Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Penulis

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER

BAB I B I O S F E R. litosfer. Tujuan Pembelajaran. Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan

Judul FLORA DAN FAUNA. Penulis: Dra. Indrayanti Christanto, M.Pd. Penyunting Materi: Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd. Penyunting Media: Dra.

Evaluasi (untuk guru) Pilihan Ganda

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

PENGERTIAN BIOMA suhu kelembaban angin altitude latitude topografi

BAB II. Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar. mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

BAB II MODEL PEMBELAJARAN TINK-PAIR-SHARE DAN HASILBELAJAR. belajar. Model pembelajaranthink-pair-share tumbuh dari penelitian pembelajaran

BIOMA. Gambar 1. Pesebaran Jenis-Jenis Bioma di Dunia. Gambar 2. Pengaruh Geografis Wilayah terhadap Bioma

PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA DAN DI DUNIA BESERTA GAMBARNYA

E. Kondisi Alam Indonesia

BAHAN AJAR GEOGRAFI SIKLUS I TINDAKAN 1. : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer : 1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna

GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

AssAlAmu AlAyku m wr.wb

BAB 1. BIOSFER RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Standar Kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA MADRASAH (KKM) MADRASAH ALIYAH NEGERI CIBALIUNG KABUPATEN PANDEGLANG

PETUNJUK UMUM PEMBELAJARAN. A. Topik Pengertian, ruang lingkup dan Faktor Ekologi Biogeografi.

BAB V EKOSISTEM, BIOSFER & BIOMA

Geografi KTSP & K-13 BIOSFER II. K e l a s E. FUNGSI DAN MANFAAT HUTAN. a. Fungsi Langsung. b. Fungsi Tak Langsung

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :

Our Biome 0 HUTAN CONIFER 0 HUTAN MUSIM BERIKLIM SEDANG

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1)

B I O G E O G R A F I

Danner Sagala, S.P., M.Si

EKOLOGI TERESTRIAL. Ekologi adalah Ilmu Pengetahuan

Letak Geografis Indonesia

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

Biogeografi Daluga Untuk Prospek Ketahanan Pangan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM Dr. Ir.K.Srie Marhaeni J,M.Si

Persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :

Selama menjelajah Nusantara, ia telah menempuh jarak lebih dari km dan berhasil mengumpulkan spesimen fauna meliputi 8.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Distribusinya

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

Penggolongan Hewan. Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang tubuh. Beranak. Bertelur. Bagan penggolongan hewan.

06 KEHIDUPAN DI BUMI

MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak. SMK Hang Tuah 2

EKOLOGI TERESTRIAL Ekologi adalah Ilmu Pengetahuan Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yangterdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah

MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi

Kondisi Geologi Indonesia: Pertemuan lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk


2. Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan penyebarannya

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2

Bahasa Indonesia. dinolingo.com

MODUL GEOGRAFI XI IIS BAB I SEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA

BAB III METODE PERANCANGAN

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG : SMAN 6 MALANG

DISCLAIMER. Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

GEOGRAFI 2. Kelas XI SMA dan MA. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional. Hukum Dasar Kimia 1

RANGKUMAN BAHAN PTS GANJIL MAPEL : IPS KELAS 7

Ekonomi Pertanian di Indonesia

KEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Kisi-kisi instrumen & Instrumen Penelitian

BBM 4 PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 8. HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEMLatihan soal 8.2

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

Biosfer. Bab. Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini. Kata Kunci

KATALOG HARGA KOSTUM KOSTUM BINATANG

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN..i. SURAT PENGANTAR...ii. ABSTRAK...iii. KATA PENGANTAR.v. DAFTAR ISI..vii. DAFTAR GAMBAR...x. DAFTAR TABEL.

Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana

PENYEBARAN DAN DISTRIBUSI SERTA PERILAKU DAN SELEKSI HABITAT

Bab 1. Flora dan Fauna. A. Fenomena Biosfer B. Persebaran Flora dan Fauna Dunia C. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

BAB II MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPEMIND MAPPING DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FENOMENA BIOSFER

KEHATI & KLASIFIKASI KELAS LINTAS MINAT

BAB I PENDAHULUAN. binatang atau fauna) adalah makhluk hidup yang paling beragam di planet.

