Dasar Hukum Jabatan Fungsional

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Peraturan...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

DISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI 2011 LKPP, SIMPOSIUM,

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/11/M.PAN/5/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOG KLINIS DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 06/PKS/M/2007 NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

X. GURU A. Dasar Hukum

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DAN ANGKA KREDITNYA

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

- 5 - k. memfasilitasi

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

Peraturan...

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

MATERI BUKU. 3. Lampiran lampiran

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/220/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN ANGKA KREDITNYA

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

BIRO KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambaha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/24/M.PAN/5/2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA

ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017

XII. PENGAWAS SEKOLAH

XIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG- MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 41 TAHUN 2012

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

III. PENGAWAS BENIH IKAN

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Dasar Hukum Jabatan Fungsional 1 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang No. 43 Tahun 1999 2 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil 3 Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS 4 Peraturan MenPAN Nomor: PER/2/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran dan Angka Kreditnya. 5 Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran dan Angka Kreditnya.

Pengembang Teknologi Pembelajaran Jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengembangan teknologi pembelajaran yang diduduki oleh pegawai negeri sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang

Tugas Pokok Pengembang Teknologi Pembelajaran 1 2 3 4 5 6 Analisis dan pengkajian sistem/model teknologi pembelajaran Perancangan sistem/model teknologi Pembelajaran Produksi media pembelajaran Penerapan sistem/model dan pemanfaatan media pembelajaran Pengendalian sistem/model pembelajaran Evaluasi penerapan sistem/model dan pemanfaatan media pembelajaran

Analisis dan Pengkajian Sistem/Model Teknologi Pembelajaran 1 Analisis kebutuhan sistem dan model teknologi pembelajaran 2 Studi kelayakan sistem dan model teknologi pembelajaran

Perancangan Sistem/Model Teknologi Pembelajaran 1 Pembuatan rancangan sistem/model pembelajaran 2 Pembuatan standar layanan pembelajaran 3 Pembuatan pedoman pengelolaan sistem dan model pembelajaran 4 Pembuatan petunjuk pelaksanaan pembelajaran

Perancangan Sistem/Model Teknologi Pembelajaran 5 Penyusunan Garis Besar Isi Media 6 7 Pembuatan rancangan pengembangan bahan belajar Perancangan model pemanfaatan media pembelajaran

Produksi Media Pembelajaran 1 Penulisan naskah media pembelajaran 2 Pengkajian kelayakan produksi 3 Penyutradaraan/penyeliaan produksi 4 Penilaian dan perbaikan prototipa 5 Penulisan naskah bahan penyerta media pembelajaran

Penerapan Sistem/Model dan Pemanfaatan Media Pembelajaran 1. Pelaksanaan studi kelayakan dan implementasi sistem/model pembelajaran 2. Pelaksanaaan studi kelayakan pemanfaatan media pembelajaran 3. Pelaksanaan perintisan penerapan sistem/model dan pemanfaatan media pembelajaran

Penerapan Sistem/Model dan Pemanfaatan Media Pembelajaran 4. Pelaksanaan sosialisasi sistem/model dan pemanfaatan media pembelajaran 5. Pelaksanaan pembimbingan dan pembinaan tenaga penerapan sistem/model dan pemanfaatan media pembelajaran 6. Pemberian layanan konsultasi dalam penerapan sistem/model dan pemanfaatan media pembelajaran

Pengendalian Sistem/Model Pembelajaran Berbasis: 1 Audio 2 Video 3 Multimedia 4 Multimedia interaktif/hypermedia 5 Bahan belajar mandiri (modul)

Evaluasi Penerapan Sistem/Model dan Pemanfaatan Media Pembelajaran 1. Penyusunan desain evaluasi: a. penerapan sistem/model pembelajaran berbasis media b. pemanfaatan media pembelajaran c. pemanfaatan pendidikan jarak jauh 2. Penyusunan instrumen evaluasi: a. penerapan sistem/model pembelajaran berbasis media b. pemanfaatan media pembelajaran c. pemanfaatan pendidikan jarak jauh 1

Evaluasi Penerapan Sistem/Model dan Pemanfaatan Media Pembelajaran 3. Pelaksanaan evaluasi: a. penerapan sistem/model pembelajaran berbasis media b. pemanfaatan media pembelajaran c. pemanfaatan pendidikan jarak jauh 2

