LANDASAN SOSIOLOGIS. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang :

dokumen-dokumen yang mirip
LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM. Oleh : Muhammad Syamsul Arifin/

Antropologi Psikologi

PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

DASAR-DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai. Budaya dan nilai-nilai yang dipandang baik dan dijunjung tinggi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB 6 PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang ditinjau secara

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

Individu, Keluarga dan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

BAB I PENDAHULUAN. dan seloka. Sedangkan novel, cerpen, puisi, dan drama adalah termasuk jenis sastra

SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 4. SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIANLATIHAN SOAL BAB 4. Pemerintah. Masyarakat. Media Massa.

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan.

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

Oleh : Kian Amboro, S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

IDENTITAS NASIONAL Pengertian Identitas Jenis Identitas Atribut Identitas

54. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

53. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

52. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

2015 D AMPAK KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT TAD JIMALELA TERHAD AP KEBUGARAN JASMANI D AN PERILAKU SOSIAL SISWA SMP NEGERI 1 CILEUNYI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

1 & 2. Modul Perkuliahan I dan II Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

BAB III LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

Eka Rezeki Amalia A. ARTIKEL Sumber: Didownload tanggal 21 Maret 2008

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

I. PENDAHULUAN. sosial. Interaksi sosial yaitu hubungan antar individu dengan individu lainnya atau

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB III INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Y E S I M A R I N C E, S. I P

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

Hakikat Sosialisasi Politik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang

BAB I PENDAHULUAN. informal dalam keluarga, komunitas suatu suku, atau suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN DISUSUN OLEH : NAMA : SANTI MARLINAH KELAS : 1EA26 NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Masyarakat & Budaya

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBAHASAN SOAL SOSIOLOGI PAKET A TAHUN Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL DRS. M. KHALIS PURWANTO, MM

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

UPAYA MELESTARIKAN BUDAYA BANGSA LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa bersosialisasi dengan. menghargai perbedaan (pendapat, sikap, dan kemampuan prestasi) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

Budaya (kearifan local) Sebagai Landasan Pendidikan Indonesia Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa

Sosialisasi sebagai proses belajar seorang individu merupakan salah. satu faktor yang mempengaruhi bagaimana keberlangsungan proses

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan)

BAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34)

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun

Transkripsi:

LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS : Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang :

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, yang mempelajari : (a) Fungsi pendidikan dalam kebudayaan (b) Hubungan sistem pendidikan dan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan (c) Fungsi sistem pendidikan dalam memelihara dan mendorong proses sosial dan perubahan kebudayaan (d) Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status

(d) Fungsionalisasi sistem pendidikan formal dalam hubungannya dengan ras, kebudayaan, atau kelompok-kelompok dalam masyarakat. 2. Hubungan kemanusiaan di sekolah meliputi : (a) (b) Sifat kebudayaan sekolah khususnya yang berbeda dengan kebudayaan di luar sekolah Pola interaksi sosial atau stuktur masyarakat sekolah

3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya, yang mempelajari : (a) Peranan sosial guru (b) Sifat kepribadian guru (c) Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laku siswa (d) Fungsi sekolah dalam sosialisasi anak-anak.

4. Sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya, yang meliputi : (a) Pelukisan tentang komunitas seperti tampak dalam pengaruhnya terhadap organisasi sekolah (b) Analisis tentang proses pendidikan seperti tampak terjadi pada sistem sosial komunitas kaum terpelajar

(c) Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi kependidikannya (d) Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam hubungannya dengan organisasi sekolah Keempat bidang sangat esensial sebagai sarana untuk memahami sistem pendidikan dalam kaitannya dengan keseluruhan hidup masyarakat

MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAI LANDASAN SOSIOLOGIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (SISDIKNAS) Masyarakat sebagai kesatuan hidup memiliki ciri utama antara lain : (a)ada interaksi antara warga-warganya (b)pola tingkah laku warganya di atur oleh adat istiadat, norma-norma hukum, dan aturan-aturan khas

