Volume 3, Nomor 2 Desember 2015, 58-70

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

PERAWATAN PAYUDARA POST NATAL

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

Putri Kusumawati Priyono

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN LINGKUNGAN SEHAT TERHADAP PERUBAHAN POLA HIDUP DAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH DI DESA SAMBIGEDE RT. 18 RW.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011).

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH HEALTH EDUCATION

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survey melalui. saat bersamaan/sekali waktu (Notoatmodjo, 2005).

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : ELIS SITI PRIYANI

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

CONTENT VALIDITY INDEX PERILAKU IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE) SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK SALLY KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2010

2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik, teliti, dan benar. 3. Berilah tanda ceklis ( ) pada salah satu jawaban yang menurut saudara benar.

BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan

RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA

KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI. Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

LAPORAN PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KELUARGA BAPAK I DENGAN IBU MENYUSUI DI RT 10 RW 08 KELURAHAN CURUG KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO. Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha**

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

SURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang berisi zat penting untuk

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

DEWI SUSANTI ( S)

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS MEUREUBO KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN

LATIHAN PEMBUATAN VIGNETTE CONTOH SOAL BIDAN 1. ID soal

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000

BAB 1 PENDAHULUAN. besar seperti benjolan di daerah areola (Saryono&Roischa, 2009).

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

Sukorejo Village Gurah Sub Distric Kediri Regency

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel

PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

OLEH : NANDA PURWANTO NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE-3 DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN

: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kabupaten Asahan Kecamatan Pulau Rakyat Tahun 2016

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

SIKAP POSITIF IBU DALAM PERAWATAN PAYUDARA MENDUKUNG KELANCARAN PRODUKSI ASI

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan nutrisi bayi (Roesli, 2005). Pemberian ASI sangat bermanfaat bagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cuci tangan mengunakan sabun telah menjadi salah satu gerakan yang

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Engorgement) itu dikarenakan penyempitan pada duktus laktiferus,

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

Kata Kunci : Penyuluhan, pengetahuan, sikap, ASI eksklusif Daftar Pustaka : 13 Pustaka ( ) 4 internet ( )

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA 0 SAMPAI 6 BULAN DI RT 02 RW 03 GEDOK WETAN KABUPATEN MALANG Vivin Yuni Astutik, dr. Herry Wibowo Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang vivinyuniastutik@gmail.com, herry_wibowo@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan hasil pengamatan dan permasalahan yang didapatkan oleh peniliti maka peneliti akan mengajarkan kepada ibu-ibu mengenai pembelajaran perawatan payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan dan dalam pembelajaran perawatan payudara pada ibu yang mempunyai anak usia 0 sampai 6 bulan. Perawatan payudara yang dilakukan dengan benar dan teratur akan memudahkan si baby mengkonsumsi ASI. Populasi yang digunakan mengambil data ibu sebanyak 45 orang metode pengambilan sampel adalah secara random sampling diambil 33 orang dibagi 3 kelompok. Kelompok 1 yang menggunakan, kelompok 2 menggunakan, kelompok 3 kelompok kontrol. Desain penelitian adalah Penelitian Eksperimental dengan cara membandingkan perawatan payudara pada ibu yang menggunakan metode monstrasi dan ibu yang menggunakan. Pengolahan data dengan uji analisis T Test. Hasil penelitian diketahui dari 10 variabel yang diobservasi pada ke tiga kelompok yang variabel tersebut mempunyai perbedaan yang signifikan yaitu mengkompres payudara t hitung 2.493, kedua telapak tangan diletakkan di tengah di antara kedua payudara t hitung 7.778, Kedua Telapak tangan ditarik ke atas t hitung 6.708, kedua tangan melepaskan payudara t hitung 2.936, mengurut payudara dari pangkal payudara ke arah puting memakai genggaman tangan atau ruas ruas jari t hitung 6.364, Tangan kanan menyangga payudara kanan, kemudian sisi ulnar tangan kiri mengurut payudara t hitung 6.708, Membasuh payudara dengan air hangat dan air dingint hitung 3.195, Merangsang puting susu dengan waslap / handuk kering t hitung 4.781, sudah pernah melakukan perawatan payudara sebelumnya, t hitung 3.872, ibu dapat memodifikasi tanpa mengurangi kebenaran dalam melakukan perawatan payudara t hitung 3.368. dengan uji analisis T Test menunjukan t hitung t 0,05 2.201 berarti menunjukkan ada perbedaan pada ibu yang menggunakan metode demonstrasi dan. Kata kunci : dan, perawatan payudara PENDAHULUAN Menyusui adalah salah satu tugas seorang ibu, seperti halnya kewajiban memberi makan dan mendidik anaknya. ASI adalah makanan utama dan terpenting untuk bayi. ASI mengandung banyak zat antibodi yang berguna untuk menangkal penyakit. Menyusui sendiri bagi ibu adalah sebuah proses alamiah. Seseorang ibu akan menyusui bayinya tanpa harus belajar menyusui terlebih dahulu. Walaupun begitu, dalam kehidupan kita sekarang, melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah.(luwia, 2005). Menyusui merupakan suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi petumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Selain itu, mempunyai pengaruh biologis serta kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi.zat zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit. (Astutik,2014). 58