Unsur dan Subunsur Kegiatan PTP 1. Unsur Utama 2. Unsur Penunjang UNSUR PENUNJANG 1. PENDIDIKAN 2. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 3. PENGEMBANGAN PROFESI Klik Unsur Penunjang

Pendidikan a.pendidikan Formal b.diklat Fungsional PTP c.diklat Prajabatan

Pengembangan Teknologi Pembelajaran a. Analisis dan pengkajian sistem/model teknologi pembelajaran b. Perancangan sistem/model teknologi pembelajaran c. Produksi media pembelajaran d. Penerapan sistem/model dan pemanfaatan media pembelajaran e. Pengendalian sistem/model pembelajaran f. Evaluasi penerapan sistem/model dan pemanfaatan media

Pengembangan Profesi a. Pembuatan karya tulis/ilmiah b. Menemukan teknologi tepat guna bidang pengembangan Teknologi Pembelajaran c. Pembuatan pedoman/juklak/juknis bidang pengembangan Teknologi Pembelajaran d. Penerjemahan/penyadur buku dan bahanbahan lain e. Studi banding bidang pengembangan Teknologi Pembelajaran dan Pendidikan Jarak Jauh

Unsur Penunjang a. Mengajar/melatih/memberikan bimbingan Teknologi Pembelajaran (TP) b. Peran serta pada seminar/lokakarya/ konferensi bidang TP c. Keanggotaan organisasi profesi bidang TP d. Keanggotaan tim penilai bidang TP e. Perolehan penghargaan/tanda jasa f. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya

Jabatan, Pangkat dan Angka Kredit Madya Muda Pertama Pertama Muda III/d = 300 ak III/c = 200 ak 100 Madya IV/c = 700 ak IV/b = 550 ak IV/a = 400 ak 150 III/b = 150 ak III/a = 100 ak 50

Rincian Kegiatan PTP Pertama Muda Madya 22 Butir Kegiatan 21 Butir Kegiatan 22 Butir Kegiatan Klik Informasi Lengkap Rincian Kegiatan

Angka Kredit Kegiatan PTP Klik Informasi Lengkap Angka Kredit Kegiatan PTP

Ketentuan Angka Kredit (AK) jika Melakukan Tugas di atas atau di bawah Jenjang Jabatan Apabila pejabat PTP melakukan tugas : di atas Jenjang Jabatan dinilai 80% dari besaran AK di bawah Jenjang Jabatan dinilai 100% dari besaran AK

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENDIDIKAN S-1/D-IV

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENDIDIKAN PASCASARJANA (S-2)

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENDIDIKAN DOKTOR

Kelebihan Angka Kredit 1. Jika PTP memiliki angka kredit melebihi yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan tersebut diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. 2. Jika pada tahun pertama telah memenuhi/melebihi angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat, pada tahun kedua wajib mengumpulkan 20% angka kredit dari jumlah yang dipersyaratkan (kegiatan pengembangan teknologi pembelajaran) Klik Contoh kasus

Kenaikan Pangkat PTP Madya 1. PTP Madya yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tkt I (IV/b) atau Pembina Utama Muda (IV/c) wajib mengumpulkan paling kurang 12 angka kredit dari kegiatan pengembangan profesi. 2. PTP Madya pangkat Pembina Utama Muda (IV/c) setiap tahun sejak menduduki jabatan/pangkatnya wajib mengumpulkan paling kurang 20 angka kredit dari kegiatan tugas pokok (Pengembangan Teknologi Pembelajaran).