Ada rasa identitas kuat yang mengikat warganya. Kesatuan wilayah, kesatuan adat-istiadat, rasa identitas, dan rasa loyalitas terhadap kelompoknya merupakan pangkal dari perasaan bangga sebagai patriotisme, nasionalisme, jiwa kors, dan kesetiakawanan sosial dan lain-lain

Sampai sekarang masyarakat Indonesia masih ditandai dua ciri unik, yakni : (1)Secara horizontal ditandai adanya kesatuan-kesatuan sosial atau komunitas berdasarkan perbedaan suku, agama, adatistiadat, dan kedaerahan (2)Secara vertikal ditandai oleh adanya perbedaan pola kehidupan antara lapisan atas, menengah, dan lapisan rendah

Pada zaman penjajahan sifat dasar masyarakat Indonesia yang menonjol adalah : (a) (b) (c) Terjadi segementasi ke dalam kelompok sosial atau golongan sosial jajahan yang seringkali memiliki sub-kebudayaan sendiri. Memiliki struktur sosial terbagi-bagi Seringkali anggota masyarakat atau kelompok tidak mengembangkan konsensus di antara mereka terhadap nilainilai yang bersifat mendasar

(d) Di antara kelompok, relatif seringkali mengalami konflik Terdapat saling ketergantungan di bidang ekonomi (e) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok sosial yang lain (f) Secara relatif integrasi sosial sukar dapat tumbuh

LANDASAN KULTURAL a) PENGERTIAN TENTANG LANDASAN KULTURAL Kebudayaan sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya akan selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar

Kebudayaan dalam arti luas dapat berwujud : (1) Ideal seperti ide, gagasan, nilai, dsb (2) Kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat (3) Fisik yakni benda hasil karya manusia Kebudayaan dapat dibentuk, dilestarikan, atau dikembangkan karena dan melalui pendidikan (ideal, atau kelakuan dan teknologi dapat diwujudkan melalui proses pendidikan)

Cara-cara untuk mewariskan kebudayaan, khususnya mengajarkan tingkah laku kepada generasi baru, berbeda dari masyarakat ke masyarakat. Ada tiga cara umum yang diidentifikasikan yaitu : 1. Cara informal terjadi di dalam keluarga,

2. Non formal dalam masyarakat yang berkelanjutan dan berlangsung dalam kehidupan sehari-hari 3. Formal dirancang untuk mengarahkan perkembangan tingkah laku anak didik. Pada masyarakat primitif, transmisi kebudayaan dilakukan secara informal dan non formal Pada masyarakat maju transmisi kebudayaan dilakukan secara informal, non formal dan formal

3. Sekolah secara seimbang melaksanakan fungsi ganda pendidikan yaitu proses sosialisasi dan sebagai agen pembaharuan Fungsi sering dipertentangkan antara penganut pendidikan sebagai pelestarian (teaching a conserving activity) yang mengutamakan sosialisasi, bahkan kalau perlu domestikasi, dan penganut pendidikan sebagai pembaharuan (teaching as asubserve activity) yang mengutamakan pengembangan atau agen pembaharuan

(b) KEBUDAYAAN NASIONAL SEBAGAI LANDASAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (SISDIKNAS) Pada awal perkembangannya, suatu kebudayaan terbentuk berkat kemampuan manusia mengatasi kehidupan alamiahnya dan kesengajaan manusia menciptakan lingkungan yang cocok bagi kehidupannya (individu menghadapi dua sistem sekaligus yaitu sistem kebudayaan dan sistem lingkungan alam

Individu dalam masyarakat modern sangat dipengaruhi oleh besar dan kompleksnya kehidupan masyarakat modern dan kecanggihan kebudayaannya (individu hanya dapat hidup dalam masyarakat atau kebudayaan modern, apabila ia mau dan mampu belajar terus-menerus Salah satu upaya penyesuaian pendidikan jalur sekolah dengan keragaman latar belakang sosial budaya di Indonesia adalah dengan memberlakukan muatan lokal di dalam kurikulum sekolah utamanya di sekolah dasar (SD)

