PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

ISLAM DAN SYARI AH ISLAM

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Objektif. Topik yang akan dipelajari SIMPOSIUM 2015 METODOLOGI PENGELUARAN HUKUM DALAM ISLAM. Ciri-Ciri Syariat Islam Ustaz Sayid Sufyan b Jasin

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Pendidikan Agama Islam

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Pendidikan Agama Islam

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Mengimani Kehendak Allah

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

LAMPIRAN TERJEMAH. No Bab Surah/Hadis Terjemah. 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang

Secara bahasa kata Islam berasal dari akar kata s-l-m : Penyerahan diri, pasrah, tunduk dan patuh dari makhluk kepada Khaliknya. Damai dan aman.

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א.

BIMBINGAN TAUHID UNTUK PEMULA DAN ANAK-ANAK

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

Meneladani Kepemimpinan Rosululloh Solawahualaihi wassalam

Pendidikan Tauhid Sejak Dini

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci. kehidupan, menjamin bagi manusia berkehidupan bersih lagi mulia, dan

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah

Hakikat Manusia Menurut Islam

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Modul ke: Mengenal Islam. DR. Rais Hidayat. Fakultas: Ilmu komputer. Program studi: Informasitika.

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

3 Wasiat Agung Rasulullah

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Pendidikan Agama Islam

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Motivasi Agar Istiqomah

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

Kaidah Memahami Tauhid

Sikap Muslim Terhadap Hari Raya Orang Kafir

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Jujur Hati, Lisan, dan Perbuatan

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN?

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

Kewajiban Menunaikan Amanah

Oyo Kita Hormati Orang Tua Dan Guru Kita

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya. Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd.

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

Anak Tanggung Jawab Orang Tua

ZAKAT NABI-NABI TERDAHULU DALAM AL-QUR AN (Telaah Historis Syari at Zakat)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

Hadits-Hadits Yang Menjelaskan Tentang Kenikmatan Iman

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Islam dan Kerangka Dasar Ajarannya Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Fakultas? Program Kode MK? Dra. Eva Maulina. M.M Studi 02 Abstract - Islam merupakan ajaran Allah yang di turunkan tuntuk mengatur kehidupan manusia melalui Ramhmatnya - Kerangka ajaran Islam adalah Aqidah, Syariah dan Akhlak - Esensi ajaran Islam berkiblat universal tetapi penafsirannya partikular Kompetensi - Mampu menjelaskan ruang lingkup ajaran Islam dan mengimplementasikan dalam kehidupan - Mampu menjelaskan hubungan Aqidah, Syariah, dan Akhlak serta contohnya dalam kehidupan 2016 1 Pendidikan Agama Islam Dra. Eva Maulina,MM Pusat Bahan Ajar dan elearning http://www.mercubuana.ac.id

2 MODUL 1 DINUL ISLAM DAN KERANGKA DASAR AJARANNYA Artinya :.. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (AL-Qur an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. Q.S. An-Nahl (16): 89. 1 A. PENGERTIAN DINUL ISLAM Kata Islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islaman yang berarti menciptakan kedamaian, keselamatan, kesejahteraan hidup dan kepasrahan kepada Allah. Senada dengan pendapat diatas, sumber lain mengatakan bahwa Islam berasal dari bahasa arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat sentausa. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat sentausa, dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat. Kata aslama itulah yang menjadi kata Islam karena di dalamnya memiliki kandungan segala arti yang pokok yang seakar dari kata Islam. Oleh karena itu orang yang berserah diri, patuh dan taat disebut sebagai orang muslim. Orang yang demikian berarti telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri dan patuh kepada Allah SWT. Orang tersebut selanjutnya akan dijamin keselamatannya didunia dan akhirat. 2

