BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional, perbankan harus melaksanakan fungsinya dengan baik yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)

7. ASPEK HUKUM LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung sistem perekonomian suatu negara. Jika industri perbankan dalam

I. PENDAHULUAN. yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB III PELAKSANAAN PENJAMINAN OLEH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN SESUAI DENGAN UU RI NOMOR 7 TAHUN 2009

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN MAKALAH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam agenda pembangunan nasional Tahun , secara politis dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional. Stabilitas industri perbankan dimaksud sangat

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

BAB I PENDAHULUAN. harta untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Islam juga. Salah satu konsep ajaran Islam dalam kegiatan muamalah yang dianjurkan

Peran Lembaga Penjamin Simpanan Terhadap Klaim Dana Nasabah Bank Likuidasi

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

PENJAMIN SIMPANAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM BISNIS. DR. H. M. Kamal Hijdaz, SH, MH Dosen pada Fakultas Hukum UMI Dan STIE YPUP

LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menyimpan dananya pada bank semata-mata dilandasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. lebih tersendiri yang coba ditawarkan oleh Bank Syariah. 1. Adapun akad yang digunakan dalam produk penghimpunan dana adalah

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sudah dikenal di Indonesia sejak VOC mendirikan Bank

I. PENDAHULUAN. Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Hal ini tidak terlepas dari keinginan umat Islam di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Hal ini tentu saja demi kelancaran dan keamanan jalannya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis syariah. Keadaan ini ditandai dengan semangat tinggi dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bernegara bagi bangsa Indonesia terdapat dalam Pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Asia. Langkah yang ditempuh dalam menghadapi krisis moneter salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah

YOLANDA AKSARI MAZDA

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin maju yaitu sebagai wahana yang dapat menghimpun dan

Financial Check List. Apa Manfaat dan Fungsi Bank? Kapan Rekening Bank Perlu Dimiliki? Siapa yang Perlu. Memiliki Rekening? Bagaimana.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, ada

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Hadirnya dunia usaha sangat diharapkan untuk dapat turut berpartisipasi secara

PELAKSANAAN MEDIASI PERBANKAN SEBAGAI WUJUD PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ( STUDI PADA KANTOR BANK INDONESIA PADANG ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga perbankan merupakan salah satu aspek yang diatur dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus senantiasa memperhatikan keserasian, keselarasan, dan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. terkait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank maupun

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. mempengaruhi minat nasabah di Bank Syariah Mandiri. dilindungi hak hukumnya oleh Undang-undang Perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material maupun

BAB I PENDAHULUAN. meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkan. Di samping itu, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap. 1 Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dalam melayani kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini dan masa yang akan datang tidak akan lepas dari sektor perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan upaya mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang selalu mengaitkannya dengan uang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Dalam. undang-undang tersebut, dinyatakan pula bahwa BPR berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nomor 7 Tahun 2009 (UU LPS) dan mulai beroperasi secara penuh sejak tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali dilakukan di Pakistan dan Malaysia. Bank ini

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengalami perkembangan. Perkembangan ini diwujudkan dalam bentuk

UPAYA LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM MENGATASI PENYELESAIAN DAN PENANGANAN FAILING BANK

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

I. PENDAHULUAN. nasional dan stabilitas industri perbankan yang mempengaruhi stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2005 TENTANG PENJAMINAN SIMPANAN NASABAH BANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Setiap manusia selalu berusaha agar kebutuhannya terpenuhi. ALLAH SWT sangat menganjurkan kepada umat manusia untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. 1. saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa lepas berdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

Perlindungan hukum atas dana nasabah pada bank melalui lembaga penjamin simpanan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI BANK, BANK INDONESIA, DAN OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah department of store, yang merupakan organisasi jasa atau pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dapat dikatakan sebagai urat nadi dari sistem perekonomian. Kegiatan pokok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis bank adalah bisnis yang rentan mengalami masalah secara tiba-tiba

