Pendidikan & Promosi Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN KESEHATAN TAHUN

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

VISI. visi. Terwujudnya prestasi belajar peserta didik yang optimal melalui peningkatan derajat kesehatan

OLEH: Ismoyowati DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM DALAM MUKERNAS KE-12 IAKMI PONTIANAK-10 JULI 2012

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN GANGGUAN INDERA PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN

a. Pengorganisasian masyarakat, peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya, penggalangan kemitraan,

II. TINJAUAN TEORITIS

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

PERENCANAAN STRATEGIS, PENGEMBANGAN & BISNIS PEMASARAN PELAYANAN KESEHATAN

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

PUSKESMAS 3 April 2009

KEMENTERIAN KESEHATAN PERLUASAN & PENGARUS UTAMAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

STRATEGI DALAM PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015

SEJARAH PUSKESMAS Puskesmas

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

KERANGKA ACUAN PROMOSI KESEHATAN

REVIEW KEBIJAKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

PERENCANAAN DAN PENGGERAKAN PELAKSANAAN TINGKAT PUSKESMAS REIN MATONDANG OCTAVIANA PUSPARANI ESTHER JUNITA DJARI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas

PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

Kerangka Acuan Program Pemberdayaan Masyarakat

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RPJMN dan RENSTRA BPOM

I. PENDAHULUAN. Pembangunan bidang kesehatan harus bersifat menyeluruh (holistik), karena

KEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu yang terdiri dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

I P H S S J U L I D R. W A S I S TA B U D I W A L U YO, M H A S E K J E N P E R S I

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

PENDAHULUAN.. Upaya Kesehatan Jiwa di Puskesmas: Mengapa Perlu? Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PERTEMUAN KOORDINASI POKJANAL DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

Strategi Penanganan TB di dunia kerja

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

a. 10 (dua belas) indikator memperoleh capaian > 100 %, b. 4(empat) indikator capaiannya < 100 %, yaitu 1).Cakupan Imunisasi dasar

BAB IV P E N U T U P

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN PERKESMAS PADA TAHUN Subdit Bina Pelayanan Dasar, DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN TAHUN 2010

Manajemen Pelayanan di Puskesmas

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Disampaikan Oleh : BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN. Jakarta 12 Maret Materi 1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

TIM PENGGERAK PKK PROV. JATENG PERAN PKK DALAM PROGRAM KB DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI PROV. JATENG

KEBIJAKAN BERWAWASAN KESEHATAN (PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) RPJMN

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY


HASIL SIDANG KOMISI III Paradigma Sehat : Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Promotif Preventif

BAB 1 : PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN KECAMATAN PURWODADI Jl. Raya Purwodadi No. 53 Telp (0343) Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan 67163

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

Kebijakan Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

PERUMUSAN HASIL RAKOR DITJEN KEBUDAYAAN 2016

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

Transkripsi:

Kebijakan Pemerintah Terkait Pendidikan & Promosi Kesehatan PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2016

Kelompok 3 AMANDA RIZKY (152310101102) HUSNITA FARADIBA (152310101106) IFKA WARDANIAH (152310101114) INTHORIQOTUL KHOIRIAH (152310101217) LARASATI SETYO P. (152310101218) NUNUNG RATNA SARI (152310101219) ALVIN FERDIAN P. (152310101224) NABILA ZAHRO (152310101249) SHEILA PARAMITHA R. (152310101251) KURNIA RAHMAWATI (152310101312) ASMAUL HASANAH (152310101315) WIRAWAN ARDI (152310101319) SITI AMALIATUL K. (152310101349)

Pendidikan Kesehatan? Promosi Kesehatan? ILLONA KICKBUSH: Promosi Kesehatan lahir dari Pendidikan Kesehatan 1) PENYULUH/PENDIDIK KESEHATAN MASY. SADAR PERLU PENDEKATAN POSITIF DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN, LEBIH DARI SEKEDAR PENCEGAHAN PENYAKIT. 2) SEMAKIN NYATA BAHWA PENDIDIKAN KESEHATAN AKAN LEBIH BERDAYA JIKA DIDUKUNG UPAYA LEGAL, ENVIRONMENTAL DAN REGULATORY. PENDIDIKAN KESEHATAN: Merubah perilaku individu, kelompok, dan masyarakat -> tidak cukup untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

PROMOSI KESEHATAN : WHO -> Proses pemberdayaan individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan determinan-determinan kesehtn shg dapat meningkatkan derajat kesehatan mereka DEPKES RI -> Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat agar mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosbud setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan

Determinan kesehatan tidak bisa hanya diintervensi dengan pendidikan kesehatan tetapi juga lewat regulasi dan legislasi melalui upaya : 1. Mediasi 2. Advokasi 3. Pemberdayaan Masyarakat FUNGSI UTAMA PROMOSI KESEHATAN

Fungsi Utama Promosi Kesehatan 1.Mediasi tidak atau dengan pemerintah, dunia industri, dan media shg menjadi aksi terkoordinasi untuk kesehatan. 2.Advokasi membuat kondisi ekososbud, lingkungan, perilaku menjadi menguntungkan bagi kesehatan 3.Pemberdayaan Masyarakat menggali seluruh potensi yang ada untuk perbaikan kesehatan melalui pemberian pelatihan, informasi, serta lingkungan yang mendukung

Tabel Strategi Promosi Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/MENKES/SK/V/2007 Strategi Sasaran Utama Hasil Bentuk Kegiatan Advokasi Social Support (Bina Suasana) Para pengambil keputusan/kebija kan di berbagai tingkat dan sekyot yg terkait dg masalah kesehatan (tersier) Tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, RT/RW, PKK, Koperasi, media massa (sekunder) Kebijakan/regulas i berupa UU, peraturan, surat keputusan, sumber daya, dll. Kemitraan dan opini Presentasi, seminar, meminta dukungan, dana, atau fasilitas Pelatihan toma, bimbingan toma, seminar, lokakarya Pemberday Masyarakat Kemampuan Penyuluhan kes,

Kebijakan Operasional dan Sumber daya Promosi Kesehatan Tahun 2010-2014

PERAN PROMOSI KESEHATAN DALAM RPJMN 2010-2014 dan RENSTRA KEMENKES STRATEGI KEMENKES 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan 3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, 4. Meningkatkan pengemb dan pemberdayaan SDM kesehatan 5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan 6. Meningkatkan manajemen kesehatan RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN 1. Meningkatkan kemampuan individu dan masyarakat 2. Memperkuat gerakan masyarakat 3. Menciptakan lingkungan yang kondusif 4. Mengembangk an Kebijakan yang berwawasan 5. Mereorientasi sehat pelayanan kesehatan VISI DAN MISI KEMENK ES

ARAH STRATEGIK VISI DAN MISI KEMENTERIAN KESEHATAN BANGNAS BERWAWASAN KESEHATAN KEBIJAKAN SEHAT PERILAKU SEHAT PHBS, MDGS KEMANDIRIAN MASYARAKAT UTK HIDUP SEHAT DESA SIAGA, TATANAN SEHAT ACTION AREA Meningkatkan kemampuan individu dan masyarakat Memperkuat gerakan masyarakat Menciptakan lingkungan yang kondusif Mengembangk an Kebijakan yang berwawasan sehat Mereorientasi pelayanan kesehatan KAPASITAS PROMOSI KESEHATAN SISTEM DAN KELEMBAGAA N KETENAGAAN SUMBER DAYA KEPEMIMPINA N KEMITRAAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TUJUAN UMUM Meningkatnya perilaku sehat individu, keluarga dan masyarakat dan berperan aktif dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TUJUAN KHUSUS 1) Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan dari para pengambil kebijakan dari berbagai pihak. 2) Meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan 3) Meningkatkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau penyelenggara upaya pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan 4) Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang efektif dengan mempertimbangan kearifan lokal. 5) Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan seluruh program dan sektor terkait, di pusat, provinsi dan kabupaten/kota dengan mengacu kepada rencana strategis kementerian kesehatan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN KEBIJAKAN UMUM 1) Menempatkan upaya promosi kesehatan menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan 2) Melaksanakan peningkatan akses informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab 3) Memantapkan peran serta masyarakat, kelompok-kelompok potensial, termasuk swasta dan dunia usaha dalam pembangunan kesehatan 4) Melaksanakan upaya promosi kesehatan secara holistik dan terpadu 5) Melaksanakan peningkatan kualitas penyelenggaraan upaya promosi kesehatan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN STRATEGI UMUM 1) Memperkuat sistem, kelembagaan dan penganggaran serta sarana promosi kesehatan ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota 2) Mengupayakan terbitnya peraturan perundangan dibidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 3) Meningkatkan advokasi, sosialisasi dan komitmen politis di semua tingkatan 4) Meningkatan akses informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab 5) Meningkatkan kemitraan dengan lintas sektor terkait, swasta, dunia usaha, dan LSM 6) Menumbuhkan partisipasi dan peran serta individu, keluarga, dan masyarakat dalam upaya kesehatan 7) Memadukan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam setiap upaya pencegahan penyakit, peningkatan KIA dan Gizi dan peningkatan akses ke pelayanan kesehatan 8) Melakukan riset dan pengembangan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 9) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi untuk kemajuan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN LUARAN Meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Indikator pencapaian luaran tersebut pada tahun 2014 adalah: 1) Persentase rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 70%; 2) Persentase desa siaga aktif sebesar 35%; 3) Persentase sekolah dasar yang mempromosikan kesehatan sebesar 40%; 4) Jumlah kebijakan teknis promosi kesehatan yang terintegrasi dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan kesehatan sebanyak 25 buah; 5) Jumlah kabupaten/kota yang menetapkan kebijakan yang berwawasan kesehatan sebanyak 125