Perawatan payudara dilakukan atas berbagai indikasi, antara lain puting tidak menonjol atau bendungan payudara. Tujuannya adalah memperlancar pengeluaran ASI saat masa menyusui.untuk pascapersalinan, lakukan sedini mungkin, yaitu 1 sampai 2 hari dan dilakukan 2 kali sehari.(sunarsih dkk,2011). Akan tetapi, menyusui tidak selamanya dapat berjalan dengan normal. Pembengkakan yang terjadi akan bisa menyebabkan rasa nyeri yang sangat pada ibu bahkan tidak jarang ibu akan merasa demam. Oleh karena itu, untuk menghindari agar kondisi semacam ini tidak terjadi maka diperlukan perawatan payudara. (Astutik, 2014). Keterampilan melakukan perawatan payudara perlu sekali untuk diterapkan kepada masyarakat khususnya pada ibu-ibu nifas karena perawatan payudara selama masa menyusui ini ditujukan agar payudara senantiasa bersih dan mudah untuk diisap oleh bayi. Dengan adanya perawatan payudara ini banyak manfaat yang bisa didapat oleh ibu dan juga pada bayinya. Hasil dari study pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti kepada 13 ibu yang mempunyai anak usia 0 sampai 6 bulan hanya terdapat 4 ibu (30,76%) yang tidak mengalami masalah pada payudaranya, dan masih ada 9 ibu yang memiliki masalah pada payudaranya. Keluhan yang dialami ibu diantaranya ada 4 ibu (30,76%) mengeluh pengeluaran ASI tidak lancar, 2 ibu (15,38%) mengeluh payudara kemerahan dan bengkak, 1 ibu (7, 69%) mengeluh puting masuk ke dalam, 2 ibu (15,38%) mengeluh puting pecah pecah. Hal ini terjadi dikarenakan pada ibu nifas tersebut tidak rutin dalam melakukan perawatan payudara.berdasarkan hasil pengamatan dan permasalahan yang didapatkan oleh peniliti maka peneliti akan mengajarkan kepada ibu-ibu mengenai pembelajaran perawatan payudara. Salah satu bentuk pembelajaran yang dilakukan adalah dengan pendekatan media pembelajaran dimana peneliti menggunakan sarana media audio visual (VCD) dan untuk menunjukkan langkah- langkah perawatan payudara pada ibu menyusui. Berawal dari uraian di atas, ada beberapa alasan yang mendrong peneliti untuk memilih judul Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi dan Media Audio Visual (VCD) Dalam Pembelajaran Perawatan Payudara Pada Ibu yang Mempunyai Anak Usia 0 Sampai 6 Bulan di RT 02 RW 03 Gedok Wetan Kabupaten Malang antara lain : Peneliti ingin mengetahui perbedaan penggunaan (VCD) dan yang diberikan pada ibuibu dalam keterampilan melakukan perawatan payudara. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang pelaksanaanya dengan True Eksperimental Desain (eksperimen yang benar benar dilakukan). Karena dalam penelitian ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Dengan menggunakan salah satu metode True Eksperimental Desain yakni pretest posttest with control group, dalam rancangan ini dilakukan randomisasi, artinya pengelompokan anggota-anggota kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan berdasarkan acak atau random. Kemudian dilakukan pretes (O1) pada kedua kelompok tersebut, dan diikuti intervensi (X) pada kelompok eksperimen. Setelah beberapa waktu dilakukan postes (O2) pada kelompok tersebut. Pengaruh perlakuan X diamati dalam situasi yang lebih terkontrol, yaitu dengan membandingkan selisih (O1 O2 pada kelompok eksperimen) dengan selisih (O1 O2 pada kelompok kontrol). (toatmodjo, 2005). Data yang akan dikumpulkan berupa data kuantitatif yaitu merupakan data yang dihasilkan dari pengukuran, dapat berupa bilangan bulat atau desimal. Data akan didapat melalui data primer, yaitu pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh peniliti terhadap sasaran ( Budiarto, 2010). Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di di RT 02 RW 03 Gedok Wetan Kabupaten Malang. Peneliti melakukan observasi pada April-Juni 2015. Dilakukan observasi pada ibu yang mempunyai anak usia 0 sampai 6 bulanyang 59

