BAB I P E N D A H U L U A N

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN TAYANG MODUL 5

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

BAB II PEMBANGUNAN NASIONAL A. MAKNA DAN HAKIKAT PEMBANGUNAN NASIONAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1993 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN /99

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

AGENDA DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

ASTAGATRA. Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GEOSTRATEGI/ KETAHANAN NASIONAL DAN IMPLEMENTASINYA. Dosen Pengampu : Alam Budi Kusuma, S. Pd. I., M. Pd. I.

POLITIK DAN STRATEGI KEAMANAN NASIONAL

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VII/MPR/2001 TENTANG VISI INDONESIA MASA DEPAN

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Geopolitik

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

KATA PENGANTAR. Penulis. iii

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PENYANDANG CACAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II LANDASAN PEMBANGUNAN HUKUM TAHUN

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

Sistem pendidikan nasional adalah sekaligus alat dan tujuan yang amat penting dalam perjuangan mencapai cita-cita dan tujuan nasional.

KETAHANAN NASIONAL. Yanti Trianita S.I.Kom

BAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1986

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB

2.1 Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

UU 8/1990, AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA. Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 8 TAHUN 1990 (8/1990) Tanggal : 13 OKTOBER 1990 (JAKARTA)

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PANCASILA HAK ASASI MANUSIA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : IV/MPR/1978 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA

Undang Undang No. 8 Tahun 1985 Tentang : Organisasi Kemasyarakatan

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PENYANDANG CACAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

maksud dan tujuan serta pendekatan dan metode pengkajian yang digunakan dalam pembahasan. Bab dua berisi studi terhadap peran pelaku ekonomi dalam

PLEASE BE PATIENT!!!

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sosial. Didalamnya sekaligus terkandung makna tugas-pekerjaan yang harus

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Landasan-landasan ketahanan nasional Pancasila sebagai landasan ideal. Peranan Pancasila sebagai landasan ideal tidak dapat dipisahkan dari kedudukan

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Dinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1985 Tentang ORGANISASI KEMASYARAKATAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KOPERASI. Usaha Mikro. Kecil. Menengah. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93)

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Pembangunan tersebut sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2005 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SOEHARTO DI DEPAN SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 16 AGUSTUS 1988

Pancasila dan Implementasinya

UNDANG-UNDANG (UU) NOMOR: 10 TAHUN 1992 (10/1992) TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

: KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : IV/MPR/1978 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia. Selly Rahmawati, M.Pd.

Transkripsi:

BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan pancasila sebagai dasar, tujuan, pedoman pembangunan masyarakat. Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana yang aman, tenteram, tertib serta dinamis dan dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam makalah ini adalah Bagaimana Konsep Dasar Pembangunan Nasional? C. Tujuan Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui Konsep Dasar Pembangunan Nasional.

BAB II P E M B A H A S A N PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA A. Kerangka Dasar Pembangunan Nasional 1. Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Pancasila a. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu pembangunan nasional merupakan pengamalan Pancasila, sehingga seluruh semangat dan gerak pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan semua sila, sehingga seluruh semangat dan gerak pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan semua sila Pancasila serta serasi dan utuh menyeluruh. b. Pengamalan sila Keutuhanan Yang Maha Esa, mencakup tanggung jawab bersama semua golongan beragama untuk secara terus dan bersamasama meletakan landasan spiritual, moral dan etik yang kukuh bagi pembangunan nasional. Pengalaman sila Kemanusiaan yang adil dan beradab meliputi peningkatan martabat serta hal dan kewajiban asasi warga negara serta penghapusan penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi. Pengamalan sila Persatuan Indonesia mencakup upaya peningkatan pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat, bangsa dan negara, sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Pengamalan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dalam pembangunan nasional, mencakup upaya menumbuh kembangkan sistem politik Demokrasi Pancasila yang mampu memelihara Stabilitas