Angka Kredit Karya Bersama 1 2 3 Apabila 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah: 60% penulis utama 40% penulis ke-2 Apabila 3 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah: 50% untuk penulis utama 25% masing-masing penulis ke-2 dan ke-3 Apabila 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah: 40% untuk penulis utama 20% masing-masing penulis ke-2,ke-3,ke-4

Contoh Pembagian Angka Kredit Karya Tulis Ilmiah Bersama Contoh perhitungan pembagian angka kredit untuk penulisan karya ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk buku atau jurnal

Sifat dan Kegunaan Penetapan Angka Kredit (PAK) Sebagai salah satu syarat untuk: 1. Pengangkatan 2. Kenaikan pangkat 3. Kenaikan Jabatan Bersifat final dan tidak dapat diajukan keberatan

Pejabat yang Berwenang Menetapkan PAK SESJEN KEMDIKNAS PTP Madya (IV/b dan IV/c) yang berada di lingkungan Kemdiknas dan Instansi lainnya. KEPALA PUSTEKKOM PTP Pertama (III/a) s.d PTP Madya (IV/a) di lingkungan Kemdiknas 1

Pejabat yang Berwenang Menetapkan PAK Pejabat Eselon II Instansi Pusat PTP Pertama (III/a) s.d PTP Madya (IV/a) di lingkungan Instansi Pusat Kadisdik di Propinsi/ Kab/Kota PTP Pertama (III/a) s.d PTP Madya (IV/a) di lingkungan Prop/Kab/Kota masing-masing. 2

Lingkup Tugas Tim Penilai Tim Penilai Pusat Membantu Sesjen Kemdiknas Untuk Penilaian PTP Madya (IV/b dan IV/c) di lingkungan Kemdiknas dan Instansi Lainnya. Tim Penilai Unit Kerja Membantu Kepala Pustekkom Untuk Penilaian PTP Pertama (III/a) s.d Madya (IV/a) di lingkungan Kemdiknas. 1

Lingkup Tugas Tim Penilai Tim Penilai Instansi Membantu Pimpinan Instansi Pusat Untuk Penilaian PTP Pertama (III/a) s.d Madya (IV/a) di Instansi Pusat non Kemdiknas. Tim Penilai Prop/ Kab/Kota Membantu Kepala Disdik Untuk Penilaian PTP Pertama (III/a) s.d Madya (IV/a) di Daerah Prop/Kab/Kota. 2

Prinsip Penilaian Angka Kredit 1. PTP senior menilai junior 2. Pangkat/jabatan penilai lebih tinggi dari yang dinilai 3. Penilaian dilakukan secara profesional (cermat teliti obyektif) 4. Penilaian dilakukan oleh minimal dua orang tim penilai

Susunan Anggota Tim Penilai Seorang ketua merangkap anggota Seorang wakil ketua merangkap anggota Seorang sekretaris merangkap anggota Paling kurang 4 orang anggota (minimal 2 orang adalah PTP) dengan ketentuan: jumlah keseluruhan anggota tim penilai harus ganjil sekretaris secara fungsional dijabat oleh pejabat yang membidangi kepegawaian Untuk penilaian tertentu yg memerlukan keahlian khusus Ketua Tim Penilai dapat menugaskan/membentuk Tim Teknis

Periode Penilaian Sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun (Januari dan Juli) Januari untuk kenaikan pangkat April Juli untuk kenaikan pangkat Oktober Catatan: ketentuan penilaian untuk kenaikan jabatan dapat dilakukan setiap saat.

Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Inpassing Pengangkatan Pertama Sebagai Jabatan Fungsional PTP bagi PNS yang telah mengembangkan PTP minimal selama 2 tahun. Diberlakukannya hanya sekali. Pengangkatan Pertama PNS yang diangkat menjadi pejabat PTP apabila sudah lulus diklat JF-PTP. Pengangkatan Perpindahan Dimungkinkan PNS dari jabatan lain beralih ke jabatan fungsional PTP dengan memperhatikan PermenPAN pasal 27 Pengangkatan Kembali Dimungkinkan PNS yang telah dibebaskan sementara dapat diangkat kembali menjadi Pejabat PTP dengan memperhatikan PermenPAN pasal 29

Syarat Inpassing 1. PNS yang bertugas di bidang pengembangan teknologi pembelajaran berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang 2. Berijazah minimal Sarjana (S-1 atau D-4) 3. Minimal menduduki pangkat Penata Muda (III/a) 4. Masa kerja dalam pangkat terakhir dihitung dalam pembulatan ke bawah (Juklak Pasal 24) 5. Usia maksimum 54 (lima puluh empat) tahun 6. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 minimal bernilai baik selama 1 tahun terakhir 7. Angka Kredit sesuai dengan tabel Inpassing 8. Sesuai dengan formasi Klik Juklak Pasal 24 39

Syarat Pengangkatan Pertama 1. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 minimal bernilai baik selama 1 tahun terakhir. 2. Berijazah minimal Sarjana (S-1 atau D-IV) sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan. 3. Minimal menduduki pangkat Penata Muda (III/a).

