BAB I PENDAHULUAN. surakarta, kamis 15 september 2016, pukul 19:30

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENYEDIAAN JASA CATERING DALAM TEORI DAN PRAKTEK SERTA PROBLEMATIKANYA DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN JUAL BELI IKAN DALAM BENTUK PARTAI BESAR DI LIHAT DARI PRAKTIK SERTA PROBLEMATIKANYA

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan. tujuan dri pembangunan itu sendiri. Dalam dunia usaha yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sering diartikan sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ini, semakin meningkat pula kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai dan mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. 1 Kestabilan

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. membayar royalti dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut para pelaku bisnis melakukan banyak penyesuaian yang salah satu

BAB I PENDAHULUAN. adanya modal dalam mengembangkan unit usaha yang sedang dijalankan,

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang sama menuntut kewajiban ditunaikan. Hubungan hak dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Banyak sektor usaha berlomba-lomba untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. maupun waktu dalam menjalin bekerja sama. Transaksi-transaksi perdagangan

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya di Indonesia. Untuk itu diperlukan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENENTUKAN BESARNYA SUKU BUNGA PINJAMAN DALAM SENGKETA HUTANG PIUTANG (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

PENGANGKUTAN BARANG (Studi Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Kereta Api dalam Penyelengaraan Melalui Kereta api Oleh PT Bimaputra Express)

PERJANJIAN PENGADAAN BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis benda yang diperjual-belikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi merupakan salah satu bagian yang memegang peranan yang

HUBUNGAN PELAKSANAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PERKOTAAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK (Studi Kasus di Kec. Banjarsari, Kota Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin. untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. yang memegang peranan penting dalam pembangunan. Teknologi. menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (bordeless) dan menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia melalui perjuangan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

UPAYA PERLAWANAN HUKUM TERHADAP EKSEKUSI PEMBAYARAN UANG DALAM PERKARA PERDATA (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga. Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

III. METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Yuridis Normatif (library Research)

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN BERBAGAI PIHAK ANTARA CV. SARI REJEKI SUKOHARJO DAN TOKO JEMPOL BARU DALAM USAHA FURNITURE DI SUKOHARJO

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Studi Tentang Perlindungan Hukum Bagi Karyawan)

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

SKRIPSI PELAKSANAAN JUAL BELI DAN STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH APARTEMEN DI SOLO PARAGON

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan bahwa Negara Indonesia merupakan negara agraris, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti perlengkapan rumah, transportasi dan lain-lain 1.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat sekarang ini sangatlah memperhatikan akan pentingnya faktor pangan. Menurut fakta yang ada saat ini masayarakat lebih cenderung mengkonsumsi makanan yang mengandung nilai gizi yang cukup. Salah satu jenis makanan yang banyak dikonsumsi ialah ikan. Ikan Sebagai bahan pangan merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik. Hal tersebut bukan tanpa alasan, ikan merupakan salah satu makanan yang mempunyai kandungan gizi yang sangat baik bagi tubuh. Apa lagi ikan air tawar yang di nilai Kandungan gizi ikan air tawar cukup tinggi dan hampir setara dengan ikan air laut, sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup. 1 Menurut fakta yang ada, konsumsi ikan di masyarakat menunjukan kenaikan yang sangat tinggi. Angka konsumsi terus bergerak naik. Kenaikan tingkat konsumsi ikan air tawar oleh masyarakat sangatlah berdampak baik, yakni akan sadarrnya banyak gizi dan banyak manfaat ikan bagi tubuh semua orang dan ditambah juga tidak mahal di bandingkan dengan ikan air laut yang cenderung harga lebih mahal mengkonsumsi ikan, maka dari itu masayrakat lebih memilih mengkonsumsi ikan air tawar karena di nilai gizi setara dengan ikan air laut dan harga lebih ekonomis. Terkait dengan semakin meningkatnya konsumsi ikandan banyaknya permintaan konsumen hal ini di manfaat kan masyarakat yang mempunyai peternakan ikan atau tambak ikan meningkatkan produkai ikan Untuk itu tentunya setiap orang yang memiliki rumah makan atau restoran yang menyediakan menu masakan ikan air tawar akan meminta bantuan kepada peternak pengelola ikan untuk memasok setiap kebutuhannya 1 Siswonohttps://ikanmania.wordpress.com/2008/03/02/ikan-air-tawar-kayaprotein-dan-vitamin, surakarta, kamis 15 september 2016, pukul 19:30 1