nasional dinamis serta mengembangkan kesadaran dan tanggung jawab politik warga negara. Sedangkan pengamalan sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakya Indonesia dalam pembangunan, antara lain mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan menuju kemakmuran bagi seluruh rakyat dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. 2. Hubungan Pembangunan Nasional Dengan UUD 1945 a. Undang Undang Dasar 1945 merupakan dasar landasan konstitusional pembangunan nasional sehingga sekaligus merupakan pedoman dan penuntun bagi penyelenggaraan pembangunan nasional. b. Pembangunan ekonomi selalu diarakan kepada mantapnya sistem ekonomi nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang antara lain memiliki ciri : 1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. 2) Cabang cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya sebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat dikusasi oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. c. Pembangunan kesejahteraan rakyat harus senantiasa memperhatikan bahwa setiap warga negara berhak atas taraf kesejahteraan yang layak serta berkewajiban ikut serta dalam upaya mewujudkan kemakmuran rakyat. Sedangkan pembinaan kepribadian bangsa untuk mewujudkan kemakmuran dan jati diri serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

d. Demokrasi politik berdasarkan Pancasila pada hakikatnya merupakan wujud kedaulatan di tangan rakyat yang diselenggarakan melalui permusyawaratan/perwakilan menurut nilai-nilai luhur Pancasila. Demokrasi pancasila mengandung makna bahwa mengenal penyelesaian masalah nasional sejauh mungkin ditempuh jalan musyawarah untuk mencapai mufakat bagi kepentingan rakyat. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan antar lembaga pemerintahan dengan lembaga negara lainnya senantiasa dilandasi oleh semangat kebersamaan, keterpaduan dan keterbukaan yang bertanggungjawab. Hukum nasional sebagai sasaran ketertiban dan kesejahteraan, harus dapat berperan menganyomi masyarakat serta mengabdi pada kepentingan nasional. e. Penyelenggaraan pertahanan keamanan negara dilaksanakan dengan sistem Hamkamra yang bersifat kesemestaan, kerakyatan dan kewilayahan, serta dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban bela negara bagi setiap warga negara dengan menggunakan seluruh potensi nasional secara optimal dan terpadu. 3. Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Wawasan Nusantara a. Wawasan Nusantara merupakan Wawasan Nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenal diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. b. Sebagai doktrin, wawasan nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai tujuan dan mewujudkan cita-cita nasional.

Dengan demikian wawasan nusantara dijadikan pendorong dan pedoman dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sebagai satu kesatuan. Oleh karena itu wawasan nusantara juga merupakan wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasinal untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. c. Wawasan nusantara tidak hanya merupakan tuntutam konseptual saja, tetapi hendaknya dapat diwujudkan dalam bentuk dan kondisi persatuan dan kesatuan segenap aspek dan dimensi kehidupan nasional. Sebagai wawasan pembangunan nasional, wawasan nusantara memberikan rambu-rambu pedoman dan arah bagi kelanjutan pembangunan nasional dalam mengaktual-isasikan aspirasi dan kepentingan nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan dengan dijiwai dengan semangat kekeluargaan dan rasa kebersamaan dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial budaya dan sebagai satu kesatuan Hankam. 4. Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Ketahanan Nasional a. Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan kekuatan bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Untuk mewujudkan kondisi Ketahanan Nasional yang merupakan pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan. b. Ketahanan nasional mencerminkan keterpaduan antara aspek kehidupan bangsa secara utuh dan menyeluruh. Oleh sebab itu guna tetap memungkinkan pembangunan nasional selalu berjalan menuju tujuan yang dicapai dan agar dapat dielakan dari tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan Ketahanan Nasional.

Ketahanan Nasional adalah kondisi yang nyata yang dapat dicapai. Sedangkan pembangunan nasional merupakan prsoes kegiatan seluruh bangsa untuk mewujudkan Ketahanan Nasional atau kondisi yang memadai guna menghadapi tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari luar maupun dari dalam. c. Ketahanan nasional dan pembangunan nasional merupakan sistem holarki dalam arti bahwa keduanya mempunyai tujuan hubunngan interpendensi. Jadi tingkat Ketahanan Nasional yang tangguh akan menunjang lancarnya pembangunan nasional yang berhasil akan mendorong perwujudan tingkat Ketahanan Nasional yang lebih tinggi. d. Selanjutnya Ketahanan Nasional juga berfungsi sebagai Pola Dasar Pembangunan Nasional. Sebagai Pola dasar pembangunan maka Ketahanan Nasional pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang dilaksanakan melalui Pentahapan Repelita. 5. Hakikat Garis-Garis Besar Haluan Negara Pasal 3 UUD 1945 menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menetapkan Undang-Undang dasar dan Garis garis Besar daripada Haluan Negara. Selanjutnya dalam penjelasannya dinyatakan bahwa mengingat dinamika masyarakat, sekali dalam 5 tahun MPR memperhatikan segara yang terjadi dan segala aliran pada waktu itu dan menentukan haluan haluan apa yang hendaknya dipakai di kemudian hari. Berdasarkan ketentuan diatas, jelaslah bahwa mewujudkan tujuan nasional menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional haruslah didasarkan pada haluan negara yang ditetapkan oleh MPR dan yang memuat dinamika serta aliran-aliran pemikiran masyarakat setiap 5 tahun. Ketentuan UUD 1945 tersebut diatas juga menegaskan bahwa setiap 5 tahun sekali MPR menetapkan berbagai haluan negara dalam bentuk ketetapan MPR. Salah satu ketetapan MPR tersebut adalah tentang GBHN yang memuat prinsip-prinsip dasar, arah dan strategi pembangunan nasional.

