BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Kabupaten Bandung yang merupakan bagian integral dari sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PENGARUHKEPEMIMPINANINSTRUKSIONAL KEPALASEKOLAHDAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu wadah yang sangat penting agar warga negara Indonesia dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari penelitian ini dapat dijadikan saran bagi semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Gema Insani, 2006), h. 1 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengujian hipotesis. Pembahasan tersebut dikemukakan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan kontribusi terhadap rata-rata hasil pendidikan secara

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran di sekolah. Usaha meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan kualitas dirinya. Pepatah mengatakan: tuntutlah. bersaing dengan orang lain bahkan dengan negara lain.

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian yang bermakna sehingga bangsa Indonesia dapat mengejar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan hubungan yang tidak linier antar pendidikan dengan lapangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen yang menentukan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. belajar, lingkungan belajar dan motivasi berprestasi siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013

PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian sebagaimana disajikan dalam Bab IV, penulis mengambil kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebabnya adalah karena dari tahun ke tahun lulusan sekolah, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai Pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang berada di Kabupaten Subang secara keseluruhan rata-rata berada pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. tercapai. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya. penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pengelolaan pendidikan terdapat beberapa unsur penting,

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sasaran yang sangat penting untuk. mencapai pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Agar proses

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk angka-angka, begitu juga di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dunia usaha di tanah air mengalami banyak kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam esensi pendidikan sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai

BAB I PENDAHULUAN. antara lain melalui pengembangan kemampuan kepala sekolah. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa untuk memajukan sekolah dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN . Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pada. prinsipnya yang memiliki tanggung jawab besar adalah penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. yaitu (1) innovation and creativity (45%), (2) net working (25%), (3) technology

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa (2008:28) mengemukakan guru sangat menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR

pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kebudayaan R.I. Fuad Hasan berpendapat bahwa, "Sebaik apapun kurikulum jika

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Transkripsi:

1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pembangunan Pendidikan Nasional secara umum bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang maju, mandiri dan modern. Peningkatan kualitas sumber daya manusia berkaitan erat dengan peningkatan mutu pendidikan. Menyadari akan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, terlebih pada masa era globalisasi dewasa ini, pemerintah dan juga kalangan masyarakat melaksanakan berbagai usaha untuk mewujudkan pembangunan pendidikan yang berkualitas. Pemerintah Kabupaten Bandung yang merupakan bagian integral dari sistem Pemerintahan Republik Indonesia telah, sedang, dan terus menerus melakukan upaya untuk mewujudkan pembangunan pendidikan yang berkualitas khususnya pada jenjang Sekolah Dasar Negeri melalui cara peningkatan kualitas dan kuantitas guru dan tenaga kependidikan, peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran, pemenuhan system pembiayaan pendidikan, peningkatan kualitas bahan ajar dan pembelajaran, pengembangan kurikulum dan sebagainya. Namun dalam kenyataannya, upaya tersebut belum sepenuhnya dapat meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini terindikasikan satu di antaranya ditunjukkan dari tingkat capaiann nilai Ujian Nasional siswa sekolah dasar negeri, yang kurang memperlihatkan tingkat kenaikan prestasi yang berarti

2 dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah dasar negeri dengan jumlah sekolah relatif sedikit. Berdasarkan survey lapangan pada dua tahun terakhir menyatakan bahwa hasil Ujian Nasional (UN) SD/MI di Kabupaten Bandung adalah: No Tahun Bahasa Matematika IPA Rata-rata Pelajaran Indonesia 1 2010-2011 7,64 7,25; 7,25. 7,38 2 2011-2012 7,55 7,53 7,49 7,52 Adapun hasil Ujian Nasional sekolah dasar negeri yang ada di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu pada tahun ajaran 2011-2012 menunjukkan rata-rata 7,22. Dengan melihat hasil nilai ujian nasional siswa tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru yang ada di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu masih berada di bawah rata- rata nilai ujian nasional Kabupaten Bandung. Untuk itu perlu adanya upaya peningkatan kinerja guru khususnya bagi guru sekolah dasar yang ada di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu. Tinggi rendahnya mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah. Guru sebagai bagian yang sangat sentral dan penting merupakan komponen strategis dan dominan dalam penyelenggaraan pendidikan, sebab keberhasilan pencapaian mutu pendidikan ditentukan oleh baik atau tidaknya mutu kinerja guru dalam proses pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas. Kajian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Bank Dunia Tahun 1999 (Suhardan, 2010:13) menyatakan bahwa Guru