2 kepada pemilik rumah makan atau restoran itu.pihak yang mempunnyai restoran atau rumah makan itu dikatakan sebagai pemesan ia dapat memesan sesuai kebutuhan yang di butuhakan. Pihak peternak menawarkan harga kepada pemesan dan pemesan menyetujui. Setelah itu apa bila kedua belah pihak yaitu pemesan sudah setuju dengan hal-hal yang berkaitan dengan pemesanan pihak peternak menyanggupi untuk menyiapkan kebutuhan pihak pemesan maka mereka akan bersepakat. Sebenarnya pihak peternak dan pihak pemesan itu telah terjadi interaksi yang menyebabkan hubungan hukum tertentu diantara mereka. Meskipun hal itu tanpa di sadari atau tidak oleh mereka, karena dianggap hal yang yang biasa. Peristiwa diatas sebenarnya telah termasuk sebagai bentuk suatu perjanjian, yang dimana perjanjian itu untuk melakukan atau mengerjakan kepentigan pemesan yang di kerjakan oleh pihak peternak. Lahirnya perikatan dalam suatu perjanjian telah di atur dalam Pasal 1313 KUH Perdata: Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. Dari pernyataan di atas menyatakan bahawa adanya suatu kesepakatan yang dimana pihak peternak sepakat dengan pihak pemesan untuk menyiapkan ikan sesuai kebutuhan pemesan. Padahal dalam hukum perjanjian yang berlaku asas konsensualisme, yaitu pada dasarnya suatu perjanjian atau perikatan yang timbul karenanya itu sudah lahir sejak detik tercapainya kesepakatan. 2 Kemudian selain hal itu dalam kesepakatan mereka merupakan salah satu syarat sah ya dalam perjanjian sebagai mana telah di ataur dalam pasal 1320 KUH Perdata. Diakui juga dalam KUH Perdata tentang adanya sistem terbuka yang mengandung asas kebebasan membuat perjanjian, yaitu pasal 1338 ayat (1) yang berbunyi: semua perjanjian yang di buat secarea sah sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. 2 R. Subekti, 1996, Hukum Perjanjian, jakarta: intermasa, hal. 15.

3 Menekankan pada semua perikatan, maka pasal tersebut seolah-olah membisikan suatu pernyataan kepada masyarakat bahwa kita di perboleh kan membuat perjanjian yang beruapa atau berisi apa saja dan perjianjian itu mengikat pada mereka pembuat perjanjian itu seperti dalam undang-undang. Kesepakatan yang terjadi kepada pihak pemesan dan pihak penjual meskipun terlihat sederhana dan kurang di perhatikan oleh para pihak, tetapi kesepakatan yang lahir diantara mereka memuat konsekuensi timbal balik berupa hak dan kewajiaban yang di bebankan kepada masing-masing pihak. Dalam hal ini akan sangat rentan timbul wanprestasi oleh salah satu pihak, di karenakan pemesan telah memberikan tanggung jawab kepada pihak penjual untuk menyedikan ikan-ikan yang di butuhkan oleh pemesan. Tetapi disisi lain pihak penjual tidak dapat menyediakan ikan sesuai kebutuhan pihak pemesan, maka pelanggan dapat mengalami kerugian yang di tanggung baik kerugian materil. Kerugian materil yaitu pihak pemesan sudah memberikan uang muka kepada penjual yang diberikan tanggung jawab menyediakan ikan sesuai kebutuhan pemesan. Kesalahan dalam perjanjian jual beli ini tidak selalu pelanggan (pembeli) yang di rugikan, melainkan pihak peternak (penjual) juga dapat di rugikan. Misalnya yaitu pihak penjual sudah memenuhi kewajibannya menyedikan ikan sesuai kebutuhan pemesan, tetapi pihak pemesan terlambat melunasi pembayaran. Tentu hal itu pihak peternak juga mersa di rugikan, terkait dengan masalah pembayaran. Hal yang sering kali dilakukan antara peternak dan pemesan tidak menyertakan perjanjian jual beli secara tertulis,padahal hal tesebut menyebabkan terjadinya masalah di kemudian harinya. Pada dasarnya setiap perbuatan atau tindakan yang menimbulkan akibat hukum karena tindakan yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang melakukan jual beli, pada dasarnya harus di sertai dengan perikatan yang mengikatkan kedua belah pihak kedalam suatu perjanjian tertulis. Tetapi perbuatan perikatan itu di anggap sepele oleh penjual dan pembeli. Meskipun para pihak mengetahui