Dengan demikian maka GBHN adalah haluan negara tentang pembangunan nasional dalam garis garis besar sebagai pernyataan kehendal rakyat yang ditetapkan oleh MPR setiap 5 tahun. GBHN disusun dengan Pancasila sebagai landasan idiil dan UUD 1945 sebagai landan konstitusional, sehingga GBHN merupakan perwujudan Pancasila sebagai ideologi nasional karena GBHN memua prinsip-prinsip dasar, arah dan strategi pembangunan nasional yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam pokok pokok kebijaksanaan pelaksanaan pembangunan nasional, maka GBHN pada dasarnya juga merupakan dasar sistem pembangunan nasional. 6. Konsepsi Dasar dan Alur Pikir GBHN 1993 Sebagaimana telah diuraikan diatas, dalam Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa terkandung pikiran-pikiran dan gagasan dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan, yang dijabarkan dalam Pembukaan UUD 1945 dalam bentuk cita-cita bangsa dan tujuan nasional. Tujuan nasional tersebut diwujudkan melalui pembangunan nasional menuju tercapinya tujuan pembangunan nasional sebagaimana dirumuskan dalam GBHN. Oleh karena itu dalam GBHN ditegaskan bahwa keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan semua sila Pancasila secara serasi serta sebagai kesatuan yang utuh. B. Kepentingan Pembangunan Nasional 1. Umum Dengan latar belakang uraian-uraian tersebut diatas, bagaimana dengan pembangunan nasional di Indonesia sendiri? Sebagai suatu bangsa, kita memiliki cita-cita nasional, yag terkristalisasi dalam Pancasila dan terjabar ke dalam UUD 1945. Dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional, kita melasanakan pembangunan nasional sebagai pengalaman Pancasila, dengan berpegang kepada GBHN yang ditetapkan oleh MPR setiap lima tahun, dalam rangkaian jangka panjang 25 tahun. Pembangunan nasional ini mencakup semua aspek kehidupan manusia. Selanjutnya pada bagian lain GBHN menyatakan :

