KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS. Oleh:Ns.Heny Ekawati S.Kep.M.Kes.

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Perspektif Keperawatan Maternitas. Nety Rustikayanti

ANAK & MATERNITAS. Oleh : Ni Ketut Alit Armini PSIK FKp UNAIR SURABAYA

Keperawatan Maternitas Abad ke-21

ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Pengertian Keperawatan Maternitas

PENDAHULUAN. unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan

Materi Konsep Kebidanan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kejadian yang fisiologis/ alamiah, akan tetapi di dalam prosesnya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. ETIKA DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam bidang kesehatan.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

a. bahwa balai pengobatan dan rumah bersalin merupakan pelayanan kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh swasta;

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Kesehatan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian

keselamatan ibu dan bayi. Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) perlu didukung upaya untuk mencapai universal coverage pelayanan

Lampiran III Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal : 25 Juli 2002

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan ingin menghadapi kelahiran dengan aman dan nyaman. Continuity

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa pada uraian dari Bab I (satu) sampai dengan Bab IV. merupakan cangkupan dari bahasan sebelumnya.

LILIK SUKESI DIVISI GUNJAL HIPERTENSI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM R.S. HASAN SADIKIN / FK UNPAD BANDUNG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi

standar profesi medis

PENGERTIAN FILOSOFI DAN DEFENISI BIDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi Bidan telah mengembangkan kode etik profesi sebagai

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. persalinan, perawatan bayi yang baru lahir dan pemeliharaan ASI

INDONESIA. UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pilihlah satu jawaban yang benar pada pilihan di lembar jawaban.

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPERAWATAN MATERNITAS Pada Area Perawatan Antenatal

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

Pada UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan waktu, banyak persaingan dalam pelayanan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP Mata Kuliah. Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa prenatal merupakan lingkungan manusia sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. proses fisiologis dan berksinambungan. Kehamilan dimulai dari konsepsi

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 32 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 NOMOR 32 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk memudahkannya membuat pilihan tentang asuhan yang ia terima.

Aspek Etik dan Hukum Kesehatan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN (MIDWIFERY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

Oleh. Dr.Lili Irawati,M.Biomed

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MANAJEMEN PELAYANAN HOSPITAL HOMECARE DI RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. setiap perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan, persalinan dan nifas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berorientasi kepada

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

KODE ETIK APOTEKER INDONESIA DAN IMPLEMENTASI - JABARAN KODE ETIK

UNDANG-UNDANG KESEHATAN NO. 36 TH. 2009

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. a. Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran. perempuan ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004).

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu

BUPATI BENER MERIAH RANCANGAN QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM

Transkripsi:

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS Oleh:Ns.Heny Ekawati S.Kep.M.Kes.

KEPERAWATAN Pelayanan kesehatan Ilmu & kiat Keperawatan Pelayanan profesional Bio,Psiko, Sosio, Spiritual Individu,keluarga,masyarakat sehat-sakit Mencakup seluru tahap kehidupan

Keperawatan Maternitas Pelayanan keperawatan Profesional yang ditujukan pada Wanita: 1. Sistem reproduksi pada masa di luar kehamilan 2. Masa Kehamilan 3. Masa Persalinan 4. Masa nifas sampai 6 minggu 5. Bayi yang dilahirkan sampai 28 hari

Ciri2- Keperawatan Maternitas Fokus pada pemenuhan kebutuhan wanita Pendekatan keluarga Kegiatan meliputi edukasi, membantu ibu hamil, bersalin, dan nifas serta bayi baru lahir Menjalankan asuhan keperawatan Kerjasama dengan tim kesehatan lain

Falsafah keperawatan Maternitas 1. Kep. Maternitas dipusatkan pada - Keluarga & masyarakat Askep yang holistik - Menghargai klen dan keluarganya - Klien, keluarga,masy berhak Perawatan yang sesuai 2. Setiap individu berhak lahir sehat- 0ptimal - Wanita hamil dengan bayi yang di kandunya - Wanita pasca persalinan beserta bayinya

3. Pengalaman: Kehamilan,Persalinan,Gangguan kesehatan merupakan tugas perkembangan keluarga dan juga dapat menjadi krisis situasi. 4. Yakin bahwa kehamilan &persalinan adalah peristiwa yang normal, alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.

5. Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga. Maka pelayanan pelayanan keperawatan kesehatan maternitas akan mendorong interaksi yang positif antara ortu,bayi dan keluarga lainya dengan mengunakan sumber2 dalam keluarga 6. Sikap,nilai,dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang budaya, agama, dan kepercayaan. Sehingga ibu serta bayi yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi 7. Keperawatan maternitasberfungsi sebagai advokat/pembela untuk melindungi hak klien. Termasuk janin yang dikandung

8. Mempromosikan kesehatan merupakan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas. Sebab hal ini melindungi kesehatan generasi penerus 9. Keperawatan maternitas memberi tantangan pada peran perawat. Dan ini merupakan faktor utama dalam mempromosikan derajat kesehatan keluarga setinggi mungkin 10. Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam meningkatkan mutu pelayanan maternitas

2. Tecnologi Canggih Kebutuhan manusia terus berkembang sesuai berkembangan teknologi, sehingga peran wanita berkembang tidak hanyak memelihara anak tetapi, juga bekerja

Tujuan Keperawatan Maternitas Membantu wanita subur dan keluarganya dalam mengatasi masalah reproduksi Membantu calon ibu untuk melihat bahwa kehamilan dan persalinan sebagai proses normal Memberi dukungan Memberi informasi Memaham keadaan sosial ekonomi calon ibu Membantu mendeteksi sejak dini Melindungi dan membela hak klien

Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas yaitu: 1. Holistik 2. Penghargaan terhadap pasien 3. Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian 4. Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan 5. Proses keperawatan 6. Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Centered Maternity Care) 7. Caring: Siap dengan klien; Menghargai system nilai; Memenuhi kebutuhan dasar klien; Penyuluhan/konseling kesehatan.

Model Konsep *FCMC (Family Centered Maternity Care): 1. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua. 2. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas. 3. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi. 4. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah. 5. Menetapkan peraturan yang flexibel. 6. Menjalankan system kunjungan tidak ketat.

Cont. 7. Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua. 8. Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil). 9. Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan. 10.Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU. 11. Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.

Tradisional Care: 1. Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan. 2. Memindahkan klien: dari ruang penerimaan k ruang persalinan. 3. Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan. 4. Melakukan tindakan rutin: episitomi, obatobatan.

Cont 5. Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi. 6. Kontak orang tua & anak kurang. 7. Pemberian susu bayi dibatasi. 8. Waktu berkunjung dibatasi. 9. Rooming-in dibatasi. 10. Tidak ada Follow-up ke rumah. 11. Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.

Penataan keperawatan maternitas Pelayanan keperawatan maternitas dilaksanakan di: 1. Rumah sakit 2. Rumah bersalin 3. Puskesmas

Masalah dalam keperawatan Maternitas Masalah Utama: Angka kematian ibu (AKI) Angka Kematian Perinatal(AKP) Faktor yang mempengaruhi: Kepedulian terhadap wanita Pelayanan kesehatan Sistem Rujukan Status sosial,ekonomi, pendidikan, budaya

Peran perawat dalam keperawatan maternitas Pengertian Peran Suatu perilaku yang diharapkan, yang dikaitkan dengan standar,tujuan&nilai yang dilaksanakan pada situasi tertentu Keperawatan Keperawatan suatu disiplin ilmu yang didasarkan:teori, praktik, penelitian. Ini semua dituagkan dalam bentuk peran

Peran perawat dalam asuhan keperawatan maternitas Sebagai pelaksana keperawatan (caregiver) Sebagai pendidik (teacher) Sebagai comunicator Sebagai penasehat (counselor) Sebagai inovator Sebagai pembela (advocate) Ini semua peranan atau tingkah laku perawatan yang diharapkan dan dinilai oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan ibu dan bayi baru lahir

Lingkup peran maternitas 1. Membantu klien memperoleh kembali kesehatanya 2. Membantu yang sehat memelihara kesehatanya 3. Membantu yang tidak disembuhkan untuk mencegah masalah lebih lanjut 4. Membantu yang menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi

Kegiatan dalam keperawatan maternitas Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif

Trent Keperawatan Maternitas 1. Sosial Trent a. Perubahan struktur keluarga b. Bertambanya wanita2 bekerja c. Peran wanita dalam pelayanan kesehatan masyarakat d. Pola hidup dan bertambanya biaya kesehatan masyarakat