telah diberikan materi praktik perawatan payudara dengan menggunakan metode demonstrasi dan. Populasi dan Sampel Menurut toatmodjo (2005) populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti. Kelompok A adalah kelompok eksperimen dimana kelompok ini mendapatkan penjelasan cara perawatan payudara dengan menggunakan dan demonstrasi. Kelompok B adalah kelompok kontrol yang tidak mendapatkan penjelasan cara perawatan payudara dengan menggunakan dan demonstrasi. 1. Kelompok perlakuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 11 Ibu yang mempunyai anak usia 0 sampai 9 bulan yang diberikan dan 11 Ibu yang mempunyai anak usia 0 sampai 9 bulan yang diberikan. 2. Kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 11 Ibu yang mempunyai anak usia 0 sampai 9 bulan yang tidak diberikan perlakuan cara perawatan payudara dengan dan Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas adalah merupakan variabel yang menjadi objek utama penelitian. (Mulyatiningsih, 2012). Variabel bebas independen dalam penelitian ini adalah (X1) dan (X2). Hal ini dikarenakan dan audio visual merupakan variabel yang mempengaruhi keterampilan ibu-ibu dalam melakukan perawatan payudara. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan ibu dalam melakukan perawatan payudara (Y). Hal ini dikarenakan, keterampilan ibu dalam melakukan perawatan payudara mendapat pengaruh dari variabel bebas yaitu dan media audio visual. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, lembar observasi ini diisi oleh peneliti dengan cara memberikan tanda check pada pilihan yang tersedia. Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku subjek penelitian yang dilakukan secara sistematik. Menurut (toadmodjo 2012) mengatakan bahwa observasi adalah studi yang disengaja dan sistematik tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psychis dengan jalan mengamati dan mencatat. Analisa Data Dalam tahap ini data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Untuk mengolah data kuantitatif dapat dilakukan dengan tangan atau melalui proses komputerisasi. Teknik analisis kuantitatif juga disebut dengan teknik statistik, yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil dari konvensi ini lebih banyak digunakan dalam penelitian, karena menghasilkan kesimpulan yang lebih tepat dibandingkan dengan teknik analisis kuantitatif. (toatmodjo, 2005). Untuk menguji hypotesis tersebut, digunakan pendekatan uji- T. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di di RT 02 RW 03 Gedok Wetan Kabupaten Malang, jumlah responden sebanyak 33 orang, yaitu 11 Orang yang diberi perlakuan pembelajaran dengan, 11 orang yang diberi perlakuan pembelajaran dengan media audio visual dan 11 orang yang tidak diberi perlakuan cara perawatan payudara dengan metode demonstrasi dan. Karakteristik umum responden yang diteliti antara lain : Umur, Pendidikan Ibu. Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu Umur Jumlah Persentase (%) < 20 th 1 3.03 % 20 th 30 21 63.6 % th >30 th 11 33.3 % Total 33 100 % Berdasarkan Tabel 1 tampak bahwa sebagian besar responden berumur 20 30 60