3 Islam merupakan ajaran Allah yang diturunkan untuk mengatur tata kehidupan manusia melalui para rasul, dari nabi Adam AS. hingga nabi Muhammad SAW. Adapun Islam yang dimaksudkan dalam pembahasan ini ialah Din yang diturunkan kepada nabi terakhir, Muhammad SAW dengan melalui risalah Al-Qur an sebagai penyempurna millah-millah (Din) sebelumnya. Penamaan Islam mempunyai perbedaan yang mendasar dengan agama-agama lainnya, yang menempatkan Islam pada tempat istimewa yaitu penamaannya tidak dihubungkan dengan pembawanya dan tempat agama itu lahir. Jadi Islam bukanlah pikiran Nabi Muhammad SAW, sekalipun Islam dengan nabi Muhammad SAW tidak bisa dipisahkan. Islam adalah nama yang diberikan oleh Allah melalui FirmanNya dalam Al-Qur an, diantaranya: Q.S. Ali-Imran (3): 85 Artinya: Barang siapa yang memeluk agama selain Islam, maka mereka sekali-kali tidak akan diterima dari padanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang merugi. 3 Q.S. Al- Maidah (5): 3 Artinya: Dan Aku rela Islam sebagai agamamu. 4 Ditinjau dari ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan pada manusia yang meliputi: 1. Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah) Hubungan manusia dengan Allah. Pengabdian manusia bukanlah untuk kepentingan Allah, karena Allah tidak berhajat (butuh) kepada siapa pun, pengabdian itu bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada fitrahnya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur an : Q.S. Ar-Ruum (30): 30 yang artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah

4 Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. 5 Q.S. Adz-Dzariat (51): 56 yang artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku. 6 Q.S. Al-Bayyinah (98): 5 yang artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan mereka menjalankan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah orang-orang yang lurus. 7 a. Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-naas) Agama Islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan sesama dalam berbagai aspek kehidupannya. Seluruh konsep yang ada bertumpu pada satu nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia. Firman Allah SWT dalam Al-Qur an: Q.S. Al-Maidah (5): 2 yang artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. 8 Manusia diciptakan oleh Allah terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka hidup berkelompok, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Mereka saling membutuhkan dan saling mengisi sehingga manusia juga disebut makhluk sosial, manusia selalu berhubungan satu sama lain, firman Allah dalam Al-Qur an : Q.S. Al-Hujurat (49): 13 yang artinya: Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi

5 Allah diantara kamu adalah yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.. 9 b. Hubungan Manusia dengan Makhluk lainnya / Lingkungannnya Seluruh benda-benda yang diciptakan oleh Allah yang ada dialam ini mengandung manfaat bagi manusia. Alam raya ini wujudnya tidak terjadi begitu saja, akan tetapi diciptakan oleh Allah dengan sengaja dan dengan hak. Allah berfirman dalam Al-Qur an : Q.S. Ibrahim (14): 19 yang artinya : Tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak (tidak percuma / penuh hikmah)?. 10 Q.S. Ali-Imran (3): 191 yang artinya: Wahai Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia-sia.. 11 Q.S. Luqman (31): 20 yang artinya: Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang dilangit dan yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmatnya lahir dan batin. 12 Q.S. Hud (11): 61 yang artinya : Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmuran. 13 Firman Allah di atas menjelaskan bahwa alam ini untuk manusia dan manusia diperintahkan untuk memakmurkan dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hanya saja dalam memanfaatkan alam ini manusia harus mengerti batas-batasnya, tunduk dan patuh pada aturan-aturan yang telah digariskan oleh Sang Pencipta alam ini. B. KERANGKA DASAR DINUL ISLAM Islam bukan hanya suatu sistem kepercayaan dan ritual, tapi merupakan suatu system kehidupan yang lengkap, integral dan universal. Tanpa diawali dari visi yang tepat dan benar maka sebuah system tidak akan bisa diwujudkan dengan sempurna atau bahkan salah sama sekali.