3 merupakan kunci penting dalam keberhasilan memperbaiki dan peningkatan mutu pendidikan. Selanjutnya dinyatakan pula bahwa: Guru merupakan titik sentral dalam usaha mereformasi pendidikan, dan mereka menjadi kunci keberhasilan setiap usaha peningkatan mutu pendidikan. Berdasarkan pendapat tersebut perbaikan mutu pendidikan erat hubungannya dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru, karena core business-nya kegiatan sekolah adalah penyelenggaraan pembelajaran yang ditangani guru. Dengan kata lain fungsi guru sangat strategis dalam setiap upaya peningkatan mutu pendidikan, guru merupakan faktor penentu paling besar terhadap prestasi siswa. Demikian halnya dilihat dari perannya, peranan guru sangat penting di tengah keterbatasan sarana prasarana pembelajaran, sebaik apapun kurikulum, seberapa besar biaya yang tersedia dan secanggih apapun sarana prasarana yang tersedia menurut pakar tanpa guru yang berkualitas tidak mungkin mutu pendidikan akan berkualitas / bermutu tinggi. Oleh karenanya kinerja guru merupakan sentral dari segala macam usaha peningkatan mutu dan perubahan kualitas mutu pendidikan. Dalam tingkatan operasional, guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tingkat institusional, instruksional, dan eksperiensial (Surya, 2005 ;4). Guru merupakan sumber daya manusia yang mampu mendayagunakan faktor-faktor lainnya sehingga tercipta pembelajaran yang bermutu dan menjadi faktor utama dalam menentukan mutu pendidikan.

4 Berdasarkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor intern maupun ekstern. Faktor intern seperti kompetensi, motivasi, dan komitmen. Sedangkan faktor ektern terjadi karena kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas, supervisi kepala sekolah, kompensasi, budaya sekolah dll. Adapun berdasarkan penelitian di lapangan menunjukkan supervisi oleh kepala sekolah belum optimal meningkatkan kinerja guru. Kondisi ini ditunjukkan dari beberapa indikasi masih ditemukan guru yang cenderung tidak melaksanakan tugas sesuai yang ditetapkan. Hal ini dapat terlihat dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih ada yang bersifat statis dalam arti tidak ada pembaharuan (inovasi) dan perbaikan sejalan dengan perkembangan dinamika lingkungan dan kemajuan teknologi. Selain hal tersebut, analisis atas hasil tes peserta didik yang sangat bermanfaat untuk mengetahui dan melihat ketuntasan belajar mengajar jarang dan bahkan ada yang tidak dilakukan analisis. Sehingga hasil pretasi peserta didik tidak tercapai sesuai standar yang ditetapkan. Kondisi yang demikian mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, satu di antaranya oleh supervisi kepala sekolah yang kurang efektif atau jarang dilakukan. Selain supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah, hal lain yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah budaya sekolah. Budaya sekolah yang kerap disebut dengan iklim kerja menggambarkan suasana dan hubungan kerja antara sesama guru, antara guru dengan kepala sekolah, antara guru dengan tenaga kependidikan lainnya serta antara dinas di

5 lingkungannya merupakan wujud dari lingkungan kerja yang kondusif. Budaya sekolah dapat digambarkan melalui sikap saling mendukung (supportive), tingkat persahabatan (collegial), tingkat keintiman (intimate) serta kerja sama (cooperative). (Hasanah; 2008; 12). Kondisi yang terjadi atas keempat dimensi budaya sekolah tersebut berpotensi meningkatkan mutu mengajar guru. Budaya sekolah yang kondusif merupakan prasyarat bagi terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif. Begitu juga halnya dengan supervisi dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran, bila telah membudaya maka guru yang melaksanakannya tidak lagi menganggap bahwa pembinaan bukan merupakan paksaan yang datang dari luar dirinya. Melainkan tradisi akademik yang dijunjung tinggi karena berguna buat sekolah secara keseluruhan. Hasil pengamatan di lapangan, mengenai budaya sekolah yang ditunjukkan dengan sikap saling mendukung, tingkat persabatan, tingkat keintiman, serta kerja sama, kenyataannya masih ditemukan adanya kekurang harmonisan antara guru dengan guru, maupun antara guru dengan kepala sekolah yang dapat mempengaruhi kinerja guru. Supervisi yang baik akan tumbuh dan berkembang subur dalam budaya sekolah yang kondusif. Sejalan dengan uraian di atas, mendorong peneliti untuk meneliti pengaruh supervisi kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru, yang hasilnya akan dituangkan dalam bentuk tesis yang berjudul Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu.