4 akan resiko tersebut sepeti di atas, tetapi tetap saja mereka melakukan hal tersebut dan mengesampingkan hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengambil judul penilitian skripsi dengan judul: TINJAUAN YURIDIS PERJANJIANN JUAL BELI IKAN DALAM BENTUK PARTAI BESAR DI LIHAT DARI PRAKTIK SERTA PROBLEMATIKANYA (Studi Kasus salah satu penjual dan pemilik Kolam Ikan Di desa Ponggok Kabupaten Klaten) B. Perumusan Masalah Perumusan masalah adalah salah satu langkah penting dalam penelitian agar dapat memberikan suatu arahan dalam pembahasan masalah yang sedang di teliti sehingga penelitian ini dapat di lakukan lebih mendalam, terarah dan efisien.maka penulisakan membedah permasalahan dalam bentuk skripsi ini. Perumusan masalah yang akan di teliti sebagai berikut: 1. Problem apakah yang terjadi dalam jual beli ikan antara pemilik kolam (penjual) dan pemesan (pembeli)? 2. Bagaimana cara penyelsaian yang dilakukan oleh kedua belah pihak? C. Tujuan Penelitian Kegiatan penelitian ini menghasilkan sebuah karya ilmiah yang mempunyai arti dan nilai. Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui problem penjualan ikan yang di lakukan pihak penjual dan pihak pembeli b. Untuk mengetahui menegtahui penyelesaian terkait saat perjanjian dilakukan.

5 2. Tujuan Subyektif a. Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam ilmu hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Untuk menambah pengetahuan, wawasan dalam perjanjian yang terjadi. D. Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini di harapkan berguna dan bermanfaat bagi penulis itu sendiri maupun masyarakat pada umumnya. Manfaat di bedakan menjadi dua, yaitu: a. Manfaat Teoristis 1) Memberikan sumbangan perbendaharaan, leteratur dan referensi di perpustakaan agar dapat di jadikan pedoman skripsi untuk masa yang akan datang, khususnya di bidang hukum perjanjian. 2) Memperkaya khasanah penelitian di bidang hokum perdata khususnya mengenai jualbeli ikan dalam bentuk partai besar. b. Manfaat Praktis 1) Sebagai bahan masukan bagi para pihak yang berkepentingan langsung dengan hasil penelitian ini,serta sebagai sarana untuk menambah wawasan serta pengetahuan para pembaca mengenai hukum perjanjian. 2) Sebagai sumbangan pikiran bagi praktisi hukum dalam kaitannya dengan perjanjian jual beli ikan dalam bentuk partai besar 3) Memberi gambaran serta informasi bagi pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut. E. Metode Penelitian 1. Metode pendekatan Penelitian ini menggunakan metode pendekatan hukum non doktrinial kualitatif. Metode pedekatan non doktrinial adalah penelitian hukum tidak hanya di konsepkan sebagai keseluruhan asas-asas dan

