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Seni yang lepas dari nilai-nilai ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi. Jika manusia berlaku adil dengan semua yang makhluk hidup di alam ini, maka disini letak kebenaran norma moral yang baik, dimana manfaat yang dieroleh dari alam ini, harus juga memberikan manfaat kepada manusia lain. Manusia menyesuaikan pada hidupnya dengan irama yang ditentukan oleh lingkungan alam. Karena perubahan lingkungan alam berada diluar kendali tangan manusia, maka manusia memasrahkan diri kepada lingkungan. Dalam pandangan Islam, antara iman, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang disebut Dienul Islam. Di dalam Dienul Islam terkandung tiga unsur pokok yaitu aqidah, syari ah dan akhlak, dengan kata

lain iman, ilmu dan amal shaleh atau ikhsan. Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya. Fungsi utama manusia yaitu, abdun: ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan, dan khalifah: tanggungjawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Allah memberikan petunjuk berupa agama sebagai alat bagi manusia untuk mengarahkan potensinya kepada keimanan dan ketakwaan bukan pada kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu amarah. Manusia mendapat amanah dari Allah untuk memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia.

DAFTAR PUSTAKA http://www.si.its.ac.id/kurikulum/materi/iptek/manusialingkungan.html http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-s2-2004-simonsimor-1746&q=human http://www.ziddu.com/download/5235808/4makalahsenibudayadaniptekdala mpandanganislam.rtf.html http://saiful-jihad.blogspot.com/2009/07/vi-ipteks-dalam-islam.html