6 B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan kepada uraian dalam latar belakang penelitian, faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja guru dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Faktor intern yaitu faktor yang datang dari dalam diri guru itu sendiri seperti motivasi, kompetensi, dan komitmen. 2. Faktor ekstern yaitu faktor yang datang karena ada dorongan dari luar dirinya yang menyebabkan guru tersebut harus meningkatkan kinerjanya seperti kompensasi, fasilitas, kepemimpinan, supervisi kepala sekolah dan budaya sekolah. Sejalan dengan ini, Gibson, Jamel L. Jonh M. Ivancevich, dan James H. Donnelly Jr (1996:53) dalam tesis Irwan (2010:27-28) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan potensi individu di dalam organisasi dapat dilihat pada gambar tersebut: Faktor Individu Perilaku individu prestasi Faktor Psikologi 1. Kemampuan dan ( hasil yang diharapkan) 1. Persepsi keterampilan 2. Sikap mental dan fisik 3. Kepribadian 2. Latar belakang 4. Belajar keluarga, tingkat Faktor Organisasi 5.Motivasi sosial dan penga- 1. Sumber daya laman. 2. Kepemimpinan Sumber: Gibson dkk. 3. Demografi: umur, 3. Imbalan struktur (1996:53) Asal usul, jenis 4. Desain pekerjaan kelamin

7 Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru, peneliti mengambil dua faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu supervisi kepala sekolah dan budaya sekolah. Alasan memilih dua faktor tersebut karena dengan supervisi kepala sekolah, kinerja guru akan terkontrol sehingga mudah mengetahui kekurangan dan kelemahannya, serta mempermudah untuk menindak lanjutinya. Begitupun dengan budaya, apabila budaya sekolah telah tercipta dengan baik, maka kinerja gurupun akan meningkat. Bertolak dari permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian yaitu Seberapa besar pengaruh supervisi kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru? Rumusan masalah penelitian tersebut dapat dirinci dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran / deskriptif supervisi (supervisi akademik) kepala sekolah di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu? 2. Bagaimana gambaran / deskriptif budaya sekolah di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu? 3. Bagaimana gambara / deskriptif kinerja guru di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu? 4. Seberapa besar pengaruh supervisi (supervisi akademik) kepala sekolah terhadap kinerja guru di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu? 5. Seberapa besar pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja guru di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu?

8 6. Seberapa besar pengaruh supervisi (supervisi akademik) kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu. C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menemukan data empirik, menganalisis data serta menguji kebermaknaan pengaruh supervisi kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. Secara khusus tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi dan analisis tentang: 1. Gambaran / deskripsi supervisi (supervisi akademik) kepala sekolah di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. 2. Gambaran / deskripsi budaya sekolah di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. 3. Gambaran / deskripsi kinerja guru di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. 4. Besar pengaruh supervisi (supervisi akademik) kepala sekolah di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. 5. Besar pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja guru di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. 6. Besar pengaruh supervisi (supervisi akademik) kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung.

9 D. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat penelitian adalah: 1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terutama dalam hal a. Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan bidang ilmu Administrasi Pendidikan, khususnya pada supervisi (supervisi akademik) kepala sekolah, budaya sekolah dan kinerja guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. b. Memberikan informasi mengenai bagaimana meningkatkan kinerja guru di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. c. Dapat dijadikan inovasi dalam pengembangan supervisi (supervisi akademik) kepala sekolah dan budaya sekolah berkaitan dengan kinerja guru di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung 2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: a. Memecahkan masalah yang berhubungan kinerja guru, supervisi akademik, dan budaya sekolah yang ada di wilayah kerja UPTD Kecamatan Pasirjambu.

10 b. Bagi dunia pendidikan diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peningkatan mutu pendidikan dasar. c. Bagi praktisi pendidikan dapat memberikan gambaran sebagai bahan kajian dan sumber analisis lebih lanjut guna memperbaiki konsep sesuai dengan tujuan Nasional Pendidikan bagi Sekolah Dasar Negeri. d. Bagi peneliti, Kepala Sekolah dan guru dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan tentang implementasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan memahami budaya sekolah pengaruhnya terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Negeri E. Struktur Organisasi Tesis Penulisan laporan hasil penelitian ini dibuat dalam bentuk tesis dengan menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian BAB III Metode Penelitian BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi