PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN

dokumen-dokumen yang mirip
Praktek Profesional Bidan. Kebidanan Sebagai Profesi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. negara terus menerus melakukan berbagai upaya internasional untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS Tri Novi Kurnia Wardani,S.ST,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Materi Konsep Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk

Tugas dan Tanggung Jawab Bidan di Komunitas

PROGRAM BIDAN DELIMA PENDEKATAN INOVATIF KUALITAS PELAYANAN BIDAN

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pendidikan bukan hanya dapat mengubah seseorang yang dianggap

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir (JNPK-KR, 2012).

PENERAPAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL: Dewi Irawaty, MA, PhD

MATA KULIAH ASKEB V (KOMUNITAS)

2017, No Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); 4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan (Le

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu. Nama saya Ester Selfia Napitupulu, saat ini saya sedang menjalani

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah kesehatan di masyarakat sesuai tugas-tugas di bidang

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG REVOLUSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA YANG BERKAITAN DENGAN TUGAS KEBIDANAN. Bidan adalah seorang yang telah berhasil atau sukses meyelesaikan

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK NARASUMBER

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

Sistem Rujukan (ASKEB ANAK) MIRA MELIYANTI, SST

SISTEM PENGEMBANGAN KARIR PERAWAT

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

PERAN FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS. By. Karwati, SST

MENGELOLA KARIER IKA RUHANA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi Bidan telah mengembangkan kode etik profesi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN kelahiran menurut data SDKI 2012, angka yang jauh dari target MDG s

Manajemen, Organisasidan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Praktek PPSDM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN S1

a. bahwa balai pengobatan dan rumah bersalin merupakan pelayanan kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh swasta;

Tujuan Legeslasi: 1.Memperthankan kualitas pelayanan 2.Memberi kewenangan 3. Menjamin perlindungan hukum 4. Meningkatkan profesionalime

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PONDOK KESEHATAN DESA DI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

mempunyai peranan terpenting dibanding sumber aaya non manusia yang berfungsi sebagai pelengkap yang menopang sumber daya utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berorientasi kepada

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, baik organisasi pemerintah maupun non-pemerintah. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

II. DAFTAR ISIAN Pendidikan bidan dan tahun kelulusan a. PPBA Tahun... b. PPBB Tahun... c. PPBC Tahun... d. D III Bidan Tahun... e. D IV Bidan Pendidi

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. pelayanan kebidanan komprehensif di Puskesmas Kec.Lakudo. Kab.Buton Tengah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia

tugas yang dilakukannya. Sumber Daya Manusia yang disoroti pengembangannya dalam penelitian ini adalah SDM karyawan sebuah perusahaan di Surabaya,

PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM

Lisda W. Longgupa 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Susunan peraturan peran BPM dalam pemberian KIE sebagai., Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 26 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA PELAYANAN JASA MEDIK VETERINER

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PUSAT KARIR SEBAGAI PENUNJANG SUMBER DAYA MANUSIA DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu atau AKI di Indonesia merupakan

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

KODE ETIK KEBIDANAN. OLEH HJ. DJUMIATI, SKM, MKes

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman

BAB I PENDAHULUAN. yang memproses penyembuhan pasien agar menjadi sehat seperti sediakala.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kinerja setelah lepas dari institusi pendidikan (Barr, 2010)

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan bidan berhubungan dengan perkembangan

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. profesi keperawatan. Profesi perawat dinilai sebagai profesi yang memiliki resiko

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN (MIDWIFERY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

Transkripsi:

PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN A. Pendidikan Berkelanjutan 1. Pengertian Pendidikan Berkelanjutan Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau pelayanan dan standart yang telah ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan non formal. Pengembangan pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara berkesinambungan, berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup (long life education) bagi bidan yang mengabdi di tengah masyarakat (Yulifah, 2013). 2. Visi dan Misi Pendidikan Berkelanjutan bagi Bidan a. Visi Tahun 2010 seluruh bidan telah menerapkan pelayanan yang sesuai standart praktik bidan internasional dan dasar pendidikan minimal Diploma III kebidanan. b. Misi Misi pendidikan berkelanjutan, mencakup: 1) Mengembangkan pendidikan berkelanjutan berbentuk sistem. 2) Membentuk unit pendidikan bidan di tingkat pusat, provinsi, daerah, kabupaten, dan cabang. 3) Membentuk tim pelaksana pendidikan berkelanjutan. 4) Mengadakan jaringan dan bekerjasama dengan pihak terkait. 3. Tujuan dan Sasaran Pendidikan Berkelanjutan a. Tujuan Tujuan Umum : Untk mempertahankan profesionalisme bidan Tujuan Khusus : 1) Pemenuhan standart Organisasi profesi bidan telah menentukan standart kemampuan bidan yang harus dikuasai melalui pendidikan berkelanjutan. Bidan yang telah lulus program pendidikan kebidanan tersebut wajib melakukan registrasi pada 1 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

organisasi profesi bidan untuk mendapatkan izin memberi pelayanan kebidanan kapada pasien. 2) Meningkatkan produktivitas kerja Bidan akan dipacu untuk terus meningkatkan jenjang pendidikan mereka sehingga pengetahuan dan keterampilan (technical skill) bidan akan lebih berkualitas. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja bidan dalam memberi pelayanan pada klien. 3) Efisiensi Pendidikan bidan yang berkelanjutan akan melahirkan bidan yang kompeten dibidangnya sehingga meningkatkan efisiensi kerja bidan dalam memeberi pelayanan yang terbaik bagi klien. 4) Meningkatkan kualitas pelayanan Pendidikan bidan yang berkelanjutan akan memicu daya saing di kalangan profesi kebidanan agar terus meningkatkan kulitasnya dalam memberi pelayanan kepada klien. Pelayanan kebidanan yang berkualitas akan menarik konsumen. 5) Meningkatkan moral Melalui pendidikan bidan yang berkelanjutan tidak hanya pengetahuan dan keterampilan bidan dalam memberi pelayanan yang menjadi perhatian, tetapi moralitas dan etika seorang bidan juga ditingkatkan untuk menjamin kualitas bidan yang profesional. 6) Meningkatkan karier Peluang peningkatan karier akan semakin besar seiring peningkatan kualitas pelayanan, performa dan prestasi kerja. Semua ini ditunjang oleh pendidikan bidan yang berkualitas. 7) Meningkatkan kemampuan konseptual Kemampuan intelektual dan konseptual bidan dalam menangani kasus pasien akan terasah sehingga bidan dapat memberi asuhan kebidanan dengan tepat. 8) Meningkatkan keterampilan kepemimpinan (leadership skill) Bidan akan memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik sebagai seorang manajer, bidan dibekali keterampilan untuk dapat berhubungan dengan orang 2 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

lain (human relation) dan bekerjasama dengan sejawat serta multidisiplin lainnya guna memberi pelayanan yang berkualitas bagi klien. 9) Imbalan (Kompensasi) Asuhan bidan yang berkualitas akan menarik konsumen dan meningkatkan penghargaan atas pelayanan yang diberikan 10) Meningkatkan kepuasan konsumen Kepuasan konsumen akan meningkat seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan kebidanan b. Sasaran Sasaran dari pendidikan berkelanjutan meliputi : 1) Bidan praktik swasta 2) Bidan berstatus pegawai negeri 3) Tenakes lainnya 4) Kader kesehatan 5) Dukun beranak 6) Masyarakat umum 4. Jenis dan Karakter Pendidikan Berkelanjutan a. Jenis Pendidikan Berkelanjutan 1) Pendidikan Formal Pendidikan Formal dirancang dan diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta dengan dukungan IBI adalah Program D III, D IV, S1 dan S2 Kebidanan. Pemerintah juga menyediakan dana bagi bidan (disektor pemerintah) untuk tugas belajar ke luar negeri. Disamping itu IBI juga mengupayakan adanya badan-badan swasta dalam dan luar negeri untuk program jangka pendek dan kerjasama dengan Universitas di dalam negeri. Pendidikan berkelanjutan direncanakan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, dengan materi pendidikan mencakup aspek klinik dan non klinik. Skema pendidikan berkelanjutan secara formal dapat digambarkan seperti gambar berikut ini : 3 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