tahun yaitu sebanyak 21 responden (3.03 %), sedangkan umur >30 tahun 11 responden (33.3 %), dan kurang dari 20 tahun hanya 1 responden (3.03 %) jadi dari responden berdasarkan umur yang terbanyak adalah antara umur 20 30 tahun. Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Pendidikan Jumlah Persentase (%) SD 8 24.24 % SMP 11 33.3 % SMA 8 24.24 % Diploma / 6 18.18 % Perguruan Tinggi Total 33 100 % Berdasarkan Tabel 2 dapat diperoleh hasil responden yang berpendidikan SD berjumlah 8 responden (24.24 %), berpendidikan SMP sebanyak 11 responden (33.3 %), berpendidikan SMA sebanyak 11 responden (33.3 %), berpendidikan diploma / perguruan tinggi sebanyak 6 responden (18.18 %), jadi yang terbanyak dari pendidikan ibu adalah SMP. Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Pekerjaan jumlah persentase IRT 17 51.51% Swasta 10 30.30% Wiraswasta 1 3.03% PNS 5 15.15% Jumlah 34 100 % Berdasarkan Tabel 3 dapat diperoleh hasil, responden Ibu Rumah Tangga sebanyak 17 responden (51.51 %), Swasta sebanyak 10 responden (30.30 %), Wiraswasta 1 responden (3.03%), PNS sebanyak 5 responden (15.15 %) jadi yang terbanyak adalah responden yang menjadi IRT. Hasil Analisa Data Perbedaan Penggunaan Metode Demonstrasi Dan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Perawatan Payudara Seperti telah dijelaskan pada bab III, penelitian ini adalah eksperimen dengan subjek peneliti ibu yang mempunyai anak usia 0 9 bulan di desa Gedok Wetan yang tediri dari 33 responden, yaitu 11 ibu yang diberi perlakuan cara perawatan payudara dengan metode demonstrasi, 11 ibu yang diberi perlakuan cara perawatan payudara dengan dan 11 orang yang tidak diberi perlakuan dengan maupun media audio visual. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah pengaruh penggunaan metode demonstrasi dan dalam pembelajaran perawatan payudara. Yang meliputi keterampilan ibu dalam melakukan perawatan payudara meliputi : respon terpimpin dapat melakukan sesuai dengan urutan perawatan payudara, mekanisme karena telah melakukan sesuatu dengan tepat dan otomatis, adaptasi memodifikasikan tanpa mengurangi kebenaran dalam melakukan perawatan payudara. Variabel penelitian yang diamati berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat dalam table. Berdasarkan Tabel 4 diatas maka dapat dilihat bahwa responden yang diberi perlakuan menggunakan kisaran rata rata melakukan mengkompres minyak kelapa / baby oil ke payudara selama ± 3 5 menit adalah 1.9091 sedangkan responden yang diberi perlakuan dengan menggunakan media audio visual kisaran rata rata melakukan mengkompres minyak kelapa / baby oil ke payudara selama ± 3 5 menit adalah 1.5455 yang artinya kurang mampu melakukan kompres baby oil ke payudara selama ± 3 5 menit dari responden yang menggunakan. maka dapat dilihat perbedaan responden dengan menggunakan mempunyai batas bawah 1.709 dan batas atas 2.109, sedangkan pada responden dengan batas bawah 1.199 dan batas atas 1.892, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kedua perlakuan responden dengan menggunakan dan responden perbedaan. Hal ini didukung dengan melihat t hitung = 2.493 lebih besar dari t 0,05 = 2.201. Hal ini berarti perlakuan responden yang responden yang menggunakan media audio 61

visual berbeda secara signifikan terhadap gerakan mengkompres minyak kelapa /baby oil ke payudara selama ± 3 5 menit. Tabel 4 Rata Rata Variabel Mengkompres Minyak Kelapa / Baby Oil Ke Payudara Selama ± 3 5 Menit,dengan selang kepercayaan 95% Batas Bawah, Batas Atas, t hitung Dan 1 Ibu ibu yang diberi perlakuan metode demonstrasi 2 Ibu ibu yang diberi t 0,05 Rata Batas Batas Rata Bawah Atas t hitung t 0,05 1.9091 1.709 2.109 2.493 2.201 1.5455 1.199 1.892 Tabel 5 Rata Rata Variabel Gerakan Kedua Telapak Tangan Diletakkan Di Tengah Di Antara Kedua Payudara Dengan Ujung Ujung Jari Menghadap Ke Bawah Dengan Selang Kepercayaan 95%, Batas Bawah, Batas Atas, t hitung Dan t 0,05 Rata- Batas Batas Rata Bawah Atas t hitung t 0,05 1 Responden yang diberi perlakuan 2.0909 1.890 2.290 7.778 2.201 menggunakan metode demonstrasi 2 Responden yang diberi perlakuan 1.0909 0.890 1.290 menggunakan media audio visual Berdasarkan Tabel 5 diatas maka dapat dilihat bahwa responden yang diberi perlakuan menggunakan kisaran rata rata melakukan gerakan kedua tangan diletakkan di tengah di antara kedua payudara dengan ujung ujung jari menghadap ke bawah adalah 2.0909 sedangkan responden yang diberi perlakuan dengan menggunakan media audio visual kisaran rata rata melakukan gerakan kedua tangan diletakkan di tengah di antara kedua payudara dengan ujung ujung jari menghadap ke bawah adalah 1.0909 yang artinya kurang mampu dari responden yang menggunakan dalam melakukan gerakan kedua tangan diletakkan di tengah di antara kedua payudara dengan ujung ujung jari menghadap ke bawah maka dapat dilihat perbedaan responden dengan menggunakan mempunyai batas bawah 1.890 dan batas atas 2.290 sedangkan pada responden dengan batas bawah 0.890 dan batas atas 1.290, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kedua perlakuan responden dengan menggunakan dan responden perbedaan. Hal ini didukung dengan melihat t hitung = 7.778 lebih besar dari t 0,05 = 2.201 Hal ini berarti perlakuan responden yang responden yang menggunakan media audio visual berbeda secara signifikan terhadap gerakan melakukan kedua tangan diletakkan di tengah di antara kedua payudara dengan ujung ujung jari menghadap ke bawah. 62