Sedangkan titik berat dalam Pembangunan Jangka panjang adalah pembangunan ekonomi dengan sasaran utama untuk mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, yang berarti bahwa sebagian besar dari usaha pembangunan diarahkan kepada pembangunan ekonomi, sedangkan pembangunan di bidang bidang lainnya bersifat menunjang dan melengkapi bidang ekonomi.pembangunan ekonomi, di samping meningkatnya taraf kehidupan secara langsung, juga merupakan syarat untuk melaksanakan kegiatan pembangunan bidang lain. Setelah diketahui titik berat pembangunan nasional adalah pembangunan ekonomi, maka diperlukan adanya teori ekonomi yang melandasi kegiatan pembangunan. Pengkajian yang lebih cermat akan mencakup strategi pembangunan, teori tahap-tahap pertumbuhan ekonomi, diagram yang menggambarkan proses pembangunan nasional Indonesia, serta segi manajemen yang mendukung pembangunan nasional yang telah dilaksanakan sesuai prinsip prinsip manajemen yang baik. 2. Hakikat Pembangunan Nasional Indonesia Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional mengandung makna peningkatan kesejahteraan material dan spiritual, (karena diarahkan untuk mencapai tujuan Bangsa), yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan, suasana peri kehidupan bangsa yang aman tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. 3. Arah dan Kebijaksanaan Pembangunan nasional merupakan upaya pengembangan dan penggunaan semua potensi nasional dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan nasional. Pembangunan nasional berpedoman kepada wawasam Nusantara yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial budaya, serta satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Untuk tetap memungkinkan berlangsungnya pembangunan nasional menuju ke tujuan yang ingin di capai dan agar dapat secara efektif menjamin kepentingan nasional, Ketahanan Nasional perlu terus ditingkatkan. Ketahanan ini meliputi ketahanan dalam segenap aspek kehiupan sebagai suatu totalitas, dalam menghadapi TAHG, baik yang timbul dari luar maupun dari dalam negeri. C. Strategi Pembangunan Nasional 1. Umum Dalam rangka mencapai tujuan nasional, strategi pembangunan nasional yang dipakai adalah Trilogi Pembangunan. Pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas yang sehat dan dinamis dilaksanakan secara serasi dan saling memperkuat dengan mengarahkan secara terpadu segenap modal dasar,potensi nasional yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia. Di samping itu faktor faktor dominan perlu diperhatikan dalam menggerakan dan memanfaatkan segenap modal dasar pembangunan, dengan melaksanakan asas-asas pembangunan. Strategi pembangunan nasional diwujudkan dalam bentuk program pembangunan nasional yang pada hakekatnya untuk menciptakan : a. Peningkatan Ketahanan Nasional di segenap aspek kehidupan nasional b. Peningkatan kualitas penghidupan dan kehidupan segenap rakyat Indonesia c. Pembangunan aspek kesejahteraan dan pembangunan aspek keamanan sebagai bagian integral pembangunan nasional, dengan pengertian bahwa kondisi keamanan merupakan prasyarat bagi kesinambungan dan kelancaran pembangunan kesejahteraan, sebaliknya keberhasilan pembangunan kesejahteraan akan meningkatkan kondisi keamanan. 2. Wawasan Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional yang mencakup aspek kehidupan dapat dilihat dari dua aspek pokok kepentingan nasional, yaitu aspek keamanan (security) dan aspek kesejahteraan (prosperity) yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Peningkatan dalam aspek keamanan selalu akan memberikan peluang untuk makin meningkatnya taraf kesejahteraan rakyat memberikan peluang untuk makin meningkatnya keamanan bangsa dan negara. Kondisi nyata yang diharapkan dalam Wawasan Pembangunan Nasional adalah terciptanya suasana dan kondisi Tata tenteram kerta raharja merupakan hasil perpaduan upaya yang selaras, serasi dengan hakikat tujuan kehidupannya di alam kemerdekaan dan kedaulatan, yaitu disamping berhak untuk memperoleh dan menikmati suasana dan kondisi tersebut juga wajib untuk ikut serta dalam upaya mewujudkannya. Guna dapat mewujudkan suasana dan kondisi tersebut secara nyata, wawasan dalam aspek kesejahteraan dan keamanan nasional dikembangkan lebih lanjut dalam penerapannya, berupa : a. Penerapan aspek kesejahteraan nasional juga merupakan pendayagunaan semua potensi nasional secara semesta sehingga setiap warga negara secara metara diberi kesempatan memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak. Perwujudan pengembangan wawasan dalam aspek kesejahteraan nasional, melibatkan keikutsertaan seluruh rakyat dalam pembangunan nasional dan pendayagunaan seluruh potensi nasional secara semesta. Dengan memperhatikan hakikat tantangan dalam bidang kesejahteraan yang dihadapi dan adanya peluang potensi nasional yang tersedia, maka dapat dikembangkan kemampuan untuk menanggulangi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada dalam rangka memacu pertumbuhan kesejahteraan nasional. Hal ini menjamin terciptanya kondisi kereta raharja dalam segenap bidang kehidupan bangsa dan negara. b. Penerapan aspek keamanan nasional merupakan pendayagunaan semua potensi nasional secara semesta sedemikain rupa sehingga setiap warga

negara dan masyarakat merasa aman dan terlindung. Perwujudan pengembangan wawasan dalam aspek keamanan nasional seperti halnya aspek kesejahteraan nasional, juga melibatkan seluruh potensi nasional secara semesta. Pelibatan tersebut meliputi segenap tata kehidupan.berbangsa dan bernegara. Dengan memperhatikan hakikat ancaman yang dihadapi dan peluang potensi nasional yang tersedia, maka dapat dikembangkan kemampuan dan kekuatan pertahanan keamanan dalam rangka menangkal dan menanggulangihakikat ancaman. Hal ini menjamin terciptanya suasana tata tertram dalam segenap bidang kehidupan bangsa dan negara. 3. Konsepsi Kesejahteraan Nasional Konsepsi kesejahteraan nasional pada hakikatnya, adalah mewujudkan kehidupan masyarakat yang kerta raharja dalam suasana keamanan nasional yang mantap. Yaitu, masyarakat adil dan makmur yang merata, meteriil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia, melalui berbagai upaya, fungsi dan penyelenggaraan kesejahteraan nasional. a. Upaya kesejahteraan nasional, antara lain dilaksanakan melalui : 1) Pengembangan dan pemantapan segenap aspek kehidupan nasional secara menyeluruh, terpadu, seimbang dan serasi serta secara berlanjut dalam rangka mencapai tujuan nasional 2) Membina hasil-hasil yang telah dicapai untuk diarahkan kepada pemanfaatan sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia, secara adil dan merata serta menjamin kesinambungan kemanfaatannya bagi generasi berikutnya dalam rangka kelangsungan perjuangan bangsa. b. Fungsi kesejahteraan nasional, yaitu : 1) Pengintegrasian dan penyerasian segenap upaya dan kegiatan pembangunan di berbagai bidang kehidupan nasional dengan berpegang teguh pada tujuan kesejahteraan negara.

2) Memelihara dan meningkatkan pendayagunaan potensi nasional secara efisien dan efektif guna pencapaian tujuan kesejahteraan nasional. 3) Penyelesaian dan penyelerasan kepentingan kesejahteraan nasional terhadap kepentingan keamanan nasional. c. Penyelenggaraan Kesejahteraan nasional, dikembangkan dengan perangkat sebagai berikut : 1) Sistem Kesejahteraan Nasional Kemampuan penyelenggaraan kesejahteraan nasional diwujudkan dalam suatu sistem kesejahteraan rakyat yang pada hakikatnya diperlukan dalam rangka upaya pembangunan nasional dengan mendayagunakan sumber daya nasional dan prasarana nasional secara menyeleruh dan terpadu, adil dan merata, serta melibatkan peran serta seluruh rakyat. 2) Politik Kesejahteraan Nasional Politik kesejahteraan nasional pada hakikatnya adalah kebijaksanaan pembangunan yang diarahkan kepada: a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi secara menyeluruh dan seimbang bagi kehidupan seluruh masyarakat Indonesia. c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis, yang mencakup segenap aspek kehidupan nasional. 3) Strategi Kesejahteraan Nasional Berdasarkan politik kesejahteraan nasional, strategi kesejahteraan diarahkan untuk memacu berbagai prioritas aspek kehidupan nasional, yang dapat menyumbang secara optimal keselarasan tata kehidupan nasional seutuhnya, yaitu : a. Meningkatkan dan memantapkan disiplin nasional dengan menginfestasikan kedudukan manusia Indonesia sebagai modal

utama pemmbangunan nasional baik dilihat dari kedudukannya sebagai objek maupun sebagai subjek pembangunan. b. Peningkatan produktivitas nasional melalui intensifikasi dan ekstensifikasi penggarapan segenap modal dasar pembangunan. c. Mengendalikan pengelolaan SDA untuk kepentingan kesejahteraan rakyat secara berkesinambungan dan berlanjut. Strategi itu disertai dengan uapaya pelestariannya, dan mempertimbangkan keterkaitannya yang erat dengan kepentingan keamanan. d. Penyempurnaan dan pemantapan sistem pendidikan nasional, sistem kehidupan beragama, dengan tujuan terbentuknya manusia Indonesia yang kuat fisik dan mentalnya serta tinggi ketaqwaannya, pengetahuannya, ketrampilannya, dan keprofesionalannya. 4) Konsepsi Keamanan Nasional Konsepsi keamanan nasional pada hakikatnya adalah terwujudnya suasana kehidupan masyarakat yang tata tentram, maju, mandiri dan sejahtera. Konsepsi tersebut sekaligus harus dapat menjamin tercegah dan teratasinya hal-hal yang mengancam keamanan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perwujudan konsepsi Kamna, dilaksanakan melalui upaya, fungsi dan penyelenggaraan Hankam negara. Dalam pengertian mempertahankan kemerdekaan dan menegakan kedaulatan NKRI, melaksanakan penegakan hukum serta ikut menciptakan dunia yang damai, antara lain : a. Upaya pertahanan keamanan negara adalah mencegah, menangkal dan menanggulangi hakikat ancaman dalam berbagai perwujudannya, baik yang timbul dari dalam maupun dari laur negeri dalam rangka : 1) Menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasara 1945.