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,

BAB I PENDAHULUAN. menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi. Kemunculan itu ditandai dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian nasional. Demi menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, perbankan harus melaksanakan fungsinya dengan baik yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya kepada segenap lapisan masyarakat Indonesia. Pada tahun 1998 telah terjadi krisis besar-besaran yang mengakibatkan likuidiasinya 16 bank di Indonesia. 1 Hal tersebut menyebabkan masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap lembaga perbankan, sehingga lembaga perbankan Indonesia tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Kepercayaan masyarakat merupakan salah satu kunci untuk terlaksananya fungsi-fungsi bank. Jika kepercayaan masyarakat menurun, maka masyarakat akan menarik dana yang mereka titipkan di bank. Tentu ini akan mengakibatkan bank kekurangan modal untuk operasionalnya. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan, perlu adanya perlindungan hukum dalam pengaturan dan pengawasan bank serta penjaminan simpanan. Hal ini agar masyarakat merasa yakin bahwa dana yang mereka titipkan pada bank menjadi aman dan tidak hilang. 1 Didik, J. Rachbini, Suwidi Tono, Dkk, Bank Indonesia Menuju Independensi Bank Sentral, (Jakarta: PT Mardi Mulyo, 2000), h. 96. 1

2 Bentuk dukungan pemerintah dalam menengahi keinginan masyarakat akan adanya perlindungan hukum tersebut, yaitu dengan mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank, termasuk simpanan masyarakat kebijakan tersebut dinamakan blanket guarante. Hal ini ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1998 tentang jaminan terhadap kewajiban pembayaran bank perkreditan rakyat. 2 Program penjaminan pemerintah (blanket guarante) telah berhasil mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan. Namun, kebijakan tersebut meningkatkan beban anggaran negara dan berpotensi menimbulkan moral hazard 3 oleh pihak pengelola bank dan nasabah bank. Dalam rangka mengurangi dampak negatif dari program penjaminan pemerintah tersebut, akhirnya didirikan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Terdapat perbedaan mendasar antara jaminan yang diberikan oleh blanket guarantee dan jaminan yang diberikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pertama, dalam hal cakupan. Kedua, besarnya jumlah yang dijamin. Blanket guarantee menjamin hampir seluruh kewajiban bank dengan jumlah jaminan tanpa batas. Adapun jaminan yang diberikan oleh Lembaga Penjamin simpanan (LPS) 2 LPS, sejarah pemdirian, http;//www.lps.go.id, sejarah pendirian, (12 Januari 2015). 3 Moral Hazards adalah keadaan yang berkaitan dengan sifat, pembawaan dan karakter manusia yang dapat menambah besarnya kerugian dibanding dengan risiko rata-rata. Manusia itu terutama adalah tertanggung sendiri tapi juga pegawainya atau orangorang sekitarnya.

3 hanya mencakup simpanan masyarakat pada bank dengan jumlah maksimal tertentu yaitu simpanan maksimal sampai jumlah Rp 2 miliar. 4 Sesuai dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang dibentuk pada tanggal 22 September 2004, LPS memiliki dua fungsi yaitu menjamin simpanan nasabah bank dan melakukan penyelesaian atau penanganan bank yang tidak berhasil disehatkan atau bank gagal. 5 Sesuai perkembangannya, masyarakat Indonesia juga membutuhkan suatu lembaga Syariah dalam kegiatan ekonomi, salah satunya pada perbankan. Berdasarkan hal tersebut maka perbankan syariah menjadi alternatif bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Dengan telah diberlakukannya Undangundang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, 6 maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Sebagai lembaga keuangan yang resmi di Indonesia maka seluruh Bank Syariah diwajibkan untuk menjadi anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) agar terpeliharanya stabilitas sistem perbankan,. Dalam Islam juga dianjurkan untuk selalu menggunakan prinsip kehati-hatian, sebagaimana disebutkan dalam Al-quran surah At-Taghabun (64) ayat 11: 2010). h.7-8. 4 Adrian Sutedi, Aspek Hukum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), (Jakarta: Sinar Grafika, 5 Bank Indonesia, Manajemen Krisis http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/manajemenkrisis/lembaga-penjamin-simpanan (27 Maret 2015). 6 Jundiandi, Pengaturan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Malang: UIN Malang Press, 2009), h. 27.