Tabel 6 Rata Rata Variabel Gerakan Kedua Telapak Tangan Ditarik Ke Atas Melingkari Payudara Sambil Menyangga Payudara, Dengan Selang Kepercayaan 95%, Batas Bawah, Batas Atas, t hitung Dan t 0,05. Rata Batas Batas t hitung t 0,05 1 Responden yang diberi 2 Responden yang diberi Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa kisaran rata rata saat melakukan gerakan kedua telapak tangan ditarik ke atas melingkari payudara sambil menyangga payudara adalah 2.3636, sedangkan kisaran rata rata saat melakukan gerakan kedua telapak tangan ditarik ke atas melingkari payudara sambil menyangga payudara adalah 1.1818 yang artinya kurang mampu dari responden yang menggunakan dalam melakukan gerakan kedua telapak tangan ditarik ke atas melingkari payudara sambil menyangga payudara. Rata Bawah Atas 2.3636 1.916 2.811 6.708 2.201 1.1818 0.734 1.629 menggunakan mempunyai batas bawah 1.916 dan batas atas 2.811, sedangkan responden yang menggunakan media audio visual mempunyai batas bawah 0.734 dan batas atas 1.629, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa responden yang responden yang menggunakan media audio visual mempunyai perbedaan. Hal ini didukung dengan melihat t hitung = 6.708 lebih besar dari t 0,05 = 2.201. Hal ini berarti responden yang responden yang menggunakan media audio visual berbeda secara signifikan terhadap melakukan gerakan kedua telapak tangan ditarik ke atas melingkari payudara sambil menyangga payudara. Tabel 7 Rata Rata Variabel Kedua Telapak Tangan Melepaskan Payudara Dengan Selang Kepercayaan 95%, Batas Bawah, Batas Atas, t hitung Dan t 0,05. Rata Batas Batas t Rata Bawah Atas hitung t 0,05 1 Responden yang diberi 2.0909 1.890 2.290 2.936 2.201 2 Responden yang diberi 1.5455 1.198 1.892 Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa kisaran rata rata saat melakukan gerakan kedua tangan melepaskan payudara adalah 2.0909, sedangkan responden yang menggunakan kisaran rata rata saat melakukan gerakan kedua tangan melepaskan payudara adalah 1.5455 yang artinya kurang mampu dari responden yang menggunakan dalam melakukan gerakan melepaskan payudara. 63

menggunakan mempunyai batas bawah 1.890 dan batas atas 2.290 sedangkan responden yang menggunakan media audio visual mempunyai batas bawah 1.198 batas atas 1.892, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa responden yang responden yang menggunakan media audio visual mempunyai perbedaan. Hal ini didukung dengan melihat t hitung = 6.364 lebih besar t 0.05 = 2.201 Hal ini berarti responden yang responden yang menggunakan media audio visual berbeda secara signifikan dalam melakukan gerakan kedua tangan melepaskan payudara. Tabel 8 Rata Rata Variabel Mengurut Payudara Dari Pangkal Payudara Ke Arah Puting Memakai Genggaman Tangan Menyeluruh Atau Ruas Ruas Jari Dengan Selang Kepercayaan 95%, Batas Bawah, Batas Atas, t hitung Dan t 0,05 Rata Batas Batas t hitung t 0,05 Rata Bawah Atas 1 Responden yang 1.9091 1.709 2.109 6.364 2.201 menggunakan metode demonstrasi 2 Responden yang diberi 1.0909 0.890 1.290 Berdasarkan Tabel 8dapat dilihat bahwa responden yang menggunakan metode demonstrasi kisaran rata rata saat melakukan gerakan mengurut payudara dari pangkal payudara ke arah puting memakai genggaman tangan menyeluruh atau ruas ruas jari adalah 1.9091, sedangkan responden yang menggunakan audio visual kisaran rata rata saat mengurut payudara dari pangkal payudara ke arah puting memakai genggaman tangan menyeluruh atau ruas ruas jari adalah 1.0909, yang artinya kurang mampu dari responden yang diberi metode demonstrasi dalam melakukan gerakan mengurut payudara dari pangkal payudara ke arah puting memakai genggaman tangan menyeluruh atau ruas ruas jari. diberi metode demonstrasi mempunyai batas bawah 1.709 dan batas atas 2.109,sedangkan responden yang diberi audio visual mempunyai batas bawah 0.890 dan batas atas 1.290, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kedua responden yang diberi perlakuan mempunyai perbedaan. Hal ini dapat didukung dengan melihat t hitung = 6.364 lebih besar dari t 0,05 = 2.201. Hal ini berarti responden yang diberi perlakuan responden yang diberi perlakuan media audio visual berbeda secara signifikan dalam melakukan gerakan mengurut payudara dari pangkal payudara ke arah puting memakai genggaman tangan menyeluruh atau ruas ruas jari. Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa kisaran rata rata dalam melakukan gerakan tangan kanan menyangga payudara kanan, kemudian sisi ulnar tangan kiri mengurut payudara ke arah puting susu adalah 1.3636, sedangkan responden yang diberi kisaran rata rata dalam melakukan gerakan tangan kanan menyangga payudara kanan, kemudian sisi ulnar tangan kiri mengurut payudara ke arah puting susu adalah 1.1818, yang artinya kurang mampu dari responden yang menggunakan dalam melakukan gerakan tangan kanan menyangga 64