2) Mengamankan perjuangan bangsa yang tengah mengisi kemerdekaannya dalam upaya mencapai tujuan nasional. b. Fungsi pertahanan keamanan negara adalah : 1) Memelihara dan meningkatkan kewaspadaan nasional 2) Memelihara dan meningkatkan kesatuan wilayah nusantara dan seluruh bidang kehidupan bangsa dalam rangka mewujudkan wawasan nusantara. 3) Memelihara dan meningkatkan ketahahan nasional dengan menumbuhkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4) Memelihara dan meningkatkan ketahanan nasional dengan menumbuhkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 5) Memelihara dan mengembangkan kemampuan dan kekuatan pertahanan keamamanan negara secara terpadu dalam rangka mewujudkan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. 6) Memelihara dan meningkatkan kemantapan integritas antar ABRI dan antar ABRI dengan rakyat. 7) Membangun kekuatan Hankameg yang tangguh dalam perwujudan Tentara Nasional Indoensia, dengan ABRI sebagai intinya. c. Penyelenggaraan pertahanan keamanan negara, dikembangkan dengan perangkat sebagai berikut : 1) Sistem Pertahanan Keamanan Negara Kemampuan pertahanan keamanan negara diwujudkan dalam suatu sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) yang dikembangkan dengan mendayagunakan segenap sumber daya nasional dan prasarana nasional secara menyeluruh, terpadu dan terarah.

2) Politik Pertahanan Keamanan Negara Dengan memperhatikan hakikat ancaman, baik dari luar dari dalam negeri, serta segala aspek yang ada hubungannya denga pertahanan keamanan negara, maka politik pertahanan keamanan negara adalah defensif aktif serta preventif-aktif yang diarahkan untuk menjamin keamanan dalam negeri, turut serta memelihara perdamaian dunia pada umumnya dan keamanan di kawasan Asia Tenggaran khusunya dengan : a) Memelihara stabilitas nasional yang dinamis meningkatkan Ketahanan nasional, serta membangun suatu kemampuan dan kekuatan pertahanan keamanan negara yang selaras dengan tuntutan kebutuhan dan kemampuan negara. b) Membangun kemampuan rakyat dalam usaha pembelaan negara sehingga memiliki. Kesemestaan dan keserbaguaan yang tinggi dan produktif serta mampu melaksanakan ketertiban umum, perlindungan masyarakat, keamanan rakyat dan perlawanan secara berlanjut. c) Meningkatkan dan memantapkan stabilitas nasional dengan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui penghayatan dan pengamalan nilai nilai yang terkandung di dalam wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. D. Pengaruh Lingkungan Strategis 1. Nasional a. Mental 1) Etos kerja manusia Indonesia pada umumnya belum setinggi etos kerja negara-negara maju.

2) Nilai-nilai asli baik dan sudah turun temurun senderung menurun b. Materiil Dukungan kepada pengusaha kecil dan koperasi dalam rangka pemerataan kesempatan berusaha maupun peningkatan mutu sumber daya manusia belum memadai. 2. Regional Mutu SDM Indonesia belum mengimbangi peningkatan mutu Sumber Daya Manusia di Singapura, Thailand dan Malaysia. Padahal negara-negara tersebut menghasilkan produk yang hampir sama dengan Indonesia. 3. Internasional Dengan telah ditandatanganinya WTO (World Trade Organization) di Maroko, hampir seluruh dunia menjadi satu kesatuan ekonomi. Secara teoritis hal ini akan membawa seluruh dunia mampu memilih produk yang termurah tanpa hambatan. Kondisi tersebut akan mempengaruhi Indonesia dalam kerja sama ekonomi dengan negara-negara besar, terutama dalam menciptakan peluang dan memperkecil semua kendala dalam memenuhi ketentuan baru WTO.

BAB III P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas maka disimpulkan bahwa Terwujudnya masyarakat ndonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai IPTEK, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin. B. Saran Disarankan bahwa Pembangunan nasional merupakan upaya pengembangan dan penggunaan semua potensi pembangunan nasional. nasional dalam rangka mencapai tujuan