Spesialis II S 3 Spesialis I S 2 Diploma IV S1 Kebidanan Diploma III Bidan Pra Diploma III SMA 2) Pendidikan Non Formal Pendidikan Non Formal telah dilaksanakan melalui program pelatihan, magang, seminar, lokakarya, workshop dan program non formal lainnya yang merupakan kerjasama antara IBI dan lembaga lain yang dilaksanakan di berbagai propinsi (Misalnya pelatihan tentang Asuhan Persalinan Normal/APN,Cotraception Technology Update /CTU, dll). IBI juga telah mengembangkan suatu program mentorship dimana bidan senior membimbing bidan junior dalam konteks profesionalisme kebidanan. b. Karakteristik Pendidikan Berkelanjutan Pendidikan berkelanjutan bidan sebagai sistem memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) Komprehensif Sistem pendidikan berkelanjutan harus dapat mencakup seluruh anggota profesi bidan 2) Berdasarkan analisis kebutuhan Sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan pendidikan yang berhubungan dengan tugas (job related) dan relevan dengan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. 4 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

3) Berkelanjutan Sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan pendidikan yang berkesinambungan dan berkembang 4) Terkoordinasi secara internal Sistem pendidikan berkelanjutan bekerjasama dengan institusi pendidikan dalam memanfaaatkan berbagai sumber daya dan mengelola berbagai program pendidikan berkelanjutan. 5) Berkaitan dengan sistem lainnya Sistem pendidikan berkelanjutan memiliki tiga (3) aspek subsistem yang merupakan bagian dari sistem-sistem yang lain di luar sistem pendidikan yang berkelanjutan. Ketiga aspek tersebut adalah : a) Perencanaan tenaga kesehatan (health manpower planning) Perencanaan dapat dilakukan dengan membuat pemetaan (mapping) dari tenaga bidan yang ada untuk secara bergantian menempuh pendidikan berkelanjutan. b) Produksi tenaga kesehatan (health manpower production) Pendidikan berkelanjutan bagi bidan merupakan salah satu sarana untuk mencetak bidan bidan yang andal, berkualitas dan mem[unyai etika moral yang baik, sehingga dapat memberikan pelayanan yang memenuhi standar nasional maupun internasional. c) Manajemen tenaga kesehatan (health manpower management) Manajemen tenaga kesehatan bidan salah satunya dilakukan dengan mengatur bidan sesuai dengan fungi dan strukturnya. Managemen ketenagakerjaan didassrkan atas pendidikan tertinggi yang diperoleh oleh bidan, sehinga dapat dipetakan bidan sebagai pelaksana, pengelola, koordinator, manajerial dan sebagainya. 5 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

B. Jenis Jabatan Jabatan dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional. 1. Jabatan struktural Jabatan yang secara jelas tertera dalam struktur dan diatur berjenjang dalam suatu organisasi. Jabatan struktural bidan dilihat dari tempat kerja bidan ( RS, Puskesmas, Institusi pendidikan dan lain-lain). Bidan yang menduduki jabatan struktural berhak mendapat tunjangan struktural sesuai dengan struktur yang dipegang dan kemampuan yang dimiliki. 2. Jabatan fungsional Jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan negara. Selain fungsi dan perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat, jabatan fungsional juga berorientasi kualitatif. Seseorang yang memiliki jabatan fungsional berhak untuk mendapatkan tunjangan fungsional. Dalam konteks ini, dapat dilihat bahwa jabatan bidan merupakan jabatan fungsional profesional sehingga berhak mendapat tunjangan fungsional. C. Pengembangan Karir 1. Pengertian Pengembangan Karir Karir Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan yang lebih tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja selama masa kerjanya. Karir sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola pengembangan yang jelas dan sistematis. Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan atau posisi yang pernah dipegang seseoranga selama masa kerjanya. Oleh karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas dan umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti mempunyai karir. 6 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

Pengembangan Karir Pengembangan karir merupakan kondisi yang menunjukan adanya peningkatan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai pada suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi. Pengembangan karir (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. 2. Prinsip Pengembangan Karir a. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan formal. b. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager. c. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru. d. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional. 3. Komponen Pengembangan Karir a. Perencanaan karir (career planning) Suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. b. Manajemen karir (career management) Proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa yang akan datang. 7 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

D. Pengembangan Karir Bidan 1. Pengertian Pengembangan karir bidan Pengembangan karir bidan adalah upaya untuk meningkatkan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang bidan dimana bidan bekerja. Masa pengembangan karir bidan adalah sejak diterima dan berakhir pada saat bidan tidak bekerja lagi. 2. Tujuan Pengembangan Karir Bidan Tujuan dari pengembangan karir bidan adalah untuk mendapatkan persyaratan dalam upaya menempati posisi atau jabatan tertentu. Pengembangan karir tidak berlaku secara otomatis akan tetapi bergantung pada lowongan jabatan, keputusan dan tergantung pada kebijakan pimpinan. 3. Prinsip Pengembangan karir dikaitkan dengan peran/fungsi dan tanggung jawab bidan a. Kaitan Pengembangan karir dengan fungsi bidan 1) Pelaksana Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, kolaborasi dan ketergantungan. (a) Tugas Mandiri Tugas mandiri bidan yaitu : (1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidananyang diberikan (2) Memberikan pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita dengan melibatkan mereka sebagai klien (3) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal (4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien atau keluarga (5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir (6) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien atau keluarga (7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana (8) Memberikan asuhan kebidanan kepada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopouse 8 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

(9) Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga (b) Tugas Kolaborasi Tugas Kolaborasi bidan yaitu : (1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien atau keluarga (2) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertamam pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi (3) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien atau keluarga (4) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga (5) Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir dengan resiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga (6) Memberikan asuhan kebidanan kepada balita dengan resiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga (c) Tugas Ketergantungan Tugas ketergantungan yaitu : (1) Menetapkan manajemen kebidanan kepada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dengan keluarga. (2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan dengan resiko tinggi serta kegawatdaruratan 9 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

(3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien atau keluarga (4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga (5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga (6) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien atau keluarga 2) Pengelola Sebagai pengelola bidan memiliki dua tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim (a) Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat atau klien. (b) Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya. 3) Pendidik Sebagai pendidik bidan memiliki dua tugas, yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader. (a) Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana. (b) Melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya 10 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

4) Peneliti atau investigator Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok. b. Kaitan pengembangan karir dengan tanggung jawab bidan Sebagai tenaga yang profesional, bidan memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Seorang bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya. 1) Tanggung Jawab Terhadap Peraturan Tugas dan kewenangan bidan serta ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur di dalam peraturan atau keputusan Menteri Kesehatan. Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh peraturan tersebut. Bidan harus dapat mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan 2) Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Kompetensi Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan profesionalnya. Oleh karena itu, bidan harus slalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar serta pertemuan ilmiah lainnya. 3) Tanggung Jawab Terhadap Dokumentasi Setiap bidan diharuskan mendokumentasikan setiap tinadakan yang diberikan kepada klien sebagai bahan laporan kepada atasan dan dapat dipertanggung jawabkan bila terjadi gugatan. 4) Tanggung Jawab Terhadap Keluarga yang Dilayani Tanggung jawab bidan tidak hanya pada KIA, tetapi juga menyangkut kesehatan keluarga. Bidan harus dapat mengidentifikasi masalah dan kebutuhan keluarga serta pelayanan yang tepat. Pelayanan kesehatan keluarga merupakan kondisi yang diperlukan ibu untuk rasa aman, kepuasan dan kebahagiaan selama masa kehamilan. Sehingga bidan harus mengerahkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilakunya dalam memberikan pelayanan kesehatan keluarga 11 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan

5) Tanggung Jawab Terhadap Profesi Bidan harus ikut serta dalam kegiatan organisasi kebidanan. Untuk mengembangkan kemampuan profesinya, bidan harus mencari informasi mengenai perkembangan ilmu kebidanan. 6) Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat Bidan merupakan anggota masyarakat yang turut bertanggung jawab dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat baik secara mandiri maupun bersama tenaga kesehatan lain. SUMBER Yulifah R, Surachmindari. 2013. Konsep Kebidanan Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika Sofyan, Mustika dkk. 2010. 50 Ttahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI. 12 Handout Prinsip pengembangan karir Bidan