BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak anak-anak kita yang belum dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. mengambil peran sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang. tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya yang penting bangsa dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang ditanamkan agar iman dan taqwa menjadi tumpuan harapan bagi

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa, seperti yang telah tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang. Allah dalam Al-Qur an pada surah Al-Mujadalah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan semua manusia, baik itu pendidikan formal maupun non formal. Di negara kita sendiri yakni Indonesia pendidikan sangat diperhatikan sekali, usaha pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indoneisa sudah berjalan dengan semestinya, meskipun tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak anak-anak kita yang belum dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah karena kekurangan biaya Tujuan pendidikan sebagaimana UUSPN No. 20 tahun 2003 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 1 Untuk mencapai tujuan ideal tersebut, maka disetiap jenis dan jenjang pendidikan diberikan bidang studi keagamaan, bagi sebuah lembaga pendidikan baik dasar, menengah, maupun tingkat atas. Dimana diketahui bahwa Al-Qur an adalah kitab suci yang menyampaikan agama Allah kepada umat manusia dengan penjelasan-penjelasan yang meyakinkan. efektif. Penilaian dalam pendidikan adalah keputusan- keputusan yang diambil dalam proses pendidikan secara umum; baik mengenai perencanaan, pengelolaan, 1 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Yokyakarta: Media Abadi, 2003), h. 11. 1

2 proses dan tindak lanjut pendidikan atau yang menyangkut perorangan, kelompok, maupun kelembagaan. 2 Sebagaimana firman Allah Swt. Pada Q.S Al-Hasyr ayat 18, yang berbunyi: Al-qur an Hadist adalah salah satu mata pelajaran pokok dari seluruh mata pelajaran yang diprogramkan di hampir seluruh sekolah yang beragama Islam khususnya Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, maupun yang sederajat. Alqur an Hadits adalah dua suku kata yang kedua itu sama kitab pegangan hidup bagi umat manusia yang terdiri dari Alquran dan Hadis. Maka dari itu mata pelajaran Al-Qur an Hadits dalam setiap struktur kurikulum semua jenjang pendidikan madrasah, merupakan mata pelajaran pokok yang harus diikuti setiap siswa dalam semua jurusan, karena fungsi yang amat penting dalam upaya mencapai tujuan membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan di bangku perkuliahan pun sekarang untuk Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam sudah diadakan yang namanya konsentrasi jurusan, salah satunya ialah konsentrasi jurusan Qur an-hadits. Secara fungsional mata pelajaran Al-Qur an Hadits diberikan dalam upaya mentransformasikan sebagai doktrin keagamaan dalam aspek-aspek aqidah, 2 Ahmad Tantowi, Pendidikan Islam di Era Transformasi Global, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2008), h. 31.

3 ibadah, akhlak, yang sangat diperlukan para siswa dalam upaya membangun citra ke-imanan dan ketaqwaan mereka, melalui sumber ajarannya yang otentik, tidak sekedar pemikiran-pemikiran keagamaan telah terstruktur dalam ilmu-ilmu keagamaan, baik ilmu kalam, fikih, maupun akhlak. Wajar kalau setiap muslim, atau siapa saja yang mempelajari ajaran berbagai agama, menaruh perhatian besar kepada kelebihan yang dimiliki Al- Qur an itu sendiri. Sebagaimana kita ketahui bahwa isi Al-Qur an sudah tercantum didalamnya kitab-kitab Allah yang terdahulu. Dan Al-Qur an merupakan bukti nyata bagi seluruh umat manusia sebagai petunjuk bagi mereka menuju jalan yang lurus dan benar. Al-Qur an adalah kalam Allah SWT. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab guna menjelaskan jalan hidup yang membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia maupun di akhirat. Jadi, Al-Qur an merupakan petunjuk yang lengkap, pedoman bagi manusia yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, dan bersifat universal. oleh karena itu, Alquran dipandang sebagai sumber pertama dan utama yang membentuk seluruh bangunan keagamaan Islam, baik teologi, etika maupun hukum. Sedangkan hadits merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al- Qur an. Melalui hadits umat islam mengetahui hal yang lebih terperinci mengenai ajaran Islam, karena Hadits berfungsi sebagai media yang menjembati kaum muslim untuk mengetahui kandungan Al-Qur an yang diberikan secara global.