6 Demikian pula untuk menjadikan Islam sebagai sistem hidup harus berangkat dari visi yang tepat dan benar. Salah satu yang menyebabkan orang salah memahami ajaran Islam, karena mereka berawal dari visi yang salah dalam memandang ruang lingkup ajaran Islam serta menggambarkan bagian-bagian dalam kerangka keseluruhan ajaran agama Islam tersebut. Vera Micheles Dean dalam bukunya The Nature of The Non Western World, sebagaimana dikutip Humaidi Tata Pangarsa; bahwa Islam meliputi empat unsur: 1. Islam is religion 2. Islam is political system 3. Islam is way of live 4. Islam is interpretation of history 14 Dengan mengikuti tanya jawab antara Malaikat Jibril dengan Nabi Muhammad SAW tentang Iman, Islam dan Ihsan serta memperhatikan isi Al-Qur an secara keseluruhan maka dapat dikembangkan bahwa pada dasarnya sistematika dan pengelompokkan ajaran Islam secara garis besar adalah akidah syariah dan akhlak. 1. Aqidah Dalam ajaran Islam aqidah merupakan landasan yang mendasari seluruh aktivitas kehidupan Islami, sedangkan pelakunya disebut mukmin. Suatu perilaku yang tidak berangkat dari landasan itu, maka perilaku itu diluar system Islam atau kufur dan pelakunya disebut kafir. Sistem keyakinan dalam ajaran Islam dibangun dalam enam landasan atau asas yang lazim disebut rukun iman. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur an: Q.S. An-Nisa (4): 136 yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepadaallah dan rasulnya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasulnya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitabkitabnya, rasul-rasulnya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. 15

7 2. Syariah Syariah adalah peraturan dan perundang-undangan yang diberikan oleh Allah SWT untuk mengatur berbagai aspek kehidupan manusia. Syariah atau sistem nilai Islam ini ditetapkan oleh Allah dan rasulnya sebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur an dan As-Sunnah. Dalam literature Islam, pembahasan syariah dikelompokkan kepada bidang ibadah dan muamalah. 3. Akhlak Akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga, berisi ajaran tentang tata perilaku dan sopan santun. Akhlak dalam Islam merupakan manivestasi dari akidah dan syariah. Karena keimanan harus ditampilkan dalam perilaku sehari-hari. Inilah yang menjadi misi utama diutusnya Rasulullah SAW, sebagaimana beliau bersabda dalam Hadist riwayat Ahmad: Sesungguhnya Aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak terpuji. Akhlak Islam bersifat sacral, absolut, imperatif, akurat, universal dan memiliki makna ukhrawi. Dikatakan sacral, karena norma-normanya berhubungan dan terkait dengan Allah serta merupakan ibadah kepadanya. Dikatakan absolut, dalam pengertian memiliki kemutlakan sebagai standar baik dan buruk, benar atau salah secara baku dan tidak berubah-ubah baik karena perbedaan budaya masyarakat maupun perkembangan waktu. Dikatakan imperatif, karena norma-normanya mengikat dan memaksa. Dikatakan akurat, karena norma-normanya itu sangat tepat sebagai alat untuk mengendalikan manusia dan selaras dengan kepentingan penataan kehidupan yang damai dan harmonis. Dikatakan universal, karena berlaku dimanapun dan kapanpun. Dan bersifat ukhrawi, dalam pengertian bahwa keuntungan dari pelaksanaannya tidak hanya dirasakan sekarang di dunian ini saja tetapi nanti juga di akhirat.

8 SKEMA KERANGKA DASAR DINUL ISLAM AQIDAH: Rukun Iman: 1. Iman kepada Allah 2. Iman kepada Kitab-kitabNya 3. Iman kepada Malaikat-malaikatNya 4. Iman kepada Para RasulNya 5. Iman kepada Hari Akhir 6. Iman kepada Qadha dan Qadhar DINUL ISLAM SYARIAH Ibadah: 1. Yang terkait dengan syarat, rukun dan waktu (muqaddar) 2. Yang tidak terkait dengan syarat, rukun dan waktu (ghaer muqaddar) (Pen.) Mu amallah: 1. Ahwal syakhsiyah (system hubungan keluarga) 2. Madaniyah (system peradaban kemasyarakatan) 3. Murafa at (system peradilan) 4. Dusturiyah (system konstitusi/uud/perundangan lainnya) 5. Jinayah (system hukum pidana) 6. Iqtisadiyah & maliyah (system kenangan dan APBN) 7. Dauliyah (system kedaulatan negara) AKHLAK 1. Akhlakul mahmudah kepada khalik 2. Akhlakul mahmudah kepada makhluk: a. Manusia b. Alam sekitarnya