Syarat Pengangkatan Perpindahan 1. Lulus Diklat fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran; 2. Batas usia setinggi-tingginya 50 (lima puluh) tahun; 3. Memiliki pengalaman di bidang PTP sekurangkurangnya 2 (dua) tahun; 4. Jenjang jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit; 5. DP3 bernilai baik dalam 1 tahun terakhir.

Pengangkatan Kembali Akibat Pembebasan Sementara 1. Telah mengumpulkan AK yang ditentukan dalam status pembebasan sementaranya; 2. Telah selesai menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat (masa berlakunya hukuman disiplin berakhir); 3. Dapat diangkat kembali dalam jabatan semula, apabila berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan bagi yang diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan PP No 4/66; 4. Setelah selesai dari penugasan di luar jabatan PTP; 5. Telah aktif kembali setelah selesai tugas belajar; dan 6. Telah aktif bekerja kembali setelah cuti di luar tanggungan negara. 7. Berusia setinggi-tingginya 54 tahun.

Pembebasan Sementara dan Pemberhentian Jabatan Fungsional Pertama (III/a) s/d Madya (IV/b) Ahli (Madya, IV/c) Semua jenjang PEMBEBASAN SEMENTARA 5 tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan Setiap 1 tahun tidak dapat mengumpulkan 20 angka kredit dari kegiatan tugas pokok Dijatuhi hukuman disiplin penurunan pangkat Diberhentikan sementara sebagai PNS Ditugaskan secara penuh di luar unit JF Cuti di luar tanggungan negara Tugas belajar lebih 6 bulan PEMBERHENTIAN 6 tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan Tahun berikutnya angka kredit belum terpenuhi Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat kecuali penurunan pangkat Telah mencapai batas usia pensiun PNS 43

Pemberhentian dari Jabatan Fungsional PTP 1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disiplin berupa penurunan pangkat 2. Dalam jangka waktu 1 tahun sejak dibebaskan sementara tidak dapat mengumpulkan AK yang ditentukan

Kode Etik (Draft) Klik Draft Kode Etik

Bidang Keilmuan PTP Klik Bidang Keilmuan

Batas Usia Pensiun ( PP No 32 Th 1979 ) Batas usia pensiun PNS adalah 56 tahun Secara selektif dapat dilakukan evaluasi untuk perpanjangan batas usia pensiun sampai dengan 58-60 - 65 th dengan dasar pertimbangan : kaderisasi kompetensi kesehatan

Instansi Pembina Jabatan Fungsional PTP 1. Menyusun juklak, juknis. 2. Menyusun pedoman formasi 3. Menyusun standar kompetensi 4. Pengusulan tunjangan 5. Melakukan sosialisasi 6. Menyusun kurikulum diklat 7. Menyelenggarakan diklat 8. Mengembangkan sistem informasi jabatan fungsional 9. Memfasilitasi pelaksanaan penerapan jabatan fungsional 10. Memfasilitasi pembentukan organisasi profesi 11. Memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi 12. Monitoring dan evaluasi penggunaan jabatan fungsional 48

Tunjangan Jabatan PNS yang diangkat dalam jabatan diberikan tunjangan jabatan Besaran tunjangan jabatan ditetapkan dgn Perpres berdasarkan penilaian : resiko pekerjaan kompetensi jabatan kelangkaan sikap pelaksanaan pekerjaan Perpres masih dalam proses, diharapkan sesuai dengan tunjangan jabatan fungsional keahlian peneliti, dosen, atau perekayasa

Pengembangan Pola Karier Seorang PNS 1 Seorang PNS yang berijazah S-1 atau Diploma IV, akan mencapai pangkat maksimal III/d. Apabila melalui jabatan fungsional PTP, maka seorang PNS dapat mencapai pangkat IV/c dengan syarat memenuhi angka kredit yang ditetapkan. 2 Pengembangan karier PNS lebih diarahkan pada profesionalitas melalui jabatan fungsional yang berjenjang.

51