4 Akan sangat sulit dibayangkan, jika tanpa campur tangan Hadits, Al-Qura n, khususnya yang berkenaan dengan hukum dapat dipahami dan diaktualisasikan dalam amaliah praktis kaum muslim. karena itu Hadits menjadi sumber utama bagi kaum muslim setelah Al-Qur an (sebagai petunjuk pelaksanaan) hukum serta ajaran- ajaran dalam Al-Qur an. Selain berfungsi sebagai penjelas Al-Qur an, Hadits juga berisi rekaman mengenai teladan baik dari Rasulullah Saw yang wajib dicontoh dan ditaati oleh setiap muslim. Oleh karena itu perlu kirannya perhatian yang besar diberikan oleh umat Islam terhadap Hadits selaras dengan besarnya perhatian mereka terhadap Al-Qur an. 3 Mata pelajaran Al-Qur an-haditsjuga diberikan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur an, tidak sekedar aspek kelancaran, tapi juga kefasihannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan cara membaca Al- Qur an yang telah diatur dalam ilmu membaca Al-Qur an dengan baik (Ilmu tajwid). Disamping itu, para siswa juga diarahkan untuk memiliki kemampuan menulis kalimat Al-Qur an dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan gramatika bahasa Arab, dan sesuai pula dengan tradisi tulis Arab yang dikembangkan para ahli bahasa Arab, serta memahami isi kandungan dari setiap kalimat yang tertera (tertulis) dalam Al-Qur an, dengan berdasarkan kaidahkaidah tafsir para ahli (Mufasirin) yang sudah ada, serta nantinya dapat 3 Ahmad Lutfi, Pembelajaran Al-qur an & Hadits, Disertasi (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), h. 34.

5 mengimplementasikannya atau dapat menerapkannya dalam kehidupan seharihari. Allah telah membentangkan ruang dan celah dengan sumber ilmu pengetahuan yaitu: informasi yang datang dari Allah SWT sendiri melalui Malaikatnya Jibril, kepada para Nabi dan Rasul- Rasulnya, hingga kepada Nabi kita Muhammad Saw. Kemudian untuk semua umat manusia. 4 Dalam hal ini kaitannya belajar Al-Qur anhadits, sekolah memiliki peran yang sangat penting karena pengaruhnya besar sekali bagi jiwa anak, dengan lembaga pendidikan atau sekolah anak dapat menerima ilmu melalui guru- guru yang ada disekolah tersebut. mengingat pentingnya ilmu, dalam islam belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan. Sehingga dengan ilmu pengetahuan dalam kehidupan seseorang itu memperoleh kebahagiaan, baik itu kebahagian dunia ataupun kebahagian akhirat. Pada dasarnya pendidikan itu adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan ini. Dengan pendidikan dapat membuat seseorang menjadi tinggi derajatnya, oleh karena itu setiap orang berusaha membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan dan akhlak. Hal itu sangat dianjurkan oleh Allah SWT dalam rangka meningkatkan pribadi-pribadi muslim yang berkualitas, beriman dan berilmu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 berbunyi : 4 Harun Abrar, Sistematika Al-qur an dan Permasalahannya, Cet. Ke-1, (Banjarmasin: Grafika Wangi kalimantan, 2007), h.1.

6 Pada ayat di atas dijelaskan bahwa dengan iman dan ilmu pengetahuan yang luas, maka Allah SWT akan meninggikan derajatnya. Selain itu Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan kepada setiap orang Islam untuk menuntut ilmu pengetahuan, sebagai mana sabda Nabi Muhammad SAW : (cari sanadnya) Dengan demikian menurut ajaran Islam bahwa menuntut ilmu itu adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap orang agar dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya manusia sehingga lebih dapat difungsikan ke arah yang lebih bermanfaat dan berkualitas. Sebagai seorang pendidik guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara umum komponen- komponen pembelajaran sedemikian rupa, sehingga terjalin keterkaitan fungsi antar komponen pembelajaran yang dimaksud, agar pembelajaran yang telah direncanakan bisa tercapai dan berhasil. 5 Oleh sebab itulah pendidikan juga merupakan aspek yang sangat mendukung dalam membangun suatu bangsa dan bahkan aspek pendidikan ini menjadi tolak ukur bagi kemajuan suatu bangsa. Seorang tokoh pernah berkata 5 Ahmad Sabri, Strategi Belajar mengajar dan Micro teaching, (Jakarta: Quantum teaching, 2005), h. 1.