9 Catatan: (Abdul Wahab Khalaf, Ilmu Ushul Fiqh. h. 32-33). C. HUBUNGAN AQIDAH, SYARIAH DAN AKHLAK Syariah dan akhlak adalah komponen Dinul Islam yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya hubungan ketiga komponen itu merupakan kausalitas. Aqidah harus mampu menggerakkan seseorang untuk melakukan dan mematuhi dinul Islam. Ajaran yang dilakukan itu diharapkan dapat mendidik seseorang untuk berkepribadian sehari-hari. Bila kita perhatikan ayat-ayat dalam Al-Qur an pada umumnya selalu mencerminkan adanya hubungan antara ketiga aspek tersebut. Sebagai contoh diantaranya : Q.S. Al-Baqarah (2): 183 yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. 16 Q.S. Al-Maidah (5): 8 yang artinya : Hai orang-orang yang beriman hendaknya kamu jadi orangorang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kanu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada Taqwa sesungguhnya Allah maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 17 Q.A. Al-Ankabut (29): 45 yang artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu yaitu al Kitab (Al-Qur an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

10 (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. 18 Seseorang yang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi dengan akidah dan syariah, perbuatannya hanya dikatakan sebagai perbuatan baik yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu dipandang baik oleh Allah. Kerangka dasar ajaran Islam seperti dijelaskan diatas mengantarkan kita pada pemahaman bahwa Islam adalah agama yang mengatur kehidupan manusia baik secara pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, bernegara dan hubungan antar bangsa tanpa membedakan satu sama lain. Setiap aktifitas muslim dalam segala lapangan kehidupan adalah merupakan ibadah atau pengabdian kepada Allah dan tidak ada satu segi kehidupanpun yang lepas dari kerangka ibadah kepada Allah, firman Allah dalam Al-Qur an : Q.S. Adz-Dzariat (51): 56 yang artinya: Dan tidaklah Aku (Allah) menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembahku (beribadah/mengabdi kepadaku). 19 Oleh sebab itu Dinul Islam tidak mengenal pemisahan antara satu segi kehidupan dengan kehidupan yang lain, dalam arti lain Islam menolak sekulerisme, karena sekulerisme memusatkan perhatiannya kepada masalah dunia semata, secara sadar atau tidak ia telah mengenyampingkan agama dan wahyu dalam peri kehidupan sehari-hari. Hal ini mengantarkan manusia kepada kehidupan yang bebas tanpa ikatan agama. D. ESENSI DAN KEUNIVERSALAN ISLAM 1. Esensi Ajaran Islam Al-Qur an telah memberikan pesan yang jelas kepada kita, bahwa Islam merupakan Ad-Din bagi seluruh Nabi/Rasul sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW. Salah satu ayat menunjukkan bahwa Islam dianut oleh nabi-nabi terdahulu sebelum rasul akhir zaman Nabi

11 Muhammad SAW, sebagaimana pesan Nabi Ya kub AS kepada anak cucunya, yang Allah ceritakan melalui wahyu (Al-Qur an) kepada rasul akhir zaman Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut: Q.S. Al-Baqarah (2): 132 yang artinya : Nabi Ya kub berpesan kepada anak-anaknya: Hai anakanakku sesungguhnya Allah telah memilih agama (Islam) untuk kamu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam. 20 Q.S. Asy-Syura (42): 13 yang artinya : Dia telah mewasiatkan Agama kepadamu, sebagaimana yang diwasiatkan kepada Nuh, dan telah diwahyukan kepadamu, dan Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. 21 Dalam Sabda Rasulullah SAW riwayat Bukhari dan Muslim, menjelaskan sebagai berikut: Antara satu rasul dengan rasul lainnya sebelum Nabi Muhammad SAW. Merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Sehingga bila diumpamakan suatu bangunan bagaikan gedung yang megah dan mewah, tapi ada kekurangan sedikit dari bagian gedung tersebut, maka Rasulullah SAW. Sebagai penutup dan penyempurna bangunan tersebut. Islam pada hakikatnya mempunyai arti berserah diri kepada hukum Allah dengan tanpa kritik atau Sami naa wa Atha naa (kami dengar dan kami taat). Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur an : Q.S. Al-An am (6): 162-163 yang artinya : Katakanlah, Sesumgguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Rabb alam semesta, tidak ada sekutu baginya, dan dengan itu aku diperintah dan aku adalah orang yang pertama berserah diri. (Islam). 22 2. Keuniversalan Dinul Islam Keuniversalan Dinul Islam adalah menunjuk kepada pengertian bahwa Islam dilihat dari sudut pandang yang utuh, maka dapat berlaku untuk semua orang diseluruh dunia sepanjang zaman. Hal ini