payudara kanan, kemudian sisi ulnar tangan kiri mengurut payudara ke arah puting susu. Tabel 9 Rata Rata Variabel Gerakan Tangan Kanan Menyangga Payudara Kanan, Kemudian Sisi Ulnar Tangan Kiri Mengurut Payudara Ke Arah Puting Susu Dengan Selang Kepercayaan 95% Batas Bawah, Batas Atas, t hitung Dan t 0.05 Rata Batas Batas t Rata Bawah Atas hitung t 0,05 1 Responden yang diberi 1.3636 0.916 1.811 6.708 2.201 2 Responden yang diberi 1.1818 0.913 1.450 diberi metode demonstrasi mempunyai batas bawah 0.916 dan batas atas 1.811, sedangkan responden diberi mempunyai batas bawah 0.913 dan batas atas 1.450, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kedua perlakuan responden yang menggunakan dan responden yang perbedaan. Hal ini didukung didukung dengan melihat t hitung = 6.708 lebih besart 0,05 = 2.201. Hal ini berarti responden yang diberi perlakuan berbeda secara signifikan terhadap melakukan gerakan tangan kanan menyangga payudara kanan, kemudian sisi ulnar tangan kiri mengurut payudara ke arah puting susu. Tabel 10 Rata Rata Variabel Membasuh Payudara Dengan Air Hangat Dan Air Dingin Secara Bergantian Dan Dikerjakan Berulang Ulang Lalu Dikeringkan Dengan Handuk Dengan Selang Kepercayaan 95%, Batas Bawah, Batas Atas, t hitung Dan t 0,05. Rata Batas Batas t Rata Bawah Atas hitung t 0,05 1 Responden yang diberi 2.1818 1.913 2.450 3.195 2.201 2 Responden yang diberi 1.5455 1.198 1.892 Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa kisaran rata rata dalam melakukan gerakan membasuh payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian dan dikerjakan berulang ulang lalu dikeringkan dengan handuk adalah 2.1818, sedangkan responden yang diberi perlakuan menggunakan kisaran rata rata dalam melakukan gerakan membasuh payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian dan dikerjakan berulang ulang lalu dikeringkan dengan handuk adalah 1.5455 yang artinya kurang mampu dari pada responden yang menggunakan metode demonstrasi dalam melakukan gerakan membasuh payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian dan dikerjakan berulang ulang lalu dikeringkan dengan handuk. 65

diberi metode demonstrasi mempunyai batas bawah 1.913 dan batas atas 2.450, sedangkan responden diberi mempunyai batas bawah 1.198 dan batas atas 1.892, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kedua perlakuan responden yang menggunakan dan responden yang perbedaan. Hal ini didukung didukung dengan melihat t hitung = 3.195 lebih besart 0,05 = 2.201. Hal ini berarti responden yang diberi perlakuan berbeda secara signifikan terhadap melakukan gerakan membasuh payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian dan dikerjakan berulang. Tabel 11 Rata Rata Variabel Merangsang Puting Susu Dengan Waslap / Handuk Kering Rata Batas Batas t Rata Bawah Atas hitung t 0,05 1 Responden yang diberi 1,9091 1.709 2.109 4.781 2.201 2 Responden yang diberi 1.1818 0.981 1.381 Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa kisaran rata rata dalam melakukan gerakan merangsang puting susu dengan waslap / handuk kering yang digerakkan ke atas dan ke bawah adalah 1.9091, sedangkan kisaran rata rata dalam melakukan gerakan merangsang puting susu dengan waslap / handuk kering yang digerakkan ke atas dan ke bawah adalah 1.1818 yang artinya kurang mampu daripada responden yang menggunakan dalam melakukan gerakan merangsang puting susu dengan waslap / handuk kering yang digerakkan ke atas dan ke bawah. diberi metode demonstrasi mempunyai batas bawah 1.709 dan batas atas 2.109, sedangkan responden diberi mempunyai batas bawah 0.981 dan batas atas 1.381, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kedua perlakuan responden yang menggunakan dan responden yang perbedaan. Hal ini didukung didukung dengan melihat t hitung = 4.781 lebih besart 0,05 = 2.201. Hal ini berarti responden yang diberi perlakuan berbeda secara signifikan terhadap melakukan gerakan merangsang puting susu dengan waslap / handuk kering yang digerakkan ke atas dan ke bawah. Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa kisaran rata rata ibu sudah pernah melakukan perawatan payudara sebelumnya adalah 2.1818, sedangkan kisaran rata rata ibu sudah pernah melakukan perawatan payudara sebelumnya adalah 1.9090 yang artinya kurang sering melakukan perawatan payudara daripada responden yang menggunakan metode demonstrasi. diberi metode demonstrasi mempunyai batas bawah 1.981 dan batas atas 2.381, sedangkan responden diberi mempunyai batas bawah 0.890 dan batas atas 1.290, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kedua perlakuan responden yang menggunakan dan responden yang perbedaan. Hal ini didukung didukung dengan 66