6 kaedah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan meliputi pula lembaga. 3 Lembaga dan proses-poses yuang mewujudkan berlakunya kaedahkaedah itu dalam masyarakat, sebagai perwujudan makna-makna simbolik dari pelaku sosial, sebagaimana termanifestasi dan tersimak dalam atau dari aksi serta interaksi antar mereka. 2. Lokasi penelitian Dalam hal ini memelih lokasi penelitian di salah satu penjual sekaligus pemilik kolam ikan di desa ponggok Kabupaten Klaten. 3. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah deskiptif. Penelitian deskriptif adalah suatu jenis penelitian yang di maksud untuk data seteliti mungkin tentang manusia keadaana tau gejala-gejalalainya. 4 4. Jenis dan sumber data Data yang di gunakan dalam penilitan ada dua jenis yaitu: a. Data primer, adalah data-data yang berasaldari data utama, yang berwujud tindakan sosial dan kata-kata, 5 yang di peroleh secara langsung dari pihak-pihak yang terlibat dengan objek yang diteliti di lokasi penelitian, yang berupa keterangan maupun fakta di lapangan yang dilakukan melalui observasi serta wawancara. 6 b. Data sekunder, yaitu data-data yang di peroleh peneliti dari penelitian keputusan dan dokumentasi yang sudah tersedia dalam bentuk bukubuku atau dokumentasi yang biasanya disediakan di perpustakan atau milik pribadi peneliti, 7 yang di peroleh secara tidak langsung 3 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, hal. 3 & 5. 4 Ibid., hal. 10. 5 Lexy J.Moleong, 1991, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 112. 6 Bambang Waluyo,2002, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 16. 7 Helman Hadikusuma, 1995, MetodePembuatan Kertas Kerja Atau Skripsi Ilmu Hukum, Bandung: Mandar Maju, hal. 65.

7 yangberupa buku leteratur, dokumen maupun peraturan perundangundangan terkait. Dari berbagi jenis sumber data yang ada, penelitian memperoleh data dari sumber sebagi berikut: a. Sumber data primer, yaitu keterangan-keterangan yang bersuber dari pihak-pihak yang langsung berkaitan dengan permasalahan yang di teliti peternakan ikan di Kabupaten Boyolali. b. Sumber data sekunder, yaitu merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi peraturan perundang-undangan, makalah dan buku-buku yang masih ada hubungan dengan masalah yang di teliti. 5. Teknik pengumpulan data Sebagai langkah di dalam data penulis menggunakan teknik data sebagi berikut: a. Wawancara, yaitu langakah pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait guna memperoleh data, baik lisan maupun tertulis. b. Obsevasi, yaitu suatu proses penggalian data yang di lakukan langsung oleh peneliti sendiri (bukan melalui asisten peneliti ataupun orang lain) dengan cara melakukan pengamatan mendetail terhadap manusia sebagai objek observasi dan lingkungannya dalam kancah riset 8,agar dapat menangkap fenomena dan dipergunakan sebagai pelengkap dalam pengumpulan data. c. Studi keputakaan langkah ini penulis lakukan dengan memepelajari literatur-literatur, dokumen-dokumen, peraturan perundang-undangan, dan hasil-hasil penelitian yang terdahulu ataubahan kepustakaan lainya yang berhubungan dengan materi obyek penelitian. 6. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kepola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat di temukan 8 Haris Hardiansyah, 2013, Wawancara, Observasi, danfocus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif, Jakarta: Rajagrafindo Persada, Hal, 130.

8 tema. 9 Analisis data yang di gunakan oleh penulis adalah analisis data kualitatif dekdutif, yaitu analisis data yang bertitik tolak pada usaha-usaha penemuan asas-asas dan informasi dari bersifat pernyataan dari responden. Kemudian dari data yang di peroleh di pelajari, diteliti,disusun secara sistematis dengan berlandaskan pada norma teori-teori hukum. F. Sistematika Sekripsi Untuk menyajikan pembahasan secara menyeluruh terhadap penulis skripsi, penulis menuangkan dalam 4 (empat) bab. Ada pun sistematikanya tersusun sebagai berikut: 1. Bab I adalah pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tinjauan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika skripsi. 2. Bab II alah tinjauan pustaka, dalam bab ini penulis akan menemukan teoriteori yang akan di pakai dalam penyusunan ini, yang meliputi tinjauan umum tentang perjanjian, tinjauan umum tentang perjanjian untuk melakukan peristiwa jual beli. Dan tinjauan umum tentang tentang jual beli ikan dalam partai besar. 3. Bab III yaitu hasil penelitian dan pembahasan, penulis akan menguraikan beberapa pokok permasalahan 4. Bab IV yaitu penutup berisi kesimpulan dan saran terkait permasalahan yang di teliti. yang akan di bahas yaitu yaitu mengenai praktik pelaksanaan perjanjian jual beli ikan dalam partai besar, problem yang muncul di dalamnya dan dengan penyelesaiannya, analisa data serta pembahasannya. 9 LexyJ.Moleong, Op. Cit, hal. 130.