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer

Kunci Latihan Ulangan Semsester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI

PELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran:

UKBM BIO

MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI

Danang Endarto Sarwono Singgih Prihadi GEOGRAFI 2. Untuk SMA/MA Kelas XI

BAB II REPTIL PADANG PASIR ASIA. 2.1 Padang Pasir

Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Paket : A Kelas : VIII Waktu : 60 Menit

BAB I PENGERTIAN EKOSISTEM

1. Menipisnya lapisan ozon. 2. Pemanasan global. Permasalahan Bumi, Sebagai Rumah bagi Manusia

MODUL ONLINE 19.3 TEORI LEMPENG TEKTONIK PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI

KEANEKARAGAMAN HAYATI (KEHATI) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

PAKET E 1. Pada zaman apakah terjadi penyurutan samudera, sehingga terbentuk daerah Eropa Timur dan Greenland? a. Zaman Kambrium b.

IPA SD Kelas IV 1

SEBARAN FLORA DAN FAUNA DI PERMUKAAN BUMI

Transkripsi:

Persebaran Flora di Dunia Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Seperti diketahui setiap spesies hewan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengatasi hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan maka persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin atau kurang curah hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya. Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 8 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Untuk lebih jelas dan pemahaman Anda semakin mantap mengenai letak wilayah persebarannya, cobalah sambil mempelajari materi ini juga menggunakan peta dunia. Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut. a. Wilayah Ethiopian Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil. Menurut sejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.

Gambar 3.4. Fauna Ethiopian.

b. Wilayah Paleartik Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lainnya. Gambar 3.5. Fauna Palearktik.

c. Wilayah Nearktik Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing. (Lihat gambar 3.6) Gambar 3.6. Fauna Nearktik. d. Wilayah Neotropikal Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika.Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.

e. Wilayah Oriental Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika. Gambar 3.7. Fauna Oriental. f. Wilayah Australian Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular pitoon. g. Wilayah Oceanik Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australian. h. Wilayah Antartik Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub.

Kini Anda telah menyelesaikan mempelajari kegiatan 3 modul ini. Bacalah sekali lagi dan carilah sumber-sumber lain baik dari majalah, buku-buku, video, dan acara televisi. Diskusikan dengan teman atau guru bila ada hal yang perlu lebih diperjelas lagi. Diposkan oleh Persebaran Fauna di Duniadi 15:47 Judul : Makalah Geografi Persebaran Fauna Daftar Isi : KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II RUMUSAN MASALAH, Persebaran komunitas fauna di dunia, a. Fauna yang dibagi secara sub definisi, b. Jenisjenis satwa, - Fauna di daerah padang rumput, - Fauna di daerah gurun, - Fauna di daerah tundra, - Fauna di daerah hutan basah, - Fauna di daerah hutan gugur, - Fauna di daerah taiga, c. Persebaran fauna karena bentuk muka bumi, - Fauna Asiatis, - Fauna Australis, - Fauna Peralihan (Wallacea), d. Persebaran fauna di Indonesia, e. Persebaran fauna di muka bumi menurut Alfred Russel Wallace, - Palaearctic, - Ethiopian, - Oriental, - Australian, - Neotropical, - Nearctic, BAB II PENUTUP. Sekilas Isi : Persebaran Komunitas Fauna Di Dunia Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuhtumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma, tergantung pada kemungkinankemungkinan yang dapat diberikan daerah tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap penyebaran fauna. Akibat pengaruh iklim terdapatlah beberapa macam fauna antara lain : - Fauna pegunungan - Fauna dataran rendah - Fauna padang rumput (sabana) - Fauna hutan tropis, dan sebagainya Fauna di dunia terbagi atas delapan sub definisi, yaitu : - Ethiopian untuk fauna di Afrika - Palaearctic untuk fauna di Asia - Oriental untuk fauna di Asia Selatan dan Tenggara - Neotropical untuk fauna di Amerika Selatan - Nearctic untuk fauna di Amerika Utara - Oceanian untuk fauna di Daerah Pasifik - Australiasia untuk fauna di Australia - Antarctic untuk fauna di Daerah Kutub Jenis-jenis satwa/fauna terkenal di dunia antara lain : - Reindeer berasal dari Kanada - Pinguin berasal dari pesisir pantai Eropa Utara - Gajah berasal dari India

- Cendrawasih berasal dari Australia - Kangguru berasal dari Australia - Pelikan berasal dari pesisir utara pantai Kanada - Zebra berasal dari Afrika - Badak berasal dari Sumatra 1. Fauna di daerah padang rumput Hewan-hewan pemakan rumput yang besar-besar antara lain : zebra, kangguru, dan bison. Predator di daerah padang rumput antara lain singa dan anjing liar serta ular. Sedangkan jenis insektanya adalah belalang. 2. Fauna di daerah gurun Mamalia besar jarang dapat hidup di daerah gurun. Hewan besar sukar menyesuaikan diri pada daerah yang bersuhu tinggi dan ketiadaan air. Sedangkan hewan-hewan yang terdapat di gurun antara lain ular, kadal, dan rodentia. 3. Fauna di daerah tundra Herbivora yang besar-besar antara lain : musk-ox dan reindeer, yang mendapat cukup makanan dari lumut dan lichens. Terdapat juga beruang kutub, kelinci kutub dan lemming. 4. Fauna di daerah hutan basah Hewan-hewan hutan basah tropik antara lain babi hutan, kera, burung, bajing, kucing hutan, dan sebagainya. 5. Fauna di daerah hutan gugur Hewan-hewan yang hidup di daerah hutan gugur antara lain : rusa, beruang, racoon, rubah, bajing dan burung pelatuk. 6. Fauna di daerah taiga Hewan khas di daerah taiga antara lain : moose, beruang hutan, ajak, dan marten. Persebaran fauna di muka bumi ini didasarkan oleh factor fisiografik, klimatik, dan biota yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Misalnya, hewan yang bisa hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin. Di samping itu, factor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu.

Karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 8 wilayah yaitu : 1. wilayah Ethiopian. Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan gurunsahara, Madagaskar, dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah Afrika, Badak Afrika, gorilla, baboon, simpanse, jerapah, mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu, trenggiling. Mamalia endemic di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah oriental seperti golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing. 2. Wilayah Paleartik. Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, uni soviet, daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan himalaya, kepulauan inggris di eropa barat sampai Jepang, selat Bering di pantai pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta di afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain. 3. Wilayah Neartik. Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat kutub utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun liar, tikus berkantung di gurun pasir timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah paleartik seperti, kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing. 4. Wilayah Neotropikal. Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropic dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, Ilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa jenis reptile seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar penghisap darah. 5. Wilayah Oriental. Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop, berbagai jenis reptile, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain, kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau.

6. Wilayah Australian. Wilayah ini mencakup kawasan Australian, Selandia baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kangguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur), terdapat juga beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan betet kelompok reptile antara lain buaya, kura-kura, ular pitoon. 7. Wilayah Oceanik. Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di samudera pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hanpir sama denganwilayah Australia. 8. Wilayah Antartik. Wilayahnya mencakup kawasan di kutub selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin. Misalnya rusa kutub, burung penguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub. StumbleUpon Teori evolusi yang dikemukakan Charles Darwin kini diakui banyak orang tak semata hasil pemikiran Darwin seorang. Sebelum Darwin berani memublikasikan teori yang memutarbalikkan ide asal-usul kehidupan tersebut, di Ternate, Maluku Utara, pada 1858, seseorang bernama Alfred Russel Wallace mengirimkan naskahnya kepada Darwin. Tampaknya mereka tiba pada kesimpulan yang lebih kurang sama mengenai persebaran dan evolusi spesies. Setahun kemudian, Darwin menerbitkan karyanya, The Origin of Species, setelah diyakinkan oleh kesimpulankesimpulan Wallace dalam naskah dari Ternate tersebut. Kini keduanya disandingkan sejajar sebagai penemu teori evolusi. Bagi Indonesia, Wallace mempunyai peran penting, mengingat Indonesia memiliki persebaran fauna yang tidak lazim, mengikuti perubahan permukaan bumi pada masa lampau. Wallace-lah yang menjelaskan mengapa fauna Sulawesi begitu khas, berbeda dengan fauna di bagian barat maupun timur Indonesia. Garis Wallacea yang membagi fauna Indonesia menjadi dua bagian tersebut mendapatkan namanya dari sang penemu, Alfred Russel Wallace. Setelah delapan tahun menjelajah Nusantara pada pertengahan abad ke-19, Wallace membagi pengalaman, petualangan, dan ilmu pengetahuannya dalam The Malay Archipelagoatau Kepulauan Nusantara. Alfred Russel Wallace adalah nama besar dalam jagat ilmu pengetahuan dunia. Namun, melalui bukti-bukti, peninggalan Wallace dapat dengan nyata teraba dan dengan mudah teridentifikasi bahwa dia adalah bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Sayangnya, Wallace dan karya besarnya, The Malay Archipelago, di Indonesia masih terlupakan, tutur Sangkot Marzuki, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Wallacea Indonesia. Ditambahkan, di Ternate tempat ia lama bekerja dan tempat sesungguhnya teori akbar mengenai evolusi lahir sampai tahun lalu sama sekali bersih dari tanda-tanda yang mengingatkan adanya penemuan paling besar pada abad ke-19 itu.