melihat t hitung = 3.872 lebih besart 0,05 = 2.201. Hal ini berarti responden yang diberi perlakuan berbeda secara signifikan ibu sudah pernah melakukan perawatan payudara sebelumnya. Tabel 12 Rata Rata Variabel Ibu Sudah Pernah Melakukan Perawatan Payudara Sebelumnya Dengan Selang Kepercayaan 95%, Batas Bawah, Batas Atas, t hitung Dan t 0,05 Rata Batas Batas t Rata Bawah Atas hitung t 0,05 1 Responden yang diberi 2.1818 1.981 2.381 3.872 2.201 2 Responden yang diberi 1.0909 0.890 1.290 audio visual Tabel 13 Rata Rata Variabel Ibu Dapat Mengembangkan Atau Memodifikasi Tanpa Mengurangi Kebenaran Dalam Melakukan Perawatan Payudara Dengan Selang Kepercayaan 95%, Batas Bawah, Batas Atas, t hitung Dan t 0,05 Batas Rata Batas t Rata Atas hitung t 0,05 Bawah 1 Responden yang diberi 1.3636 0.962 1.811 3.368 2.201 2 Responden yang diberi 1.2727 0.916 1.582 audio visual Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa kisaran rata rata ibu dapat mengembangkan atau memodifikasi tanpa mengurangi kebenaran dalam melakukan perawatan payudara adalah 1.3636, sedangkan kisaran rata rata ibu dapat mengembangkan atau memodifikasi tanpa mengurangi kebenaran dalam melakukan perawatan payudara adalah 1.2727 diberi metode demonstrasi mempunyai batas bawah 0.962 dan batas atas 1.811, sedangkan responden diberi mempunyai batas bawah 0.916 dan batas atas 1.582, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kedua perlakuan responden yang menggunakan dan responden yang perbedaan. Hal ini didukung didukung dengan melihat t hitung = 3.368 lebih besart 0,05 = 2.201. Hal ini berarti responden yang diberi perlakuan berbeda secara signifikan ibu dapat mengembangkan atau memodifikasi tanpa mengurangi kebenaran dalam melakukan perawatan payudara. PEMBAHASAN Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan 67

dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Syah, 2000). Metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakangerakan suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah : a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini memiliki kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual (Fazriah, 2011). Media audio visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Kelebihan dari penggunaan media visual antara lain dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera (misalnya obyek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realitas, gambar, atau film dan obyek yang terlalu kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro atau film bingkai), dan bisa berperan dalam pembelajaran tutorial. Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisa dengan menggunakan analisa uji T, didapatkan hasil bahwa seluruh hasil T hitung > T 0.05, yaitu variabel mengkompres minyak kelapa / baby oil ke payudara selama ± 3-5 menit, yaitu 2.493 > 2.201, variabel kedua telapak tangan diletakkan di tengah di antara kedua payudara dengan ujung ujung jari menghadap ke bawah, yaitu 7.778 > 2.201, variabel Kedua Telapak tangan ditarik ke atas melingkari payudara sambil menyangga payudara, yaitu 6.708 > 2.201, variabel kedua tangan melepaskan payudara, yaitu 2.936 > 2.201, variabel mengurut payudara dari pangkal payudara ke arah puting memakai genggaman tangan menyeluruh atau ruas ruas jari, yaitu 6.364 > 2.201, variabel Tangan kanan menyangga payudara kanan, kemudian sisi ulnar tangan kiri mengurut payudara ke arah puting susu, yaitu 6.708 >2.201, variabel Membasuh payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian dan dikerjakan berulang ulang lalu dikeringkan dengan handuk, yaitu 3.195 > 2.201, variable Merangsang puting susu dengan waslap / handuk kering yang digerakkan ke atas dan ke bawah, yaitu 4.781 > 2.201, variabel ibu sudah pernah melakukan perawatan payudara sebelumnya, yaitu 3.872 > 2.201 dan variabel ibu dapat mengembangkan atau memodifikasi tanpa mengurangi kebenaran dalam melakukan perawatan payudara, yaitu 3.368 > 2.201. Hal ini berarti responden yang diberikan perlakuan media audio visual berbeda secara signifikan dalam melakukan perawatan payudara. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah kisaran rata rata untuk kelompok perlakuan dengan menggunakan metode demonstrasi lebih besar dibandingkan rata rata kelompok media audio visual. Hal ini didukung dengan jumlah t hitung > t 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara dua kelompok perlakuan dalam melakukan perawatan payudara. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang menyebutkan kelebihan kelebihan diantaranya : 1. Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. 2. Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama. 3. Dapat mengurangi kesalahan kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya. 4. Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi. 68