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN 1. PENINGKATAN RUMAH TANGGA BERPHBS 1) Kebijakan Peningkatan Rumah Tangga BerPHBS (1) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota menetapkan kebijakan untuk Peningkatan Rumah Tangga BerPHBS (2) Seluruh Kabupaten / Kota melaksanakan peningkatan PHBS melalui desa siaga sesuai dengan SPM Kabupaten/Kota bidang kesehatan 2) Strategi Peningkatan Rumah Tangga BerPHBS (1) Peningkatan pembinaan yang terintegrasi di pusat, provinsi, kabupaten/kota dan Puskesmas (2) Penguatan gerakan pemberdayaan masyarakat (3) Peningkatan akses informasi dan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada individu, keluarga dan masyarakat (4) Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, swasta dan dunia usaha serta organisasi profesi (5) Peningkatan peran serta organisasi sosial

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN 2. PEMBINAAN DESA SIAGA AKTIF 1) Kebijakan Pembinaan Desa Siaga Aktif (1) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota menetapkan kebijakan untuk Pembinaan Desa Siaga (2) Seluruh Kabupaten / Kota melaksanakan Pembinaan desa siaga sesuai dengan SPM Kabupaten/Kota bidang kesehatan 2) Strategi Pembinaan Desa Siaga Aktif (1) Peningkatan koordinasi di pusat, provinsi, kabupaten/kota dan Puskesmas serta desa. (2) Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, swasta dan dunia usaha serta organisasi profesi (3) Penguatan gerakan pemberdayaan masyarakat (desa siaga) (4) Peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan (5) Peningkatan kapasitas pengelolaan desa siaga

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN 3. PENGEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN DISEKOLAH 1) Kebijakan Pengembangan Promosi Kesehatan disekolah (1) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan kebijakan program UKS sesuai SKB empat kementerian (menkes, mendiknas, menag dan mendagri) Nomor 1/U/SKB; Nomor 1067/Menkes/SKB/VIII/2003; Nomor MA/230A/2003,Nomor 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 ttg pembinaan dan pengembangan UKS (2) 2) Seluruh Strategi sekolah Pengembangan melaksanakan Promosi promosi Kesehatan kesehatan di dalam program sekolah UKS (1) Peningkatan koordinasi promosi kesehatan di sekolah di pusat, provinsi, kabupaten/kota, Puskesmas dan Sekolah. (2) Peningkatan akses informasi dan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada individu dan masyarakat sekolah (3) Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, swasta dan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN 4. INTEGRASI KEBIJAKAN TEKNIS PROMOSI KESEHATAN 1) Integrasi Jaknis Promkes (1) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan kebijakan nasional promosi kesehatan dengan nomor 1193/Menkes/SK/IX /2004 (2) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan pedoman pelaksanaan promosi kesehatan di daerah nomor 1114/Menkes/VIII/2005 2) Strategi Integrasi Jaknis Promkes (1) Peningkatan keterpaduan dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi kegiatan promosi kesehatan dalam program program prioritas kesehatan untuk mencapai target MDGs (2) Peningkatan kapasitas pengelolaan promosi programprogram prioritas

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN 5. PENGEMBANGAN KEBIJAKAN SEHAT DI KAB/KOTA 1) Kebijakan Pengembangan Kebijakan Sehat di kab/kota (1) Seluruh provinsi menetapkan kebijakan yang mendukung terciptanya kabupaten/ kota sehat (2) Seluruh kabupaten / kota menetapkan kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan (3) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan kebijakan nasional promosi kesehatan dengan nomor 1193/Menkes/SK/IX / 2004 (4) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan Surat Edaran 2) Mendagri Strategi No. Pengembangan 440/1826/SJ tentang Kebijakan pelaksanaan Sehat promosi di Kab/Kota kesehatan di daerah tahun 2006 (1) Peningkatan advokasi dan sosialisasi kebijakan berwawasan kesehatan di semua jenjang administrasi (2) Pengembangan Jejaring advokasi (3) Peningkatan kapasitas pengelolaan Pengembangan Kebijakan Sehat di Kab/Kota

SUMBERDAYA PUSAT PROMOSI KESEHATAN

REGULASI KEPMENKES NO. 1193/MENKES/SK/X/2004 TENTANG KEBIJAKAN NASIONAL PROMOSI KESEHATAN KEPMENKES NO. 1114/MENKES/SK/VIII/2005 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN DI DAERAH KEPMENKES NO. 564/MENKES/SK/VIII/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA

REGULASI KEPMENKES NO. 585/MENKES/SK/V/2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS KEPMENKES NO. 1426/MENKES/SK/XII/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

KOMITMEN SERUAN BANDUNG 2009 Respon Indonesia thd Nairobi Call to Action 1. Memperkuat kapasitas kepemimpinan, kelembagaan, ketenagaan, dan pembiayaan bidang promosi kesehatan, dan peningkatan kesehatan selain pengobatan dan pemeliharaan 2. Meningkatkan pendekatan inovatif dalam pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan sosial budaya setempat 3. Mengembangkan promosi kesehatan berbasis data 4. Meningkatkan kemitraan dan jejaring untuk mendorong gerakan hidup sehat 5. Memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi kesehatan yang benar.

PEDOMAN

PEDOMAN

KELEMBAGAAN STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PROMOSI KESEHATAN

KELEMBAGAAN TUPOKSI PUSAT PROMKES Permenkes R.I. No. 1575/Menkes/PER/XI/2005

Terimakasih