7 bahwa majunya suatu bangsa atau negara itu dapat dilihat bagaimanajalannya suatu pendidikan di negara itu sendiri. Kemudian dari itu, keberhasilan proses pembelajaran itu sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek, guru, metode, pendekatan-pendekatan, strategi pembelajaran, model pembelajaran dan media pengajaran serta sarana yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran tersebut atau fasilitator pengajaran. Dengan berkembangnya zaman banyak sekali pendekatan-pendekatan pembelajaran bermunculan dengan berbagai macam cara pelaksanaannya. Sala h satu diantaranya ialah pendekatan PAIKEM, PAIKEM sendiri merupakan singkatan dari pada Pembalajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PAIKEM merupakan satu pendekatan terbaru dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang berorientasi kepada kreativitas guru dan penggunaan media yang variatif dan inovatif. Pembelajaran berbasis PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan siswa belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkuan). 6 MTsN Kahayan Hilir merupakan satu-satunya sekolah madrasah setingkat SLTP/SMP yang berstatus negeri yang berada di Pulang Pisau. Dengan lokasi sekolah yang berada jauh dari keramaian masyarakat, sebelumnya MTsN 6 Aswan Zain, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Banjarmasin, T.p, 2010), h. 23-24.

8 Kahayan Hilir ini berada ditengah-tengah pemukiman masyarakat dan berada di jalan Nurul Iman tepat dibelakang mesjid Nurul Iman Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau.Tetapi sekarang sudah pindah sesuai rekomendasi dari KEMENAG Pulang Pisau MTsN Kahayan Hilir pada tanggal 5 Januari 2015 MTsN resmi pindah digedung yang baru dengan lokasi yang cukup luas dan jauh dari halayak masyarakat yang ramai. Sebagai satu-satunya MTs yang berstatus negeri di Pulang Pisau MTsN Kahayan Hilir menjadi contoh bagi sekolah-sekolah MTs swasta yang berada di Pulang Pisau, MTsN Kahayan Hilir memiliki siswa yang banyak sekitar 300 lebih siswa yang sekolah di sana, karena banyaknya siswa sehingga juga dibutuhkan tenaga pengajar yang cukup banyak. Setelah peneliti melakukan observasi ke MTsN Kahayan Hilir ini, penulis mendapati banyak guru-guru yang pada saat mengajar di dalam kelas itu khususnya pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif dan juga menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan PAIKEM. Dan respon siswa pun terhadap pembelajaran yang diberikan sangat antusias banyak siswa yang aktif dalam pembelajaran Al-Qur an Hadits tersebut. Pada saat pembelajaran Al-Qur an Hadits dengan pendektan PAIKEM berlangsung juga masih ada beberapa siswa yang enggan atau malu untuk melakukan percobaan di depan kelas. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan mengambil judul:

9 Pembelajaran Al-qur an-hadits dengan pendekatan PAIKEM DiMTsNKahayan Hilir Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau. B. Definisi Operasional Agar judul tersebut di atas tidak menyimpang dari apa yang dimaksud, maka penulis akan memberikan penegasan judul, sebagai berikut: 1. Pembelajaran adalah: kegitan secara terprogram dalam desain intruksional (Program pengajaran yang dibuat guru) untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyedian sumber belajar. 2. Al-Qur an-hadits adalah: mata pelajaran yang memberikan pendidikan kepada siswa untuk mengetahui, memahami dan menghayatial-qur an dan Hadits Nabi sebagai sumber utama ajaran agama Islam, serta menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari- hari.al- Qur an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan menggunakan bahasa Arab melalui malaikat Jibril dan diturunkan secara mutawatir, sedangkan Hadits adalah segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi semasa hidupnya yang dijadikan sumber hukum Islam setelah Al-Qur an. 3. Pendekatan PAIKEM adalah: singakatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PAIKEM merupakan satu pendekatan terbaru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang berorientasi kepada kreativitas guru dan penggunaan media yang

