PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan)

Luwiharsih Komisi Akreditasi RS

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

Pedoman Fasilitas (PMK, download dan dijilid)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN. Luwiharsih

KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

KEPUTUSAN UPT. PUSKESMAS BANJARANGKAN 2 TENTANG KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KEPALA PUSKESMAS

PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS POKJA MFK RS BEN MARI MALANG TAHUN 2017

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH

PEDOMAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KREBET BAB I PENDAHULUAN

Elemen Penilaian BAB VIII

KATA PENGANTAR. Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam mensukseskan jalannya program kerja ini.

PROGRAM INDUK K3RS( KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ) RUMAH SAKIT TAHUN 2013

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. SLAMET GARUT Nomor : Tentang : PEMBENTUKAN TIM KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JL. OTTO ISKANDARDINATA NO. 7 KLANGENAN TELP (0231) KLANGENAN - CIREBON

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dalam menghadapi bencana, dapat

SOP PENILAIAN KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN HASIL LAB SOP PELAYANAN LABORATURIUM DILUAR JAM KERJA SK DAN SOP PELAYANAN DI LUAR JAM KERJA

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

2017, No Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran N

- Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko - Mencegah kecelakaan dan cidera, dan - Memelihara kondisi aman

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

1. SOP pemeriksaan lab 1. Brosur pelayanan lab 2. Panduan pemeriksaan lab (ext) tersedia

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran

CEKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA ASESMEN PASIEN (AP)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

BAB 4 MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN FOOD SERVICE MANAGEMENT

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

PROGRAM KERJA INSTALASI LABORATORIUM TAHUN 2015 RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS JL. DANAU SUNTER UTARA, SUNTER PARADISE I, JAKARTA

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

LAPORAN BIMBINGAN AKREDITASI MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM KERJA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada Pasal 1 ayat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pencarian dan Pertolongan adalah segala usaha dan

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

DAFTAR WAWANCARA RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

PROGRAM PEMELIHARAAN UTILITAS RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN dan Anak Yang Unggul, Mudah dan Nyaman, sehingga hal

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

BAB III ABORSI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN SIM-RS DIREKTUR RS KARITAS

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

STANDAR PPI 1 PPI 1.1 PPI 2 PPI 3 PPI 4 PPI 5 PPI 6 PPI 6.1

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

PANDUAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR

KUISIONER PENELITIAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran 2016 perlu disesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum; c. bahwa berdasar p

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

DOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII.

KEBIJAKAN BANGUNAN, PRASARANA & PERALATAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. upaya dan keselamatan kerja (K3) dalam pemakaian alat medis, untuk

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal penting bagi kesejahteraan masyarakat. Kesehatan yang

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Transkripsi:

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT HARAPAN JL. SENOPATI NO 11 MAGELANG 2016

KERANGKA ACUAN PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN PENDAHULUAN Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi dan bersinergi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit. Rumah Sakit harus mampu memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan manajemen risiko terhadap terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko. LATAR BELAKANG Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat ( UU No. 36 Tahun Tentang Kesehatan 2009, psl 1 angka 7 ). Salah satu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan harus mencukupi. Di samping ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup, kualitas lingkungan juga merupakan hal yang penting dalam pencapaian derajat kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat kerja harus mengupayakan kesehatan dan keselamatan kerja pegawainya. Di sisi lain Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan ( UU No. 44 Tahun 2009, psl 7 ayat 1 ). Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sebagai salah satu standar yang turut dinilai dalam Akreditasi Rumah Sakit mempunyai kontribusi yang cukup mentukan status akreditasi. Oleh karena itu Standar Manajeman Fasilitas dan Keselamatan (MFK) harus diupayakan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. TUJUAN