4. Artinya: Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah (QS. At-Taghabun (64) : 11). 7 Ayat diatas menjelaskan bahwa musibah bisa datang kapan saja, sesuai dengan ijin Allah, untuk meminimalisir musibah yang ada pada lembaga perbankan maka sudah seharusnya bank memiliki perlindungan hukum. misalnya dengan menjadi anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam rangka melindungi nasabah dan sekaligus meningkatkan kepercayaan nasabah kepada bank. 8 Selain itu, juga untuk menghindari terjadinya krisis perbankan seperti yang dijelaskan pada kasus sebelumnya. Salah satu bank syariah di Banjarmasin yang telah menjadi anggota LPS ialah BNI Syariah, bank tersebut berdasarkan data yang ada yaitu pada tahun 2014 lalu berhasil mendapatkan pengakuan sebagai bank syariah yang memiliki asset sangat bagus. 9 Salah satu sumber asset adalah dana pihak ketiga yaitu berasal dari simpanan dana nasabah. Mengenai hal tersebut perlu kiranya ada penelitian mendalam tentang pengetahuan nasabah tentang penjaminan dana yang mereka simpan di bank. 558. 7 Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit J-Art, 2005), h. 8 Kasmir,Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 328. 9 BNI Syariah, www.bnisyariah.co.id/award// Penghargaan, (03 April 2015).

5 Setelah terjadinya krisis perbankan tahun 1997 lalu blanket guarantee berhasil memperoleh kembali kepercayaan dari masyarakat, keberadaan LPS seharusnya juga menjadikan masyarakat semakin bertambah kepercayaannya terhadap perbankan. Namun yang penulis temukan di lapangan adalah pengetahuan nasabah yang minim tentang adanya penjaminan simpanan oleh LPS, beberapa nasabah memang ada yang mengetahui tentang LPS namun mereka tidak memahaminya, sehingga tidak terlalu memperhatikan akan penjaminan oleh LPS. 10 Ada juga nasabah yang tidak megetahui sama sekali tentang penjaminan simpanan oleh LPS. 11 Setelah beberapa tahun menjadi anggota LPS, apakah menjadikan nasabah dibank tersebut merasa aman untuk menyimpan dananya, sesuai dengan tujuan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), atau bahkan tidak berpengaruh karena kurangnya pengetahuan nasabah tentang adanya penjaminan simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana pengetahuan nasabah terhadap penjaminan simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan dan menuangkannya kedalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul Pengetahuan Nasabah Terhadap Penjaminan 10 Normasari, nasabah penyimpan dana (Tabungan), wawancara di BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin (7 April 2015). 11 Junainah, nasabah penyimpan dana (Tabungan), wawancara di BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin, (7 April 2015).

6 Simpanan Oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Pada BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah digambarkan di atas, maka perlu dirumuskan pokok masalah yang diteliti yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana pengetahuan nasabah BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin terhadap penjaminan simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)? 2. Dari mana sumber informasi yang dipeoleh nasabah BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin tentang pengetahuan terhadap penjaminan simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)? C. Definisi Operasional 1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal. 12 Atau segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk di dalamnya ilmu, seni dan agama. 13 Maksudnya adalah segala sesuatu yang diketahui nasabah BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin tentang penjaminan simpanan oleh (LPS). 12 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), h.1121. 13 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000), h.104.

7 2. Nasabah adalah orang yang menyimpan dana di bank, dalam penelitian ini nasabah yang dimaksud ialah nasabah BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin dan di khususkan kepada nasabah yang menyimpan dana. 3. Penjaminan adalah proses, cara, perbuatan menjamin. 14 Maksudnya adalah pemberian jaminan oleh LPS terhadap dana nasabah yang dititipkan di BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. 4. Simpanan adalah sesuatu yang disimpan. 15 Maksudnya adalah simpanan dana nasabah di BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin baik berupa tabungan, giro, atau deposito. 5. Lembaga Penjamin Simpanan adalah lembaga yang independen, transparan, dan akuntabel dalam melasaksanakan tugas dan wewenangnya yang berfungsi menjamin simpanan nasabah penyimpan. 16 Dari definisi di atas, maksud dari judul penelitian ini adalah pengetahuan atau sesuatu yang diketahui nasabah penyimpan dana di BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin terhadap pemberian jaminan atas simpanan dana mereka oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 14 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 456. 15 Ibid, h. 1067. 16 Bank Indonesia, Undang-Undang R.I. Nomor 24 tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan, (Jakarta: Indonesia Legal Center Pubishing, 2014), h. 84.