12 sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Anbiya (21): 107 yang artinya : Tidak Kami utus Engkau melainkan agar menjadi rahmat bagi seluruh alam. 23 Agama Islam yang dibawa oleh Muhammad Rasulullah SAW, lahir pada tingkat terakhir dari perkembangan sejarah manusia. Oleh karena itu ia bercorak modern dan up to date disamping wataknya yang universal. Dilihat secara parsial maka Dinul Islam dapat dibedakan kepada: 1. Iqlimiyah Al-Islam, dalam arti adanya ajaran-ajaran Islam yang berbeda dalam satu iklim (wilayah) dengan wilayah lainnya sebagai akibat perbedaan situasi dan kondisi. 2. Alqawa id Al-Hakimah, maksudnya ajaran Islam yang memiliki kontek keberlakuan akidah secara mendunia sepanjang masa. Prinsip ini dapat didasarkan kepada firman Allah dalam Al-Qur an : 1. Q.S. Al-Baqarah (2): 185 yang artinya : Allah menghendaki untuk kamu kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran. 24 Pada hakikatnya, dalam hidup bermasyarakat dimana perbedaan sangat dimungkinkan, Islam lebih mementingkan isi dan makna dibandingkan dengan bentuk-bentuk lahiriahnya, walaupun hal tersebut bersumber dari petunjuk nabi, tetapi hal itu harus dipahami dalam konteks kemasyarakatan yang beliau alami dan tentunya berbeda dengan masyarakat yang lain akibat perbedaan waktu atau tempat. Disinilah, keuniversalan Islam yang tergambar pada prinsip dan nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan modern. Seperti contoh, bentuk-bentuk pemerintah dapat berubah-ubah tetapi prinsip-prinsip atau nilai-nilainya bersifat tetap dan universal. Contoh lain, nabi memerintahkan untuk berlatih naik kuda dan main panah dalam rangka mempertahankan diri dari musuh. Prinsip mempertahankan dirinya bersifat universal, tetapi bentuk-bentuk pertahanan dirinya dapat berbeda atau particular sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

13 Dalam prinsip-prinsip Islam mengantar kita untuk berkesimpulan bahwa perbedaan merupakan sesuatu yang dibenarkan selama perbedaan tersebut masih dalam kerangka ijtihadi. DAFTAR KUTIPAN 1 Departemen Haji dan Wakaf Saudi Arabia, Al-Qur an wa Tarjamatu ma aniyatu ila Lughati al-indunisiya, ( Medinah Munawwarah: khadim al- Haramain asy-syarifain, Tahun 1411 H ), h. 415. 2 Abuddin Nata, Metodologi Study Islam, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1999), cet. Ke-3, h. 62. 3 Departemen Haji dan Wakaf Saudi Arabia, op.cit, h. 90 4 Ibid., h. 157. 5 Ibid., h. 645. 6 Ibid., h. 862 7 Ibid., h. 1084. 8 Ibid, h. 156-157. 9 Ibid., h. 847. 10 Ibid., h. 382 11 Ibid., h. 110. 12 Ibid, h. 655. 13 Ibid, h. 336. 14 Humaedi Tata Pangarsa, Kuliah Akidah Lengkap, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1981), cet. ke-5, h. 36.Ibid., h. 44. 15 Departemen Haji dan Wakaf Saudi Arabia, op.cit,.., h. 145. 16 Ibid. h. 44 17 Ibid. h.159. 18 bid., h. 635.. 19 Ibid., h. 862 20 Ibid., h. 34 21 Ibid., h. 785 22 Ibid., h. 216 23 Ibid., h. 508 24 Ibid., h. 45

14

15