TUJUAN UMUM Tersedianya fasilitas yang aman, berfungsi dan mendukung bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. TUJUAN KHUSUS Mengelola resiko lingkungan di mana pasien dirawat dan staf bekerja. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan 1 Keselamatan dan Keamanan 1) Pembuatan program Keselamatan dan Keamanan fasilitas RS, serta memonitor untuk mengamankan area yang diidentifikasi. 2) Identifikasi semua staf, pengunjung, pedagang, vendor dan semua area yang beresiko kemananan. 3) Membuat pedoman keselamatan dan keamanan selama masa pembangunan dan renovasi. 4) Pimpinan rumah sakit memanfaatkan semua sumber daya yang ada sesuai dengan program. 5) Bila ada badan idependen dalam fasilitas pelayanan akan di survei untuk memastikan, badan tersebut mematuhi program keselamatan. 6) Pendokumentasian hasil pemeriksaan fasilitas terkini dan akurat. 7) Melaksanakan tindak lanjut terhadap temuan fisik untuk mengurangi resiko keselamatan. 8) Menyusun rencana kerja dan anggran fasilitas RS sesuai perundangan yang berlaku, agar fasilitas tetap dapat Pengamanan Bahan dan Limbah Berbahaya Kewaspadaan menghadapi bencana beroperasi secara aman dan efektif. 1) Melakukan identifikasi bahan dan limbah berbahaya, serta mempunyai daftar terbaru bahan berbahaya di Rumah Sakit. 2) Membuat rencana dan melaksanakan untuk penanganan, penyimpanan dan penggunaan yang aman bahan bahan limbah berbahaya. 3) Menyusun laporan dan investigasi setiap ada tumpahan atau paparan dan insiden lainnya yang berkaitan dengan bahan bahan dan limbah berbahaya. 4) Menyusun dan melaksanakan rencana penangganan limbah berbahaya serta pembuangannya secara aman sesuai dengan hukum yang berlaku. 5) Menyusun dan melaksanakan prosedur yang benar dalam menggunakan alat perlindungan diri saat menangani tumpahan atau paparan. 6) Mendokumentasikan persyaratan izin, lisensi atau ketentuan staf yang diperbolehkan mengelola bahan dan limbah berbahaya. 7) Menyusun dan menerapkan rencana untuk pemasangan label pada bahan dan limbah berbahaya. 1) Pembuatan program kewaspadaan bencana yaitu melakukan identifikasi kemungkinan bencana internal dan eksternal, seperti keadaan darurat masyarakat, wabah,

Penanggulangan Kebakaran bencana alam dan bencana lain. 2) Membuat rencana untuk penanganan kemungkinan terjadinya kedaruratan bencana. (lihat di MFK 6 Ep 2). 3) Melaksanakan ujicoba / simulasi bencana di rumah sakit secara tahunan meliputi (lihat MFK 6 di maksud dan tujuan) dan posttest tentang ujicoba tersebut. 4) Melakukan survei badan idependen terhadap fasilitas pelayanan pasien yang terkait dengan kedaruratan komunitas, untuk meyakinan bahwa badan idependen mematuhi kesiapan menghadapi bencana. 1) Membuat rencana dan melaksankan program K3 bidang pengamanan kebakaran secara terus menerus untuk memastikan penghuni rumah sakit aman dari kebakaran, asap dan kedaruratan lain yang bukan kebakaran. 2) Melakukan survei terhadap badan independen yang mengelola K3 mematuhi rencana pengaman kebakaran. 3) Membuat program pengurangan resiko kebakaran dengan cara melakukan assesmen resiko kebakaran saat ada pembangunan di atau berdekatan dengan fasilitas pelayanan dan melakukan deteksi dini terhadap kebakaran dan asap. 4) Membuat pedoman cara melakukan evakuasi / jalan keluar yang aman dari fasilitas jika terjadi kebakaran dan kedaruratan, bukan kebakaran. 5) Rumah Sakit melaksanakan ujicoba sistem deteksi kebakaran dan pemadaman kebakaran serta pemeliharaannya, serta didokumentasikan. 6) Membuat program pelatihan untuk staf tentang pengamanan kebakaran dan asap sekurang-kurangnya setahun sekali. 7) Rumah Sakit membuat prosedur dan pelaksanaan serta evaluasi untuk pelarangan merokok bagi pasien, keluarga, pengunjung dan staf. Pengelolaan Peralatan Medis Manajemen Sistem Utilitas 1) Membuat rencana untuk pengadaan, pemeliharaan, kalibrasi dan inventaris peralatan medis di Rumah Sakit. 2) Mmebuat program ujicoba alat sesuai dengan penggunaan dan rekomendasi pabrik serta dilayani oleh tenaga yang bersertifikat atau dengan surat tugas. 3) Mengumpukan dan mendokumentasikan hasil pemantauan peralatan medis untuk keperluan perencanaan dan perbaikan peralatan medis. 4) Membuat dan melaksanakan prosedur penarikan atau pemusnahan peralatan medis yang di tarik kembali oleh pabrik atau siplier. 5) Menyusun penggunaan setiap produk dan peralatan yang dalam proses penarikan kembali dengan peralatan lain atau peralatan alternatif. 1) Memastikan rumah sakit memiliki ketersediaan air dan listrik 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. 2) Melakukan identifikasi area pelayanan yang beresiko tinggi mengalami gangguan listrik dan air, serta melakukan pencegaan bila terjadi gangguan listrik dan air dengan cara