8 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan nasabah BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin terhadap penjaminan simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 2. Untuk mengetahui dari mana sumber informasi pengetahuan nasabah BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin tentang penjaminan simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). E. Signifikansi Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini melalui dua pandangan yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bernilai ilmiah bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan tentang pengetahuan nasabah terhadap penjaminan simpanan oleh lembaga penjamin simpanan. 2. Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya mengenai bagaimana pengetahuan nasabah terhadap penjaminan simpanan oleh lembaga penjamin

9 simpanan, bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih kritis, ditinjau dari aspek lain dan sudut pandang yang berbeda, dan sumbangan pemikiran dalam memperkaya literatur kepustakaan. F. Kajian pustaka Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, penulis melakukan penelaahan karya ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti, diantaranya. 1. Skripsi Nining Analita mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, yang mengangkat judul Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Atas Simpanannya Yang Tidak Dijamin Oleh Lembaga Penjamin Simpanan". Hasil penelitian yang ditemukan, yakni perlindungan hukum terhadap nasabah yang simpanannya tidak dijamin LPS dapat dibagi berdasarkan hubungan hukum bank dengan nasabah penyimpan. 17 Metode yang digunakan adalah kepustakaan. Sebaiknya penelitin ini dilakukan dengan penelitian lapangan, sehingga hasil yang diperoleh lebih nyata. 2. Skipsi masruroh mahasiswa Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang mengangkat penelitian dengan judul Tinjauan Hukum Islam Tenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Terhadap jmlah Saldo maksimum Yang Dijamin LPS. 17 Nining Analita, Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Atas Simpanannya Yang Tidak Dijamin Oleh Lembaga Penjamin Simpanan. (Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, 2012).

10 Hasil penelitian ini adalah LPS dibolehkan karena prinsipnya, umat Islam terikat dengan syarat-syarat yang mereka tetapkan selama syarat itu tidak menghalalkan yang haram dan tidak mengharamkan yang halal. Dengan menggunakan metode kepustakaan dan analisis deskriptif. Sebaiknya penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian lapangan, sehingga data yang dieroleh lebih real. 3. Skripsi Sah Tobing Syaputra mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang mengangkat penelitian dengan Judul Tinjauan Yuridis Mengenai Peranan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Perlindungannya Terhadap Dana Nasabah Bank. Hasil penelitian ini adalah hubungan hukum antara bank dengan LPS dapat diasumsikan sebagai hubungan antara penanggung dengan tertanggung. dengan menggunakan analisis deskriptif kulitatif. Sebaiknya penelitian ini dilakukan dengan wawanara terhadap pihak perbankan tidak hanya berpedoman kepada Undang-Undang. 4. Skripsi Abdul Muta Ali mahasiswa fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari yan mengangkat penelitian dengan judul Pengetahuan Karyawan Terhdap Prosedur Penyajian Laporan Keuangan Pada Lembaga Keuangan Syariah Di Banjarmasin. Penelitian ini membahas tentang pengetahuan karyawan, dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Alangkah baiknya pengumpulan data dalam penelitian ini diakukan

11 dengan wawancara, karena jumlah karyawannya hanya sedikit sehingga data yang diperoleh semakin banyak. Berdasarkan penelaahan penelitian terhadap skripsi sebelumnya, selain pada perbedaan waktu dan lokasi penelitian, objek penelitian juga berbeda, dalam penelitian ini penulis memfokuskan kepada pengetahuan nasabah terhadap penjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). G. Sistematika Penulisan Sesuai dengan pedoman penulisan skripsi, maka penulis membagi skripsi ini dalam 5 bab, yaitu: BAB I adalah pendahuluan yang terdiri dari; latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, definisi operasional, kajian pustaka dan sistematika penulisan. BAB II adalah landasan teori yang terdiri dari; teori pengetahuan, pengertian Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tugas, fungsi, dan wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), program Lembaga Penjamin simpanan (LPS), peran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Lembaga Penjamin Simpanan di Bank Syariah. BAB III adalah metode penelitian yang terdiri dari; jenis, sifat dan lokasi penelitian, objek dan subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, serta analisis data.

12 BAB IV adalah penyajian data dan analisis yang terdiri dari; penyajian data berupa hasil laporan penelitian yang dilakukan, analisis terhadap penelitian berdasarkan teori yang telah disusun, kemudian ditarik kesimpulan. BAB V adalah penutup terdiri dari; kesimpulan dan saran-saran yang diperlukan.