Sedangkan pada hasil penelitian media audio visual memiliki nilai kisaran rata-rata yang lebih rendah dibandingkan demonstrasi. Meskipun dapat lebih memperjelas penyajian pesan, namun jika dibandingkan dengan lebih lemah. Hal ini didukung dengan teori yang menunjang pada kelemahan kelemahan yaitu sebagai berikut : 1. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar. 2. Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah. 3. Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio visual cenderung tetap di tempat. KESIMPULAN 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,05pada hasil analisis variabel mengkompres minyak kelapa / baby oil ke payudara selama ± 3-5 menit, yaitu 2.493 > 2.201. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,05pada hasil analisis variabel kedua telapak tangan diletakkan di tengah di antara kedua payudara dengan ujung ujung jari menghadap ke bawah, yaitu 7.778 > 2.201 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,05pada hasil analisis variabel Kedua Telapak tangan ditarik ke atas melingkari payudara sambil menyangga payudara, yaitu 6.708 > 2.201 4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,05pada hasil analisis variabel kedua tangan melepaskan payudara, yaitu 2.936 > 2.201 5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,05pada hasil analisis variabel mengurut payudara dari pangkal payudara ke arah puting memakai genggaman tangan menyeluruh atau ruas ruas jari, yaitu 6.364 > 2.201 6. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,05pada hasil analisis variabel Tangan kanan menyangga payudara kanan, kemudian sisi ulnar tangan kiri mengurut payudara ke arah puting susu, yaitu 6.708 >2.201 7. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,05pada hasil analisis variabel Membasuh payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian dan dikerjakan berulang ulang lalu dikeringkan dengan handuk, yaitu 3.195 > 2.201 8. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,05pada hasil analisis variabel Merangsang puting susu dengan waslap / handuk kering yang digerakkan ke atas dan ke bawah, yaitu 4.781 > 2.201 9. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,05pada hasil analisis variabel ibu sudah pernah melakukan perawatan payudara sebelumnya, yaitu 3.872 > 2.201 10. Terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,05pada hasil analisis variabel ibu dapat mengembangkan atau memodifikasi tanpa 69

mengurangi kebenaran dalam melakukan perawatan payudara, yaitu 3.368 > 2.201 SARAN 1. Pentingnya memilih metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal, yaitu diperolehnya pemahaman ibu ibu dalam pencapaian sebuah materi. Dapat dilihat dari tiga aspek keterampilan ibu ibu dalam melakukan perawatan payudara antara lain : respon terpimpin dapat melakukan sesuai dengan urutan perawatan payudara, mekanisme karena telah melakukan sesuatu dengan tepat dan otomatis, adaptasi memodifikasikan tanpa mengurangi kebenaran dalam melakukan perawatan payudara. 2. Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini, diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, serta kreatifitas diri dalam menggali ilmu dan menerapkan teori yang didapat. REFERENSI Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta, Raja Grafindo Persada. Astutik, Reni. 2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta, Salemba Medika. Fazriah,2011.Media.Audio.Visual.(http://robiatu lfazriah.blogspot.com/2011/05/mediaaudio-visual.html) diakses tanggal 28 Mei 2014. Luwia, Melissa S. 2005. Problematik dan Perawatan Payudara. Tangerang, Kawan Pustaka. Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung, Alfabeta. Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta, Referensi (GP Press Group). toadmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta. toadmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta. toadmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta. Nur, 2013. Media Audio Visual. (http://maznurmuh.blogspot.com/2013/). Pramitasari, Roischa. 2008. Perawatan Payudara. Jogjakarta, Mitra Cendikia. Rahmawati, Dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta, Fitramaya. Riadi,2012.MetodeDemonstrasi.(http://www.ka jianpustaka.com/2012/10/metodedemonstrasi-dalam-belajar.html) diakses tanggal 28 mei 2014. Sunarsih, Dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta, Salemba Medika. 70