Faktor resiko sosial terkait dengan reproduksi Faktor resiko Sosiodemografi -umur ibu, kehamilan usia lanjut dan kehamilan remaja - pendidikan ibu, pengaru psikologi dan pengaru sikap dan prilaku Faktor resiko sosioekonomi - Pendapatan, status nutrisi, biaya kesehatan yang tunggi Ketegangan - perceraian,penyakit, kematian, kehilangan pekerjaan, bantuan sosial kurang

Aspek legal & etik dalam keperawatan maternitas Pengertian Etika Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan. Merupakan model prilaku dan standar yang diharapkan Hal yang berhubungan dengan pertimbangan perawat yang mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasari asuhan keperawatan

Etika keperawatan Pertimbangan perawat Pertanggungjawaban moral Pelaksanaaan asuhan keperawatan Tujuan Mempertahankan kepercayaan 1. Klien dan perawat 2. Antara sesama perawat 3. Masyarakat pada profesi keperawatan

Etika profesi Menghargai nilai-nilai dan kebutuhan klien Menghargai hak klien untuk menentukan pilihan Mengargai hak klien untuk mengatur diri sendiri Menjadi pembela klien Menghargai keraharasiaan informasi yang berhubungan dengan klien Menghargai martabat klien Memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan dan askep

Hak klien yang berlaku secara umum 1. Hak mendapatkan pelayanan medis & keperawatan 2. Hak memilih dokter & RS 3. Hak atas informasi & persetujuan 4. Hak atas privasy & rahasia kedokteran 5. Hak menghentikan pelayanan medik (pengobatan) 6. Hak atas ganti rugi 7. Hak untuk mendapat nasehat bila diminta untuk ikut serta dalam penelitian, hak untuk menolak keikutsertaan dalam penelitian

Masalah etik dalam keperawatan maternitas Ringan Komplek Ringan Masalah etik ringan: 1. Membicarakan rahasia klien 2. Membentak klien yang gelisah menahan sakit 3. Menolong klien partus tanpa tabir

Masalah Etik Komplek - Abortus - Amniosintesis - Menolak melakukan SC karena alasan biaya

Penerapan etik keperawatan 1. Terhadap individu - Menghormati kepercayaan individu - Menghormati nilai & adat kebiasaan individu - Memegang teguh kerahasiaan informasi individu

2. Terhadap praktik keperawatan - Bertanggung jawab melaksanakan tugas - wajib memelihara standar keperawatan - Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab

3. Terhadap profesi - Membantu perkembangan profesi - Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan - Menciptakan & membina kondisi kerja yang adil 4. Terhadap profasi lain. Mampu berkerja sama & membina hubungan baik 5. Terhadap masyarakat, bangsa, negara

Issu etik dalam keperawatan anak & maternitas Penyimpangan dalam praktik keperawatan Kelalaian Malpraktik - Tidak acuh, tidak peduli - Kelalaian yang di sengaja - Tidak diperhatikan dilakukan untuk tujuan kepentingan orang lain tertentu

Tolak Ukur - Kewajiban / tugas - Penyi,pangan kewajiban. Ex tidak melakukan observasi - Pelangaran standar. Ex mengabaikan strilitas dalam tindakan - Hubungan langsung antara penyebab kerugian. Ex klien jatuh dari tempat tidur tanpa penghalang

Pemecahan masalah etik 1. Pengenalan masalah etik 2. Kumpulkan data & informasi yang faktual & relevan 3. Kejelasan siapa saja yang terlibat 4. Membicarakan konsep pemecahan masalah dalam tim 5. Mengevaluasi konsep pemecahan masalah 6. Pilih alternatif keputusan yang terbaik 7. Melakukan tindakan sesuai alternatif

Dasar hukum pelayanan keperawatan 1. Undang-undang RI No. 23 th. 1992 tentang kesehatan adalah: Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan

2. Peraturan pemerintah No. 32 th 1996 tentang tenaga kesehatan Bab II pasal 2 ayat I Tenaga kesehatan terdiri dari: - Tenaga medis - Tenaga perawatan ( perawat & bidan) - Tenaga kefarmasian

Penerapan praktik keperawatan 3. KEPMENKES RI NO. 647 TH. 2000 Tentang regisrasi & praktik perawat 4. KEPMENKES RI NO. 1239 TH 2001 Tentang registrasi & praktik perawat