Pendidikan Staf membuat perencanaan sumber listrik dan air alternatif bila dalam keadaan emergensi. 3) Membuat jadwal dan melaksanakan ujicoba sumber air dan listrik alternatif sekurang -kurangnya setahun sekali atau sesuai dengan undang-undang yang berlaku serta mendokumentasikan hasil ujicoba tersebut. 4) Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan, ujicoba dan pemeliharaan sistem pendukung, limbah, gas medis, ventilasi dan sistem kunci (tata cara / juknis) secara teratur. 5) Melakukan pemeriksaan rutin terhadap kualitas air dan air di ruang hemodialisa oleh petugas yang kompeten atau otoritas yang berwenang. 6) Melakukan tindak lanjut terhadap dokumentasi hasil monitoring sistem manajemen pendukung, kemudian dikumpulkan untuk digunakan sebagai perencanaan dan peningkatan sistem manajemen pendukung. 1) Membuat program dan jadwal pendidikan dari setiap komponen yang tercantum dalam program K3 untuk seluruh staf rumah sakit. 2) Membuat program pelatihan untuk pengunjung, pedagang/vendor, pekerja kontrak dan lainnya yang diidentifikasi oleh rumah sakit. 3) Membuat program pendidikan dan pelatihan bagi staf agar staf dapat memahami, mengimplementasikan dalam hal mengoperasikan dan memelihara alat medis serta mengoperasikan sistem utilitas sesuai dengan pekerjaannya. 4) Membuat program pelatihan dan tes bagi ketua K3 serta anggotanya sesuai dengan uraian tugas dan hasil pelatihan serta tes didokumetasikan. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Pengusulan dan pembentuk kepanitiaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Rumah Sakit Harapan Magelang. 2. Pelatihan internal dan eksternal Panitia K3 untuk peningkatkan kompetensi dan komitmen personal (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) 3. Mengadakan rapat rutin mingguan panitian K3 atau koordinasi dengan pihak lain. 4. Pemilihan dan pembuatan program K3. 5. Sosialisasi pelaksanaan program K3 Rumah Sakit Harapan Magelang. 6. Laporan Tahunan kegiatan K3 SASARAN 1. SDM Rumah Sakit Harapan Magelang memahami Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sekaligus mampu menerapkan Program K3. 2. Pasien dan Keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan serta keamanan dan keselamatannya terjamin. 3. Prosedur kerja berfokus pada kebutuhan dan keselamatan pasien.

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN NO KEGIATAN 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Pengusulan dan pembentuk kepanitiaan K3 2. Pelatihan internal dan eksternal Panitia K3 3. Mengadakan rapat rutin mingguan panitian K3 4. Pemilihan dan pembuatan program K3 5. Sosialisasi pelaksanaan program K3 6. Laporan tahunan Kegiatan K3 PENCATATAN DAN PELAPORAN 1. Membuat analisa hasil pelaksanaan evaluasi kegiatan dan dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit Harapan Magelang pada akhir. 2. Membuat evaluasi pelayanan dilakukan setiap bulan dan tahunan. 3. Cacatan perbaikan dan perencanaan terus menerus dilaksanakan.