Peserta didik diharapkan tidak hanya mengenal lingkungannya (alam, sosial, dan budaya) akan tetapi juga mau dan mampu mengembangkannya. LANDASAN PSIKOLOGIS a. Pengertian Landasan psikologis : Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis merupakan salah satu aspek penting dalam bidang pendidikan

Landasan psikologis dari pendidikan ditujukan terutama pada pemahaman manusia khususnya tentang proses perkembangan dan proses belajar Terdapat beberapa pandangan tentang hakikat manusia ditinjau dari segi psikologis dalam kaitannya dengan pendidikan yakni : 1. Strategi disposisional terutama pandangan konstitusional dar Kretschmer dan Sheldon, memberikan tekanan pada peranan faktor heriditas dalam perkembangan manusia.

2. Strategi behavioral dan strategi phenomenologis menekankan pada peranan faktor belajar dalam perkembangan Manusia dilahirkan dengan sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi dan potensi yang harus dikembangkan, untuk itu manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Semakin kuat motif sebagai upaya pemenuhan kebutuhan, semakin kuat pula proses belajar yang terjadi, dan pada gilirannya, akan semakin tinggi hasil belajar yang dapat dicapainya

A Maslow mengemukakan kategori kebutuhan-kebutuhan menjadi enam kelompok mulai dari yang sederhana dan mendasar, meliputi : 1. Kebutuhan fisiologis : kebutuhan untuk mempertahankan hidup (makan, tidur, istirahat, dsb) 2. Kebutuhan rasa aman : kebutuhan untuk secara terus-menerus merasa aman dan bebas dari ketakutan

3. Kebutuhan akan cinta dan pengakuan : kebutuhan berkaitan dengan kasih sayang dan cinta dalam kelompok dan dilindungi oleh orang lain 4. Kebutuhan harga diri (esteem needs): kebutuhan berkaitan dengan perolehan pengakuan oleh orang lain sebagai orang yang berkendak baik 5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri : kebutuhan untuk dapat melakukan sesuatu dan mewujudkan potensi-potensi yang dimiliki (menyatakan pendapat, perasaan, dsb) 6. Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami: kebutuhan yang berkaitan dengan penguasaan IPTEK

Kajian psikologis yang erat hubungannya dengan pendidikan adalah yang berkaitan dengan kecerdasan, berpikir, dan belajar Kecerdasan umum (inteligensi) ataupun kecerdasan dalam bidang tertentu (bakat) banyak dipengaruhi oleh kemampuan potensial; namun kemampuan potensial itu hanya akan aktual apabila dikembang kan dalam situasi yang kondusif

b. Perkembangan Peserta didik sebagai landasan psikologis Prinsip-prinsip umum perkembangan kepribadian : 1. Prinsip itu mungkin dirumuskan dengan variasi tertentu dalam berbagai kepribadian 2. Prinsip itu akan tampak bervariasi pada kepribadian manusia tertentu (sebab kepribadian itu unik)

Perkembangan kepribadian disamping faktor keluarga juga dipengaruhi oleh faktor heriditas (keadaan fisik, inteligensi, temperamen) Menurut Alexander 3 faktor utama yang bekerja dalam menentukan pola kepribadian seseorang yakni : 1. Bekal heriditas individu 2. Pengalaman awal keluarga 3. Peristiwa penting, dalam hidupnya diluar lingkungan

Berbagai Pengaruh dalam pembentukkan konsep diri Harapan-harapan orang tua Sikap terhadap Sikap terhadap Teman sebaya anggota keluarga Problem personal Keadaan fisik anak Keluar Maturasi biologis Problem ekonomi Konsep Dampak dari radio, TV dll Keluarga diri anak Kesempatan di-/ Opini dari teman melalui sekolah Sebaya Afiliasi keagamaan Tuntutan Sekolah