10 variatif dan inovatif. 7 PAIKEM yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah berbagai strategi yang digunanakan oleh guru Al-Qur an- Hadits dalam pembelajaran Al-Qur an-hadits. Secara singkat dari maksud judul tersebut adalah: suatu kajian kegiatan belajar siswa dan cara mengajar guru, Mata Pelajaran Al-Qur an-hadits untuk diketahui, dipahami dan dihayati sebagai sumber utama ajaran agama Islam, serta menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari melalui pendekatan PAIKEM, yakni dengan guru menghidupkan suasana kelas secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan membuat kegiatan penyampaian materi, dengan mengajak siswa secara aktif, mengikuti mata pelajaran Al-Qur an-hadits dengan diskusi, tanya jawab, dan strategi lainnya yang lebih variatif dengan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan materi Al-Qur an-hadits pada siswa MTsN Kahayan Hilir Kecamatan Kahayan HilirKabupaten Pulang Pisau. Dan peneliti mengamati pembelajaran Al-Qur an Hadits dengan pendekatan PAIKEM ini mulai dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya. C. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang membuat penulis terdorong untuk memilih judul tersebut, yaitu: 1. Pendekatan PAIKEM, merupakan pendekatan atau model yang terbaruyang bisa dipakai oleh guru Mata Pelajaran Al-Qur an-hadits dalam proses pembelajaran, pendakatan PAIKEM sangat baik digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan dan perkembangan 7 Ibid, h. 23.

11 pola pemikiran anak didik mereka, dan anak didik akan merasa senang dan berkesan karena pendekatan PAIKEM memiliki metode dan strategi belajar yang sangat bervariatif. 2. Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang sudah cukup lama berdiri diantara sekolah/madrasah lainnya di Kabupaten Pulang Pisau, pada MTsN Kahayan Hilir Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau. Yang mana hampir dalam semua kegiatannya menjadi acuan bagi Madrasah lainnya yang ada di Kecamatan Kahayan Hilir, tentang bagaimana kegiatan proses pembelajaran pendidikan agama Islam. D. Rumusan Masalah Berpijak dari pokok yang melatar belakangi seperti yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana pembelajaran Al-Qur an-hadits dengan pendekatan PAIKEM di MTsN Kahayan Hilir Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau?. 2. Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung pembelajaran Al- Qur an-hadits dengan pendekatan PAIKEM di MTsN Kahayan Hilir Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau?. E. Tujuan Penelitian Adapun beberapa tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tentang pembelajaran Al-Qur an-hadits dengan pendekatan PAIKEMdiMTsN Kahayan Hilir Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau.

12 2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung pembelajaran Al- Qur an-hadits dengan Pendekatan PAIKEM di MTsN Kahayan Hilir Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau. F. Signifikan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan informasi bagi guru Pendidikan Agama Islam agar dapat meningkatkan mutu pengajaran, agar tercapainya tujuan yang diharapkan baik secara kualitas dan kuantitas pendidikan, bukan hanya pendidikan intelaktual maupun spiritual. 2. Sebagai wahana untuk menambah pengalaman dan wawasan serta melatih daya analisis bagi penulis nantinya, apabila sudah terjun dan berkifrah di dunia pendidikan dan di lingkungan masyarakat. 3. Bagi KEMENAG dapat mendorong sekolah-sekolah yang dibawah naungannya agar menggunakan metode PAIKEM dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi siswa siswa yakni menikmati pembelajaran secara menyenangkan sehingga dapat menguasai materi pembelajaran yang diberikan oleh guru, dan dapat memberikan pengalaman langsung secara sama rata antar peserta didik. 5. Untuk menjadi bahan referensi dan kajian ilmiah khususnya bagi relevan guna penelitian selanjutnya. G. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini dibuat terdiri dalam lima bab yaitu:

13 Bab I. Pendahuluan yang berisi, latar belakang masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan teori yang berisi kajian pustaka yang mengupas tentang strategi pembelajaran Al-Qur an-hadits, pendekatan PAIKEM dalam pembelajaranal-qur an-hadits, metode pembelajaranal-qur an-hadits, media pembelajaran Al-Qur an-hadits, sumber-sumber belajar Al-Qur an-hadits, pelaksanaan pembelajaran Al-Qur an-hadits dan penilaian pembelajaran Al- Qur an-hadits serta faktor penghambat dan pendukung pembelajaran Al-Qur an- Haditsdengan pendekatan PAIKEM di MTs. Bab III. Metode penelitian, yang berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, tekhnik pengumpulan data, tekhnik pengolahan dan analisa data, sertaprosedur penelitian. Bab IV. Laporan hasil penelitian berupa, gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisa data. Bab V. Skripsi ini juga berisikan penutup yang memuat kesimpulan dan saran-saran. Sedangkan bagian yang terakhir adalah berisikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.